Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

KONSEP KOMUNIKASI KEPERAWATAN TERAPEUTIK

Oleh

Putu Defri Githayani (P07120219062)

Ni Wayan Sri Wahyuni (P07120219067)

Ni Kadek Tika Diyanti (P07120219072)

Kadek Melinda Sukmadewi (P07120219073)

Kadek Fransiska Sintya Dewi (P07120219074)

Ni Made Winda Permatasari (P07120219076)

Vena Herlina Harmin (P07120219084)

S.Tr Keperawatan / I B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas nikmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan makalah Komunikasi
Keperawatan yang berjudul “Konsep Keperawatan Terapeutik”. Atas nikmat yang
diberikan pula kita dapat mempelajari dan mengetahui ilmu yang belum kita ketahui.
Kami berterimakasih kepada bapak dan ibu yang telah memberikan tugas ini kepada
kami. Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang melihat dan
membacanya.
Kami menyadari sepenuhnya mungkin tugas makalah ini jauh dari kata
sempurna, masih mempunyai banyak kekurangan, untuk itu kami sangat menerima
kritikan serta saran, demi perbaikan dimasa yang akan datang serta sebagai sarana
untuk membangun suatu kesempurnaan. Semoga makalah yang kami buat ini bisa
menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat dan berguna bagi orang - orang yang
membacanya maupun kami sendiri yang membuatnya. Kami selaku penyusun
makalah ini memohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan.

Denpasar, 16 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 LATARBELAKANG...........................................................................................................1
1.2  RUMUSAN MASALAH...................................................................................................2
1.3   TUJUAN MAKALAH...............................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................3
Konsep Dasar Komunikasi Terapeutik.....................................................................3
2.1. Pengertian....................................................................................................................3
2.2 Tujuan Komunikasi Terapeutik.................................................................................3
2.3 Prinsip Komunikasi Terapeutik..................................................................................3
BAB III. PENUTUP....................................................................................................6
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................6
3.2. Saran.......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................7

ii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATARBELAKANG

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses


penyembuhan klien. Dalam pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi terapeutik
adalah proses yang digunakan oleh perawat memakai pendekatan yang direncanakan
secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan pada klien.
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam
hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses
keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan
khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989).
Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial
yang mencakup ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang tercermin
dalam perilaku “caring” atau kasih sayang / cinta (Johnson, 1989) dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik
tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah
terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan
keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit,
tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan
pertolongan terhadap sesama manusia.
Dalam tulisan ini akan dibahas tentang pengertian
komunikasi termasuk “therapeutic use of self” dan “helping relationship” untuk
praktek keperawatan, sikap dan tehnik serta dimensi hubungan dari komunikasi
terapeutik.

1
1.2  RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi terapiutik?

2. Apa Tujuan Komunikasi Terapeutik?

3, Apa prinsip komunikasi terapeutik?

1.3   TUJUAN MAKALAH

1. Membekali perawat pada saat akan melekukan tindakan kepada pasien


2. Agar mengetahui tujuan komunikasi terapeutik
3. Agar mengetahui prinsip komunikasi terapeutik

2
BAB II. PEMBAHASAN

Konsep Dasar Komunikasi Terapeutik


2.1. Pengertian
Suatu pengalaman bersama antara ners pasien yang bertujuan untuk
menyelesaikan masalah pasien (Mudzakir,2006).
Komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik secara verbal dan non
verbal (Mulyana, 2000).
Komunikasi yang direncanakan secara sadar dan bertujuan serta kegiatannya
difokuskan untuk kesembuhan pasien dan merupakan komunikasi komunikasi
profesional yang mengarah pada tujuan untuk penyembuhan pasien ( Purwanto,
1994). Jadi, komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat
untuk membantu pasien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis,
belajar dan bagaimana berhubungan dengan orang lain.

2.2 Tujuan Komunikasi Terapeutik


1. Pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan (perawat) dapat dimengerti oleh
penerima (pasien) sehingga perawat dapat mengambil tindakan keperawatan
yang dibutuhkan oleh pasien.
2. Membantu/mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan nya (yang
dirasakan oleh pasien) tanpa rasa ragu akan diketahui kerahasiaannya oleh
orang lain sehingga perawat dapat meberikan tindakan keperawatan secara
efektif.
3. Menggerakkan/mempengaruhi orang lain (pasien) dan dirinya sendiri untuk
melakukan suatu kearah perbaikan/penyembuhan.

2.3 Prinsip Komunikasi Terapeutik


1. Perawat harus mempunyai kesadaran diri, artinya kemampuan seseorang
untuk menghayati dan memahami dirinya sendiri,baik
perilaku,perasaan,maupun pikirannya sendiri. Perawat yang memahami dan

3
menerima dirinya sendiri akan menghargai perbedaan dan keunikan orang
lain. Empat kompenen kesadaran diri yang saling berhubugan, yaitu
psikologi,fisik,lingkungan,dan filosofi.
2. Perawat harus mampu mengenali dirinya sendiri. Cara untuk dapat
mengenali dirinya sendiri, yakni dengan mendengarkan diri sendiri dan
belajar mendengarkan dan menerima pendapat orang lain walaupun kadang
menyakitka, terutama apabila perawat mempunyai konflik diri ideal yang
tinggi.
3. Perawat harus memahami/mengerti kebutuhan orang lain (pasien) baik
kebutuhan fisik, mental, maupun spiritual. Adanya sikap saling menerima,
saling percaya dan saling menghargai anatara kedua belah pihak.
4. Ciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas berkomunikasi tana rasa
takut dan tejamin kerahasiaan nya sehingga pasien mempunyai
keinginan/dorongan untuk mengubah dirinya dan mencari solus masalah
kesehatan yang dialaminya.
5. Mampu menentukan batas waktu yang diperluakan sesuai dengan keutuhan.
6. Klarifikasi Nilai Nilai yang dianut oleh pasien sangat beragam dan setaia
individu memiliki sistem nilai yang berbeda untuk itu perawa harus
memahami dan menghormati setip perbedaan nilai yang dianut oleh pasien.
7. Eksplorasi Perasaan
Eksplorasi perasaan perlu dilakukan agar perawat terbuka dan sadar terhadap
perasaannya seingga ia dapat mengrontol perasaannya dan dapat
menggunakan dirinya secara terapeutik. Eksplorasi perasaan sebelum
berinteraksi erguna untuk mempersiapkan diri/antisipasi terhadap segala
kemungkinan yng dapat terjadi pada saat beriteraksi. Eksplorasi perasaan
setelah berinteraksi berguna untuk menambah keyakinan diri/kemampuan
diri yang dapat meningakatakan kepuasan kerja perawat atau apabila
mengalami kegagalan daam berinteraksi mencegah terjadinya frustasi, dan
mempesiapkan diri untu iteraksi berikutnya.

4
8. Rool Model
Perawat yang mampu berperan sebagai rool model tentang kesehatan adalah
perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan pribadi serta tidak
didominasi oleh konfli,stress atau pengingkaran dan memperlihatkan
perkembangan dan adaptasi yang sehat. Oleh karena itu, perawat perlu
mempertahankan keadaan sehat fisik,mental,spiritual dan gaya hidup yang
dapat mempengaruhi kualitas hubungan dengan pasien.
9. Atruisme
Autruisme adalah suatu kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain dan
akan mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi.
Perawat akan tergerak hatinya, perhatiannya, dan adanya keinginannya yang
mendalam untuk dapat menolong pasien yang memerlukan bantuan
10. Etika
Pada saat perawat melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sering
kali perawat mengalami dilema dalam mengambil keputusan. Sedapat
mungkin perawat berpegang teguh pada etika profesi keperawatan dengan
mempertimbangkan prnsip-prinsip etik yang selalu menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan
11. Tanggung Jawab
Perawat dalam melaksanakan tugas profesinya bertanggung jawab pada
dirinya sendiri sebagai makhluk Tuhan dan kepada orang lain (pasien) atas
tindakan yang dilakukan. Dalam istilah hukum disebut tanggung jawab dan
tanggung gugat.

5
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk
membantu pasien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologis,
belajar dan bagaimana berhubungan dengan orang lain. Tujuan komunikasi
terapeutik yaitu pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan (perawat) dapat
dimengerti oleh penerima (pasien). Prinsip komunikasi terapeutik
a) Perawat harus mempunyai kesadaran diri.
b) Perawat harus mampu mengenali dirinya sendiri.
c) Perawat harus memahami/mengerti kebutuhan orang lain (pasien) baik
kebutuhan fisik, mental, maupun spiritual.
d) Ciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas berkomunikasi tanpa
rasa takut.
e) Mampu menentukan batas waktu yang diperluakan sesuai dengan
keutuhan.
f) Klarifikasi Nilai Nilai yang dianut oleh pasien sangat beragama.
g) Eksplorasi Perasaan.
h) Rool Model.
i) Atruisme..
j) Etika.
k) Tanggung Jawab.
3.2. Saran
Komunikasi terapeutik penting dikuasai oleh seorang perawat secara terampil
agar mendapatkan kesembuhan maksimal bagi pasien.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nurhasanah, Nunung. 2010. Ilmu Komunikasi Dalam Konteks Keperawatan.Jakarta:


Trans Info Media
Setio, Hingawati, dan Rohani. 2013. Panduan Praktik keperawatan. Jakarta: PT.
Intan Sejati.
Sya`diyah, Hidayatus. 2013. Komunikasi keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai