KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Churiyah Illiyuni (05)
Husnul Laili (04)
Nurika Utami (02)
Nur Aini Nazilah Putri (03)
Nur Fitriatus Sholeha (27)
Sonia Romadhona (01)
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami pun mengetahui jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Oleh karna itu, kami
sangat berharap saran dan kritiknya kepada kami agar di kemudian hari kami bisa
membuat makalah yang lebih baik. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Pengertian komunikasi terapeutik ................................................................. 3
2.2 Tujuan komunikasi terapeutik ....................................................................... 4
2.3 Sikap perawat/bidan dalam komunikasi terapeutik ....................................... 5
2.4 Fase dalam komunikasi terapeutik ............................................................... 8
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai tenaga kesehatan yang paling lama dan sering berinteraksi dengan
Kehadiran dan interaksi yang dilakukan perawat dan bidan hendaknya membawa
Tanpa mengetahui keunikan masing-masing kebutuhan klien, perawat atau bidan juga
akan kesulitan memberikan bantuan kepada klien dalam mengatasi masalah klien.
Sehingga perlu dicari metode yang tepat dalam mengakomodasi agar perawat dan bidan
Keterampilan komunikasi yang baik dan benar serta efektif merupakan kemampuan
penting yang harus dimiliki oleh semua tenaga pelayanan kesehatan terutama perawat dan
bidan. Kegiatan komunikasi bagi perawat dan bidan harus dilakukan dengan penuh
kejujuran dan ketulusan disertai dengan komitmen yang kuat untuk memberikan pelayanan
memersepsikan, bereaksi, dan menghargai keunikan pasien/klien. Salah satu faktor yang
sendiri.
1
4. Bagaimana fase-fase komunikasi terapeutik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan manusia lain dalam
dan berkomunikasi dengan sesamanya. Komunikasi merupakan aspek terpenting yang harus
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat atau bidan-
klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien. Maksud komunikasi adalah
Hubungan terapeutik sebagai pengalaman belajar baik bagi klien maupun perawat atau
bidan yang diidentifikasikan dalam empat tindakan yang harus diambil antara perawat atau
bidan-klien, yaitu :
-Interaksi dimana perawat atau bidan dan klien mengkaji kebutuhan klien dan tujuan
-Transaksi dimana hubungan timbal balik pada akhirnya dibangun untuk mencapai
tujuan hubungan.
(Heri Purwanto,1994).
3
Komunikasi Terapeutik termasuk komunikasi interpersonal yaitu komunikasi
menanggap reaksi orang lain secara langsung baik secara verbal dan non verbal.
(Mulyana,2000).
tujuan menolong pasien yang dilakukan oleh orang-orang yang profesional dengan
4
2.3 Sikap perawat/bidan dalam komunikasi terapeutik
dan isi komunikasi tetapi yang sangat penting adalah sikap atau penampilan
kepada perawat/bidan.
Sikap fisik dapat pula disebut sebagai perilaku non verbal yaitu :
5
1. Gerakan mata
antara ibu dan bayi merupakan cara interaksi dan kontak sosial.
2. Ekspresi muka
klien sehingga selalu dituntut berekspresi yang sejuk dan hangat kepada
klien.
3. Sentuhan
baginya.
1. Dimensi respon
a. Keikhlasan
6
b. Menghargai
c. Empati
d. Konkrit
selama berkomunikasi.
2. Dimensi tindakan
a. Konfrontasi
b. Kesegeraan
7
c. Keterbukaan
d. Emotional Chatarsis
e. Bermain peran
1. Fase persiapan/pra-interaksi
8
Tugas perawat/bidan dalam fase ini adalah:
mengidentifikasi kecemasan.
2. Fase perkenalan/orientasi
dengan klien. Fase ini adalah saat dimana bidan dan pasien saling
data dan rencana yang telah dibuat sesuai dengan keadaan klien saat
ini.
masalah klien.
3. Fase kerja
9
kemudian menganalisis pesan yang disampaikan klien.
4. Fase terminasi
klien. Fase ini fase yang paling sulit yang harus dihadapi oleh bidan
pasien, Bidan harus melepaskan diri dari pasien, dan pasien harus
a. Terminasi sementara
setelah hal ini klien akan bertemu kembali pada waktu yang
b. Terminasi akhir
10
b. Melakukan evaluasi subjektif dengan cara menanyakan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa manusia tidak pernah bisa
lepas dari komunikasi meskipun dengan cara yang berbeda-beda. Begitu juga pasien/klien
beban masalah yang ada dalam diri pasien/klien tersebut. Adanya pendekatan personal
antara perawat/bidan dengan klien inilah yang diharapkan bisa membantu klien untuk
mengubah situasi yang ada bila klien percaya pada hal-hal yang diperlukan.
baik bagi klien maupun perawat/bidan karena adanya saling kebutuhan antara
3.2 Saran
Keterampilan komunikasi yang baik dan benar serta efektif merupakan kemampuan
penting yang harus dimiliki oleh semua tenaga pelayanan kesehatan terutama perawat dan
bidan.
berkomunikasi terutama dengan pasien/klien karena kegiatan komunikasi bagi perawat dan
bidan merupakan salah satu faktor yang menentukan kondisi kesehatan masyarakat adalah
perilaku kesehatan masyarakat itu sendiri juga harus dilakukan dengan penuh kejujuran dan
ketulusan disertai dengan komitmen yang kuat untuk memberikan pelayanan yang terbaik
bagi klien.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Muhith dan Sandu Siyoto. 2018. Aplikasi komunikasi terapeutik nursing & health,
ANDI (Anggota IKAPI), Yogyakarta. https://g.co./kgs/7gLW9x
Dr. Kinkin Yuliaty Subarsa Putri,S.Sos.,M.Si. 2021. Komunikasi kesehatan, PT Raja Grafindo
Persada,Depok. https://sipeg.unjac.id/repository/upload/buku/ Komunikasi_Kesehatan
.pdf
Era Revika, S.ST., M.Kes. 2020. Komunikasi dan konseling dalam praktik kebidanan, Pustaka
Baru Press :Yogyakarta.
Melinda Restu Pertiwi, S.Kep., Ns., M.Kep. 2022. Komunikasi terapeutik dalam kesehatan,
Rizmedia Pustaka Indonesia, Yogyakarta/Makassar.
http://repository.uki.ac.id/7877/1/KomunikasiTerapeutik.pdf
Ns. Rika Sarfika, S.Kep., M.Kep. 2018. Buku ajar keperawatan dasar 2 komunikasi terapeutik
dalam keperawatan, Andalas University Press, Padang.
http://repo.unand.ac.id/18537/1/buku%20rika.pdf
13
14
15
16
17
18
❖ Pertanyaan
8) Kenapa seorang bidan harus menceritakan tentang dirinya saat pasien tidak mau
9) Misalnya ada pasien yang ingin cepat-cepat melahirkan tapi belum waktunya,
❖ Jawaban
1) Yaitu dengan cara: perkenalan, mendengarkan pasien dengan baik dan penuh
dengan kata-kata sendiri, fokus dan lakukan klarifikasi jika ada informasi yang
2) Seperti kontrol jahitan dan bertemunya seorang pasien dengan bidan sesuai
19
mengenai prosedur proses keperawatan secara jelas kepada pasien maupun
klien/pasien, maka dari itu rasa respon yang dimiliki oleh tenaga kesehatan
5) Contoh sifat empati yaitu seperti menjenguk teman yang sakit, menghibur
teman ketika sedih, memahami perasaan orang lain, turut berduka cita bila
6) Dapat disimpulkan bahwa manusia tidak bisa lepas dari komunikasi, begitu juga
/mengurangi beban masalah yang ada dalam diri pasien tersebut. Hubungan
7) Yaitu bidan mengajak pasien melihat sesuatu dari pandangan orang lain tentang
dirinya, mengajari pasien untuk menjalin relasi antar manusia, melihat situasi
baru agar pasien tidak takut untuk bersosialisasi dengan orang lain.
8) Karena untuk menenangkan pikiran pasien agar tidak terus berpikir tentang
dirinya lah orang yang tidak beruntung di kehidupan ini. Bidan harus bisa
memosisikan dirinya sebagai pasien agar pasien bisa membicarakan apa yang
memberi solusi.
20