Disusun Oleh :
Dosen Pengajar:
Amira Amran, M.Biomed
Alhamdullilah dengan rahmat Allah SWT Yang Maha Esa, dan berkat hidayah-
Nya sehingga saya mampu menyelesaikan makalah “Hubungan Terapeutik dalam
berkomunikasi” dalam mata kuliah praktek kebidanan, di profesi S1 kebidanan.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan waktu, doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman, dan pengetahuan yang Saya miliki. Oleh karena
itu, Saya mengharapkan segala bentuk saran, serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Agar nantinya menjadi lebih baik lagi setelah ini.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca, dan diharapkan bisa
bermanfaat untuk perkembangan, dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Hormat kami
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
1. LATAR BELAKANG..............................................................................................3
2. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................3
BAB II................................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2. Jenis Komunikasi.....................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communicatio yang artinya
pemberitahuan atau pertukaran ide. Pemberitahuan atau pertukaran ide dalam suatu
proses komunikasi akan ada pembicara yang menyampaikan pernyataan ataupun
pertanyaan yang dengan harapan akan ada timbal balik atau jawaban dari pendengarnya
(Suryani, 2015). Terapeutik merupakan suatu hal yang diarahkan kepada proses dalam
memfasilitasi penyembuhan pasien. Sehingga komunikasi terapeutik itu sendiri
merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam komunikasi yang dilakukan secara
terencana dan dilakukan untuk membantu proses penyembuhan pasien (Damayanti,
2008).
TUJUAN
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang dapat dirumuskan sebagai berikut ;
A. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi terapeutik.
B. Bagaimana tujuan Komunikasi terapeutik.
C. Bagaimana pentingnya Komunikasi terapeutik.
3
D. Peran Bidan Dalam Komunikasi terapeutik.
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan segala yang ada dalam fikiran
dan diri pasien ke arah yang lebih positif yang nantinya akan dapat mengurangi beban
perasaan pasien dalam menghadapi maupun mengambil tindakan tentang kesehatannya.
Tujuan lain dari komunikasi terapeutik menurut Suryani (2015) adalah:
2. Jenis Komunikasi.
Jenis komunikasi terdiri dari verbal dan non verbal yang dimanifestasikan secara
terapeutik (Mubarak, 2009).
a. Komunikasi Verbal
Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu
untuk beberapa secara langsung. Komunikasi verbal yang efektif harus :
5) Waktu dan relevensi. Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan.
b. Komunikasi Verbal
Komunikasi non verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Cara
yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Komunikasi
nonverbal teramati pada:
1) Metakomunikasi. Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi juga pada
hubungan antara pembicara dengan lewat bicaranya.
3) Intonasi (nada suara). Nada suara pembicara mempunyai dampak yang besar
terhadap arti pesan yang dikirimkan, karena emosi seseorang dapat secara
langsung mempengaruhi nada suaranya.
4) Ekspresi wajah. Hasil suatu penelitian menunjukkan enam keadaan emosi yang
utama yang tampak melalui ekspresi wajah.
5) Sikap tubuh dan langkah. Sikap tubuh dan langkah menggambarkan sikap, emosi,
konsep diri dalam keadaan fisik.
5
melalui sentuhan.
Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama
antara bidan dan pasien melalui hubungan bidan dan pasien. Komunikasi terapeutik
bertujuan membantu pasien dalam memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan
pikiran, serta dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien.
Adapun peran bidan dalam komunikasi terapeutik adalah selain memberikan edukasi
kepada pasien. Juga mampu memberikan kenyamanan dan kebaikan dalam proses
penyembuhan pasien. Dengan adanya dan hadirnya bidan secara utuh (fisik dan
psikologis) pada waktu berkomunikasi dengan pasien. Bidan tidak cukup untuk
mengetahui teknik komunikasi tetapi yang sangat penting adalah sikap atau penampilan
6
dalam berkomunikasi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa, pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan
dalam memberikan asuhan kepada kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan
mulai dari kehamilan sampai keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi
perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
7
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
komunikasi terapeutik yang tidak dilaksanakan dengan baik akan menyebabkan pasien
dalam menerima setiap tindakan yang diberikan menjadi kurang kooperatif, merasa tidak
puas bahkan pulang paksa.
Komunikasi Terapeutik terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap persiapan, tahap perkenalan,
tahap kerja, dan tahap terminal/terminasi. Tiap tahapnya membutuhkan keterampilan,
kesungguhan, dan keikhlasan dari perawat. Kehadiran diri perawat secara utuh baik fisik
maupun psikis, empati dan responsif perawat terhadap pasien sangat membantu
penerapan komunikasi terapeutik yang baik dan benar. Teknik berkomunikasi teraputik
harus selalu berpanduan pada 3 aspek berkomunikasi terapeutik yaitu, tahapan
berkomunikasi terapeutik, sikap perawat dalam berkomunikasi, dan strategi menanggapi
respon klien.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas keperawatan yang memenuhi standar
praktek keperawatan yang dilakukan adalah meningkatkan kemampuan diri perawat
dalam melaksanakan komunikasi terapeutik dengan baik dan benar karena komunikasi
terapeutik adalah sarana yang sangat efektif dalam memudahkan perawat dalam
melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik, sehingga terlaksananya tindakan
keperawatan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
8
Trisnawati, Frisca. 2016. Pengantar Ilmu Kebidanan. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Budi Ana Keliat. Hubungan Teraupetik Perawat Klien Seri Keperawatan, Jakarta:
EGC, 1992.
Departemen Kesehatan RI. Hubungan Antara Perawat Dengan Pasien. Departemen
Kesehatan RI, 1992.
Kariyoso. Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Perawat. Jakarta: EGC, 1994.
Purwanto, H. Komunikasi Untuk Perawat. Jakarta: EGC, 1994.
Suryani. Komunikasi Terapeutik, Teori dan Praktek, edisi 1. Jakarta: ECG, 2005.
Stuart, G.W. Therapeutic Nurse- Patient, 1998.