KEPERAWATAN JIWA
FAKULTAS ILMU KEPERAWTAN (S1)
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
yang berjudul Komunikasi Terapeutik.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasia memberkati
segala usaha kita. Amin
Penyusun
Daftar isi
KataPengantar i
Daftar Isi . ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah . 1
Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Komunikasi Terapeutik . 2
Fungsi Komunikasi Terapeutik. 3
Tehnik-tehnik Komunikasi Terapeutik 3
BAB III PENUTUP
Kesimpulan . 6
Saran .. 6
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan klien. Dalam
pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi terapeutik adalah proses yang digunakan oleh
perawat memakai pendekatan yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan pada klien.
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis atau
menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber
pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik
bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna.Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat memerlukan kemampuan
khusus dan kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan intelektual, tehnical dan
interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang / cinta (Johnson, 1989)
dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan mudah
menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal,
memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra
profesi keperawatan serta citra rumah sakit, tetapi yang paling penting adalah mengamalkan
ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik?
2. Apa fungsi komunikasi terapeutik?
3. Apa tekhnik tekhnik komunikasi terapeutik?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Membekali perawat pada saat akan melekukan tindakan kepada pasien agar perawat dan
pasien terjalin komunikasi yang baik
2. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan.
3. Mengetahui fungsi komunikasi terapeutik.
BAB 2
ISI
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat klien yang
bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien yang mempengaruhi perilaku pasien. Hubungan
perawat klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman dengan
menggunakan berbagai tekhnik komunikasi agar perilaku klien berubah ke arah positif
seoptimal mungkin. Untuk melaksanakan komunikasi terapeutik yang efektif perawat harus
mempunyai keterampilan yang cukup dan memahami tentang dirinya.
Teori komunikasi sangat sesuai dalam praktek keperawatan (Stuart dan Sundeen, 1987, hal.
111) karena :
1. Komunikasi merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik. Dalam
proses komunikasi terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran.
2. Maksud komunikasi adalah mempengaruhi perilaku orang lain. Berarti, keberhasilan
intervensi keperawatan bergantung pada komunikasi karena proses keperawatan
ditujukan untuk merubah perilaku dalam mencapai tingkat kesehatan yang normal.
3. Komunikasi adalah berhubungan. Hubungan perawat dan klien yang terapeutik tidak
mungkin dicapai tanpa komunikasi.
Perawat dapat menyampaikan atau mengkaji secara nonverbal antara lain : Vokal; nada,
kualitas, keras ato lembut, kecepatan, yang semuanya menggambarkan suasana emosi.
1. Gerakan; reflex, postur, ekspresi muka, gerakan yang berulang, atau gerakan-
gerakan yang lain. Khusus gerakan dan ekspresi muka dapat diartikan sebagai suasana
hati.
2.Jarak (space) Jarak dalam berkomunikasi dengan orang lain menggambarkan
keintiman.
3.Sentuhan : dikatakan sangat penting, namun perlu mempertimbangkan aspek budaya
dan kebiasaaan.
Agar perawat dapat berperan efektif dalam terapeutik ia harus menganalisa dirinya : kesadaran
diri klarifikasi nilai, perasaan dan mampu menjadi model yang bertanggung jawab. Seorang
perawat tidak akan dapat mengetahui kondisi klien jika tidak ada kemampuan menghargai
keunikan klien.
Komunikasi terapeutik tidak dapat berlangsung sendirinya, tetapi harus di rencanakan, di
pertimbangkan dan di lakukan secara profesional. Pada saat pertama kali perawat melakukan
komunikasi terapeutik proses komunikasi umumnya berlangsung singkat, canggung, semu dan
seperti di buat-buat.hal ini akan lebih membantu untuk mempersepsikan masing-masing
hubungan pasien karena adanya kesempatan untuk mencapai hubungan antar manusia yang
positif sehingga akan mempermudah pencapaian tujuan terapeutik.