Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................3


1.2 TUJUAN..................................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN.......................................................................................................5

2.1 PENGERTIAN YOGA............................................................................6


2.2 JENIS-JENIS YOGA..............................................................................7
2.3 PERBEDAAN YOGA DAN OLAHRAGA LAIN......................................9
2.4 HUBUNGAN YOGA DENGAN KESEHATAN.......................................9
2.5 MANFAAT YOGA..................................................................................11
2.6 TEKNIK PERNAPASAN PADA YOGA..................................................11

BAB III.....................................................................................................................14

PENUTUP...............................................................................................................14

3.1 KESIMPULAN........................................................................................14

3.2 SARAN...................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti penyatuan.
Penyatuan ini diartikan sebagai penyatuan dengan alam atau penyatuan
dengan Sang Pencipta. Dalam yoga, tubuh manusia terhubung erat dengan
pola gerak, napas, serta pikiran yang memungkinkan terjadinya relaksasi dan
keseimbangan dalam menjalani hidup. Lewat serangkaian latihan fisik yang
cermat dan penuh konsentrasi, seorang pelaku yoga diajarkan untuk
membangun seluruh bagian tubuh maupun jiwanya (Lebang, 2013).
Salah satu manfaat yoga dalam membangun tubuh, yaitu dengan
healing therapy. Yoga juga dapat menjadi Terapi Kesehatan (Healing
Therapy) jika dilakukan secara teratur. Healing therapy dalam hal ini
merupakan sebagai proses terapi penyembuhan pada seseorang yang
sebelumnya mengalami gangguan kesehatan agar bisa menjadi lebih baik
bahkan sembuh dari gangguan kesehatan yang diderita seperti contohnya
pada seseorang yang mengalami cedera akibat kecelakaan, melakukan yoga
untuk mengembalikan posisi tulang yang bergeser hingga perlahan kembali
ke posisi semula dengan melakukan serangkaian gerakan-gerakan yoga. Ini
terbukti oleh salah satu guru pengajar yoga di Svarga E-motion Sanctuary
Abigail M. Angkawijaya, yang pernah mengalami cedera dan memilih yoga
sebagai sarana untuk terapi.
Salah satu manfaat yoga dalam membangun tubuh, yaitu dengan
healing therapy. Yoga juga dapat menjadi Terapi Kesehatan (Healing
Therapy) jika dilakukan secara teratur. Healing therapy dalam hal ini
merupakan sebagai proses terapi penyembuhan pada seseorang yang
sebelumnya mengalami gangguan kesehatan agar bisa menjadi lebih baik
bahkan sembuh dari gangguan kesehatan yang diderita seperti contohnya
pada seseorang yang mengalami cedera akibat kecelakaan, melakukan yoga
untuk mengembalikan posisi tulang yang bergeser hingga perlahan kembali
ke posisi semula dengan melakukan serangkaian gerakan-gerakan yoga. Ini
terbukti oleh salah satu guru pengajar yoga di Svarga E-motion Sanctuary
Abigail M. Angkawijaya, yang pernah mengalami cedera dan memilih yoga
sebagai sarana untuk terapi.
Yoga sebagai healing therapy tentunya sangat baik dilakukan,
utamanya untuk kaum wanita. Akan tetapi masih saja ada kendala bagi
sebagian masyarakat. Masyarakat hanya tahu yoga sebagai olah tubuh yang
membuat tubuh ideal dan bugar saja, tanpa mengetahui bahwa yoga juga
dapat menjadi terapi kesehatan (healing therapy). Faktor biaya juga menjadi
kendala masyarakat tidak melakukan yoga. Yoga memang merupakan sarana
olah tubuh yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini juga yang
membuat masyarakat melakukan yoga sendiri di rumah tanpa mengetahui
resiko yang terjadi bila gerakan yang dilakukan salah. Rutinitas yang padat
juga membuat masyarakat, utamanya kaum wanita tidak memiliki waktu untuk
mengikuti kelas yoga.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan umum yoga menjadi salah satu terapi komplementer
yang dapat diterapkan untuk suatu proses penunjang kesehatan.
Tujuan khusus :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian yoga
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis yoga
3. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan yoga dan olahraga lain
4. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan yoga dan kesehatan
5. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat yang didapatkan dari
bermacam-macam postur yoga
6. Mahasiswa dapat mengetahui teknik pernafasan dalam senam
yoga
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 A. pengertian

Yoga adalah sebuah ilmu filosofi praktis dan bukan agama. Dari sisi filosofi,
sebenarnya yoga bisa dikaitkan dengan semua kepercayaan kepada tuhan karena
kata yoga diambil dari bahasa sankskerta ‘yug’ yang berarti ‘menggabungkan’ atau
‘mengharmonikan’. Secara garis besar, yoga berarti mengharmonisasikan elemen
spiritual dan fisikal seseorang manusia untuk mencapai kondisi ideal sehingga
memudahkan terjadinya komunikasi dengan sang pencipta.

Yoga sering disamakan dengan senam. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya


salah, sebab yoga memang induk dari senam serta berbagai jenis beladiri, tari,
music, nyanyian, bahkan seni bercinta. Yoga berasal dari bahasa sanskerta “yuj”
yang artinya menghubungkan atau menyatukan (Weller, 2001). Yoga sangat baik
meningkatkan konsentrasi dan membawa kesadaran diri, Menajamkan pikiran dan
menjauhkan seseorang dari emosidan pikiran negative. Yoga berperan penting
dalam meningkatkan asupan oksigen ke dalam otak, menghilangkan kepenatan,
meningkatkan energy, dan vitalis, meningkatkan kelenturan dan stamina tubuh,
menstimulasi kelenjar hormonal dalam tubuh dan membuatnya stabil. Gerakan-
gerakan yoga juga dapat memperlancar sirkulasi darah, selain hal itu yoga juga
dapat meningkatkan kekebalan tubuh. (Shindu 2006)

Yoga secara teratur dapat menstimulasi saraf pada tulang punggung.


Menstabilkan fungsi kerja tubuh, meningkatkan rasa nyaman, tentram dan bebas
stress, memperhalus rasa, memperbaiki sikap dan perilaku, meningkatkan rasa
percaya diri, pola piker yang lebih positif dan penghargaan terhadap diri sendiri,
memperlambat proses penuaan dini, meningkatkan daya ingat, focus terhadap satu
masalah dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh (holistic), keseimbangan
kondisi fisik dan kejiwaan seseorang dalam dirinya.
2.2 jenis – jenis yoga

Di bumi ini ada ratusan bahkan ribuan macam Yoga. Secara garis besar
dapat dibedakandalam empat macam yaitu :

1. Jnana Yoga : merupakan yoga yang dilakukan dengan penekanan


pengetahuan. Praktisiyoga ini beranggapan bahwa kebodohan (avidya)
merupakan penyebab utama terjadinyakesalahan dan kelalaian. Terhapusnya
kebodohan, maka terhapus pula kemiskinan,ketidakadilan, kesewenangan,
serta kerusakan alam semesta. Dengan demikian semakin damaidunia.
Semua itu dikarenakan manusia tahu akan hakekat dirinya. Manusia yang
tahu hakekatdirinya, maka dia akan tahu hakekat Tuhannya.

2. Karma Yoga : merupakan yoga yang dilakukan penekanan pada tindakan.


Para praktisinya selalu memperhatikan segala sesuatu yang diperbuatnya, se
hingga tidakmenimbulkan karma yang membawa pada penderitaan. Para
praktisinya tidak pernah mengeluhmenghadapi masalah kehidupan. Semua
masalah dipandang merupakan akibat dari karma yangtelah dibuatnya, maka
harus diterima dan dihadapi sebagai pendidikan dan kasih sayang Ilahi.

3. Bhakti Yoga : merupakan yoga yang dilakukan dengan penekanan pada bakti
kepadaTuhan, yaitu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan.
Semuanya dilakukan dengancinta tanpa memiliki pamrih apa pun (termasuk
ingin masuk sorga).
Bhakti bermakna luas. Bukan hanya pada Tuhan, namun juga pada semua ci
ptaanNYA. Mencintaiciptaan merupakan manifestasi dari mencintai Sang
Pencipta itu sendiri. Cinta seorang Bhaktatidak membeda-bedakan ras, suku,
bangsa, dan agama. Tidak membenci yang miskin maupunyang kaya, yang
indah maupun yang buruk, yang pintar maupun yang bodoh, yang
berimanmaupun yang kafir.

4. Raja Yoga :
merupakan yoga yang dilakukan dengan menekankan pada
pengendalian pikiran. Dengan mengendalikan pikiran, maka terkendali
pula semua indra-indra manusia. Hasildari semua itu disebut Pencerahan,
Manunggaling Kawula Gusti (Jw.). Makrifatullah (Is.).Apapun namanya, bukan
suatu masalah yang patut diperdebatkan. Perkembangan kemudian,hanya
Raja.

Tingkatan dalam yoga

Menurut patanjali, yoga terdiri dari 8 tingkatan. Setiap yingkatan memiliki identitas
tersendiri,namun memperkuat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Tingkatan
ini tidaka dapat dilihatdengan pemahaman bahwa yang satu lebih dari lainnya,
namun harus dengan pemahan bahwasatu tinggkatan takkan pernah dicapai tanpa
memahami tingkatan sebelumnya. Secara otomatis berarti “melepaskan atau
mengacuhkan penguasaan terhadap satu tingkatan dapat merusak konsep hakiki
yoga secara keseluruhan”.

1. Yama (disiplin sosial kemasyarakatan)Memiliki 5 prinsip universal: kejujuran,


anti-kekerasan, tidak mencuri, tidak mengumbarnafsu birahi, dan penguasaan
hasrat. sebuah prinsip yang harus dipatuhi dalam kehidupan bermasyarakat
sehari-hari.
2.  Niyama (disiplin individu)Juga memiliki 5 persyaratan: bersih diri, bersyukur,
tidak berlebihan, mawas diri, danmenyembah sang maha pencipta. Perilaku
ini harus tercermin dalam kehidupan pribadisetiap saat.
3. Asana (postur tubuh)
Menurut patanjali, “postur yang baik membawa stabilitas dalam tubuh dan
keagungan pikiran”. Melatih asan/postur mampu meningkatkan fleksibilitas, k
ekuatan, dan kesehatan. Dengan asana, seluruh bagian penting tubuh,
seperti jantung, paru-paru, ginjal,hati, empedu, pankreas, dan bagian lainnya
menjadi terstimulasi untuk bekerja lebih baik. Namun diatas segalanya,
latihan asana bertujuan mencapai keseimbangan antara tubuh dan pikiran.
4. Pranayama (pengaturan napas)
Secara spesifik, patanjali menekankan fase prayanama hanya bisa dilakukan
setelahdasar-dasar asana dikuasai dengan baik. Melatih pranayama diyakini
dapat melepaskan jiwa dari tekanan, mengendurkan sistem saraf, dan
menenangkan pikiran.
5. Pratyahara (pengaturan indera)
Pembatasan diri ini adalah penghubung antara 4 tingkatan awal dangan 3
tingkatanselanjutnya. Setelah mematuhi semua persyaratan awal, seseorang
mampu melakukankontrol terhadap pikiran dan segenap panca indera
sehingga mampu berkontemplasidengan baik, lalu membuang semua elemen
negatif demi peningkatan kualitasspiritualnya.
6. Dharana (konsentrasi)
Kemampuan untuk mengontrol naluri dasar pikiran untuk selalu mengembara
danmengambang ke segala aspek. Di saat kita sedang menempatkan diri
dalam keadaantenang, kadang kita mendapati pikiran dipenuhi berbagai hal
yang tumpang tindi. Dalamfase dharana, seseorang dituntut memiliki
kemampuan menguasai satu hal danmendalaminya tanpa harus mengalami
gangguan selama mungkinsalah satu teknik termudah menguasai fase ini
adalah penggunaan mantra atau pembacaan serentetan literature dalam hati
ataupun secara vocal.
7. Dhayana (meditasi)
Saat pikiran seseorang telah mampu fokus pada satu titik dalam waktu
tertentu tanpaterganggu, ia telah mencapai fase dhayana. Di sini, pikiran,
tubuh, dan napas telah bergabung dan telah menjadi satu-kesatuan.
8. Samadhi (realisasi diri)
Inilah titik kulminasi pencapaian yoga. Sebuah pencapaian spiritual yang
hakiki. Di sini,tercapai esensi yogasesungguhnya- mungkin esensi seluruh
tujuan dan aktivitas apapun didunia ini. Pada fase ini, tubuh dan indera dalam
kondisi relaks, pikiran selalu dalamkondisi awas, dan semua aspek mampu
berjalan harmonis.Secara faktual, 8 tingkatan ini tidak dapat dilihat sebagai
elemen yang berdiri sendirikarena setiap tingkatan harus dilalui, disadari, dan
dilatih keberadaanya secara konsistenagar menjadi satu-kesatuan utuh.
Merasa telah menguasai satu tingkatan kemudianmeningalkanya menuju ke
tingkatan lain menimbulkan ketidakseimbangan dan kegagalan penguasaan
yoga secara hakiki.Ragam
2.3 Perbedaan yoga dan olahraga lain

Non yoga (contohnya: aerobic)

1. Gerakan-gerakannya sporadis, cepat, dan memberikan penekanan yang kuat


pada otot.
2. Dirancang untuk mendapatkan bentuk tubuh yang atletis
3. Tidak ada keharusan untuk memperhatikan nafas
4. Memperlancar peredaran darah dengan memberikan penekanan pada
jantung,dll
Senam Yoga:
1. Gerakannya lembut, cenderung menghindari gerakan otot yang tiba-tiba dan
terlalu keras
2. Tidak dirancang secara khusus untuk membentuk tubuh, sehingga tidak
efektif untukmendapatkan bentuk tubuh yang atletis dan perut yang kecil
3. Gerakan yoga dilakukan dengan kesadaran penuh akan nafas sehingga
kekuatan mental bertambah serta pikiran lebih fokus dan tajam.
4. Memperlancar peredaran darah namun tidak memberikan pressure
berlebihan pada jantung, dll.

2.4 Hubungan yoga dengan kesehatan

Berikut ini adalah penyakit fisik yang telah terbukti dapat diperlambat, dikurangi,
bahkandisembuhkan oleh senam yoga:

1. Acidity, heartburn (sakit jantung),


2. Intoxication (keracunan),
3. Allergies (alergi) ,
4. Alzheimer (kondisi medis yang menyebabkan dementia / penurunan daya
ingat),
5. Anemia (kurang darah),
6. Anxiety (khawatir yg berlebihan),
7.  Nervous tension (tekanan syaraf),
8. Arthritis (sakit persendian),
9. Asthma (asma),
10. Back pain (sakit tulang punggung)
11. Bronchitis (radang tenggorokan),
12. Cancer (kanker)
13. High bood pressure (tekanan darah tinggi).

Yoga dapat bersifat therapeutic bagi penyakit-penyakit diatas jika dipraktikkan


sesuai dengan prinsip berikut:

Dilakukan secara teratur. Berlatih yoga secara teratur membantu meregangkan dan
menguatkanotot, melenturkan persendian dan menguatkan tulang serta menstimuli
pengeluaran hormone secara teratur.

1. Bernafas dalam.
Teknik pernafasan yoga meningkatkan kapasitas paru-paru agar
proses pernafasan menjadi optimal. Teknik pernafasan yoga juga membantu 
menguatkan organtubuh bagian dalam dan meningkatkan kemampuan tubuh
untuk relaks.
2. Pola makan seimbang.
Pola makan yang seimbang dan memenuhi asupan gizi bagi tubuhakan
meningkatkan kesehatan saecara holistic.
3. Istirahat yang cukup.
Penting sekali menjaga keseimbangan antara bekerja dan beristirahat agar
kesehatan tubuh selalu dalam kondisi yang prima.
4. Berpikir positif.
Pikiran/bathin juga harus selalu diberikan input yang positif agar aspekmental
dan emosional terjaga kesehatannya. Terdapat korelasi antara pikiran dan
tubuh.Pikiran-pikiran positif amat membantu proses pemulihan tubuh dari
penyakit.
2.5 Manfaat yang didapatkan dari bermacam-macam postur yoga

1.Melatih seluruh otot tubuh, karena ada otot yang jarang sekali dipergunakan
bahkan dalam banyak olahraga keras sekalipun.

2.Meningkatkan asupan oksigen ke otak dan kedalam sistem tubuh

3.Menstimulasi syaraf pada tulang punggung

4.Memperlancar peredaran darah

5.Menstimulasi kelenjar hormonal (sistem endokrin) dalam tubuh

6.Memijat organ tubuh bagian dalam

7.Menstabilkan fungsi kerja tubuh,

8.Meningkatkan rasa nyaman, tentram dan bebas stres,

9.Memperbaiki perilaku (sifat dan sikap) yang kurang baik,

10.Meningkatkan rasa percaya diri,

11.Pola pikir yang lebih positif dan penghargaan terhadap diri (self esteem),

12. Memperlambat penuaan dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh


(holistik).

2.6 teknik pernafasan dalam senam yoga

Ada 2 teknik pernafasan yang sebaiknya dipelajari dan dikuasai, dan


dianjurkan dilakukan setiapkali secara rutin sebelum melakukan gerakan yoga
harian.

1. Kapalabhati (Kapala = tempurung kepala; bhati = yang membawa cahaya)

 Metode :

Lakukan dua kali pernafasan normal.


Tarik nafas, kemudian hembuskan nafas, tarik abdomen ke dalam. Ulangi
sampai 20x, aturritme dan penekanan dilakukan lebih kepada saat hembusan
nafas.
Kemudian tarik nafas, hembuskan sepenuhnya, tarik nafas sedalam-
dalamnya dan tahannafas selama yang anda sanggup. Secara perlahan
hembuskan.

Teknik ini cocok dipergunakan untuk membersihkan saluran pernafasan,


seperti misalnyahidung tersumbat cairan atau dada terasa sesak. Prinsip dari
teknik ini adalah membuat paru-paruseperti layaknya pompa, tekanan udara
yang dihasilkan sanggup membuang sumbatan yang adadi saluran pernafasan,
mulai dari paru-paru sampai ke lubang hidung.

Ada kemungkinan kepala akan terasa pusing saat melakukan teknik


pernafasan cepat ini,oleh karenanya disarankan untuk menutup latihan dengan
beberapa kali pernafasan lambat ataumenghembuskan nafas
panjang.Kapalabhati juga sesuai dipraktekkan sebagai terapi misalnya bila
kepala terasa berat,menderita sinus atau merasa kebas di sekitaran mata.

2. Anuloma Viloma

 Metode :

Siapkan tangan anda dalam posisi Vishnu Mudra (lihat penjelasannya di


bawah).
Tarik nafas melalui lubang hidung kiri, tutup sebelah kiri dengan ibu jari
sampai dihitungan ke-4.
Tahan nafas, tutup kedua lubang hidung sampai hitungan ke-16.
Keluarkan nafas melalu lubang hidung sebelah kanan, tutup hidung kiri
dengan jari manisdan kelingking, sampai hitungan ke-8.
Tarik nafas melalui hidung kanan, posisi hidung kiri tetap tertutup dengan jari
manis dankelingking, sampai hitungan ke-4.
Tahan nafas, tutup kedua lubang hidung sampai hitungan ke-16.
Keluarkan nafas melalui hidung kiri, tutup hidung kanan dengan ibu jari
sampai hitunganke-8.

Prinsip teknik pernafasan ini adalah bernafas dengan satu lubang hidung, tahan
nafas danhembuskan melalui lubang hidung lainnya. Lubang hidung ditutup dengan
memakai teknikVishnu Mudra pada tangan kanan. Caranya, lipat jari telunjuk dan jari
tengah ke hidung.Letakkan ibu jari di sebelah kanan lubang hidung dan jari manis
serta jari kelingking di sisilubang hidung kiri.

Manfaat dari teknik pernafasan Anuloma Viloma adalah mengoptimalkan fungsi


keduasisi otak; berarti sisi kreativitas dan sisi logika menjadi seimbang. Praktisi yoga
menganggapteknik ini sangat berguna untuk menenangkan pikiran dan sistem
syaraf. Para yogis mengetahuisejak ribuan tahun yang lalu bahwasanya bernafas
melalui hidung kiri lebih banyak dari kanan bisa menimbulkan Asma,
sedangkan penyakit diabetes disebabkan lebih sering bernafas melaluilubang
hidung kanan.

Ke-dua teknik di atas adalah sebagian dari sejumlah teknik pranayama. Dengan
melatih teknik pernafasan yang baik dan benar, maka tidak hanya kesegaran yang
diperoleh tetapisejumlah manfaat seperti untuk media terapi misalnya, dan yang
paling penting adalahkeseimbangan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Senam yoga bukan asli kebudayaan dari indonesia. Tetapi mengadopsi dari
kebudayaanluar yang masuk ke ndonesia. Senam yoga banyak sekali manfaatnya
bagi tubuh manusia apabila benar cara pelaksanaannya dan dilakukan secara rutin.

Yoga berasal dari bahasa Sansekerta „Yuj ‟berarti “menghubungkan”


atau“mempersatukan”. Yoga adalah suatu teknik untuk menghubungkan kesadaran
manusia denganIlahi. Pernyataan ini bukan berarti “penyatuan” Tuhan dan manusia
secara fisika, namun kesadaran. Sebenarnya bukannya Tuhan yang terpisah dari
manusia, tapi manusialah yangmemisahkan diri. Ketidaktahuan (avidya) yang
menjadi sebab terjadinya pemisahan antaramanusia dan Tuhan. Jenis penyatuan ini
sulit untuk diwujudkan. Namun, tiap usaha walaupunkecil tetap ada manfaatnya.
Penyatuan ini seperti sungai menuju ke samudra yang kemudianlenyap
meninggalkan nama dan bentuknya.

3.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, penulis mempunyai beberapa saran, diantaranya


adalah :

1. Agar mahasiswa dapat mengenali tentang senam yoga


2. Agar mahasiswa dapat mengembangkan manfaat senam yoga dilingkungan
masyarakatumum.
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.ugm.ac.id

http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4841

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26667290

Anda mungkin juga menyukai