Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI ADAPTASI SISTER CALISTA ROY

DOSEN:
NI NYOMAN UDIANI,S.KEP.,NS.,M.KEP

KELAS II C NERS

KELOMPOK II:
ANANDA SHESILIA LAMBE (2018 01 093)
I GUSTI AGUNG GIRI UTAMI (2018 01 106)
NURIYANA ABD. HAKIM (2018 01 123)
ANDRIAN BIMA WICAKSONO (2018 01 )
SEPTIANA (2018 01)

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan atas
terselesaikannya makalah ini sebagai penugasan mata kuliah “Keperawatan Anak
I” oleh dosen kepada kami.

Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga makalah ini


dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami
memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan saran dan
kritik untuk perbaikan makalah ini.

Demikian dari kami, atas perhatian kritik dan saran kami ucapkan terima
kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Asumsi Dasar Model Adaptasi Calista Roy..............................................
B. Sistem Adaptasi Calista Roy.....................................................................
C. Model Konseptual Calista Roy..................................................................
D. Kelebihan dan Kekurangan Teori..............................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah proses menjadi terintegrasi dan dapat mencapai
tujuan untuk hidup, pertumbuhan, reproduksi dan penguasaan. Hal tersebut
dapat ditunjang dengan adanya perawatan yang baik dalam menjaga
kesehatan hidup. Salah satu penunjang tersebut dapat dilihat dari tujuan
keperawatan yaitu meningkatkan respon adaptasi yang berhubungan dengan
adaptasi mode, informasi tentang tingkat adaptasi manusia dan stimulus fokal,
konstektual dan residual.
Penerapan konsep model praktek bagi para perawat dapat diambil atau
diadaptasi dari berbagai sember model yang telah berkembang sejak dahulu,
yang sudah dikembangkan dan dikombinasikan oleh para pakar keperawatan.
Konsep dan teori dari pakar keperawatan ini bisa dimanfaatkan sebagai
panduan dan acuan dalam dunia keperawatan serta untuk mengetahui
bagaimana batasan dan kewenangan yang diperbolehkan bagi perawat.
Model konseptual Roy mengacu pada ide-ide global mengenai
individu, kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan
disiplin yang spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep
dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan
fenomena dari suatu disiplin ilmu. Model konseptual keperawatan
dikembangkan atas pengetahuan para ahli keperawatan tentang keperawatan
yang bertolak belakang dari paradigma keperawatan. Model konseptual dalam
keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat
bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Perawat perlu
memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan
keperawatan dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi dalam dunia
pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan.
Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan
pandangan ahli dalam bidang keperawatan, salah satunya adalah model
adaptasi Roy. Roy dalam teorinya menjelaskan empat macam elemen esensial
dalam adaptasi keperawatan, yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan. Model adaptasi Roy menguraikan bahwa bagaimana individu
mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku
secara adaptif karena menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang
memiliki sistem adaptif yang selalu beradaptsi.
B. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja teori Adaptasi Sister Callista Roy.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asumsi Dasar Model Adaptasi Calista Roy


Menurut Asmadi (2008) adapun asumsi-asumsi dasar yang dianut
dalam model adaptasi Roy, antara lain :
1. Individu adalah makhluk bio-psiko-sosial yang merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika ia mampu berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, dan sosialnya.
2. Setiap orang selau menggunakan koping, baik yang bersifat positif
maupun negatif, untuk dapat beradaptasi. Kemampuan adaptasi
seseorang dipengaruhi tiga komponen, yaitu penyebab utama perubahan
kondisi dan situasi, keyakinan, dan pengalaman dalam beradaptasi.
3. Setiap individu berespons terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan
konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri atau
kemandirian, serta kemampuan melakukan peran danfungsi secara
optimal guna memelihara integritas diri. Kebutuhan fisiologis, menurut
roy, meliputi oksigenasi dan sirkulasi, keseimbangan cairan dan
elektrolit, makana, tidur dan istirahat, pengaturan suhu dan hormone, dan
fungsi tambahan. Kebutuhan konsep diri yan positif berfokus pada
persepsi diri yang meliputi kepribadian, norma, etika, dan keyakinan
sesoerang. Kemandirian lebih difokuskan pada kebutuhan dan
kemampuan melakukan interaksi social, termasuk kebutuhan akan
dukungan orang lain. Peran dan fungsi optimal lebih difokuskan pada
perilaku individu dalam menjalankan peran dan fungsi yang
diembannya..
4. Individu selalu berada dalam rentang sehat-sakit yang berhubungan erat
dengan keefektifan koping yang dilakukan guna mempertahan kan
kemampuan adaptasi.
Selain itu, asumsi dasar model adaptasi Roy menurut Sudarta (2015) :
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan social yang terus-
menerus berinteraksi dengan lingkungan.
2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi
perubahan-perubahan biopsikososial.
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas
kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan
respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun negatif.
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang
lainya, jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka
ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif
maupun negatif.
5. Sehat dan sakit merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dari
kehidupan manusia.
B. Sistem Adaptasi Callista Roy
Sistem adalah suatu kesatuan yang dihubungkan karena fungsinya
sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan
dari setiap bagian-bagiannya. Tingkat atau kemampuan adaptasi seseorang
ditentukan oleh tiga hal, yaitu Input, control dan out-put, dengan penjelasan
sebagai berikut:
1. Input
Roy mengidentifikasi bahwa input sebagi stimulus, merupakan
kesatuan informasi, bahan-bahan atau energy dari lingkungan yang dapat
menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga tingkatan Stimulus fokal,
Kontekstual dan Stimulus residual (Sudarta, 2015).
a. Stimulus Fokal adalah stimulus internal atau eksternal menghadapi
system manusia yang efeknya lebih segera (Alligot & Tomey, 2010).
b. Stimulus Kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami
seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi
situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara bersamaan (Sudarta,
2015). Di mana stimulus kontekstual merupakan semua factor
lingkungan yang hadir kepada seseorang dari dalam tetapi bukan
pusat dari atensi dan energy seseorang (Alligot & Tomey, 2010).
c. Stimulus Residual adalah factor lingkungan dalam tanpa system
manusia yang mempengaruhi dalam situasi arus yang tidak jelas
(Alligot & Tomey, 2010). Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan
yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapu sukar untuk
diobservasi meliputi kepercayaan, sikap, sifat individu berkembang
sesuai pengalaman yang lalu hal ini member proses belajar untuk
toleransi (Sudarta, 2015). Contohnya adalah keyakinan, sikap dan
sifat individu yang berkembang sesuai dengan pengalaman masa lalu
(Asmadi, 2008).
2. Kontrol
Proses control seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme
koping yang digunakan, dibagi menjadi :
a. Subsistem regulator
Subsystem regulator merupakan renspons system kimiawi,
saraf atau endokrin, otak dan medulla spinalis yang diteruskan
sebagai prilaku atau respons (Asmadi, 2008). Subsystem regulator
mempunyai komponen-komponen : input-proses dan output. Input
stimulus berupa internal atau eksternal. Transmiter regulator
system adalah kimia, neural atau endokrin. Refleks otonom adalah
respon neural atau endokrin. Refleks otonom adalah respon neural
dan brain system dan spinal cord yang diteruskan sebagai prilaku
output dari regulator system. Banyak proses fisiologis yang dapat
dinilai sebagai prilaku regulator subsitem (Sudarta, 2015).
b. Subsistem kognator
Mekanisme kognator berhubungan dengan fungsi otak dalam
memproses informasi, penilaian dan emosi (Asmadi, 2008).
Stimulus untuk subsistem kognator dapat ekstenal maupun internal.
Prilaku output dari regulator subsistem dapat menjadi stimulus
umpan balik untuk kognator subsistem. Kognator control proses
berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi,
penilaian dan emosi. Persepsi atau proses informasi berhubungan
dengan proses internal dalam memolih atensi, mencatat dan
mengingat, belajar berkolerasi dengan proses imitasi,
reinfoecement (Penguatan) dan insight (Pengertian yang
mendalam). Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
adalah proses internal yang berhubungan dengan penilaian atau
analisa. Emosi adalah proses pertahanan untuk mencari
keringanan, mempergunakan penilaian dan kasih sayang (Sudarta,
2015).
3. Output
Output dari suatu system adaptasi adalah prilaku yang dapat
diamati, diukur, atau dapat dikemukakan secara subjektif. Output pada
system ini dapat berupa respons adaptif ataupun respons maladaptive
(Asmadi, 2008). Output dari suatu system adalah prilaku yang dapat
diamati, diukur atau secara subjektif dapat dilaporkan baik berasal dari
dalam maupun diluar. Prilaku ini merupakan umpan balik untuk sitem.
Roy mengkategorikan output sebagai respon yang tidak maladaptive.
Respon yang adaptif dapat meningkatkan integritas seseorang tersebut
mampu melaksanakan tujuan yang berkenaan dengan kelangsungan
hidup, perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Sedangkan respon
yang mal adaptif perilaku yang tidak mendukung tujuan ini. Roy telah
menggunakan bentuk mekanisme koping untuk menjelaskan proses
control seseorang sebagai adaptif system. Beberapa mekanisme koping
diwariskan atau diturunkan secara genetic (Missal sel darah putih)
sebagai sitem pertahan terhadap bakteri yang menyerang tubuh (Sudarta,
2015).
C. Model Konseptual Callista Roy
Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem
atau skema yang menerangkan tentang serangkain ide global tentang
keterlibatan individu, kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan
pengembangannya. Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat 4
elemen esensial yaitu keperawatan, manusia, kesehatan dan lingkungan.
Berikut akan kami jelaskan definisi dari keempat elemen esensial menurut
Roy:
1. Keperawatan
Menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan
praktek. Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi,
mengklasifikasikan dan menghubungkan proses yang berpengaruh
terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan
untuk menyediakan pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan
meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi
model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus
perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model
tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat.
Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan
lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu
fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan
keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada dalam wilayah dengan
tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan energi dari upaya
koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon
stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan penyembuhan
dan kesehatan.
2. Manusia
Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem
yang adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan
yang memiliki input, control, output dan proses umpan balik. Lebih
khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas
kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara
adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif mausia digambarkan dalam
istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang
saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit
untuk beberapa tujuan.
3. Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi
manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model
keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi.
Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal
ini manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses
adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan lingkungan ysng
terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai dengan perubahan
dalam lingkungan internal dan eksternal dan proses yang kedua adalah
mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif.
4. Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam
dan di luar manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai
suatu sistem yang adaptif.
C. Kelebihan Dan Kelemahan Teori
1. Kelebihan Teori
Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori
sehingga dapat mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini
masih menjadi pegangan bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu
memiliki sifat kuat atau memiliki kelebihan dalam penerapan konsepnya
dibanding dengan konsep lainnya. Kelebihan dari teori dan model
konseptualnya adalah terletak pada teori praktek
Dan dengan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat
bisa mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode
fungsi fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan mode
interdependensi. Selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor yang
dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual,
sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan
akurat.
Dengan penerapan dari teory adaptasi Roy perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan dapat mengetahui dan lebih memahami
individu, tentang hal-hal yang menyebabkan stress pada individu, proses
mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk mengatasi
stress.
2. Kelemahan Teori
Sedangkan kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak
pada sasarannya. Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses
adaptasi pasien dan bagaimana pemecahan masalah pasien dengan
menggunakan proses keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana
sikap dan perilaku cara merawat (Caring) pada pasien. Sehingga seorang
perawat yang tidak mempunyai perilaku caring ini akan menjadi sterssor
bagi para pasiennya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model keperawatan adaptasi Roy adalah model keperawatan yang
bertujuan membantu seseorang untuk beradaptasi terhadap perubahan
kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan
interdependensi selama sehat sakit (Marriner-Tomery, 1994). Teori adaptasi
Callista Roy memandang klien sebagai suatu system adaptasi. Model adaptasi
Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu meningkatkan
kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara adaptif karena
menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki sistem adaptif
yang selalu beradaptasi.
B. Saran
Dengan demikian makalah ini saya buat maka diharapkan pembaca
dapat memahami isi dari makalah ini. Untuk itu, demi kelengkapan isinya
penyusun berharap saran yang bersifat membangun dari pembaca dan
pendengar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/217354868/Makalah-Tentang-Konsep-Dan-Teori-
Menurut-Sister-Callista-Roy

https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:VXY2QlPFqQYJ:https://www.academia.edu/31825321/Makalah_Roy_
Adaptation_Model+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:QLfkfMsD0zQJ:repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28493
/%2520Chapter%2520II.pdf%3Fsequence%3D3+&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id

http://eprints.umbjm.ac.id/74/4/5.%20BAB%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai