Nim : 1914201053
Kelas : B
PEMBENTUKAN SIKAP
Sikap atau attitude digunakan untuk menunjuk status mental seseorang. Selalu diarahkan pada
suatu hal atau objek tertentu dan sifatnya masih tertutup. Sikap menuntun perilaku sehingga individu
akan bertindak sesuai dengan sikap yang diekspresikan.
Contoh : sikap positif seorang pasien thdp perawat yang memberikan pelayanan keperawatan
yang bermutu ditandai dengan ia akan mentaati segala nasehat dari perawat tsb.
Pengertian Sikap
Reaksi atau respon yang masih tertutup dari individu thdp suatu stimulus atau objek
(Notoatmodjo,1997). Organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situais yang
relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada tsb untuk membuat
respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya (Walgito, 2001)
Faktor Internal
1. Fisiologis
2. Psikologis
3. Motif
Faktor Eksternal
1. Pengalaman
2. Situasi
3. Norma
4. Hambatan
5. Pendorong
Faktor Internal
Individu menerima, mengolah, dan memilih segala sesuatu yang datang dari luar serta
menentukan mana yang akan diterima dan mana yang tidak yang berkaitan erat dengan apa yang ada
dalam diri individu.Faktor individu merupakan faktor penentu pembentukan sikap. Berhubungan
dengan motif dan sikap yang bekerja dalam diri individu pada saat itu, serta yang mengarahkan minat
dan perhatian (psikologis), juga perasaan sakit, lapar dan haus (fisiologis).
Faktor Eksternal
Berupa stimulus untuk membentuk dan mengubah sikap yang dapat bersifat langsung (seperti indv
dengan indv, indv dengan kelompok) dan tidak langsung yakni melalui perantara (alat komunikasi
dan media masa baik elektronik maupun nonelektronik).
1. Adopsi. Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap melalui kejadian yang berulang dan
terus menerus sehingga kelamaan secara bertahap hal tersebut akan diserap oleh individu dan
akan memengaruhi pembentukan serta perubahan thdp sikap individu.
2. Diferensiasi. Proses pembentukan dan perubahan sikap karena sudah dimilikinya
pengetahuan, pengalaman, intelegensi dan bertambahnya usia.
3. Integrasi. Proses yang terjadi secara bertahap, diawali dari macam – macam pengetahuan dan
pengalaman yang berhubungan dengan objek sikap tertentu sehingga pada akhirnya akan
terbentuk sikap terhadap objek tsb.
4. Trauma. Proses yang melalui suatu kejadian secara tiba – tiba dan mengejutkan sehingga
meninggalkan kesan mendalam pada diri individu yang akan membentuk atau mengubah
sikap individu tsb thdp kejadian serupa.
5. Generalisasi. Proses karena pengalaman traumatik pada diri individu thdp hal tertentu, dapat
menimbulkan sikap negatif thdp semua hal yang serupa atau sebaliknya.
SIKAP PERAWAT
Teknik yang lebih menekankan pada penafsiran, analisis mimpi, asosiasi bebas, analisis resistensi,
dan analisis tranferensi.
Membantu klien memperoleh jalan masuk ke dalam konflik – konflik alam tidak sadar yang mengarah
pd pemahaman dan asimilasi material baru ego.