Disusun Oleh:
Kelompok 2
M. Rifqy Syafiq Qory Miftahul F P Siti Soyibah
Muhammad Deri Ratu Arista T H Syahril Muhammad
Muhammad Nur Hasan Reza Indriyanti S Taufik Mu’zizat N
Narisa Anandita S Riki Gumelar H Tri Risnawati
Neng Fitri Riska Widiartika Winda Anita
Neng Mita S Rizkia Ages V Yodysta Purnama A
Ni Kadek Ayu P D Rudi Hadiwijaya Yunita Sari
Noval Ridwansyah Sasmilawati Zilla Zalzabila
Nurkadila Sharah Feruzia D
Pira Putri M Siti Nursyarah
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Keperawatan. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita, yaitu Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah serta rahmat bagi seluruh alam
semesta. Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang telah
menjadi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
terselesaikan makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajikan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar ke depannya bisa di perbaiki.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Makalah
C. Manfaat Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Hakekat Pengorganisasian
B. Tipe-Tipe Organisasi
D. Tujuan Pengorganisasian
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen biasanya diidentikkan dengan cara untuk mengatur beberapa
hal secara baik dan sesuai dengan tujuan. Pengaturan dilakukan agar hal hal
yang diatur berjalan seimbang, lancar, dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian manajemen secara umum dari
beberapa ahli. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan
melalui orang lain (Gillies,1989). Menurut Siagian (1999), manajemen
berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam
rangka mencapai tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada
tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen
adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan
pengontrolan dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Selanjutnya Swanburg (2000) mendefinisikan
manajemen sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber
daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa
manajemen adalah proses yang dinamis, yang senantiasa berubah sesuai
dengan tuntutan perkembangan. Manajemen merupakan proses mengorganisir
sumber-sumber untuk mencapai tujuan dimana arah tujuan yang akan dicapai
ditetapkan berdasarkan visi, misi, filosofi organisasi.
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang
melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan sudah
menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan memberikan
pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan
menyeluruh dari sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai sangat
dipengaruhi oleh pelayanan keperawatan yang ada didalamnya. Keperawatan
merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif
seyogianya memahami hal ini dan mampu memfasilitasi pekerjaan perawat
pelaksana meliputi : menggunaan proses keperawatan dalam setiap aktivitas
asuhan keperawatannya, melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan
diagnosa keperawatan yang ditetapkan, menerima akuntabilitas kegiatan
keperawatan dan hasil-hasil keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat,
serta mampu mengendalikan lingkungan praktek keperawatan. Seluruh
pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan
melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan
para perawat pelaksana.
B. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum
C. Manfaat Makalah
1. Bagi mahasiswa hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai
pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman dalam memahami tentang
sistem pengorganisasian asuhan keperawatan
2. Bagi penulis hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan
tentang sistem pengorganisasian asuhan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
D. Tujuan Pengorganisasian
Berikut ini akan diuraikan tentang tujuan pengorganisasian dalam
manajemen keperawatan sebagai berikut:
1. Pencapaian tujuan organisasi
2. Pengorganisasian sumber daya secara efektif dan efisien
3. Melakukan pembagian tugas dan pertanggungjawaban yang efektif antara
perorangan dan kelompok.
4. Menentukan jalur komunikasi dan koordinasi yang efektif melaui
penyusunan struktur organisasi yang baik
5. Melakukan pengambilan keputusan secara tepat
6. Melakukan pengawasan kegiatan-kegiatan organisasi secara efektif
melalui supervisi.
7. Melakukan antisipasi terhadap berbagai perubahan yang mungkin terjadi
dengan melalui penyesuaian-penyesuaian yang penting. (Swansburg &
Swansburg, 1999).
Kerugian :
• Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau tidak memungkinkan
untuk melakukan keperawatan secara holistik
• Apabila pekerjaan selesai cenderung perawat meninggalkan klien
dan melaksanakan pekerjaan non keperawatan.
• Kepuasan kerja secara keseluruhan sulit dicapai dan sulit
diidentifikasi kontribusi terhadap pelayanan.
• Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai ketrampilan
saja.
Kepala
Ruangan
Klien-klien
Gambar 2.1 : Struktur Model Asuhan Keperawatan
Fungsional
Tabel 2.1 ketua tim yang melaporkan kepada kepala ruangan tentang
kemajuan pelayanan atau asuhan keperawatan klien.
Keuntung Kelemah
an an
Memfasilitasi pelayanan Rapat tim memerlukan waktu
keperawatan yang komprehensif sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru,
sehingga dapat mengakibatkan
komunikasi dan koordinasi antar
anggota tim terganggu sehingga
kelancaran tugas terhambat
Memungkinkan pencapaian Perawat yang belum trampil dan
proses keperawatan belum berpengalaman cenderung
tergantung atau berlindung kepada
anggota tim yangmampu
atau ketua tim
Konflik atau perbedaan pendapat Akontabilitas dalam tim kabur
antar staf
dapat ditekan melalui rapat tim .
Cara ini efektif untuk belajar
Memungkinkan menyatukan
kemampuan anggota tim yang
berbeda-beda dengan
aman dan efektif.
Kepala
Ruang
Perawat Perawat
Perawat
Katim Katim
AnggotaTi
Pasien
PasienPasien
Keuntungan Kelemahan
Fokus keperawatan sesuai dengan Beban kerja tinggi terutama jika
kebutuhan klien klien banyak sehingga tugas
yang sederhana
terlewatkan
Memberikan kesempatan untuk Peserta didik sulit untuk
melakukan keperawatan yang memperoleh ketrampilan khusus
komprehensif yang tidak dilakukan pada klien
yang menjadi kelolaannya : misal
kateterisasi, NGT dsb
Memotivasi perawat selalau bersama Pendelegasian tugas tertentu
klien
selama bertugas, tugas non
keperawatan dapat dilakukan oleh
bukan perawat
Mendukung penerapan proses Kelanjutan perawatan klien anya
keperawatan sebagaian selama perawat
penagggung jawab klien
bertugas
Kepuasan kerja secara keseluruhan Kelanjutan perawatan klien hanya
dapat dicapai sebagaian
selama perawat penaggung
jawab klien bertugas
KARU
Perawat B
Perawat C
Pelaksana
Pelaksana
Perawat A
Pelaksana
Pasien
Pasien Pasien
Keuntung Kelemahan
an
Otonomi perawat meningkat, karena Ruangan tidak memerlukan bahwa
motivasi, tanggung jawab dan semua perawat pelaksana harus
tanggung gugat perawat profesional
Meningkat
Menjamin kontinuitas asuhan Biaya yang diperlukan
keperawatan mahal
Meningkatnya hubungan antara
perawat
Pasien
Membebaskan perawat dari tugas-tugas
yang
bersifat perbantuan
Metode ini mendukung pelayanan
profesional
Terciptanya kolaborasi yang baik
Perawat Primer
Klien
Perawat Perawat
Perawat
Asosiet Asosiet
Asosiet
B. Saran
Dengan penerapan model asuhan keperawatan profesional yang tepat
diharapkan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan tanggung gugat dari
perawat sebagai pemberi layanan keperawatan (Care Providers) dan dapat
memberikan kepuasan bagi pasien sebagai penerima layanan keperawatan
(Care Receivers).
DAFTAR PUSTAKA