Anda di halaman 1dari 23

Makalah Falsafah dan Teori Keperawatan

Model Keperawatan Dorothea E. Orem : Defisit Perawatan Diri


(Self Care Deficit Theory of Nursing)

Oleh kelompok V

Fransiska Imelda Dua Poa C2114201115


Novalin Agnesti Saidin C2114201128
Wahyuni Hafid C2114201136
Yoserfus Nong Veni C2114201139

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES STELLA MARIS MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Model
Konsep Dan Teori Keperawatan Dorothea Orem” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Falsafah
Keperawatan.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Oktober 2021

Kelompok V

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................2
1.3 TUJUAN.........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................3
2.1 BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM................................................3
2.3 KONSEP UTAMA...........................................................................4
2.3 ASUMSI UTAMA..........................................................................14
2.4 KAITAN TEORI DENGAN PARADIGMA KEPERAWATAN.........15
2.5 IMPLIKASI TEORI.........................................................................16
2.6 KRITIK TERHADAP TEORI..........................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................18
3.1 KESIMPULAN................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keperawatan sebagai ilmu yang diterapkan dalam peningkatan dan
perkembangan kesehatan manusia, dalam aplikasinya harus dilandasi
oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Hal ini tidak terlepas dari
adanya evolusi dalam teori keperawatan. Evolusi teori keperawatan tidak
terlepas dari karya – karya teoritis kerangka keperawatan. Salah satu
karya teoritis kerangka keperawatan adalah model konsep keperawatan.
Model keperawatan adalah komprehensif, dan masing – masing,
membahas konsep paradigma tentang orang, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model
“Deficit self care” yang diperkenalkan oleh  Dorothea E. Orem. Orem
mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971
dimana dia mempublikasikannya dengan judul “Nursing Concepts of
Practice”. Model konsep tersebut mengalami perkembangan hingga
muncul “Teori Keperawatan Defisit Perawatan Diri (SCDNT)”. Sumber
utama untuk ide – ide Orem yaitu melalui refleksi pada situasi praktik
keperawatan, yang mana kondisi yang menunjukkan perlunya bantuan
keperawatan adalah “ketidakmampuan orang untuk memberikan diri
mereka sendiri perawatan diri yang diperlukan karena situasi kesehatan
pribadi. Ini adalah objek atau fokus yang tepat untuk menentukan domain
dan batas – batas keperawatan. Spesifikasi dari objek keperawatan yang
tepat telah menandai awal dari pekerjaan teoritis Orem.
SCDNT adalah teori umum yang menjelaskan keperawatan secara
deskriptif di semua jenis situasi praktik. Awalnya, ada tiga teori spesifik
yang dijelaskan; teori sistem keperawatan, teori defisit perawatan diri, dan
kemudian teori perawatan diri kemudian ditambah sebuah teori tambahan
yaitu teori ketergantungan perawatan.

1
Peran perawat dalam teori merupakan sebagai agen yang mampu
membantu klien dalam mengembalikan peranya sebagai self care agency.
Sistem yang di bangun dari tiga teori utama ini mampu menghasilkan
kolaborasi pelayanan keperwatan yang unik, tidak hanya dari prosesnya,
tapi juga dari hasilnya akan mampu membuat klien mengetahui hal-hal
yang berkaitan dengan penyakitnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Siapa Dorothea Elizabeth Orem?
b. Konsep Utama dari teori Defisit Perawatan Diri Dorothea Elizabeth
Orem?
c. Asumsi Utama teori Orem?
d. Kaitan teori Orem dengan paradigm keperawatan (kesehatan,
lingkungan, kepeawatan, manusia)?
e. Implikasi teori Orem dalam praktik keperawatan, pendidikan dan
penelitian?
f. Kritik terhadap teori Orem?

1.3 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman tentang Theory “Self Care Defisit” oleh
Dorothea E. Orem dalam lingkup pelayanan keperawatan
b. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan Riwayat hidup Dorothea E. Orem
2) Menjelaskan secara umum tentang “Self Care Defisit”
3) Menjelaskan “Theory Self Care Defisit” dalam lingkup
komponen paradigma keperawatan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM


Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore,
Maryland. Dorothea E. Orem memulai karir keperawatannya sejak
terdaftar sebagai siswa di Providence di Washington DC. Menerima
diploma keperawatan tahun 1930 kemudian menerima gelar Sarjana (SB)
dalam Pendidikan Keperawatan dari Catholic University of America (CUA)
tahun 1939 dan menerima gelar Master (MS) pendidikan keperawatan dari
universitas yang sama tahun 1946.
Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat,
perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan. Orem pernah
menjabat Direktur Sekolah Perawat dan Kepala Departemen Keperawatan
di Providence Hospital, Detroit, dari tahun 1940 sampai 1949 dan sebagai
konsultan (1970). Tahun 1958-1959 sebagai konsultan di Departemen
kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada
proyek pelatihan keperawatan. Tahun 1959 konsep perawatan Orem
dipublikasikan pertama kali. Tahun 1965 Orem bergabung dengan
Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan
komunitas. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan
keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan
disiplin keperawatan. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik
Amerika tentang teori keperawatan. Selanjutnya Orem mengembangkan
konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan
dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971). Tahun 1980
mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas
pada keluarga, kelompok dan masyarakat. Tahun 1985 mempublikasikan
buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu : Theory self care, theory
self care deficit, theory system keperawatan.

3
Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di
Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun.
Beberapa tahun gemilang dalam kehidupan Dorothea Orem:
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan pada
bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek
pelatihan keperawatan.
b. Tahun1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika
membentuk model teori keperawatan komunitas.
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan
keperawatan yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan
disiplin keperawatan.
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita
Katolik Amerika tentang teori keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan
(Concept of Pratice tahun 1971)
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi
pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga
teori, yaitu : Theory self care, theory self care deficit, theory system
keperawatan.

2.2 KONSEP UTAMA TEORI DEFISIT PERAWATAN DIRI\


Teori keperawatan desifit perawatan diri adalah teori umum yang
terdiri dari empat teori yang terkait sebagai berikut :
a. The Theory of Self-Care (Teori Perawatan Diri)
Untuk memahami tentang teori perawatan diri, perlu dipahami terlebih
dahulu mengenai konsep dasar perawatan diri (self-care),
kemampuan perawatan diri (self-care agency), faktor yang

4
mempengaruhi perawatan diri (basic conditioning factors), dan terapi
kebutuhan perawatan diri (therapeutic self-care demand).
1) Perawatan diri (self-care)
Kegiatan praktik yang mendewasakan dan orang dewasa memulai
dan melakukan, dalam kerangka waktu, atas nama mereka sendiri
dalam rangka kepentingan mempertahankan hidup,
memfungsikan kesehatan, melanjutkan pengembangan pribadi,
dan kesejahteraan dengan memenuhi syarat yang dikenal untuk
pengaturan fungsional dan perkembangan Orem,2001.
2) Kemampuan perawatan diri (self-care agency)
Kemampuan individu untuk terlibat dalam proses perawatan diri.
Kemampuan ini berkaitan dengan faktor pengkondisian perawatan
diri.
3) Faktor yang mempengaruhi perawatan diri (basic conditioning
factor) yang terdiri dari faktor usia, jenis kelamin, kondisi
perkembangan, kondisi kesehatan, pola hidup, orientasi sosial
budaya, sistem perawatan kesehatan, kebiasaan keluarga, faktor
lingkungan dan keadaan ekonomi.
4) Terapi kebutuhan perawatan diri (therapeutic self-care demand),
yaitu tindakan yang dilakukan sebagai bantuan untuk memenuhi
syarat perawatan diri.
Teori self-care tidak terlepas dari syarat perawatan diri (self-care
requisites), yaitu aspek yang menentukan tingkat pemenuhan perawatan
diri. 
1) Universal self-care requisites (Syarat Perawatan Diri
Universal)
Tujuan universal required adalah untuk mencapai perawatan diri
atau kebebasan merawat diri dimana harus memiliki kemampuan
untuk mengenal, memvalidasi dan proses dalam memvalidasi
mengenai anatomi dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam
lingkaran kehidupan.

5
Aspek universal ini berhubungan dengan proses hidup atau
kebutuhan dasar manusia, yaitu :
a) Pemeliharaan kebutuhan udara/oksigen,
b) Pemeliharaan kebutuhan air,
c) Pemeliharaan kebutuhan makanan,
d) Perawatan proses eliminasi dan ekskresi,
e) Pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat,
f) Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial,
g) Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraan,
h) Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam
hubungan social.
2) Developmental self-care requisites (Syarat Perawatan Diri
Perkembangan)
Berhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan
lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan
perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga
hal yang berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan
diri adalah:
a) Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri
b) Terlibat dalam pengembangan diri
c) Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan
situasi kehidupan yang mungkin mempengaruhi
perkembangan manusia. (Orem, 1980,p.231)
3) Health deviation self-care requisites (Syarat Perawatan Diri
Pentimpangan Kesehatan)
Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit
atau trauma, yang mengalami gangguan patologi, termasuk
ketidakmampuan dan penyandang cacat juga yang berada
sedang dirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan
kesehatan terjadi sepanjang waktu sehingga mempengaruhi

6
pengalaman mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang
hidupnya.
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh,
fisiologi dan psikologi tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika
konsep diri manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi
mental atau autisme), perkembangan individu akan memberikan
dampak baik permanen maupun sementara. Dinegara-negara
yang warganya banyak mengalami gangguan kesehatan, self-care
(perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan
terapi kesehatan.
Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan
perawatan diri individu yang merupakan langkah-langkah dalam
perawatan ketika terjadi gangguan kesehatan. Kompleksitas dari
self-care atau system dependent-care (ketergantungan
perawatan) adalah meningkatnya jumlah penyakit yang terjadi
dalam waktu-waktu tertentu.
4) Therapeutic self-care demand
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu
program perawatan dengan tujuan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang ditampilkan oleh
pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien
diantaranya :
a) Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar
yang dibutuhkan oleh pasien dan cara pemberian ke pasien
b) Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan
kebutuhan dasar seperti promosi dan pencegahan yang bisa
menunjang dan mendukung pasien untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.
Beberapa pemahaman terkait terapi pemenuhan kebutuhan dasar
diantaranya :

7
1. Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien
dan lingkunganya yang mengarah pada gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia
2. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan
yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien,
memanfaatkan segala sumberdaya yang ada disekitar pasien
untuk memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien semaksimal mungkin.

b. The Theory of Care Agency ( Teori Ketergantungan


Perawatan )
Ketergantungan perawatan mengacu pada perawatan yang diberikan
kepada seseorang yang karena usia atau factor yang berhubungan,
tidak dapat melakukan perawatan diri sendiri yang diperlukan untuk
mempertahankan hidup, memfungsikan kesehatan, melanjutkan
pengembangan pribadi, dan kesejahteraan.
1) Self Care Agency
Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya
dapat dilakukan pada perawat yang memiliki kemampuan
komprehensif, memahami konsep dasar manusia dan
perkembangan manusia baik secara holistik.
2) Agent
Pihak atau perawat yang bisa memberikan pemenuhan
kebutuhan dasar pada pasien adalah perawat dengan keahlian dan
ketrampilan yang berkompeten dan memiliki kewenangan untuk
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara
holistik.
3) Dependent Care Agent
Dependent care agency merupakan perawat profesional yang
memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat dalam upaya
perawatan pemenuhan kebutuhan dasar pasien termasuk pasien
dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu atau

8
sebagain memenuhi kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian
kebutuhan dasar tetap menekankan pada kemandirian pasien
sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan
bisa bersifat promoting, prevensi dan lain-lain.

4) Nursing Agency
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan
kemampuanya secara terus menerus untuk bisa memberikan
pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik sehingga
mereka mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah
perawat yang berkompeten untuk bisa memberika pelayanan
profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar pasie. Beberapa
ktrempilan selain psikomotor yang juga harus dikuasai perawat
adala komunikasi terapetik, ketrampilan intrapersonal,
pemberdayaan sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan
pasien untuk bisa memberikan pelayanan yang profesional.
5) Nursing Design
Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan
asuhan keperawatan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar pasien
secara holistik adalah perawata yang profesioanl, mampu berfikir
kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.
6) Sistem Keperawatan
Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang
dilakukan pada satu waktu untuk kordinasi dalam melakukan
tindakan keperawatan pada klien untuk mengetahui dan memenuhi
komponen kebutuhan perawatan diri klien yang therapeutic dan
untuk melindungi serta mengetahui perkembangan perawatan diri
klien

9
c. The Theory of Self-Care Deficit (Teori Defisit Perawatan
Diri )
Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem. Teori ini
mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan. Keperawatan
diperlukan ketika individu tidak mampu atau mengalami keterbatasan
dalam memenuhi syarat perawatan diri yang efektif. Keperawatan
diberikan jika tingkat kemampuan perawatan diri lebih rendah
dibandingkan dengan kebutuhan perawatan diri atau kemampuan
perawatan diri seimbang dengan kebutuhan namun hubungan deficit
dapat terjadi selanjutnya akibat penurunan kemampuan, peningkatan
kualitas dan kuantitas kebutuhan atau keduanya.

Penjelasan gambar :
Ketika ada kebutuhan untuk merawat diri sendiri dan individu mampu
memenuhi permintaan itu, perawatan diri adalah mungkin. Jika, di sisi
lain, tuntutan lebih besar dari kapasitas individu atau kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan itu, mak akan terjadi ketidakseimbangan
dan hal ini disebut dengan “defisit perawatan diri”.

10
Teori self care deficit diterapkan bila anak belum dewasa,
kebutuhan melebihi kemampuan perawatan, kemampuan sebanding
dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang,
kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan
kebutuhan.
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam
proses penyelesaian masalah, orem memiliki metode untuk proses
tersebut diantaranya; bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai
pembimbing orang lain, memberi support baik secara fisik atau
psikologis, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk
pengembangan pribadi serta mengajarkan atau memberi pendidikan
pada orang lain.
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima
perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya
dan memiliki berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai
taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada
tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit
perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang
dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang
perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan,
maka ia akan mengalami penurunan/defisit perawatan diri.
Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan
perawatan diri. Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau
hambatan bila seseorang jatuh pada kondisi sakit atau kondisi yang
melelahkan seperti stress fisik dan psikologis. Self care deficit terjadi
bila agen self care atau orang yang memberikan perawatan diri baik
pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak dapat memenuhi
kebutuhan perawatan diri individu dan lebih memberikan self care
theraupetic. Nursing agency menggunakan kegiatan gabungan berarti
bahwa kegiatan perawat perlu dikoordinasi, dilakukan secara serentak
atau berhubungan dengan layanan asuhan keperawatan yang akan
diberikan. Seseorang yang melakukan kegiatan ini harus mempunyai

11
pengetahuan tentang asuhan keperawatan yang diberikan sehingga
dapat mengambil suatu keputusan yang tepat bagi klien.

d. The Theory of Nursing System ( Teori Sistem


Perawatan )
Nursing system adalah bagian dari pertimbangan praktek
keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan koordinasi
untuk mencapai kebutuhan perawatan diri (self-care demand)
pasiennya dan untuk melindungi dan mengontrol
latihan/pengembangan dari kemampuan perawatan diri pasien (self-
care agency).
Orem (1991) mengidentifikasi tiga klasifikasi dari sistem
keperawatan berdasarkan kemampuan pasien dalam mencapai
syarat pemenuhan perawatan diri.
1) Wholly Compensatory System
Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh merupakan
suatu tindakan keperawatan dengan memberikan kompensasi
penuh kepada pasien disebabkan karena ketidakmampuan
pasien dalam memenuhi tindakan keperawatan secara mandiri.
Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh dibutuhkan
ketika perawat harus menjadi peringan bagi ketidakmampuan
total seorang pasien dalam hubungan kegiatan merawat yang
membutuhkan tindakan penyembuhan dan manipulasi. Perawat
mengambil alih pemenuhan kebutuhan self caresecara
menyeluruh kepada pasien yang tidak mampu, misal: pada
pasien koma atau pasien bayi.
2) Partly Compensatory System
Sistem penyeimbang sebagian yaitu sistem keperawatan
dalam memberikan perawatan diri kepada pasien secara
sebagian saja dan ditujukan pada pasien yang memerlukan
bantuan secara minimal. Perawat mengambil alih beberapa
aktifitas yang tidak dapat dilakukan oleh pasien dalam

12
memenuhi kebutuhan self care-nya, dijalankan pada saat
perawat dan pasien menjalankan intervensi perawatan atau
tindakan lain yang melibatkan tugas manipulatif atau
penyembuhan, misal: pasien usia lanjut, pasien stroke dengan
kelumpuhan.
3) Supportive-Educative System

13
Sistem yang mendukung/mendidik yaitu tindakan
keperawatan yang bertujuan untuk memberikan dukungan dan
pendidikan agar pasien mampu melakukan perawatan mandiri.
Perawat memberikan pendidikan kesehatan atau penjelasan
untuk memotivasi melakukan self care, tetapi yang
melakukan self care adalah pasien sendiri, misal:
mengajarkan  pasien merawat lukannya, mengajarkan
bagaimana menyuntik insulin. Diperlukan pada situasi dimana
pasien harus belajar untuk menjalankan ketentuan yang
dibutuhkan secara eksternal atau internal yang ditujukan

oleh therapeutic self care, namun tidak dapat melakukan tanpa


bantuan. Metode bantuan diantaranya: tindakan, panduan,
pelajaran, dukungan dan memberikan lingkungan yang
membangun.

14
Figure 1. Basic nursing systems. (From Orem, D.E.[2001].
Nursing: Concepts of practice [6th ed., p. 351]. St.
Louis: Mosby.

1. ASUMSI UTAMA
Orem (2001) mengidentifikasi lima premis yang mendasari teori
umum keperawatan sebagai berikut :
a. Manusia, kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan, dimana
pemenuhannya dipengaruhi dari faktor dari dalam pasien ataupun
dari lingkungan

15
b. Agen manusia, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan
dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya
c. Manusia dewasa mengalami penderitaan – penderitaan dalam
bentuk keterbatasan tindakan dalam keperawatan untuk diri dan
melibatkan orang lain menciptakan hidup berkesinambungan.
d. Agen manusia, diui dalam menemukan, mengembangkan dan
mentrasmiskan cara dan sarana untuk mengidentifikasi kebutuhan
dan membuat masukkan untuk diri dan orang lain.
e. Grup manusia dengan hubungan yang terstruktur mengelompokkan
tugas dan mengalokasikan tanggung jawab untuk memberikan
perawatan kepada anggota kelompok yang mengalami keterbatasan
hidup sehat untuk mendapatkan pertolongan yang diperlukan baik
untuk dirinya maupun orang lain.

2.4 KAITAN TEORI DENGAN PARADIGMA KEPERAWATAN


a. Manusia
Manusia dipandang sebagai individu dan juga kelompok yang
melakukan self care demi mempertahankan kehidupan, kesehatan,
dan kesejahteraan maka manusia fungsi biologis, simbolik dan social
merupakan tanggung jawab individu untuk memenuhinya serta
perawat menjadi agen self care bagi mansusia yang sakit atau cacat.
b. Lingkungan
Lingkungan menurut Orem terdiri dari lingkungan fisik, kimia, biologi
dan social yang dapat mempengaruhi individu memenuhi kebutuhan
self care secara optimal yang berada disekitar pasien.
c. Kesehatan
Sehat merupakan tanggung jawab individu untuk mencapainya, bila
individu dapat memenuhi self care-nya secara baik dan optimal aka
individu tersebut dapat dikatakan sehat.
d. Keperawatan
Aktifitas perawat sebagai agent self care pasien serta memenuhi
kebutuhan self care secara terapeutik.

16
2.5 IMPLIKASI TEORI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN,
PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
SCDNT (Teori Defisit Perawatan Diri) telah mencapai tingkat
penerimaan yang signifikan oleh masyarakat keperawatan
internasional, terbukti dengan besarnya materi yang diduplikasikan
dan presentasi di International Orem Society Word Congresses
(2008, 2011 dan 2012).
Dalam penelitian menggunakan SCDNT dalam atau
komponen – komponennya, Biggs (2008) dalam pakar teori
keperawatan dan karya mereka 2017 menemukan lebih dari 800
referensi. SCDNT diperkenalkan sebagai struktur dasar manajemen
keperawatan di rumah sakit Jerman yang mengimplementasikan
DRG (diagnosis related group).
Pengaruh SCDNT Orem telah berlanjut di tingkat Internasional
melalui penjabaran Nursing Concepts of Practice dan proliferasi
praktik berbasis SCDNT pendidikan dan penelitian di seluruh dunia.

2.6 KRITIK TERHADAP TEORI OREM


a. Kejelasan
Istilah yang digunakan Orem didefinisikan secara tepat. Bahasa teori
konsisten dengan bahasa abad kedua puluh satu yang digunakan
dalam teori dan filsafat tindakan. Istilah self care memiliki beberapa
arti dilintas disiplin ilmu. Orem mendefinisikan istilah dan
menguraikan struktur substansi konsep dengan cara yang unik
namun tetap kongruen dengan interpretasi lain. Referensi sudah
dibuat untuk yang kesulitan dengan bahasa Orem, namun
keterbatasan umumnya berada pada kekurangakraban pembaca
dengan ilmu pengetahuan praktis dan dengan bidang ilmu tindakan.
b. Kesederhanaan
Teori Orem dinyatakan dala msejumlah istilah. Istilah – istilah ini
didefinisikan dan digunakan secara konsisten dalam ekspresi teori.

17
Teori umum Orem SCDNT, terdiri dari empat teori pembentuk.
Pengembangan teori tersebut menggunakan entitas tersebut tampak
hemat. Hubungan di antara entitas tersebut dapat disajikan dalam
diagram sederhana. Kedalaman pengembangan konsep
memberikan kompleksitas teori ini yang diperlukan untuk
menjelaskan dan memahami disiplin praktik manusia.
c. Keumuman
Teori SCDNT ini, merupakan teori yang bersifat umum atau universal
yang dapat dikonseptualisasikan untuk semua kasus keperawatan.

18
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Teori keperawatan defisit self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat
mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat
kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori
keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tenikal dan sikap yang terapeutik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Achir Yahi S. Hamid dan Kusman Ibrahim, 2017. Pakar Teori


Keperawatan dan Karya Mereka. Edisi Indonesia volume 1.
Universitas Indonesia Nursing Conceptual Model : Dorothea E, Orem (Self
Care Defisit Teori of Nursing) diunduh 1 Oktober 2021.

20

Anda mungkin juga menyukai