Oleh kelompok V
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Model
Konsep Dan Teori Keperawatan Dorothea Orem” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Falsafah
Keperawatan.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Oktober 2021
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................2
1.3 TUJUAN.........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................3
2.1 BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM................................................3
2.3 KONSEP UTAMA...........................................................................4
2.3 ASUMSI UTAMA..........................................................................14
2.4 KAITAN TEORI DENGAN PARADIGMA KEPERAWATAN.........15
2.5 IMPLIKASI TEORI.........................................................................16
2.6 KRITIK TERHADAP TEORI..........................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................18
3.1 KESIMPULAN................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Peran perawat dalam teori merupakan sebagai agen yang mampu
membantu klien dalam mengembalikan peranya sebagai self care agency.
Sistem yang di bangun dari tiga teori utama ini mampu menghasilkan
kolaborasi pelayanan keperwatan yang unik, tidak hanya dari prosesnya,
tapi juga dari hasilnya akan mampu membuat klien mengetahui hal-hal
yang berkaitan dengan penyakitnya.
1.3 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman tentang Theory “Self Care Defisit” oleh
Dorothea E. Orem dalam lingkup pelayanan keperawatan
b. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan Riwayat hidup Dorothea E. Orem
2) Menjelaskan secara umum tentang “Self Care Defisit”
3) Menjelaskan “Theory Self Care Defisit” dalam lingkup
komponen paradigma keperawatan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di
Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun.
Beberapa tahun gemilang dalam kehidupan Dorothea Orem:
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan pada
bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek
pelatihan keperawatan.
b. Tahun1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika
membentuk model teori keperawatan komunitas.
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan
keperawatan yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan
disiplin keperawatan.
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita
Katolik Amerika tentang teori keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan
(Concept of Pratice tahun 1971)
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi
pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga
teori, yaitu : Theory self care, theory self care deficit, theory system
keperawatan.
4
mempengaruhi perawatan diri (basic conditioning factors), dan terapi
kebutuhan perawatan diri (therapeutic self-care demand).
1) Perawatan diri (self-care)
Kegiatan praktik yang mendewasakan dan orang dewasa memulai
dan melakukan, dalam kerangka waktu, atas nama mereka sendiri
dalam rangka kepentingan mempertahankan hidup,
memfungsikan kesehatan, melanjutkan pengembangan pribadi,
dan kesejahteraan dengan memenuhi syarat yang dikenal untuk
pengaturan fungsional dan perkembangan Orem,2001.
2) Kemampuan perawatan diri (self-care agency)
Kemampuan individu untuk terlibat dalam proses perawatan diri.
Kemampuan ini berkaitan dengan faktor pengkondisian perawatan
diri.
3) Faktor yang mempengaruhi perawatan diri (basic conditioning
factor) yang terdiri dari faktor usia, jenis kelamin, kondisi
perkembangan, kondisi kesehatan, pola hidup, orientasi sosial
budaya, sistem perawatan kesehatan, kebiasaan keluarga, faktor
lingkungan dan keadaan ekonomi.
4) Terapi kebutuhan perawatan diri (therapeutic self-care demand),
yaitu tindakan yang dilakukan sebagai bantuan untuk memenuhi
syarat perawatan diri.
Teori self-care tidak terlepas dari syarat perawatan diri (self-care
requisites), yaitu aspek yang menentukan tingkat pemenuhan perawatan
diri.
1) Universal self-care requisites (Syarat Perawatan Diri
Universal)
Tujuan universal required adalah untuk mencapai perawatan diri
atau kebebasan merawat diri dimana harus memiliki kemampuan
untuk mengenal, memvalidasi dan proses dalam memvalidasi
mengenai anatomi dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam
lingkaran kehidupan.
5
Aspek universal ini berhubungan dengan proses hidup atau
kebutuhan dasar manusia, yaitu :
a) Pemeliharaan kebutuhan udara/oksigen,
b) Pemeliharaan kebutuhan air,
c) Pemeliharaan kebutuhan makanan,
d) Perawatan proses eliminasi dan ekskresi,
e) Pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat,
f) Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial,
g) Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraan,
h) Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam
hubungan social.
2) Developmental self-care requisites (Syarat Perawatan Diri
Perkembangan)
Berhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan
lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan
perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga
hal yang berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan
diri adalah:
a) Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri
b) Terlibat dalam pengembangan diri
c) Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan
situasi kehidupan yang mungkin mempengaruhi
perkembangan manusia. (Orem, 1980,p.231)
3) Health deviation self-care requisites (Syarat Perawatan Diri
Pentimpangan Kesehatan)
Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit
atau trauma, yang mengalami gangguan patologi, termasuk
ketidakmampuan dan penyandang cacat juga yang berada
sedang dirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan
kesehatan terjadi sepanjang waktu sehingga mempengaruhi
6
pengalaman mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang
hidupnya.
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh,
fisiologi dan psikologi tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika
konsep diri manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi
mental atau autisme), perkembangan individu akan memberikan
dampak baik permanen maupun sementara. Dinegara-negara
yang warganya banyak mengalami gangguan kesehatan, self-care
(perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan
terapi kesehatan.
Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan
perawatan diri individu yang merupakan langkah-langkah dalam
perawatan ketika terjadi gangguan kesehatan. Kompleksitas dari
self-care atau system dependent-care (ketergantungan
perawatan) adalah meningkatnya jumlah penyakit yang terjadi
dalam waktu-waktu tertentu.
4) Therapeutic self-care demand
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu
program perawatan dengan tujuan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang ditampilkan oleh
pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien
diantaranya :
a) Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar
yang dibutuhkan oleh pasien dan cara pemberian ke pasien
b) Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan
kebutuhan dasar seperti promosi dan pencegahan yang bisa
menunjang dan mendukung pasien untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.
Beberapa pemahaman terkait terapi pemenuhan kebutuhan dasar
diantaranya :
7
1. Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien
dan lingkunganya yang mengarah pada gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia
2. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan
yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien,
memanfaatkan segala sumberdaya yang ada disekitar pasien
untuk memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien semaksimal mungkin.
8
sebagain memenuhi kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian
kebutuhan dasar tetap menekankan pada kemandirian pasien
sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan
bisa bersifat promoting, prevensi dan lain-lain.
4) Nursing Agency
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan
kemampuanya secara terus menerus untuk bisa memberikan
pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik sehingga
mereka mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah
perawat yang berkompeten untuk bisa memberika pelayanan
profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar pasie. Beberapa
ktrempilan selain psikomotor yang juga harus dikuasai perawat
adala komunikasi terapetik, ketrampilan intrapersonal,
pemberdayaan sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan
pasien untuk bisa memberikan pelayanan yang profesional.
5) Nursing Design
Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan
asuhan keperawatan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar pasien
secara holistik adalah perawata yang profesioanl, mampu berfikir
kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.
6) Sistem Keperawatan
Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang
dilakukan pada satu waktu untuk kordinasi dalam melakukan
tindakan keperawatan pada klien untuk mengetahui dan memenuhi
komponen kebutuhan perawatan diri klien yang therapeutic dan
untuk melindungi serta mengetahui perkembangan perawatan diri
klien
9
c. The Theory of Self-Care Deficit (Teori Defisit Perawatan
Diri )
Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem. Teori ini
mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan. Keperawatan
diperlukan ketika individu tidak mampu atau mengalami keterbatasan
dalam memenuhi syarat perawatan diri yang efektif. Keperawatan
diberikan jika tingkat kemampuan perawatan diri lebih rendah
dibandingkan dengan kebutuhan perawatan diri atau kemampuan
perawatan diri seimbang dengan kebutuhan namun hubungan deficit
dapat terjadi selanjutnya akibat penurunan kemampuan, peningkatan
kualitas dan kuantitas kebutuhan atau keduanya.
Penjelasan gambar :
Ketika ada kebutuhan untuk merawat diri sendiri dan individu mampu
memenuhi permintaan itu, perawatan diri adalah mungkin. Jika, di sisi
lain, tuntutan lebih besar dari kapasitas individu atau kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan itu, mak akan terjadi ketidakseimbangan
dan hal ini disebut dengan “defisit perawatan diri”.
10
Teori self care deficit diterapkan bila anak belum dewasa,
kebutuhan melebihi kemampuan perawatan, kemampuan sebanding
dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang,
kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan
kebutuhan.
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam
proses penyelesaian masalah, orem memiliki metode untuk proses
tersebut diantaranya; bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai
pembimbing orang lain, memberi support baik secara fisik atau
psikologis, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk
pengembangan pribadi serta mengajarkan atau memberi pendidikan
pada orang lain.
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima
perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya
dan memiliki berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai
taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada
tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit
perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang
dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang
perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan,
maka ia akan mengalami penurunan/defisit perawatan diri.
Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan
perawatan diri. Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau
hambatan bila seseorang jatuh pada kondisi sakit atau kondisi yang
melelahkan seperti stress fisik dan psikologis. Self care deficit terjadi
bila agen self care atau orang yang memberikan perawatan diri baik
pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak dapat memenuhi
kebutuhan perawatan diri individu dan lebih memberikan self care
theraupetic. Nursing agency menggunakan kegiatan gabungan berarti
bahwa kegiatan perawat perlu dikoordinasi, dilakukan secara serentak
atau berhubungan dengan layanan asuhan keperawatan yang akan
diberikan. Seseorang yang melakukan kegiatan ini harus mempunyai
11
pengetahuan tentang asuhan keperawatan yang diberikan sehingga
dapat mengambil suatu keputusan yang tepat bagi klien.
12
memenuhi kebutuhan self care-nya, dijalankan pada saat
perawat dan pasien menjalankan intervensi perawatan atau
tindakan lain yang melibatkan tugas manipulatif atau
penyembuhan, misal: pasien usia lanjut, pasien stroke dengan
kelumpuhan.
3) Supportive-Educative System
13
Sistem yang mendukung/mendidik yaitu tindakan
keperawatan yang bertujuan untuk memberikan dukungan dan
pendidikan agar pasien mampu melakukan perawatan mandiri.
Perawat memberikan pendidikan kesehatan atau penjelasan
untuk memotivasi melakukan self care, tetapi yang
melakukan self care adalah pasien sendiri, misal:
mengajarkan pasien merawat lukannya, mengajarkan
bagaimana menyuntik insulin. Diperlukan pada situasi dimana
pasien harus belajar untuk menjalankan ketentuan yang
dibutuhkan secara eksternal atau internal yang ditujukan
14
Figure 1. Basic nursing systems. (From Orem, D.E.[2001].
Nursing: Concepts of practice [6th ed., p. 351]. St.
Louis: Mosby.
1. ASUMSI UTAMA
Orem (2001) mengidentifikasi lima premis yang mendasari teori
umum keperawatan sebagai berikut :
a. Manusia, kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan, dimana
pemenuhannya dipengaruhi dari faktor dari dalam pasien ataupun
dari lingkungan
15
b. Agen manusia, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan
dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya
c. Manusia dewasa mengalami penderitaan – penderitaan dalam
bentuk keterbatasan tindakan dalam keperawatan untuk diri dan
melibatkan orang lain menciptakan hidup berkesinambungan.
d. Agen manusia, diui dalam menemukan, mengembangkan dan
mentrasmiskan cara dan sarana untuk mengidentifikasi kebutuhan
dan membuat masukkan untuk diri dan orang lain.
e. Grup manusia dengan hubungan yang terstruktur mengelompokkan
tugas dan mengalokasikan tanggung jawab untuk memberikan
perawatan kepada anggota kelompok yang mengalami keterbatasan
hidup sehat untuk mendapatkan pertolongan yang diperlukan baik
untuk dirinya maupun orang lain.
16
2.5 IMPLIKASI TEORI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN,
PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
SCDNT (Teori Defisit Perawatan Diri) telah mencapai tingkat
penerimaan yang signifikan oleh masyarakat keperawatan
internasional, terbukti dengan besarnya materi yang diduplikasikan
dan presentasi di International Orem Society Word Congresses
(2008, 2011 dan 2012).
Dalam penelitian menggunakan SCDNT dalam atau
komponen – komponennya, Biggs (2008) dalam pakar teori
keperawatan dan karya mereka 2017 menemukan lebih dari 800
referensi. SCDNT diperkenalkan sebagai struktur dasar manajemen
keperawatan di rumah sakit Jerman yang mengimplementasikan
DRG (diagnosis related group).
Pengaruh SCDNT Orem telah berlanjut di tingkat Internasional
melalui penjabaran Nursing Concepts of Practice dan proliferasi
praktik berbasis SCDNT pendidikan dan penelitian di seluruh dunia.
17
Teori umum Orem SCDNT, terdiri dari empat teori pembentuk.
Pengembangan teori tersebut menggunakan entitas tersebut tampak
hemat. Hubungan di antara entitas tersebut dapat disajikan dalam
diagram sederhana. Kedalaman pengembangan konsep
memberikan kompleksitas teori ini yang diperlukan untuk
menjelaskan dan memahami disiplin praktik manusia.
c. Keumuman
Teori SCDNT ini, merupakan teori yang bersifat umum atau universal
yang dapat dikonseptualisasikan untuk semua kasus keperawatan.
18
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Teori keperawatan defisit self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat
mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat
kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori
keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tenikal dan sikap yang terapeutik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20