Anda di halaman 1dari 13

TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

BETTY NEUMAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Filsafat Ilmu

Dosen Mata Kuliah :


DR.Grace Tedy Taluk,S.Kep, Ns,M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. Ismail Saju
2. Sukmawati
3. Mirmawati
4. Sunardi
5. Ikawati
6. Jumrani
7. Hertin Pirman

STIKES KURNIA JAYA PERSADA PALOPO


2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah yang membahas tentang “Teori Dan Model
Keperawatan Betty Neuman”.Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran
dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

Palopo, 11 Februari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Sampul ......................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi ......................................................................................................... iii

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Histori Perspektif Betty Neuman......................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
D. Manfaat Penulisan................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Makna Diversity .............................................................................. 2


B. Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat Indonesia .................. 2
C. Pengaruh Keragaman Dan Kehidupan Beragama.Bermasyarakat.Bernegara
Dan Kehidupan Sosial................................................................................... 4
D. Problem Deskriminasi.................................................................................. 6
E. Pemecahan Masalah Dalam Masyarakat Multikultural............................... 7

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 8

A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran.............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan. Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang
mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis , social dan
spiritual. Pemenuhan dasar tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam
praktik keperawatan professional . Untuk tercapainya suatu keperawatan professional
diperlukan suatu pendekatan yang disebut proses keperawatan dan dokumentasi keperawatan
sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang penyampaian informasi, penerapan sesuai
standart praktik, dan pelaksanaan proses keperawatan. Untuk menjalankan tugas keperawatan
, banyak teori keperawatan yang digunakan, salah satunya adalah Betty Neuman. Model
konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Neuman adalah tentang kemampuan
dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang
terjadi akibat sakit dan proses interpersonal.
Ilmu keperawatan terus berkembang, karena ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan
yang selalu berubah. oleh karena itu penting bagi profesi keperawatan dalam
mengembangkan sebuah teori dan model keperawatan yang dapat digunakan untuk
memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik, penuntun penelitian dan kurikulum,
serta mengidentifikasikan bidang dan tujuan dari praktik keperawatan.

B. HISTORIS PERSPEKTIF BETTY NEUMAN

Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan
anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun
dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman
tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan
pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan.
Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja
sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka
menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer
di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus program
diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada
keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan
Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman
menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia
mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS.
Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai
kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan
jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas
dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan
konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali
ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan
berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali
mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of Marriage &
Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling. Model Neuman aslinya berkembang
tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan
kursus yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek
pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk
menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2 tahun
dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Biografi Betty Neuman
2. Untuk mengetahui pengertian konsep teori
3. Untuk mengetahui pengertian model keperawatan
4. Untuk mengetahui konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik
Keperawatan

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui model aplikasi keperawatan
menurut Betty Neuman dalam bidang ilmu keperawatan.
2. Bagi penulis, agar dapat mendalami konsep teori dan model Betty Neuman dalam
praktik keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian model health care system


Model konseptual Betty Neuman ini memberi penekanan pada penurunan stres dengan cara
memperkuuat garis pertahanan diri yang bersifat:
 Fleksibel
 Normal
 Resisten
Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tesebut ysng terkait dengan tiga level
prevensi.

B. Perkembangan Sistem Model Neuman


Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia
sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable)
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara
dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan
internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback
sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka
kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya
dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien
selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara
berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya.
Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif
atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang
dapat diidentifikasi.

C. Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman.


Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan. Yang
termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah :
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang tekanan yaitu :
Intra Personal : Secara individu atau perorangan.
Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu.
Ekstra Personal : Di luar individu
2. Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.
3. Tingkat Ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
4. Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer
Sebelum terjadi tindakan
b. Pencegahan sekunder
Ketika terjadi tindakan
c. Pencegahan tersier
Adaptasi atau pengaruh kerusakan
9. Penyesuain Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan ekstra
personal.

D. Keyakinan dan Tata Nilai


Model ini menginteraksi 4 variabel yang menunjang dalam keperawatan komunitas atau keluarga
yaiyu:
 Aspek Fisik
 Aspek Psikologi
 Aspek Sosial
 Aspek Kultural dan Spiritual
Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam limgkungan yang
dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman tentang 4 konsep utama yang terkait
dengan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan
merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel: fisiologis,
psikologis,sosiokultural,perkembangan dan spritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau
sistem klien.
3. Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi
stressor.
4. Kepeawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan primer,
sekunder dan tertier.

E. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas Atau Keluarga


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara
memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan
tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :
 Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang
berupa :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau
komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
 Intervensi yang bersifat preventif
a. Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
Deteksi dini gangguan kesehatan
Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra nikah.
 Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
 Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada garis pertahanan resisten dapat
berupa:
a. Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat. Misal: melatih
klien duduk atau berjalan
b. Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.
c. Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk penyelesaian masalah.
d. Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawata bisa lintas program dan lintas sektor.

F. Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman


Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu komunitas
yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari
lima tahapan :
a. Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :
 Care atau inti
 Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas
1) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi,
kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
2) Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuannya.
3) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat
tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau
memantau gangguan yang terjadi.
6) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di
komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.
7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan
upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran
untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing.
8) Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas atau
tidak.
i 2. Dagnosis keperawatan komunitas dan kelompok
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada.
Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen :
 P ( problem atau masalah )
 E ( etilogi atau penyebab)
 S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)
3. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
1) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
2) Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi
3) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui pemeriksaan
tekanan darah
4) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang berisiko
5) Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk memperbaiki
lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor
6) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
sifatnya :
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan peningkatan
kesehatan
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit kardiovaskuler
4) Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas.
5. Evaluasi dan penilaian
1) Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
2) Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.

G. Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita

Modek Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka konsep duka
cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu : fisiologis, psikilogis, rohani,
perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari duka cita.
Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat dari duka cita
diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi
untuk membantu klien dalam menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan sebagai
upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003).
Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita dimulai
dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul sebelumnya.
Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan dalam kasus duka
cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin bersifat intra-personal
(misalnya : kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal
(misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-personal (misalnya :
hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan yang dikenal).Neuman (1995)
menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor
dan banyaknya stressor.
Modifikasi terhaap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari beberapa
pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang terdiri dari
hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang, sifat alami dari kehilangan, dan
kehadiran sistem pendukung (support system). Faktor-faktor lain memiliki efek yang kuat pada
perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang sama sebelumnya,kepercayaan spiritual
dan budaya yang dianut. Penjelasan mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan
gagasan Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya,
perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada diri seseorang
(pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai, kepercayaan spiritual, status fisiologis,
batasan sosial budaya, dan yang lainnya) dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang
menyusun garis pertahanan normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-
masing garis pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana
stressor mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal membantu
sistem klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan bertindak
sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang lain, seperti
pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan dan duka cita, budaya, dan
kepercayaan religius menjadibagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan dan
perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa individu (Reed, 1993).

H. Analisa

1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan, beberapa tipe
asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . secara garis besar
asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut :
a. Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b. Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual (garis pertahanan
normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana seseorang mungkin
menggunakan garis pertahanan yang flexible.
c. suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis pertahanan normal.
d Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan stressor,
ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan stressor, stressor
mempengaruhi keseimbangan seseorang.
e Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.
f. Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan
perkembangan status.
g Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko berhubungan
dengan stressor.
h. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
.i Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.

Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam intraksi
dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah model yan
spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik mungkin
mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akan
diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien mempunyai nilai
dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih baik
mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan
professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan hanya
untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan konssep yang original
dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang
lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih besar
yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio
Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan
masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses dalam implementasi ( Neuman,
kominikasi personal ).

2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman


Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya dengan
penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan.
Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien untuk mengurus
diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang optimum.
Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui memperkuat atau memelihara
stabilitas system klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang
negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada klien berada dalam
keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan optimal
tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Diwakili
untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien dan
system klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan
yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas
system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan
yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-
komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau manifestasi
aktual respon terhadap stressor
Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah fokus : diagnosa keperawatan, tujuan
keperawatan dan hasil.
Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu tiga komponen
tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan tersier. Rekontitusi merupakan
bagian dari tahap pencegahan tersier.

3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep

a. Kekuatan
1). Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua penjelasan
tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan
menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan untuk pertimbangan
2). Model system Neuman lebih flexible biasa digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan
pelatihan keperawatan

b. Kelemahan
1). Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk profesi
keperawatan menjadi tidak spesifik
2). Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan
belum ada perbedaan yang jelas
3). Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –klien, padahal
hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan.
BAB III
KESIMPULAN

Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel
klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder
dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung
dipelayanan keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat
memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian dan pengukuran yang
lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien,
lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak
terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi perawat. Sudut
pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan
variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain
yang penting dalam asuhan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan
membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman untuk
menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset keperawatan,
maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten
dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode,
dan indikator hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru
menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya, kita dapat
mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi
hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body
of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami manusia
beserta iplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, wahid iqbal,SKM.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV. Sagung Seto
http://mataharibersinar.com

Anda mungkin juga menyukai