BETTY NEUMAN
1. Ismail Saju
2. Sukmawati
3. Mirmawati
4. Sunardi
5. Ikawati
6. Jumrani
7. Hertin Pirman
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah yang membahas tentang “Teori Dan Model
Keperawatan Betty Neuman”.Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran
dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul ......................................................................................................... i
BAB IPENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran.............................................................................................................. 8
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan. Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang
mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis , social dan
spiritual. Pemenuhan dasar tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam
praktik keperawatan professional . Untuk tercapainya suatu keperawatan professional
diperlukan suatu pendekatan yang disebut proses keperawatan dan dokumentasi keperawatan
sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang penyampaian informasi, penerapan sesuai
standart praktik, dan pelaksanaan proses keperawatan. Untuk menjalankan tugas keperawatan
, banyak teori keperawatan yang digunakan, salah satunya adalah Betty Neuman. Model
konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Neuman adalah tentang kemampuan
dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang
terjadi akibat sakit dan proses interpersonal.
Ilmu keperawatan terus berkembang, karena ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan
yang selalu berubah. oleh karena itu penting bagi profesi keperawatan dalam
mengembangkan sebuah teori dan model keperawatan yang dapat digunakan untuk
memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik, penuntun penelitian dan kurikulum,
serta mengidentifikasikan bidang dan tujuan dari praktik keperawatan.
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan
anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun
dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman
tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan
pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan.
Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja
sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka
menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer
di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus program
diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada
keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan
Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman
menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia
mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS.
Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai
kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan
jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas
dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan
konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali
ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan
berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali
mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of Marriage &
Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling. Model Neuman aslinya berkembang
tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan
kursus yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek
pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk
menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2 tahun
dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Biografi Betty Neuman
2. Untuk mengetahui pengertian konsep teori
3. Untuk mengetahui pengertian model keperawatan
4. Untuk mengetahui konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik
Keperawatan
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui model aplikasi keperawatan
menurut Betty Neuman dalam bidang ilmu keperawatan.
2. Bagi penulis, agar dapat mendalami konsep teori dan model Betty Neuman dalam
praktik keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Modek Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka konsep duka
cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu : fisiologis, psikilogis, rohani,
perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari duka cita.
Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat dari duka cita
diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi
untuk membantu klien dalam menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan sebagai
upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003).
Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita dimulai
dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul sebelumnya.
Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan dalam kasus duka
cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin bersifat intra-personal
(misalnya : kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal
(misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-personal (misalnya :
hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan yang dikenal).Neuman (1995)
menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor
dan banyaknya stressor.
Modifikasi terhaap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari beberapa
pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang terdiri dari
hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang, sifat alami dari kehilangan, dan
kehadiran sistem pendukung (support system). Faktor-faktor lain memiliki efek yang kuat pada
perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang sama sebelumnya,kepercayaan spiritual
dan budaya yang dianut. Penjelasan mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan
gagasan Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya,
perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada diri seseorang
(pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai, kepercayaan spiritual, status fisiologis,
batasan sosial budaya, dan yang lainnya) dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang
menyusun garis pertahanan normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-
masing garis pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana
stressor mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal membantu
sistem klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan bertindak
sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang lain, seperti
pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan dan duka cita, budaya, dan
kepercayaan religius menjadibagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan dan
perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa individu (Reed, 1993).
H. Analisa
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan, beberapa tipe
asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . secara garis besar
asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut :
a. Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b. Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual (garis pertahanan
normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana seseorang mungkin
menggunakan garis pertahanan yang flexible.
c. suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis pertahanan normal.
d Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan stressor,
ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan stressor, stressor
mempengaruhi keseimbangan seseorang.
e Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.
f. Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan
perkembangan status.
g Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko berhubungan
dengan stressor.
h. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
.i Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam intraksi
dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah model yan
spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik mungkin
mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akan
diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien mempunyai nilai
dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih baik
mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan
professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan hanya
untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan konssep yang original
dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang
lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih besar
yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio
Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan
masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses dalam implementasi ( Neuman,
kominikasi personal ).
a. Kekuatan
1). Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua penjelasan
tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan
menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan untuk pertimbangan
2). Model system Neuman lebih flexible biasa digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan
pelatihan keperawatan
b. Kelemahan
1). Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk profesi
keperawatan menjadi tidak spesifik
2). Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan
belum ada perbedaan yang jelas
3). Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –klien, padahal
hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan.
BAB III
KESIMPULAN
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel
klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder
dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung
dipelayanan keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat
memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian dan pengukuran yang
lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien,
lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak
terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi perawat. Sudut
pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan
variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain
yang penting dalam asuhan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan
membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman untuk
menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset keperawatan,
maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten
dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode,
dan indikator hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru
menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya, kita dapat
mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi
hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body
of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami manusia
beserta iplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, wahid iqbal,SKM.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV. Sagung Seto
http://mataharibersinar.com