Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Keperawatan
professional diterapkan dengan mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam
praktek, pendidikan dan riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan
pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan
holistik (Potter and Perry, 2009)
Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan
yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam
menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia dengan menggunakan
model-model konseptual keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat
digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and
Perry,2009). Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang
selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang,
ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan
kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembang dimana
keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus selalu
mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori
keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam mengaplikasikan
ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini kami
mencoba untuk membahas salah satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model
keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman. Model tersebut berfokus pada
respon sistem klien terhadap stressor aktual maupun potensial.
Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan
konsep umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-dalil
yang secara luas menggambarkan konsep tersebut, dan dalil-dalil yang dinyatakan
secara relatif dan hubungan umum antara dua atau lebih dari konsep. Fungsi setiap
model konseptual adalah menyediakan suatu kerangka acuan yang khusus yang
dikatakan kepada anggota suatu disiplin bagaimana mengamati dan
menginterpretasikan fenomena dari minat disiplin (Potter and Perry, 2009).
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok,
situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-teori
yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus
pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009).
Salah satu model konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan oleh perawat
adalah model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya
respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal
(Potter and Perry, 2009).
Betty Neuman menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar
kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi
dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G.
Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Neuman mengemukakan teori
berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau
psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu
konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya
hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris
tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
Konsep yang dikemukan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas. Sesuai dengan hasil penelitian A Community Nursing Center For the health
Promotion of Senior Citizens based on the neuman System Model (Diana M.L.
Newman) dalam jurnal ini menggunakan model sistem Neuman pada pusat
keperawatan komunitas, di mana dalam memandang klien sebagai sistem dalam
interaksi dengan stressor lingkungan. Intervensi keperawatan berfokus pada pelayanan
promosi kesehatan kesehatan bagi penduduk lanjut usia. Manfaat menggunakan sistem
model Neuman untuk perawatan pasien, pendidikan, dan penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari keperawatan ?
2. Apa pengertian dari model konseptual ?
3. Bagaimana model konseptual keperawatan ?
4. Bagaimana konsep yang dikemukakan Betty Neuman ?
5. Apa manfaat dari sistem model neuman ?

1.3 Tujuan
- Tujuan Umum
- Mahasiswa dapat memahami pengertian keperawatan
- Mahasiswa dapat memahami pengertian model konseptual
- Mahasiswa dapat memahami model konseptual keperawatan
- Mahasiswa dapat memahami konsep yang dikemukakan Betty Neuman
- Mahasiswa dapat memahami sistem model neuman

- Tujuan Khusus
- Mahasiswa dapat memahami sejarah Betty Neuman
- Mahasiswa dapat memahami teori Betty Neuman
- Mahasiswa dapat memahami dasar perkembangan teori Neuman

- Mahasiswa dapat memahami empat dasar komponen Sentral Dalam Paradigma


Keperawatan Menurut Teori Betty Neuman
- Mahasiswa dapat memahami dasar asumsi sistem model Neuman
- Mahasiswa dapat memahami variabel dan kesehatan
- Mahasiswa dapat memahami diagnosa keperawatan
- Mahasiswa dapat memahami tujuan keperawatan
- Mahasiswa dapat memahami konsep inti model Betty Neuman
- Mahasiwa dapat memahami penerapan teori pada praktek keperawatan
- Mahasiswa dapat memahami penerapan teori Betty Neuman dalam komunitas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman

Gambar 1: Betty M. Neuman, R.N.,B.S.N.,M.S.,Ph.D.,PLC.,FAAN

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit
Chronic Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran
membuat beliau bertekad untuk membangun desanya, Ohio.Latar belakang kehidupan
di pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-
orang yang membutuhkan , seperti yang dilakukan sepanjang kariernya. Setelah lulus
SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai
juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu
serta adiknya. Adanya program militer di keperawatan mempercepat masuknya
Neuman ke sekolah keperawatan (Fawcett, 2005).
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of
Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio
pada tahun 1947 dan beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya
di California. Di California Neuman bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di
sekolah, perawat industri, beliau juga memegang jabatan penting yaitu sebagai staf
keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di University of
California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of
California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1966 beliau
mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di
University of California, dan menyelesaikan program doktoralnya di jurusan Psikologi
Klinik di Pacific Western University (Tomey and Alligood, 2006). Pada tahun yang
sama Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit
dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapat
diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin
konseling model Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem
model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan psykologi
dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada tahun 1966 pada kesehatan
mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas California Los
Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal psykologi dari
Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman &Fawcett, 2002 dalam McEwen
& Willis, 2007).
Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan khususnya dalam
kesehatan mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mental komunitas pada
perawat di level post-master di UCLA. Neuman mengembangkan suatu metode
pembelajaran yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada
akhir 1960 an, sebelum dia membuat “model system”. Neuman mengajarkan dan
mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku yang berjudul
Consultation and Community Organization in Community Mental Health Nursing.
(Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh) dan
dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap
individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan
ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut memfokuskan
pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi
( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah model
yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan kesehatan.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di komunitas
kesehatan mental di UCLA. Pada tahun 1972 Model keperawatannya pertama kali
diterbitkan sebagai 'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah pasien.
Tahun 1985 Menerima gelar doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific Western
University. Tahun 1998 Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini salah satu dari
Grand Valley State University, Allendale, Michigan.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variabel) fisiologis, psikologis sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal (Tomey and Alligod, 2006).
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress.
Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses output
dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan
perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga,
komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin
keilmuan (Fawcett, 2005).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka
maka klien akan selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar
sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebutkan gangguan-
gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi
terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat
diidentifikasi (Tomey and Alligod, 2006).
Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu untuk lebih
dikembangkan adalah variabel spiritual dan lingkungan yang diciptakan, selanjutnya
adalah pandangan Neuman tentang konsep kesehatan dan hubungan antara klien dan
lingkungan merupakan dua area yang perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk
perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa klarifikasi dari konsep
kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir dari satu rangkaian
daripada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia juga menambahkan bahwa
interaksi antara klien dan lingkungan dipandang sebagai sesuatu keseimbangan yang
dinamis, tetap dan homeostatis sebagai bentuk logik yang tidak tepat (Tomey and
Alligood, 2006).

2.2 Teori Betty Neuman


2.2.1 Dasar Perkembangan Teori Neuman
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health Care
System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan
perorangan total untuk memandang masalah pasien. Sistem yang digunakan adalah
sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi
mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional.
Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress.
Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme
pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi
faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas
pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika
terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah
pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan
kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.

2.2.2 Sumber-sumber Teori


Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan merupakan
refleksi dari organisme yang dialami sebagai suatu system yang terbuka
(Bertalanffy,1968). Dalam modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari beberapa
disiplin dan menyatukan dalam kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis
keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan kesehatan mental (Tomey and
Alligood, 2006).
Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt yang
menjelaskan tentang hemeostatic yang menggambarkan keseimbangan sebagai suatu
proses dimana organisme (makhluk hidup) memelihara keseimbangan dan
konsekuensinya adalah sehat dengan berbagai kondisi.
Neuman menjelaskan bahwa penyesuaian sebagai proses dimana kepuasan
organisme (makhluk hidup) adalah suatu kebutuhan. Banyaknya kebutuhan dan adanya
gangguan keseimbangan dan stabilitas. Oleh karena itu proses penyesuaian bersifat
dinamis dan terus menerus. Kehidupan ditandai oleh adanya suatu proses yang terus
menerus saling mempengaruhi antara keseimbangan dan ketidakseimbangan dalam
organisme (makhluk hidup). Ketika proses stabilisasi tidak dicapai pada beberapa
tingkatan atau ketika organisme berada dalam kondisi yang tidak harmonis dalam
waktu yang lama konsekuensinya yaitu ketidakmampuan memuaskan kebutuhan
timbulnya suatu penyakit. Ketika sakit sebagai proses kompensasi gagal, organisme
akan mati (Neuman & Young,1972). Teori Gestalt menyatakan bahwa individu berada
dalam interaksi antara organisme dan lingkungan dan melihat tingkah laku sebagai
refleksi dari hubungan dalam interaksi tersebut (Perls, 1973). (Tomey and Alligood,
2006).
Model system Neuman juga menggunakan pandangan filosofi dari de Chardin
dan Marx (Neuman, 1982). Filosofi Marxist menjelaskan bahwa milik dari suatu bagian
akan ditentukan secara khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan dalam system
organism yang bersifat dinamis. Melalui pandangan ini, Neuman yakin bentuk dari
keseluruhan akan mempengaruhi munculnya bagian-bagian, hal ini juga dinyatakan
dalam filsafat Chardin tentang keseluruhan kehidupan (Tomey and Alligood, 2006)
Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang menjelaskan bahwa
stress merupakan respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress
meningkatkan kebutuhan untuk menyesuaikan kembali. Kebutuhan tidak spesifik,
memerlukan adaptasi terhadap masalah, tanpa memandang asal dari masalah. Oleh
karena itu, inti dari stress adalah kebutuhan yang tidak spesifik untuk aktivitas (Selye,
1974). Stressor adalah rangsangan yang menghasilkan ketegangan yang bisa bersifat
negatif dan positif (Tomey And Alligood, 2006).
Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep model Caplan
(1964) dan menghubungkan tahapan pencegahan untuk keperawatan. Pencegahan
primer digunakan organisme (makhluk hidup) sebelum menghadapsuatu stressor yang
berbahaya.
Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari stressor atau
memperkuat garis pertahanan normal klien untuk mengurangi reaksi terhadap stressor.
Pencegahan sekunder dan tersier digunakan ketika klien mendapatkan stressor yang
berbahaya. Pencegahan sekunder tujuannya untuk mengurangi efek atau kemungkinan
efek dari stressor melalui diagnosa awal dan perawatan yang efektif dari gejala suatu
penyakit. Neuman menjelaskannya sebagai kekuatan pada garis pertahanan internal.
Pencegahan tersier menekankan pada pengurangan efek dari stressor yang tersisa dan
mengembalikan klien kepada keadaan sehat setelah perawatan (Capres,1996; Neuman,
2002b) (Tomey and Alligood,2006).

2.2.3 Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman


Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk
mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut
membantu dalam membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan
respon mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti
statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
System model Neuman mereflesikan perawat tertarik terhadap manusia sehat dan
sakit sebagai system yang holistik dan lingkungan mempengaruhi kesehatan. Klien dan
perawat berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah penting, dan klien bertindak
sebagai partner perawat untuk menentukan tujuan dan mengidentifikasi tindakan
pencegahan yang relevan. Individu, keluarga, kelompok lain, masyarakat dan isu sosial
semuanya merupakan system klien, dimana digambarkan sebagai gabungan interaksi
fisiologi, psikologis, sosial, cultural, perkembangan dan variable-variabel spiritual.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang dilukiskan pada
skema Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pendekatan holistik, system terbuka
(meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan stabilitas),
lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, system klien (meluputi lima variable
klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis pertahanan normal, garis pertahanan
fleksibel), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan intervensi dan rekontruksi. Adapun
maksud dari konsep-konsep utama tersebut adalah :
 Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang, keluarga, kelompok,
masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu yang utuh bagian dari
interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variabel yang secara
simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.
 Open System
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi dalam suatu
organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalah komponen dasar
pada suatu system terbuka.
 Fungsi atau Proses
Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal dengan lingkungannya
dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang
utuh.
 Input dan Output
Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy, informasi yang
saling bertukar antara klien dan lingkungan.
 Feed Back
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan sebagai feed
back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan untuk merubah,
meningkatkan, atau menstabilkan system.
 Negentropy
Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu kemajuan system
kearah stabilitas atau baik.
 Entropy
Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan sistem kearah
sakit atau kemungkinan kematian.
 Stability
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan stressor
untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.
 Enviroment
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi klien setiap saat
sebagai bagian dari lingkungan.
 Created Enviroment
Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk mengekspresikan system
secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah menyediakan suatu
arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor.
 Client System
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual)
klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien sebagai system.
 Basic Clien Structure
Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran terpusat.
Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor kehidupan dasar atau sumber
energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor kehidupan dasar yang umum untuk
seluruh anggota organisme. Seperti sebagai faktor bawaan atau genetik.
 Lines of Resistance
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar disebut garis
pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang membantu klien
mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon system
imun tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien dapat menyusun system kembali.
Jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan stressor ditentukan
oleh interrelationship kelima variable system klien.
 Normal line defence
Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat. Hal itu
menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system. Itu dipelihara dari
waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk mengkaji penyimpangan
dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi variabel system dan perilaku seperti
kebiasaan pola koping seseorang, gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran
dari garis normal merefleksikan suatu peningkatan keadaan sehat, pengecilan, suatu
penyusutan keadaan kesehatan.
 Garis Pertahanan Fleksibel
Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan fleksibel. Hal ini
dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini
dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi terhadap stressor dari
pecahnya/berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang di presentasikan sebagai
garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi,
sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis fleksibel untuk melawan
kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan tidur. Neuman menggambarkan
pertahanan garis fleksibel meluas, hal ini akan memberikan pertahanan yang lebih
besar dalam waktu yang singkat terhadap invasi stressor. Demikian sebaliknya, akan
memberikan lebih sedikit pertahanan.
 Kesejahteraan (Wellness)
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien
berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan sistem terpenuhi.
 Sakit (Illness)
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan keadaan tidak
seimbang dan penurunan energy.
 Stressor
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan pada
system yang stabil. Stressor dapat berupa :
 Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon kondisional
seseorang.
 Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu, seperti
harapan peran.
 Kekuatakn ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti keadaan finansial.
 Tingkat Reaksi
Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien untuk
menyesuaikan terhadap stressor.
 Pencegahan sebagai Intervensi
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien menahan,
mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi dapat terjadi sebelum
dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan pada fase reaksi dan
rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau faktual dari tingkat
reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neuman mengidentifikasi tiga level
intervensi :
 Pencegahan primer
pencegahan primer dilakukan ketika stressor dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi
belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman menyatakan sebagai berikut
:
Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi kemungkinan
pertemuan individu dengan stressor, atau dengan kata lain usaha untuk
memperkuat seseorang bertemu dengan stressor, atau menguatkan garis
pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi.
 Pencegahan sekunder
pencegahan sekunder meliputi intervensi atau treatment awal sesudah gejala dari
stress telah terjadi. Sumber daya internal dan eksternal digunakan agar sistem
stabil dengan menguatkan garis internal resistensi, mengurangi reaksi, dan
meningkatkan faktor resistensi.
 Pencegahan tersier
pencegahan tersier terjadi sesudah treatment atau pencegahan sekunder.
Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian kearah kestabilan sistem yang
optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan resistensi terhadap stressor untuk
membantu mencegah terjadinya kembali reaksi atau regresi. Proses ini
mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke pencegahan primer. Sebagai contoh
akan dihindarinya suatu stressor yang telah diketahui aka membahayakan klien.
 Rekonsitusi
Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini menggambarkan
kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih
rendah dari sebelumnya untuk melawan stressor.
Hal ini menacakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan
lingkungan yang berhubungan dengan variable sistem klien fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).

2.3 Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty
Neuman
 Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan konsep
klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas,
atau kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan hubungan yang
dinamik antara faktor fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan
spiritual. Sistem klien digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan
yang hidup sebagai system terbuka dalam hubungan timbak balik dengan
lingkungan.
 Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia memandang
kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara
alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi
sehat yang optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem
terpenuhi. Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi
kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit dalam
beberapa tahap yang diberikan pada waktu itu.
 Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua aspek
manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang unik
yang memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon individu terhadap
stress. Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga
Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus
dikaji. Dia mengembangkan instrument pengkajian dan intervensi untuk membantu
melakukan tugas tersebut.
 Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model sistem
Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang
timbal balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal
yang berada disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien.
Stressor (intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap
konsep lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi
dengan dan secara potensial dapat mengubah stabilitas sistem.
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut :
 Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang
terjadi pada klien
 Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan
semua interaksinya yang terjadi di luar klien.
 Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan
digunakan klien untuk membantu mekanisme pertahanan.

Hal ini merupakan komponen utama pada interpersonal. Lingkungan yang


diciptakan adalah kondisi dinamis yang diatur atau memobilisasi variabel-variabel
sistem untuk menciptakan efek yang ditentukan sehingga dapat membantu klien
mengatasi stressor lingkungan yang mengancam dengan melakukan perubahan pada
diri sendiri atau situasi. Contohnya respon menolak (variabel fisiologi), dan
semangat untuk survife pada siklus kehidupan (variabel perkembangan).
Lingkungan yang diciptakan secara terus menerus mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh perubahan oleh keadaan sehat yang dipersepsikan klien.

2.4 Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey.2006)


1) Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang unik setiap sistem
adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui, atau karakteristik
normal.
2) Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-masing memiliki
potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis pertahanan normal klien.
3) Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang normalnya
terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal pertahanan atau
stabilitas kondisi sehatnya.
4) Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.
5) Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai komposisi
dinamis yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural dan spiritual.
6) Secara implicit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan.
7) Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi, identifikasi
dalam berespon terhadap stressor.
8) Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.
9) Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.
10) Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi dengan
lingkungan.

2.5 Variabel dan Kesehatan


1) Analisa data
2) Menegakkan diagnosa keperawatan
3) Prioritas tujuan

2.6 Diagnosa Keperawatan


1) Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan interaksi dinamis
dari variabel-variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
a) Identifikasi persepsi klien :
 Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar dan sumber daya
klien
 Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal tingkat pertahanan
 Kaji faktor internal dan eksternal, misalnya :
 Identifikasi dan evaluasi stressor yang mengancam
 Identifikasi stressor yang mengancam stabilisasi sistem klien (kehilangan,
kelebihan, perubahan dan toleransi)
b) Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan potensial faktor yang
berhubungan dengan variabel
c) Kaji pengaruh lingkungan
 Persepsi klien terhadap stressor
 Identifikasi terhadap masalah perubahan hidup
 Identifikasi dalam mengatasi masalah
 Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan datang
 Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial yang mengancam
2) Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan
Gambar 2 : Model System Neuman

2.7 Konsep Inti Model Betty Neuman


1. Konsep dasar
Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi stressor, garis pertahanan dan
perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi
dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-
masing variable :
a. Stressor (Tekanan)
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensi
untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai
berikut :
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan
dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimun.
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ; ekspektasi peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau individu/keluarga
tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya :
sosial politik.
b. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan normal dan garis
pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang
mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang
menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan
digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness
untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis pertahanan normal
jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu
terjadi, maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakkan adanya gejala
ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi
stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan
perilaku seperti pola koping
individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini
merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan
pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan
normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun
meningkat. Oleh karena itu untuk mempertahankan keadaan satabil dari sistem klien,
maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi
ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu
hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini
melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan
melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme sistem
immune tubuh, jika lines of resistance efektif dalam resepon stressor tersebut, maka
sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energy berkurang dan bisa timbul
kematian.
c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
terdiri dari :
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi :
promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencagahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of desese dengan cara mencegah
stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau
masalah sudah diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup:
imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala
dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of
resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktorfaktor resisten sehingga
melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala.
Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan
memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak
terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-
intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategistrategi
pencegahan sekunder, pencagahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali
kearah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk
memperkuat resistensi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali
atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung
untuk kembali pada pencegahan primer.
d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan
dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus
definisi keperawatan dan pemahamam terbaik dari interaksi klien dengan lingkungan.
Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi
informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stress merupakan
komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial
issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa
adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien
akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan
sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima
variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien
merupakan cerminan secara holistik dan multidimensional (Fawcett,2005). Dimana
secara holistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada
dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan
tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan
masingmasing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga
sakit atau kematian atau stabilitas system. Perubahan dapat mempertahankan
kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan
integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka
akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila
terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian system, hal ini disebabkan karena
adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar yang biasa
terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.. variabel-variabel
tersebut yaitu variabel system, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagain
sistem.
f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan
memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan
tertier.
g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi
berkaitan sebelum sakit. Yang dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi
dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor. Rekonstitusi adalah suatu
adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa
memperluas normal line of defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem klien
pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikan pada tingkat semula sebelum
sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Model sistem Neuman ini sangat sesuai
untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang
dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.

2.8 Penerapan Teori Pada Praktek Keperawatan


Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian bagi perawat.
Pengkajian tersebut di fokuskanpada pengkajian garis pertahanan normal/mekanisme
koping (Neal,1981). Perawat dapat mengkaji faktor resistensi internal individu, menurut
Neal (1981), kualitas keseimbangan individu tergantung dari pertahanan diri terhadap
stressor. Model ini juga dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan (Beitler, Tkachuck,
Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap
primer, sekunder dan tersier. Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer dapat
dilakukan dengan memberikan promosi tentang penerimaan kehidupan sebagai suatu cara
untuk mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder perawat dapat berusaha untuk
memberikan bantuan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya. Pada tahap
tersier perawat mengusahakan dengan memberikan support lingkungan terhadap pasien
dengan kritis.
Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan kesehatan
masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka cocok untuk individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori dan mempunyai
tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat menekankan pada
peningkatan kesehatan dan memperbaiki kesehatan pada kelompok yang luas
menghimpun individu, berbeda dengan dibutuhkan sendiri (solely) yang difokuskan
kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system dari Neuman didasarkan pada
system teori yang memungkinkan perawat kesehatan menjelaskan paradigma perawatan
dalam istilah-istilah yang berlaku pada masyarakat ialah individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat dapat sebagai target pelayanan. Lingkungan didefinisikan sebagai semua
keadaan internal dan eksternal atau pengaruh yang berdampak kepada masyarakat. Faktor
negatif biasanya merujuk sebagai stressor. Penekanan kepada dinamika interaksi antara
masyarakat dan lingkungan seperti pada gestalt theory (Neuman,1989). Kesehatan untuk
masyarakat adalah suatu nilai-nilai yang optimal atau tingkay yang stabil, bila systen
dalam masyarakat menyebabkan lebih bersemangat (energi) dari biasanya, maka status
kesehatan bergerak kedepan negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energi berlebihan
digunakan dari produksi, maka masyarakat bergerak kepada emtropy atau mati (Neuman,
1989 hal 33).

Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat diterapkan di
Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa, hal ini didukung dengan
penelitian dan penerapan lebih lanjut. Penerapan teori model Neuman adalah garis
pertahanan diri pada komunitas yang meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu
ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll. Garis pertahanan normal
yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum,
tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dari sikap masyarakat
terhadap kesehatan. Garis pertahanan, tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat
rekreasi dan cakupan dari imunisasi didaerah yang aada. Intervensi keperawatan diarahkan
pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Dengan demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga dalam lingkungan akan optimal.

2.9 Penerapan Teori Betty Neuman Dalam Komunitas


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :
a. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel
yang berupa :
 Pendidikan kesehatan
 Mendemostrasikan ketrampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan
b. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
 Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga
dan lain-lainnya
 Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling
pranikah
c. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan pada garis pertahanan terganggu
d. Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan yang terdiri dari 5 tahapa yaitu:
 Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus pada klien untuk
mendapatkan keadaan dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi
terhadap stress lingkungan.
 Diagnosa keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan perawatan
dasar untuk diagnosis. Pernyataan diagnosa perawat harus mencerminkan seluruh
kondisi klien.
 Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan adalah membimbing
klien untuk menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk
bergerak melampaui masa sakit.
 Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang
komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh persepsi
dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di lingkungan
 Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit
Chronic Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran
membuat beliau bertekad untuk membangun desanya, Ohio.Latar belakang kehidupan
di pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-
orang yang membutuhkan , seperti yang dilakukan sepanjang kariernya. Setelah lulus
SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai
juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu
serta adiknya. Adanya program militer di keperawatan mempercepat masuknya
Neuman ke sekolah keperawatan (Fawcett, 2005).
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of
Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio
pada tahun 1947 dan beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya
di California. Di California Neuman bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di
sekolah, perawat industri, beliau juga memegang jabatan penting yaitu sebagai staf
keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di University of
California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of
California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1966 beliau
mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di
University of California, dan menyelesaikan program doktoralnya di jurusan Psikologi
Klinik di Pacific Western University (Tomey and Alligood, 2006). Pada tahun yang
sama Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit
dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapat
diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin
konseling model Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem
model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan.
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health Care
System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress.
Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme
pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi
faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas
pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika
terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah
pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan
kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.
Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan merupakan
refleksi dari organisme yang dialami sebagai suatu system yang terbuka
(Bertalanffy,1968). Dalam modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari beberapa
disiplin dan menyatukan dalam kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis
keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan kesehatan mental (Tomey and
Alligood, 2006).
Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt yang
menjelaskan tentang hemeostatic yang menggambarkan keseimbangan sebagai suatu
proses dimana organisme (makhluk hidup) memelihara keseimbangan dan
konsekuensinya adalah sehat dengan berbagai kondisi.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang dilukiskan pada
skema Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pendekatan holistik, system terbuka
(meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan stabilitas),
lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, system klien (meluputi lima variable
klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis pertahanan normal, garis pertahanan
fleksibel), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan intervensi dan rekontruksi. Adapun
maksud dari konsep-konsep utama tersebut adalah :
 Pendekatan Holistik
 Open System
 Fungsi atau Proses
 Input dan Output
 Feed Back
 Negentropy
 Entropy
 Stability
 Enviroment
 Created Enviroment
 Client System
 Basic Clien Structure
 Lines Of Resistance

Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty


Neuman :
1. Manusia
2. Kesehatan
3. Keperawatan
4. Lingkungan

Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey, 2006)


1) Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang unik setiap sistem
adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui, atau karakteristik
normal.
2) Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-masing memiliki
potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis pertahanan normal klien.

Variabel dan Kesehatan


1) Analisa data
2) Menegakkan diagnosa keperawatan
3) Prioritas tujuan

Diagnosa Keperawatan
1) Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan interaksi
dinamis dari variabel-variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual.
a) Identifikasi persepsi klien :
 Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar dan sumber daya
klien
 Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal tingkat pertahanan
 Kaji faktor internal dan eksternal, misalnya :
 Identifikasi dan evaluasi stressor yang mengancam
 Identifikasi stressor yang mengancam stabilisasi sistem klien (kehilangan,
kelebihan, perubahan dan toleransi)
b) Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan potensial faktor yang
berhubungan dengan variabel
c) Kaji pengaruh lingkungan
 Persepsi klien terhadap stressor
 Identifikasi terhadap masalah perubahan hidup
 Identifikasi dalam mengatasi masalah
 Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan datang
 Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial yang mengancam
2) Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan
3) Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan
a) Persamaan dan perbedaan persepsi
b) Kesadaran akan fasilitas kesehatan
c) Mengatasi perbedaan

Tujuan Keperawatan
1) Negosiasi perubahan klien dan kelompok
2) Negosiasi preventif sebagai intervensi respon klien dan kelompok

Outcome Keperawatan
1) Implementasi intervensi
a) Prinsip yang utama : Invasi stressor, dukung koping positif, dll.
b) Preventif sekunder : perlindungan dasar, dukung faktor positif dalam
eningkatkan status diri
c) Preventif tersier : mencapai status kesehatan yang tinggi, dukung untuk
mencapai tujuan, koordinasi dan integrasikan sumber layanan kesehatan
d) Evaluasi hasil : konfirmasikan hasil yang dicapai, reformasi tujuan.

Anda mungkin juga menyukai