Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS MTBS

1. Biodata Klien
A. Identitas Klien
Nama : Yuki Fauziyah
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Nyi Mas Endang Geulis, Desa Slangit,
rt/rw: 005/003, Kec.Klangenan, Kab.
Cirebon
B. Identitas Orang Tua
Nama : Rini Apriliani
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan klien : Ibu klien

2. Riwayat Klien
Ny.R datang membawa anaknya ke Puskesmas Jemaras dengan
keluhan batuk pilek sejak 10 hari yang lalu. Tidak ditemukan adanya tanda-
tanda bahaya umum. Anak memiliki BB 9,8 kg dan TB 85,5 cm. Sebelumnya
sudah datang ke posyandu namun belum membaik. Dari pemeriksaan
didapatkan frekuensi napas 24x/menit, tidak ada tarikan dinding dada
maupun stridor. Tidak didapatkan muntah, kejang, anak masih bisa minum
ataupun makan, dan tidak disertai muntah ketika batuk. Bidan memberikan
Kotrimoksazol 2x ½ tablet. Ibunya mengatakan bahwa anaknya sudah
mendapatkan imunisasi lengkap.
3. Hasil Penilaian MTBS (Formulir Terlampir)
4. Identifikasi Masalah
Terkait dengan asuhan keperawatan yang dilakukan dan solusi yang diberikan.
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada klien
didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda-tanda bahaya umum seperti : tidak bisa minum,
memuntahkan semua makanan/minumannya, kejang serta letargis atau tidak sadar.
Anak juga tidak terlihat rewel/gelisah, dan tidak ada sianosis.
b. Pada saat wawancara dengan ibu klien, di dapatkan keterangan bahwa anak batuk
sudah 10 hari. Hasil observasi klien di peroleh frekuensi napas : 24x/menit, tidak
ada tarikan dinding dada maupun stridor.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas : dapat di klasifikasikan bahwa
anak saat ini menderita Batuk Bukan Pneumonia.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Memberikan kontrimoksazol 2x1/2 tablet selama 3 hari.
2. Memberikan pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman dengan
pemberian kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis.
3. Memberikan penjelasan pada keluarga jika batuk > 3 minggu untuk dilakukan
pemeriksaan lanjutan.
4. Menasehati ibu klien apabila ditemukan tanda-tanda napas cepat dan sukar
bernapas maka harus kembali segera ke Puskesmas.
5. Menasehati ibu klien agar kembali lagi ke Puskesmas yaitu 5 hari berikutnya,
jika tidak ada perbaikan.
Adapun konseling bagi Ibu untuk pemberian makanan di rumah yaitu:
1. Memberi nasihat kepada ibu klien untuk tidak merubah pemberian makanan
selama anak sakit.
2. Memberi nasihat kepada ibu klien untuk memberikan makanan sesuai
kelompok umur dan kondisi anak dengan tetap memperhatikan gizi yang
dibutuhkan anak. Pada pasien anak diatas karena usia 2 tahun, dianjurkan agar
diberikan makanan keluarga 3 kali sehari berupa nasi, lauk pauk, sayur, dan
buah, serta makanan selingan 2 kali sehari diantara makanan pokok, seperti
bubur kacang hijau, biskuit, nagasari, dan lain-lain.
3. Memberi nasihat kepada ibu klien untuk meningkatkan pemberian cairan
selama anak sakit, seperti kuah sayur dan air putih. Cairan dapat diberikan
dalam jumlah sedikit-sedikit namun dengan frekuensi yang sering.
Adapun konseling bagi Ibu untuk menjaga kebersihan makanan dengan
cara:
1. Mencuci tangan memakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan
biasakan anak mencuci tangan sebelum makan.
2. Makanan yang baik dan aman adalah makanan segar, bervariasi, tidak
menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet, dan pewarna.
3. Menggunakan peralatan masak dan makan yang bersih dengan cara memasak
yang benar.

Anda mungkin juga menyukai