Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien

A. Identitas Klien
1. Nama : An. Arum
2. Umur : 3 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Ds. Manggis 6/3 Sirampog
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 29 tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung

II. Riwayat Singkat Klien

Ny. S datang membawa anaknya ke Puskesmas Sirampog tengah karena sudah tiga hari ini
anaknya mengeluh demam, batuk dan pilek. Keluarga belum memberikan obat hanya
memberikan kompres saja dan memberikan anak banyak minum. Menurut ibunya, anak
mengalami demam yang naik turun disertai batuk dan pilek. Karena kondisi anak semakin
belum sembuh, akhirnya keluarga membawa anak ke Puskesmas. Saat dikaji tanggal 22
Desember di ruang MTBS Puskesmas Sirampog , anak tampak lemah dengan suhu tubuh
masih tinggi 38,10C, napas cepat dengan frekuensi respirasi rate 39x/mnt (normal 20-30
x/menit, tidak ada tarikan dinding dada, berat badan 13 kg dan tinggi badan 91,5 cm. Dari
perhitungan status gizi, anak termasuk kedalam berat badan yang normal. Keluarga juga
mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap

III. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )

IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan Solusi
yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada klien
didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda tanda bahaya umum seperti : tak bisa minum,
memuntahkan semuanya, kejang serta letargis atau tidak sadar
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak batuk pilek
sudah 3 hari. Hasil observasi pada klien diperoleh RR: 39x/mnt, napas cepat, tidak
ada tarikan dinding dada.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat
ini menderita pneumonia.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Memberikan kotrimoksazol sirup 2 x 1 ( 7,5 ml ) selama 3 hari
2. Memberikan pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman dengan pemberian
jeruk nipis : kecap ( 1 = 1 )
3. Memberikan penjelasan pada keluarga jika batuk > 3 minggu untuk dilakukan
pemeriksaan lanjutan
4. Menasihati keluarga agar kembali ke puskesmas 2 hari berikutnya
c. Karena klien tinggal di Sirampog sebagai daerah dengan resiko malaria rendah,
adanya pilek serta ada penyebab lain dari demamnya yaitu karena pneumonia.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat
ini menderita demam mungkin bukan malaria.
Keluarga diminta untuk melakukan kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam. Selain
itu, menasihati keluarga jika demam tiap hari selama 7 hari, rujuk untuk pemeriksaan
lanjutan
d. Dari hasil wawancara dengan keluarga, dikatakan bahwa anak mengalami demam
sudah 3 hari. Saat diwawancara, keluarga mengatakan bahwa anaknya mengalami
demam yang naik turun, tidak ada muntah, tidak ada perdarahan di hidung dan gusi,
tidak ada nyeri ulu hati. Saat dikaji, tidak ada petekie.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat
ini menderita demam mungkin bukan DBD.
Adapun tindakan yang diberikan yaitu :
1. Memberikan paracetamol 3 x 1 sendok teh (125 mg)
2. Menganjurkan keluarga agar melakukan kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
e. Karena saat ini klien juga mengalami pilek, maka keluarga dianjurkan untuk
memberikan klien banyak minum serta menghindari makanan atau minuman yang
dingin

Hasil Pemeriksaan MTBS Terlampir


Nama Mahasiswa : Taofik Hidayat, S.Kep
NIM : ...............

LAPORAN KASUS KPSP

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. Nadhif Aufa Luthfi
2. Tempat, tanggal lahir : Brebes, 8 Maret 2013
3. Umur : 45 bulan 15 hari
4. Jenis Kelamin : Laki - laki
5. Alamat : Ds. Mendala Kecamatan Sirampog
Kabupaten Brebes
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. Sri Haryati
2. Umur : 38 tahun
3. Pekerjaan : Karyawan Swasta
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Kilen


Klien merupakan anak ketiga dan saat pengkajian ini berusia 45 bulan 15 hari , jadi
formulir yang digunakan adalah KPSP 48 bulan. Saat ini klien dalam keadaan sehat
dan tampak ceria saat diajak bermain oleh orang tuanya. Saat dikaji BB klien : 15 kg,
Tinggi badan : 92 cm. Berdasarkan hasil tersebut klien termasuk kedalam status gizi
normal. Menurut keluarga, klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan
pemberian vitamin A. Keluarga juga berusaha memberikan nutrisi yang baik bagi
anaknya agar tetap sehat. Saat ditanya terkait tumbuh kembang anak, keluarga tampak
belum paham sercara penuh dan berharap mendapatkan penjelasan yang utuh dari
pengkaji. Keluarga hanya mengatakan selama ini sudah berusaha memberikan yang
terbaik buat anaknya. Terkait pemeriksaan perkembangan anaknya, keluarga
mengatakan jarang memberikan stimulus karena merasa anaknya sehat sehat saja.
Dari hasil pemeriksaan KPSP untuk kategori anak usia 48 bulan didapatkan hasil 8
jawaban ya dan 1 jawaban tidak dari 9 menurut KPSP 48 bulan

III. Hasil Penilaian KPSP ( Formulir terlampir )


IV. Kesimpulan Interpretasi hasil KPSP
Dari hasil pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP usia 48 bulan
didapatkan hasil sbb :
Dari 9 pertanyaan yang diajukan pada ibu serta berdasarkan hasil observasi pada anak
diperoleh jawaban ya ada 8 poin diantaranya poin no. 1,2,3,4,5,7,8,9 sedangkan
jawaban tidak ada 1 poin yaitu no. 6 ( Jawaban terlampir ). Dari hasil diatas,
perkembangan anak termasuk kategori perkembangan anak meragukan ( M )
V. Intervensi / Solusi yang diberikan :
a. Karena usia anak berada pada kelompok umur stimualsi 18 24 bulan maka
stimulasi perkembanganpun sesuai dengan kelompok usia tersebut. Maka dalam
hal ini, pengkaji menjelaskan kembali terkait stimulasi perkembangan tersebut
pada ibu klien.
b. Mengajari orang tua cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak
untuk mengatasi penyimpangan / mengejar ketertinggalannya. Karena
perkembangan anak meragukan dilihat dari jumlah jawaban ya hanya 8 dan
jawaban tidak ada 1 poin. Dari ketiga jawaban tidak tersebut adalah poin
6 (Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia)
Intervensi yang diberikan yaitu :
Memmberikan motivasi kepada ibu untuk sering memberikan kesempatan pada
anak menulis apapun di kertas guna membiasakan anak mengeksplorasi
kemampuan menulis dan menggambar
c. Memberikan petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintevensi anak
sesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi dan sambil
bermain dengan anak agar ia tidak bosan
d. Menjelaskan pada ibu bahwa intervensi dilakukan secara intensif setiap hari
sekitar 3 4 jam, selama 2 minggu. Bila anak terlihat senang dan tidak bosan,
waktu intervensi dapat ditambah. Bila anak menolak atau rewel, intervensi
dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat diintervesi lagi
e. Minta orang tua atau keluarga datang kembali / kontrol 2 minggu kemudian
untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah ada kemajuan /
perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan KPSP yang
sesuai dengan umur skrining terdekat
f. Menjelaskan pada ibu klien jika hasil pemeriksaan kedua hasilnya masih sama
dengan semula maka kemungkinan ada penyimpangan perkembangan
g. Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu
secara teratur sebulan sekali dan setiap ada kegiatan bina keluarga balita.

Hasil Pemeriksaan KPSP Terlampir


Nama Mahasiswa : Taofik Hidayat, S.Kep
NIM : .....................................
LAPORAN KEGIATAN PKM
MTBS-KPSP
DI PUSKESMAS SIRAMPOG

Diajukan untuk memenuhi tugas praktek klinik Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh :

Taofik Hidayat, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2016

Anda mungkin juga menyukai