Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. P
2. Umur : 4 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Alamat : Desa pamulihan kec cipicung
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. R
2. Umur : 30
3. Pekerjaan : IRT
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien


Seorang anak usia 4 tahun ibunya mengatakan mengeluh demam, batuk,
pilek dan nyeri ketika BAK. Keluhan demam dan batuk sudah dirasakan
anaknya sejak 1 hari yang lalu. hari ke 2 nya keluarga hanya memberikan
obat warung untuk pereda demam dan batuk. menurut ibunya, anaknya batuk
berdahak dan susah untuk mengeluarkan dahaknya. Saat dikaji tanggal 28
januari 2020. dengan suhu tubuh yaitu 38,5 0C, napas cepat dengan frekuensi
respirasi rate 38 x/menit. Keluarga juga mengatakan bahwa anaknya sudah
mendapatkan imunisasi yang lengkap.
III. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )
IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang
Dilakukan dan Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS
pada klien didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda bahaya umum seperti : tak bisa
minum, tidak bisa makan, memuntahkan semuanya, kejang serta
letargis atau tidak sadar
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak
demam dan batuk sudah 1 hari. Hasil observasi pada klien diperoleh
RR: 38 x/mnt, napas cepat.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan
bahwa anak saat ini menderita Demam biasa.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Membantu mengeluarkan secret dengan cara mengajarkan batuk
efektif
2. Memberikan pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
dengan pemberian jeruk nipis : kecap ( 1 = 1 )
3. Memberikan penjelasan pada keluarga jika batuk > 3 minggu untuk
di periksa ke pelayanan kesehatan contoh : mantri atau dokter
umum.
4. Menasihati keluarga agar bisa melakukan batuk efektif dengan
mandiri
c. Karena klien tinggal di Desa Pamuliham sebagai daerah dengan resiko
malaria rendah, adanya pilek serta ada penyebab lain dari demamnya
yaitu karena demam biasa.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan
bahwa anak saat ini menderita demam mungkin bukan malaria.
Mengingat saat ini suhu tubuh pasien 38,5 0C, maka saya jelaskan
untuk tidak mengkonsumsi obat warung lagi, saya jelaskan lebih baik
di periksa ke mantri atau praktek dokter umum. Mengingat pernah
mengkonsumsi obat penurun panas dari warung saya jelaskan jangan
sekali kali lagi membeli obat dari warung karena kurang baik.
d. Dari hasil wawancara dengan keluarga, dikatakan bahwa anak
mengalami demam sudah 1 hari. Saat diwawancara, keluarga
mengatakan bahwa anaknya mengalami demam setiap dimalam hari
naik, pernah muntah 1 kali, tidak ada perdarahan di hidung dan gusi,
tidak ada nyeri ulu hati.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan
bahwa anak saat ini menderita demam mungkin bukan DBD.
Adapun tindakan yang diberikan yaitu :
1. Menasihati keluarga jika anaknya demam tinggi dengan suhu ≥
38,50 C alangkah baiknya jangan lagi dikasih obat warung tetapi
beli obat di apotik atau periksa ke pelayanan kesehatan.
2. Menganjurkan keluarga untuk mengompres klien jika demam.
e. Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan
bahwa anak saat ini menderita demam biasa bukan DBD
Tindakan yang diberikan yaitu :
1. Menasihati keluarga jika anaknya demam lagi jngan dikasih obat
warung
2. Menjelaskan bahwa ketika anaknya demam tinggi mengompres
klien
f. Karena saat ini klien juga mengalami pilek, maka keluarga dianjurkan
untuk memberikan klien banyak minum serta menghindari makanan
atau minuman yang dingin.

Hasil Pemeriksaan MTBS Terlampir


Nama Mahasiswa : WAWAN HERMAWAN
NIM : JNR0190056
LAPORAN KASUS KPSP

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. Muhamad agam
2. Tempat, tanggal lahir : Kuningan, 15 September 2016
3. Umur : 3 Tahun
4. Jenis Kelamin : laki laki
5. Alamat :
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. novi
2. Umur : 36 tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Kilen


Klien merupakan anak ke 2 dan saat ini berusia 3 tahun. Saat ini klien
dalam keadaan sehat dan tampak ceria saat diajak bermain oleh orang
tuanya. Menurut ibunya, klien sering bermain dengan teman
sebayanya. Saat dikaji BB klien : kg, Tinggi badan : cm. Berdasarkan
hasil tersebut klien termasuk kedalam status gizi normal. Menurut
keluarga, klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan pemberian
vitamin A. Keluarga juga berusaha memberikan nutrisi yang baik bagi
anaknya agar tetap sehat. Saat ditanya terkait tumbuh kembang anak,
keluarga tampak belum paham dan berharap mendapatkan penjelasan
yang utuh dari pengkaji. Keluarga hanya mengatakan selama ini
anaknya itu aktif banget. Terkait pemeriksaan perkembangan anaknya,
keluarga mengatakan jarang memberikan stimulus karena merasa
anaknya sehat – sehat saja. Dari hasil pemeriksaan KPSP untuk
kategori anak usia 3 tahun didapatkan hasil 8 jawaban ya dan 2
jawaban tidak dari 10 pertanyaan yang diajukan pada ibu klien.

III. Hasil Penilaian KPSP ( Formulir terlampir )


IV. Kesimpulan Interpretasi hasil KPSP
Dari hasil pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP
didapatkan hasil sbb :
Dari 10 pertanyaan yang diajukan pada ibu serta berdasarkan hasil
observasi pada anak diperoleh jawaban ‘’ya’’ Dari hasil diatas,
perkembangan anak termasuk kategori perkembangan anak sesuai ( S
)
V. Intervensi / Solusi yang diberikan :
a. Karena usia anak berada pada kelompok umur stimualsi 18 – 24
bulan maka stimulasi perkembanganpun sesuai dengan kelompok
usia tersebut. Maka dalam hal ini, pengkaji menjelaskan kembali
terkait stimulasi perkembangan tersebut pada ibu klien.
b. Mengajari orang tua cara melakukan intervensi stimulasi
perkembangan anak untuk mempertahankan dan meningkatkan
stimulus karena perkembangan anak sesuai dilihat dari jumlah
jawaban semua ‘’ ya ‘’.
c. Memberikan petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk
mengintevensi anak sesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih
sayang, bervariasi dan sambil bermain dengan anak agar ia tidak
bosan
d. Menjelaskan pada ibu bahwa intervensi dilakukan secara intensif
setiap hari sekitar 3 – 4 jam, selama 2 minggu. Bila anak terlihat
senang dan tidak bosan, waktu intervensi dapat ditambah. Bila
anak menolak atau rewel, intervensi dihentikan dahulu, dilanjutkan
apabila anak sudah dapat diintervesi lagi.

Hasil Pemeriksaan KPSP Terlampir


Nama Mahasiswa : WAWAN HERMAWAN
NIM : JNR0190056
LAPORAN KEGIATAN PKM
MTBS-KPSP
DI DESA PAMULIHAN

Diajukan untuk memenuhi tugas praktek klinik Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh :

WAWAN HERMAWAN

JNR 0190056

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2019

Anda mungkin juga menyukai