Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MTBS_MTBM_KPSP

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Praktikum Klinik Mahasiswa Stase Keperawatan Anak

Pembimbing Akademik:
Ns. Nanang Saprudin, S. Kep., M. Kep.
Ns. Neneng Aria Nengsih, S. Kep., M. Kep.

Disusun Oleh :
Yani Triyani
JNR0220109

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
TAHUN 2022/2023
LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. A
2. Tanggal Lahir : Senin, 02-01-2020
3. Umur : 3 Tahun 6 Hari
4. Jenis Kelamin : Prempuan
5. Alamat : Dusun Kliwon, Rt/Rw 02?, Ds Cidahu, Kec Cidahu
Kabupaten Kuningan
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. E
2. Umur : 26 tahun
3. Pekerjaan : IRT
4. Hubungan dg Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien

Ny. E datang membawa anaknya ke Puskesmas Cidahu karena sudah tiga hari ini
anaknya mengeluh batuk dan demam. Keluarga hanya memberikan kompres hangat. Saat
dikaji tanggal 07 Maret 2023 anak tampak lemah dengan suhu tubuh 38,8 ºC, tidak pucat,
napas tidak cepat dengan frekuensi respirasi 28 x/menit, tidak ada tarikan dinding dada
maupun wheezing. Berat badan klien 13 kg dan tinggi badan sepanjang 80 cm.

III. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )

IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan
Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada klien
didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda bahaya umum seperti : tak bisa minum,
memuntahkan semuanya, kejang serta letargis atau tidak sadar
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak batuk. Hasil
observasi pada klien diperoleh RR : 28 x/mnt, napas tidak cepat, tidak ada tarikan
dinding dada maupun wheezing.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat
ini menderita batuk bukan pneumonia.
Adapun tindakan yang diberikan kepada klien yaitu :
1. Beri pereda tenggorokan dan pereda batuk yang aman dengan pemberian jeruk
nipis : kecap (1=1)
2. Menasehati keluarga agar kembali ke puskesmas 2 hari berikutnya
c. Karena klien tinggal di cidahu sebagian daerah dengan resiko malaria rendah, adanya
batuk dan penyebab lain dari demam mungkin bukan malaria.
Sehubungan anak mengalami demam tinggi yaitu 38,8 klien mendapat obat
paracetamol 3 x 5 ml, dan menasehati keluarga jika demam tiap hari selama 7 hari.
d. Dari hasil wawancara dengan keluarga, dikatakan bahwa anak mengalami demam
sudah dua hari. Saat diwawancara, keluarga mengatakan bahwa anaknya mengalami
demam yang naik turun, tidak ada muntah, tidak ada perdarahan di hidung dan gusi,
tidak ada nyeri ulu hati. Saat dikaji, tidak ada petekie.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat
ini menderita demam mungkin bukan DBD.
Adapun tindakan yang diberikan yaitu :
1. Menasihati keluarga jika anaknya demam tinggi dengan suhu ≥ 38,50 C agar
diberikan paracetamol.
2. Menganjurkan keluarga untuk mengkompres anaknya jika demam muncul lagi
3. Menganjurkan keluarga agar melakukan kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
e. Saat ini klien tidak ada nyeri telinga atau tidak ada cairan/nanah yang keluar dari
telinga.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas dapat diklasifikasikan bahwa anak saat
ini tidak ada infeksi telinga sehingga tidak diperlukan tindakan tambahan
f. Pada saat wawancara didapatkan bahwa BB anak 13 kg sedangkan panjang badannya
80 cm yang berarti BB menurut PB atau TB yaitu > -2 sedangkan LILA nya
sepanjang 12,5 cm. Tidak ada tanda bahaya umum, klasifikasi berat maupun masalah
pemberian asi.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas dapat diklasifikasikan bahwa anak saat
ini mengalami gizi baik
g. Saat wawancara pasien tidak nampak pucat
Dari hasil wawanacara dan pemeriksaan diatas dapat diklasifikasikan bahwa anak saat
ini tidak anemia
Adapun tindakan yang diberikan kepada klien yaitu :
1. Jika anak < 2 tahun nilai pemberian makanan pada anak jika ada masalah
pemberian makanan kunjungan ulang 7 hari
h. Keluarga klien mengatakan bahwa saat dilakukan pengkajian anak tidak sedang atau
mau di berikan imunisasi dan klien juga tidak membutuhkan vitamin A.
i. Klien tidak mempunyai masalah keluhan lainnya
j. Klien memberi susu anaknya sehari 2 kali, klien juga mengatakan suka menyusui
malam hari dan mendapatkan makanan per hari 2 kali, klien diberikan nasi dan air
putih 3 kali/hari namun kadang kadang diberi snack . Selama sakit nafsu makan klien
menurun.

Hasil Pemeriksaan MTBS Terlampir


Nama : Yani Triyani
NIM : JNR0220109
DOKUMENTASI
LAPORAN KASUS KPSP

I. Biodata Klien

A. Identitas Klien

1. Nama : An. R

2. Tempat, tanggal lahir : Kuningan, 03 Desember 2022

3. Umur : 3 Bulan 4 Hari

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Alamat : Ds Kliwon, Rt/Rw 01/05, Ds Cidahu, Kec


Cidahu Kabupaten Kuningan
B. Identitas Orang Tua

1. Nama : Ny. T

2. Umur : 30 Tahun

3. Pekerjaan : IRT

4. Hubungan dengan klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien

Klien merupakan anak Kedua dan saat ini berusia 3 bulan. Saat ini klien dalam
keadaan sehat dan tampak ceria saat diajak bermain oleh orang tuanya. Menurut
ibunya, klien bermain dengan siapa saja. Saat dikaji BB klien : 6 Kg, tinggi badan
klien : 61 cm. Berdasarkan hasil tersebut klien termasuk kedalam status gizi
normal. Menurut ibunya klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap.
Keluarganya juga berusaha memberikan nutrisi yang baik bagi anaknya agar tetap
sehat. Saat ditanya tentang tumbuh kembang anak, keluarga tampak sedikit
paham. Keluarga mengatakan sering senyum sepontan, melihat kemana-mana
yang ditunjukan, kedua tangan bersentuhan, dan tertawa. Dari hasil pemeriksaan
KPSP untuk kategori anak berusia 3 bulan didapatkan hasil 8 jawaban ya dan 2
jawaban tidak dari 10 pertanyaan yang diajukan kepada ibu klien.

III. Hasil Penilaian KPSP

(Formulir Terlampir)
IV. Kesimpulan intervensi hasil KPSP

Dari hasil pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP didapatkan hasil


sebagai berikut :
Dari 10 pertanyaan yang diajukan pada ibu serta berdasarkan hasil observasi pada
anak pertanyaan terjawab “Ya” dari poin 8 dan “Tidak” 2. Dari hasil diatas,
perkembangan anak termasuk kategori sesuai (S).

Hasil Pemeriksaan KPSP Terlampir


Nama :Yani Triyani
NIM : JNR0220109

DOKUMENTASI
LAPORAN KASUS MTBM

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : By. M
2. Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, 8 Januari 2022
3. Umur : 2 bulan, 1 hari
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat : Dusun Manis Rt/Rw 1/2,Ds Cidahu ,
Kecamatan
Cidahu, Kabupaten Kuningan
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. D
2. Umur : 29 Tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Hub. dengan Klien : Ibu

II. Riwayat Singkat Klien


Ibu klien mengatakan anak kedua yang dilahirkan secara spontan di
puskesmas cidahu mengalami kuning (ikterik). By. M mengalami kuning selama 5
hari sejak dilahirkan. Keluarga juga mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan
imunisasi Hb 0, vitamin K dan salep mata yang diberikan segera setelah dilahirkan.
Saat dikaji pada tanggal 7 Maret 2023 di rumah klien didapatkan hasil bahwa bayi
Suhu tubuh klien ya itu 36,2 ◦C dan frekuensi napasnya yaitu 47 kali permenit (napas
normal), tidak tampak tarikan dinding dada, berat badan 5kg dan Panjang 57 cm.

III. Hasil Penilaian MTBM


(Formulir Terlampir)

IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan
Solusi Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBM
pada klien didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda mengalami penyakit sangat berat atau
infeksi bakteri seperti : Bayi tidak mau minum atau memuntahkan semua, ada
riwayat kejang, bayi bergerak hanya ketika distimulasi atau tidak bergerak
sama sekali, napas cepat atau lambat, ada tarikan dinding dada ke dalam yang
sangat kuat, hipertermi (>37,4˚C) atau hipotermi (1 cm, dan ada pustul di
kulit. Dari hasil wawancara dan pemeriksaan di atas, dapat diklasifikasikan
bahwa klien saat ini termasuk ke dalam klasifikasi mungkin bukan infeksi.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu : - Mengajari dan
mencontohkan ibu cara merawat bayi di rumah. - Menganjurkan pada ibu dan
keluarga untuk melakukan asuhan bayi muda seperti mencegah infeksi,
memberi asi saja sesering mungkin, menjaga bayi muda agar selalu hangat,
dan imunisasi
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bayi tidak ada
ikterus (kuning) dan menganjurkan ibu untuk melakukan asuhan dasar bayi
muda.
c. Saat diwawancara dengan ibu klien By. M mengalami diare selama dua hari
dengan klasifikasi diare tanpa dehidrasi untuk tindakan pengobatan
menganjurkan melakukan asuhan dasar bayi muda, lalukan sesuai rencana
terapi A, nasehati ibu kapan kembali segera, kunjungan ulang 2 hari, berikan
asi lebih dan sesering mungkin.
d. Saat dilakukan pemeriksaan, berat badan klien yaitu 5kg dan panjang badan 57
cm. Berat badan klien menurut umur termasuk ke dalam klasifikasi BB Tidak
Rendah ( > -2 SD). Selain itu, bayi masih diberikan ASI sebanyak 8 kali per
24 jam dan tidak diberikan makanan atau minuman lain selain ASI. Hasil
observasi ketika ibu klien menyusui bayi didapatkan hasil bayi tampak
menyusu dengan posisi benar, melekat dengan baik, dan menghisap dengan
efektif (tidak ada masalah pembeian ASI). Dari hasil wawancara dan observasi
di atas, dapat diklasifikasikan bahwa klien berada dalam kategori berat badan
tidak rendah menurut umur dan tidak ada masalah pemberian ASI. Adapun
tindakan yang dilakukan pada klien yaitu : - Menganjurkan pada ibu dan
keluarga untuk melakukan asuhan bayi muda seperti mencegah infeksi,
memberi asi saja sesering mungkin, menjaga bayi muda agar selalu hangat,
dan imunisasi - Pujilah ibu karena telah memberikan ASI kepada bayinya
dengan benar.
Hasil Pemeriksaan MTBM Terlampir
Nama : Edah Jubaedah
NIM : JNR0220028

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai