Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN MTBS PADA An.

DI PUSKESMAS KOTABUMI I
KABUPATEN LAMPUNG UTARA

OLEH :
DESKA FITRI YUSSA
2022207209110

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2022/ 2023
I. Biodata Klien

A. Identitas Klien

1. Nama : An. E

2. Umur : 24 bulan

3. Jenis Kelamin : Permpuan

4. Alamat : Jl.Abrati No 25 A kotabumi Ilir L.U

B. Identitas Orang Tua

1. Nama : Ny. Y

2. Umur : 33 tahun

3. Pekerjaan : Pegawai

4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien

Ny. Y datang membawa anaknya ke Puskesmas Kotabumi I karena


anaknya bernama Elsiva , jenis kelamin perempuan , umur 24 bulan, BB 10,3
kg , TB 85 cm karena panas. Elsiva tidak menunjukan tanda bahaya umum
sudah panas selama 2 hari, suhu badan 38,3 terus menangis dan menggosok
telinganya, ia tidak batuk dan tidak sukar bernafas.
Ia tidak diare, resiko malaria didaerah tersebut rendah, tidak ada riwayat
perjalanan keluar daerah dalam 2 minggu terakhir. Ia tidak menderita campak
dalam 3 bulan terakhir. Lehernya bergerak dengan mudah. Elsiva pilek , batuk
dan tidak ada gejala mengarah ke campak. Petugas memeriksa bintik dikulit
yang ternyata tidak ada. Elsiva tidak mengeluh nyeri ulu hati, tidak gelisah dan
tidak ada tanda syok yang mengarah ke DHF.
Petugas bertanya apakah Elsiva mempunyai keluhan ditelinga pada ibu
Elsiva . Ibu mengatakan Elsiva tidak mengalami keluhan pada telinganya..
Petugas tidak menemukan adanya pembengkakan yang nyeri dibelakang
kedua telinga.
Selanjutnya petugas memeriksa status gizi dan anemia. Anak terlihat
kurus dan kecil , tetapi tidak ceking. Ia tidak pucat. Tidak ada pembengkakan
pada kedua kakinya. Petugas kesehatan menentukan berat badan menurut
tinggi badan. Pada pemeriksaaan RDT hasilnya negatif
III. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )

IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang


Dilakukan dan Solusi yang Diberikan dari hasil wawancara dan hasil
pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada klien didapatkan keterangan
sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda bahaya umum seperti : tak bisa
minum, memuntahkan semuanya, kejang serta letargis atau tidak sadar

b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak


demam, demam sudah 2 hari dengan suhu 38,3 daerah resiko malaria
rendah, anak tidak bepergian keluar daerah dalam 2 minggu terakhir
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa
anak saat ini demam mungkin bukan malaria
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :

1. Berikan dosis paracetamol jika suhu badan lebih dari 38,5

2. Obati penyebab demam

3. Jika demam lebih dari 7 hari rujuk untuk pemeriksaan lanjut

4. Nasihat kapan segera kembali bila anak

 Ada tanda – tanda perdarahan

 Ujung ekstrimitas dingin


 Nyeri ulu hati

 Sering muntah

 Pada hari ke 3 – 5 demam turun dan anak tampak lemas

5. Kunjungan ulang 2 hari bila anak tetap demam

c. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan juga bahwa


demam tidak mendadak tinggi dan terus menerus, tanda perdarahan tidak
ada, tanda syok tidak ditemukan, uji DBD tornikuet negatif.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa
anak saat ini menderita demam mungkin bukan DBD
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :

1. Obati penyebab lain dari demam

2. Jika demam tinggi > 38,5 beri dosis pertama paracetamol, tidak
boleh golongansalisilat atau ibuprofen
3. Nasihat kapan segera kembali bila anak

 Ada tanda – tanda perdarahan

 Ujung ekstrimitas dingin

 Nyeri ulu hati

 Sering muntah

 Pada hari ke 3 – 5 demam turun dan anak tampak lemas

4. Kunjungan ulang 2 hari bila anak tetap demam

d. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan juga bahwa


terdapat masalah pada saluran pernapasan atas batuk dan pilek dirasak
sejak 1 hari kemarin

Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa


anak saat ini menderita infeksi saluran pernapasan atas
e. Keluhan diare tidak ditemukan pada elsiva

Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :

1. Berikan antibiotik yang sesuai

 Amoksiline 3 x 1/5 tab

2. Beri paracetamol untuk mengatasi demam dosis 100mg

3. Salbutamol 4 x 1,5 mg tab

4. Kunjungan ulang setelah 2 hari

f. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan juga bahwa anak


tampak kurus, tidak ada pembengkakan kedua punggung kaki, perbandingan
BB/TB < -3SDDari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat
diklasifikasikan bahwa anak saat ini kurus
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :

1. Lakukan penilaiaan pemberian makan pada anak

2. Bila ada masalah pemberian makan lakukan konsultasi gizi


dipuskesmas dankunjungan ulang 5 hari
3. Nasihati kapan kembali segera setelah 14 hari

Anda mungkin juga menyukai