Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK


Laporan MTBS Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Individu Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak

DISUSUN OLEH :

NOVIA AMBARWATI

SN201182

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

2020
LAPORAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK

1. Identitas Anak
a. Nama : An. R
b. Tanggal lahir : 03 November 2019
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Alamat : Wonogiri

2. Identitas Orang Tua


a. Nama : Ny. T
b. Tanggal lahir : 10 Januari 1992
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
g. Alamat : Wonogiri

3. Riwayat Singkat Klien


Pada tanggal 14 Desember 2020 dilakukan pengkajian pada balita yang
sedang sakit dan didapatkan hasil Ny. T mengatakan sudah dua hari ini
anaknya mengeluh demam dan pilek. Keluhan demam sudah dirasakan
An.R sejak dua hari yang lalu dan belum mendapatkan pengobatan.
Keluarga hanya memberikan kompres saja dan memberikan anak banyak
minum. Menurut ibunya, anak mengalami demam yang naik turun disertai
pilek. Saat dilakukan pengkajian pada anak tampak lemah dengan suhu
tubuh yang sudah menurun yaitu 380C, sukar bernafas dengan frekuensi
respirasi rate 43x/mnt, tidak ada tarikan dinding dada. Keluarga juga
mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap
dan dalam 6 bulan terakhir belum pernah mendapatkan obat cacing

4. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )


5. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang
Dilakukan dan Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS
pada klien didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda bahaya umum seperti : tak bisa
minum, memuntahkan semuanya, kejang serta letargis atau tidak sadar
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak
pilek sudah dua hari dan sukar untuk bernafas. Hasil observasi pada
klien diperoleh nafas cepat dengan RR: 43x/mnt dan tidak ada tarikan
dinding dada.

Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan


bahwa anak saat ini menderita demam. Mengingat saat ini suhu tubuh
pasien 380C, maka pemberian paracetamol diberikan. Keluarga diminta
untuk melakukan pemeriksaan lanjutan jika tetap demam. Selain itu,
menasihati keluarga jika demam tiap hari selama 7 hari, rujuk untuk
pemeriksaan lanjutan.

Dari hasil wawancara dengan keluarga, dikatakan bahwa anak mengalami


demam sudah dua hari. Saat diwawancara, keluarga mengatakan bahwa
anaknya mengalami demam yang naik turun, tidak ada muntah, tidak ada
perdarahan di hidung dan gusi, tidak ada nyeri ulu hati. Saat dikaji, tidak
ada petekie.

Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan


bahwa anak saat ini menderita demam. Adapun tindakan yang diberikan
yaitu :

a. Menasihati keluarga jika anaknya demam tinggi dengan suhu ≥ 38,50


C agar segera dibawa kefasilitas kesehatan terdekat.
b. Memantau naik turunnya demam anak selama > 7 hari.
c. Menganjurkan untuk melakukan kompres air hangat

Saat di observasi klien tampak pucat dan lemas. Karena saat ini klien
juga mengalami pilek, maka keluarga dianjurkan untuk memberikan
klien banyak minum serta menghindari makanan atau minuman yang
dingin.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai