Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ANALISA PROSES INTERAKSI

Disusun Oleh :

WENI APRILIYA

SN201230

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020/2021
ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN :  Tn.R.R


INTERAKSI :  I  (Fase perkenalan)
LINGKUNGAN :  Duduk  Berhadapan 1 m Didepan ruang I suasana tenang.
DESKRIPSI : Klien memakai kaus biru tangan pendek celana biru pendek dan sendal jepit .
TUJUAN : Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya
WAKTU : Siang hari , Rabu 6 januari 2021

Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat Pada


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal Pada Klien Perawat
P :  Selamat pagi :    Kontak mata, Berharap klien dapat Salam merupakan salah satu cara
tersenyum   menatap menerima perkenalan memberi perhatian pada klien
klien
Perkenalan merupakan salah satu cara
K :  Pagi :    Menatap perawat, Berdiri didepan Berharap klien dapat untuk membina hubungan saling
tersenyum melihat perawat menjawab pertanyan dengan percaya.
perawat benar

 :   
 :  Perkenalkan nama
Kon kontak mata, nada pelan
saya”W” dari universitas mempersilahkan klien
kusuma husada, saya duduk, mengulurkan
bertugas disini 3 hari tangan
kedepan, bisakah saya
berbincang”dengan anda
untuk 15 menit?
K : Iya….
K  :   Menatap Perawat Klien mengulurkan Berharap klien dapat Menyebutkan nama menandakan
menjawab kesediaan menerima hubungan dengan
tangan, kontak mata
baik
Bisakah menyebutkan ada.
nama anda?

Klien bicara keras dan


Kontak mata, nada
lancar, tersenyum.
pelan mempersilahkan
K    :     Saya “R” klien bicara.
:   Kontak mata singkat,
.
sesekali berpaling,
tertawa
P:   R sekarang:    Menatap klien Berharap klien dapat Menilai kemampuan mengingat.
ada      dimana? tersenyum, nada pelan.  mengingat tempat ia berada.
Perawat senang klien dapat
menjawab dengan baik

K: Di RS :   Kontak mata singkat Klien menggerak –


gerakan tangan

ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN            : Tn. R.R


INTERAKSI : II ( fase kerja )
LINGKUNGAN : Duduk berhadapan +1m  suasana tenang, siang hari.
DESKRIPSI : Klien memakai celana jeans, kaos biru tua dan sandal jepit warna hitam.
TUJUAN : Klien dapat menyebutkan alasan MRS, Pertahankan hubungan saling percaya antara klien dan perawat.
WAKTU : 10 – 11.00 (kamis 8 januari 2021)

Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada


Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Rasional
Perawat Klien
 : Hallo R, apa kabar, selamat P   : Menatap klien    Berharap klien koperatif. Menyapa secara akrab
pagi, apa kabar ? dan tersenyum ramah. mengatakan hubungan yang
akrab.
 : Baik mbk K   : Tersenyum, Klien merasa percaya
menatap  perawat diri Evaluasi kebersihan diri klien

 :  Apakah R sudah mandi ? P   : Kontak Berharap klien mengingat


mata        bicara jelas. kebersihan diri.

K: sudah mbak   : Kontak mata, bicara jelas Bicara agak ragu – ragu,
sambil menggerak - kurang percaya diri.
gerakan tangan.
 :   Pertahankan kontak mata,
ekspresi serius.

  :  R tampak sehat, kenapa R di K   : Bercerita  dengan Berharap klien mau Klien mengungkapkan Menggali perasaan klien untuk
rawat ditempat ini? serius, sesekali  menatap menjawab. masalahnya dengan menimbulkan rasa empati
K :  Iya mbak, saya ini sehat sekali, perawat, kontak mata bebas
saya tidak mengerti kenapa tajam,         tangan Mencari tahu penyebab klien
mama saya membawa saya digerak –         gerakan. dapat melakukan tindakan yang
disini padahal saya hanya dilakukannya.
latihan karate. P   : Pertahankan   kontak
mata,dengan  ekspresi   
serius

P  P: Memangnya siapa yang Berharap klien terus


menyuruh R latihan karate bercerita

K :  Saya latihan karate karena:   Menatap Perawat, Berharap klien Klien menceritakan apa Mencari tahu sejauh mana klien
saya mendengar suara/ bisikan bercerita dengan wajah dapat menjawab yang ia alami sehingga mengenali halusinasi yang ia
ditelinga yang menyuruh saya ekspresi dengan wajah pertanyaan dan dan dapat sampai di RS dapatkan.
untuk latihan karate. serius, sesekali tertawa. mempercayai

Apakah R mengetahui siapa P  :   Mempertahankan


yang menyuruh R? kontak mata ekspresi
wajah tenang, kontak
K : Tidak mbak, tapi       saya mata tajam, bicara keras
memang mendengar suara itu dan lancar.
hampir setiap malam

P  : Iya R memang siapa itu P? P :  Bicara lembut, kontak Menatap perawat dan Membantu klien mengenali
apakah bisa didengar semua mata, memegang pundak tersenyum. halusinasinya dan memberikan
orang? tapi saya perawat tidak klien masukan sederhana untuk
mendengar suara tersebut. meningkatkan hubungan saling
Jadi jika R mendengar suara percaya.
seperti itu apa yang
R lakukan?

K : Memang  :  Bicara kuat dan cepat, dan Senang karena


sewaktu mendengar suara itu menggerakan tangannya diperhatikan.
saya melakukan apa yang ia saat bercerita.
katakan.
P  :   Kalau begitu R harus bisa P  :  kontak mata Berharap klien dapat Membantu klien untuk
mengatakan R tidak menerima saran perawat memutuskan atau mengontrol
mau melakukan apa yang R halusinasinya.
dengar atau R
bisa  berbincang dengan
perawat ketika
R mendengar  suara itu.
R maukan melakukannya? K   : Mengangguk   Tersenyum pada perawat Terminasi yang disepakati dapat
        dan menatap membina saling percaya.
K : Baik mbak, saya       mau         perawat

P  : Kalau begitu sampai


jumpa besok R
K   : Tersenyum dan
K : Iya mbak .         kembali ke
        tempat tidur

ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN : Tn. R.R


INTERAKSI : III ( fase terminasi )
LINGKUNGAN : Perawat berhadapan dengan klien jarak + 1m suasana tenang.
DESKRIPSI : Klien memakai kaos hitam bergambar, celana pendek berwarna biru.                        
TUJUAN : Klien dapat memahami dan menerima perpisahan
WAKTU : Pagi hari, pukul 09.00 jumat 8 januari 2021

Analisa Berpusat Analisa Berpusat Pada


Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Rasional
Pada Perawat Klien

P :  Selamat  pagi R  :   Mendekati klien Salam merupakan cara


yang dapat menjalin
selamat pagi mbk K :  Menatap perawat dan Klien merasa dekat hubungan yang akrab.
tersenyum. dengan perawat
 :  Bagaimana kabar pagi ini”R“?: Baik Berharap interaksi Menanyakan keadaan
mantri, suster praktik disini sampai tetap berjalan lancar menunjukan sikap
kapan? empati.
P  :  Saya disini hanya 3 hari, jadi
besok ini saya akan praktek diruangan :  Menatap parawat, Berharap klien mau
lain. jadi saya harap R dapat tersenyum. mengerti
melakukan apa yang perawat katakan
kemarin ya, masih ingat kan R?

K   : Iya mantri, saya mau mantra, :  Tersenyum, kontak mata, Klien merasa senang dekat Terminasi yang
tapi juga mantri ada waktu, jangan berbicara dengan suara dengan P dan menerima disepakati dapat
lupa datang disini. jelas dan nada pelan. perpisahan dengan baik. membina hubungan
saling percaya antara
P  :  Iya R.., sampai jumpa Memegang perawat, klien an perawat
menatap dan tersenyum.

TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN

A. Pengertian.
Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam upaya mengubah perilaku pasien dari
perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif.
B. Jenis-jenis terapi modalitas.
Ada berbagai macam terapi modalitas, Terapi-terapi modalitas tersebut adalah sebagai berikut :
1. Psikoanalisa psikoterapi.
Terapi ini dikembangkan oleh Siqmund Freud, seorang dokter yang mengembangkan ‘talking cure’. Terapi ini didasarkan pada
keyakinan bahwa bila seorang terapis dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan klien menceritakan tentang masalah
pribadinya,perubahan perilaku dapat terjadi jika klien dapat menemukan kejajdian-kejadian yang disimpan di alam bawah sadarnya.
Tujuan psikoterapi adalah untuk
a. Menurunkan rasa takut klien.
b. Mengembalikkan proses pikir yang luhur.
c. Membantu klien menghadapi realita.
d. Menurunkan kecemasan.
e. Memperbaiki komunikasi interpersonal.
2. Terapi modifikasi perilaku.
Terapi modifikasi perilaku didasarkan pada keyakinan bahwa perilaku dipelajari, dengan demikian perilaku yang tidak diinginkan
atau maladaptif dapat diubah menjadi perilaku yang diinginkanatau adaptif. Proses mengubah perilaku dengan terapi ini adalah
dengan menggunakan teknik yang disebut “conditioning” yaitu suatu proses dimana klien belajar mengubah perilakunya.
Ada 3 cara melakukan conditioning yaitu :
a. Repprocal inhibition. Ini adalah cara mengurangi ansietas yang dirasakan dengan cara mengendalikan situasi yang dapat
meredakan ansietas yang dirasakan.
b. Positive conditioning. Yaitu upaya mengganti perilaku yang tidak diinginkan dengan perilaku yang diinginkan. Cara yang
ditempuh adalah dengan memberikan reward pada setiap perilaku yang diinginkandan tidak memberikan reward atau
menghukum pada perilaku yang tidak diingink
c. Experimental extinction. Yaitu upaya menurunkan suatu perilaku dengan cara tidak memberikan reward berulang-ulang.
3. Terapi kelompok.
Terapi kelompok adalah bentuk terapi modalitasyang didasarkan pada pembelajaran hubungan interpersonal. Klien mengalami
konflik yang bersumber dari intrapersonal maupun interpersonal. Dengan bergabung dalam kelompok, klien dapat saling bertukar
pikiran dan pengalamannya dan mengembangkan pola perilaku yang baru.
Tujuan terapi aktivitas kelompok adalah :
Tujuan terapeutik :  
a. Meningkatkan kesadaran klien terhadap reaksi emosi dan tindakan defensif
b. Meningkatkan identitas diri.
c. Meningkatkan keterampilan sosial dan ekspresi diri.
d. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Terapi keluarga.
Terapi keluarga difokuskan secara total terhadap seluruh anggota keluarga.
Tujuan terapi keluarga adalah :
a. Menurunkan konflik dan kecemasan keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan penanganan terhadap krisis.
c. Mengembangkan hubungan peran yang sesuai.
d. Membantu keluarga menghadapi tekanan baik dari dalam maupun dari luar anggota keluarga.
e. Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dengan tingkat perkembangan anggota keluarga.
5. Terapi rehabilitasi
Program rehabilitasi dapat digunakan sejalan dengan terapi modalitas lain atau berdiri sendiri. Terapi ini terdiri dari terapi
rekreasi, terapi gerak, dan terapi musik yang masing-masing mempunyai tujuan khusus. Okupasi terapi adalah suatu ilmu dan seni
untuk mengarahkan partisipasi seseorang dalam melaksanakan tugas terpilih yang telah ditentukan, dengan maksud mempermudah
belajar fungsi dan keahlian yang dibutuhkan dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan.
6. Terapi psikodrama.
Psikodrama menggunakan struktur masalah emosi atau pengalaman klien dalam suatu drama.drama ini memberi kesempatan pada
klien unuk menyadari perasaan, pikiran, dan perilakunya yang mempengaruhi orang lain. Spontanitas dalam kelompoksebuah
isu/masalah yang akan dibahas kemudian disepakati pemerannya.
Rancangan dan penyajian drama :
 Diskusikan tentang pendapat masing-masing anggota kelompok tentang peran yang ditampilkan. Terapis berusaha
mengarahkan diskusi pada penyelesaian masalah.
7. Terapi lingkungan

PERAN PERAWAT DALAM TERAPI MODALITAS.


1. Sebagai pelaksana.
Peran perawat memberikan asuhan langsung kepada klien mengenai kegiatan yang dilaksanakan diruangan. Seperti kegiatan sehari-hari,
memimpin klien membersihkan ruangan atau halaman, mengajarkan cara berpakaian, mandi, dan kegiatan lain yang sudah terjadwalkan.
2. Sebagai pendidik.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan terapi modalitas dalam berbagai kegiatan adalah aspek pendidikan, karena
perubahan tingakh laku adalah sasaran dalam terapi tersebut. Perawat juga memberikan pengetahuan kepada klien agar mampu
memperbaiki, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan baik minat serta hobinya.
3. Sebagai pengelola.
4. Mengelompokkan klien sesuai dengan masalah atau kondisi klien, mis : klien kronis, akut, gangguan berhubungan,dll.
5. Menentukan tujuan dan sasaran dari setiap kegiatan sesuai dengan masalah dan latar belakang klien.
6. Memilih jenis kegiatan yang sesuai. Dalam hal ini klien dapat dilibatkan untuk menentukan jenis kegiatan yang akan dilakukan.
7. Sebagai peneliti.
Sebagai peneliti perawat dapat melakukan evaluasi keberhasilan program terapi. Evaluasi dilakukan untuk menilai perkembangan
klien secara kontinyu dan teratur, baik setelah kegiatan maupun perkembangan sehari-hari dari klien. Evaluasi ini berguna untuk
mengetahui efek terapi kegiatan yang telah dilakukan. Efek terapi kegiatan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria pasien kepada tim
seleksi.

POHON MASALAH

Anda mungkin juga menyukai