Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BALANCE CAIRAN

DI RUANG ICU RUMAH SAKIT TK III SLAMET RIYADI


SURAKARTA

Disusun oleh:

GAMATARI SUBPRABA PURNAMA SARI

SN202010

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


ANALISA BALANCE CAIRAN PADA NY.V
DI RUANG ICU RUMAH SAKIT TK III SLAMET RIYADI SURAKARTA

Hari / Tanggal : 29 Oktober 2021


Jam : 15.00 WIB

1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan datang dari bangsal cempaka, mengeluh badannya lemas
dan terasa mual

2. Diagnosa Medis
Syok Sepis, DM
3. Diagnosa Keperawatan
Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit (D.0037)
4. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
a) Data Subjektif :
1) Pasien mengatakan badan lemas, tidak nafsu makan dan mua
b) Data Objektif :
1) Pasien tampak lemah
2) Kes: composmentis
3) TTV : TD = 95/55mmhg, N= 85x/menit,RR= 20x/menit, Suhu= 36 C,
SPO2: 99%, Kalium= 2.4 mmol/L
5. Keadaan Klien
4) Pasien dirawat dengan diagnosa Syok Sepsis dan DM pasien
tampak lemah tidak nafsmu makan , dan terdapat luka ulkus dikaki
kanan akibat memotong kuku luka tak kunjung sembuh. Pengkajian
tanda tanda vital Ny. V adalah TD = 95/55mmhg, N= 85x/menit,RR=
20x/menit, Suhu= 36 C, SPO2: 99%, Kalium= 2.4 mmol/L
6. Balance
Tanggal : 29 Oktober 2021
Jam : 15.00 WIB
Suhu : 36 C

Input Cairan (cc) TOTAL (CC)


Air makan minum 400cc
Cairan infus 2000 cc
Terapi injeksi 200 cc 2.850 cc
Air metabolisme
(AM=5CC/KGBB 250 cc

Output Cairan (cc)


Urine 1800 CC
Fases 675cc
Muntah - 3.225cc cc
Perdarahan -
Cairan drainage luka -
Cairan NGT terbuka -
IWL 750 cc
BALANCE CAIRAN (CC) +375 cc

1. Analisa Balance Cairan


Pada pasien sepsis dengan total kumulatif tinggi memiliki risiko Acute
Ing injury (ALI) dan/ acute respiratory distress syndrome (ARDS) dan hasil
ICU yang lebih buruk. Peneliatian menunjukka bahwa keseimbangan cairan
positif secara indenpenden membutuhkan lebih banyak cairan untuk mencapai
optimalis kardiovaskuler Oleh karena itu, pada titik ini keseimbangan cairan
dapat dianggap sebagai biomarker penyakit kritis, seperti diusulkan oleh
(Bagshaw, et al, 2019) Pasien yang berhasil melewati fase syok mencapai
homeostasis mediator proinflamasi dan anti-inflamasi secara klasik dalam tiga
hari.11 Stabilisasi hemodinamik berikutnya dan pemulihan tekanan onkotik
plasma menandai fase flow dengan kembalinya diuresis dan mobilisasi cairan
ekstravaskuler yang menghasilkan keseimbangan cairan negatif.
Kelebihan cairan menyebabkan edema berat jaringan dan tanda klinis
kelebihan volume. Edema jaringan akan meningkatkan jarak difusi, sehingga
menganggu proses difusi oksigen dan metabolit. Gangguan difusi oksigen
yang terganggu dan hipoksia seluler berhubungan dengan hipoksemia
arteri.8,10 Di sebelah kiri ada PO2 kapiler rendah dan gradien tekanan untuk
difusi oksigen dengan peningkatan jarak difusi menghasilkan PO2 intraseluler
dan mitokondria rendah. Di sebelah kanan, gradien tekanan PO2 lebih tinggi
dan hasil jarak difusi yang lebih pendek menyebabkan nilai PO2 intraseluler
yang lebih tinggi secara signifikan (Delinger, et al., 2019)

2. Efek balance cairan


Pengeluaran cairan berlebihan harus dihindari karena akan
menyebabkan efek buruk. Cairan kumulatif negatif dan hipovolemia dapat
menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia jaringan.3 Selama minggu pemulihan,
perfusi jaringan harus dipelihara dan dipantau dengan LiMON (Pulsion
Medical Systems, Feldkirchen, Jerman), tonometry lambung (Datex
Ohmeda,Helsinki, Finlandia), microdialysis, dll. Fokus pada hepatosplanchnic
dan microperfusion dengan pemantauan Central venous oxygen saturation
(ScvO2), Indocyanine green plasma disappearance rate (ICG-PDR),
intramucosal pH (pHi), dan biomarke (Alsous F, et al., 2019)
3. Refrensi

Alsous F, Khamiees M, DeGirolamo A, Amoateng- Adjepong Y, Manthous


CA. Negative fluid balance predicts survival in patients with septic
shock: A retrospective pilot study. Chest. (2019;117(6):1749–54).
Bagshaw SM, Bellomo R. The influence of volume management on outcome.
Curr Opin Crit Care. (2019;13(5):541–8).
Dellinger R. P., Levy M. M., Rhodes A., Annane D., Gerlach H., Opal S. M.,
et al. (2019, February). Surviving Sepsis Campaign: International
Guidelines for Management of Severe Sepsis and Septic Shock:2012.
Critical Care Journal Volume 41. Number 2: 580 – 637.
https://www.ncbi.nlm. nih.gov/pubmed/23353941
Mengetahui

Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik

(Gamatari Subpraba PS) (Budi Setiyono, S. Kep. Ns)

Anda mungkin juga menyukai