Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Disusun Oleh:

Gamatari Subpraba Purnama Sari

SN202010

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Analisis Sintesis Tindakan Range Of Motion (ROM) Pasif Pada Tn. E di Ruang
Cempaka Rumah Sakit TK III Slamet Riyadi Surakarta

Hari : Kamis

Tanggal : 10 Juni 2021

Jam : 21.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian pasien mengeluh kaki dan tangan kanan mengalami
kelemahan untuk bergerak dan bicara pelo
B. Diagnosa Medis
Stroke Non Hemoragik, Disatria
C. Diagnosis Keperawatan
Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) b.d Gangguan Neuromuskular
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS : - Pasien mengeluh kaki dan tangan kanan mengalami
kelemahan untuk bergerak dan bicara pelo
- Keluarga pasien mengatakan kebutuhannya dibantu oleh
keluarga

DO : - KU : Cukup, Composmentis

- TD : 148/95 mmHg
- Nadi : 68x/menit
- RR : 20x/menit
- Kekuatan Otot

2 5
2 5
- Segala aktivitas pasien dibantu seperti makan, minum,
mobilisasi, berpakaian dll.
- Pasien terdapat gangguan pada anggota badan sebelah kanan.
Kaki dan tangan kanan tidak bisa digerakkan
E. Dasar Pemikiran
Stroke merupakan penyakit neurologis yang dapat menyebabkan
hilangnya kemampuan fungsi mototrik pada penderitanya. Serangan stroke
mengakibatkan kemampuan motorik pasien mengalami kelemahan atau
hemiparesis (Hesti, 2018).
Salah satu dampak yang terjadi pada pasien stroke adalah
mengalami
kelemahan di salah satu sisi tubuh yang terpengaruh stroke. Kelemahan ini
bisa
menimbulkan ketidak seimbangan dan kesulitan pada saat berjalan karena
gangguan pada kekuatan otot, keseimbangan dan koordinasi gerak (Hesti,
2018)
Kehilangan kemampuan untuk bergerak menyebabkan
ketergantungan dan ini membutuhkan tindakan keperawatan. Mobilsasi
diperlukan untuk meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan
kesehatan, memperlambat proses penyakit-khususnya penyakit degeneratif
dan untuk aktualisasi diri (harga diri dan citra tubuh) Lingkup Mobilisasi
itu sendiri mencakup exercise atau rannge of motion (ROM), ambulasi,
body mechanic. ROM adalah segenap gerakan sendi yang dalam keadaan
normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Harmoko, 2017)
Penelitian Yudha dan Amatiria, ROM memiliki pengaruh
peningkatan
kekuatan otot tangan serta kaki. Sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan
membuktikan bahwa latihan ROM dapat berpengaruh terhadap
peningkatan kekuatan otot secara signifikan. Peneliti menganalisis
peningkatan kedua ektermitas yaitu kekuatan otot pada tangan dan kaki
(Yudha & Amatiria, 2017).

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


1. Prinsip tindakan : Bersih
2. Prosedur Pelaksanaan :
a. Tahap Pra Interaksi
1. Menyiapkan alat dan pasien dengan benar (Mengatur posisi
lateral lurus (terlentang biasa))
2. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar dan posisi
pemeriksa dengan benar
4. Menutup pintu dan jendela serta memasang tabir dan tirai
b. Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapi
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
3. Memberikan kesempatan pasien bertanya
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Atur posisi yang nyaman : berbaring dengan posisi tangan
rileks badan telentang biasa (lateral)
4. Memakai sarung tangan
5. Memposisikan perawat di sisi sebelah kanan pasien
Pelaksanaan ROM aktif dan pasif
6. Leher
- Letakkan tangan kiri perawat di bawah kepala pasien dan
tangan kanan pada pipi/wajah pasien.
- Lakukan gerakan:
a) Rotasi: tundukkan kepala, putar ke kiri dan ke kanan.
b) Fleksi dan ekstensi: gerakkan kepala menyentuh dada
kemudian kepala sedikit ditengadahkkan.
c) Fleksi lateral: gerakkan kepala ke samping kanan dan kiri
hingga telinga dan bahu hampir bersentuhan.
d) Observasi perubahan yang terjadi
7. Bahu
- Fleksi/Ekstensi
a) Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan
pegang
tangan pasien dengan tangan lainnya.
b) Angkat lengan pasien pada posisi awal
c) Lakukan gerakan mendekati tubuh
d) Lakukan observasi perubahan yang terjadi. Misalnya:
rentang gerak bahu dan kekakuan
- Abduksi dan Adduksi
a) Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan
pegang
tangan pasien dengan tangan lainnya.
b) Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya ke arah
perawat (ke arah samping)
c) Kembalikan ke posisi semula.
d) Catat perubahan yang terjadi. Misal: rentang gerak
bahu, adanya kekakuan, dan adanya nyeri.
- Rotasi bahu
a) Atur posisi lengan pasien menjauh dari tubuh
(kesamping) dengan siku menekuk
b) Letakkan satu tangan perawat di lengan atas dekat siku
pasien
dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
c) Lakukan rotasi bahu dengan lengan ke bawah sampai
menyentuh
tempat tidur.
d) Kembalikan lengan ke posisi awal.
e) Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh
tempat
tidur, telapak tangan menghadap ke atas.
f) Kembalikan ke posisi awal.
g) Catat perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak bahu,
adanya
kekakuan, dan adanya nyeri.
8. Siku
- Fleksi dan Ekstensi
a) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh
dan
telapak mengarah ke tubuh pasien.
b) Letakkan tangan perawat di atas siku pasien dan pegang
tangan
pasien dengan tangan lainnya
c) Tekuk siku pasien sehingga tangan pasien mendekat ke
bahu.
d) Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
e) Lakukan observasi terhadap perubahan yang terjadi.
Misalnya,
rentang gerak pada siku, kekakuan sendi, dan adanya
nyeri
9. Lengan Bawah
- Pronasi dan Supinasi
a) Atur posisi lengan pasien dengan siku menekuk/lurus
b) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan tangan
pasien
dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
c) Putar lengan bawah pasien ke arah kanan atau kiri.
d) Kembalikan ke posisi awal sebelum dilakukan pronasi
dan
supinasi.
e) Lakukan observasi terhadap perubahan yang terjadi.
Misal,
rentang gerak lengan bawah dan kekakuan.
10. Pergelangan tangan
- Fleksi dan Ekstensi
a) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh
dan siku
menekuk.
b) Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan
yang lain
memegang pergelangan tangan pasien.
c) Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
d) Lakukan observasi terhadap perubahan yang terjadi.
Misalnya,
rentang gerak pergelangan dan kekakuan sendi
11. Jari – jari
- Fleksi dan Ekstensi
a) Pegang jari-jari tangan pasien dengan satu tangan
sementara
tangan lain memegang pergelangan.
b) Bengkokkan (tekuk/fleksikan) jari-jari ke bawah.
c) Luruskan jari-jari (ekstensikan) kemudian dorong ke
belakang
(hiperekstensikan)
d) Gerakkan kesamping kiri kanan (Abduksi-adduksikan).
e) Kembalikan ke posisi awal.
f) Catat perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak, dan
adanya
kekakuan sendi.
12. Paha
- Rotasi
a) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki
pasien dan satu tangan yang lain di atas lutut pasien.
b) Putar kaki ke arah pasien.
c) Putar kaki ke arah pelaksana.
d) Kembalikan ke posisi semula.
e) Observasi perubahan yang terjadi.
- Abduksi dan Adduksi
a) Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan
satu
tangan pada tumit.
b) Angkat kaki pasien kurang lebih 8 cm dari tempat tidur
dan
pertahankan posisi tetap lurus. Gerakan kaki menjauhi
badan
pasien atau ke samping ke arah perawat.
c) Gerakkan kaki mendekati dan menjauhi badan pasien
d) Kembalikan ke posisi semula.
e) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
f) Observasi perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak
dan
adanya kekakuan sendi.
13. Lutut
- Fleksi dan Ekstensi
a) Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang
tumit
pasien dengan tangan yang lain.
b) Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
c) Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada pasien sejauh
mungkin
dan semampu pasien.
d) Turunkan dan luruskan lutut dengan tetap mengangkat
kaki ke
atas.
e) Kembalikan ke posisi semula.
f) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
g) Observasi perubahan yang terjadi. Missal, rentang
gerak dan
adanya kekakuan sendi
14. Pergelangan Kaki
- Fleksi dan Ekstensi
a) Letakkan satu tangan pada telapak kaki pasien dan satu
tangan
yang lain di atas pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan
rileks.
b) Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah
dada atau
ke bagian atas tubuh pasien
c) Kembalikan ke posisi awal.
d) Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien. Jari dan
telapak
kaki diarahkan ke bawah.
e) Observasi perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak
dan
kekakuan.
- Rotasi
a) Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan tangan
kita
(pelaksana) dan pegang pergelangan kaki pasien dengan
tangan satunya.
b) Putar kaki dengan arah ke dalam sehingga telapak kaki
menghadap ke kaki lainnya.
c) Kembalikan ke posisi semula.
d) Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki
menjauhi kaki
yang lain.
e) Kembalikan ke posisi awal
f) Observasi perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak,
dan
adanya kekakuan sendi
15. Jari – jari
- Fleksi dan Ekstensi
a) Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan
sementara tangan lain memegang kaki.
b) Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah.
c) Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.
d) Gerakan ke samping kiri kanan (Abduksi-adduksikan).
e) Kembalikan ke posisi awal.
f) Observasi perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak,
dan
adanya kekakuan sendi.
g) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
h) Catat perubahan yang terjadi. Misal: rentang gerak, dan
adanya kekakuan sendi.
d. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
G. Analisis Tindakan
Latihan ROM pasif akan melatih otot dan mempelancar sirkulasi
darah. Latihan ROM yang dilakukan lebih intensif dan teratur disertai
kondisi yang rileks tentunya atau tanpa danya rasa tidak nyaman akan
meningkatkan menstimulus otot sendi dan syaraf-syaraf disekitarnya untik
merespon fungsi motorik tonus otot bagian ekstermitas yang dilatih.
Lambat laun bila berlangsung secara rutin dan berkesinambungan akan
meningkatkan kekuatan otot ( Batticaca, 2019).
H. Bahaya dilakukannya tindakan
1. Bahaya
Jika tidak saling percaya dan klien tidak kooperatif atau tidak nyaman
sehingga akan menyebabkan terjadinya cidera
2. Pencegahan
Jangan banyak menyinggung perasaan klien, bina hubungan saling
percaya dan lakukan Tindakan sesuai prosedur
I. Tindakan Keperawatan lain yang dilakukan
1. Ajarkan Mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (Mis. Duduk
ditempat tidur, duduk disisi tempat tidur dan pindah dari tempat tidur
ke kursi (Tim Pokja SIKI PPNI, 2018)
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan :
S : - Keluarga pasien mengatakan tangan dan kaki kanan pasien bisa
digerakkan sedikit tetapi masih lemah. Aktivitas masih dibantu oleh
keluarga
O : KU : Cukup, Composmentis
TD : 130/80 mmHg
N : 70x/menit
Suhu : 36,2 C
RR : 20x/menit
-Estermitas kanan pasien tampak masih lemah
-Segala aktvitas pasien dibantu seperti makan minum, mobilisasi,
berpakaian dll.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Latihan ROM Pasif
- Kolaborasi dengan fisioterapi
DAFTAR PUSTAKA

Batticaca, F.B. 2019. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Persarafan. Jakarta : Salemba Medika.

Harmoko. 2017. Asuhan Keperawatan Keluarga. Edisi Pertama . Yogyakarta :


Pustaka Pelajar

Hesti. 2018. Pengaruh Rom (Range Of Motion) Terhadap Kekuatan Otot


Ekstremitas Pada Pasien Stroke Non Hemoragic. (Jurnal Ilmiah Penelitian
Kesehatan. Vol. 3, No. 2, Desember 2018. Hal. 64-72

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(I). Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Yudha, Fajar, & Amatiria, Gustop. (2017). Pengaruh Range of Motion (ROM)
terhadap
Kekuatan Otot Pasien Pasca Perawatan Stroke. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai
Betik, 10(2), 203–208

Anda mungkin juga menyukai