Oleh:
A. Kompetensi
Kompetensi Umum :
Mahasiswa mampu menguasai teknik,dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas dan latihan
Kompetensi Khusus :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan fungsi dari masing-masing alat yang digunakan dalam praktikum
range of motion
2. Mahasiswa mampu melakukan gerakan –gerakan terkait dengan praktikun range of
motion
B. Strategi Pembelajaran
1. Belajar dan Latihan Mandiri
2. Belajar secara kelompok atau berpasangan sesuai jadwal yang ditentukan dan setiap
mahasiswa wajib melakukan prosedur praktikum
C. Prasyarat.
Mahasiswa telah mengetahui konsep teori pembelajaran kebutuhan aktivitas dan latihan
D. Teori
Rentang Pergerakan Sendi (RPS) atau Range of Motion (ROM) adalah pergerakan
maksimum yang mungkin dilakukan oleh sendi. RPS bervariasi pada setiap individu dan
ditentukan secara genetis, pola perkembangan, kondisi kesehatan, dan banyaknya
aktivitas fisik yang bisa dilakukan seseorang. Ketika seseorang sakit perlu melakukan
latihan RPS hingga sembuh dan dapat melakukan aktivitas yang normal kembali.
Tujuan : Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat
dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
Latihan RPS dapat dibagi menjadi:
1. RPS Aktif : Pasien diajarkan menggerakan sendi yang mengalami penurunan fungsi
secara mandiri
2. RPS Aktif-asitif : pasien menggunakan lengan atau tungkai yang berlawanan dan
lebih kuat untuk menggerakan setiap sendi pada ekstremitas yang tidak mampu
melakukan gerakan aktif. Perawat membantu melanjutkan gerakan tersebut hingga
mencapai batas maksimalnya.
3. RPS Pasif : Latihan RPS dilakukan oleh perawat pada pasien yang mengalami
immobilitas pada sendi
Tipe Pergerakan Sendi dapat dibagi menjadi:
1. Fleksi : mengurangi sudut persendian atau menekuk sendi ke dalam secara maksimal
2. Ekstensi : memperbesar sudut persendian atau meluruskan sendi keluar secara
maksimal
3. Hiperekstensi : meregangkan atau melakukan ekstensi persendian lebih lanjut
4. Abduksi : menggerakkan tulang menjauhi sumbu (garis tengah) tubuh
5. Adduksi : menggerakkan tulang mendekati sumbu tubuh
6. Rotasi : Memutar tulang pada porosnya
7. Sirkumduksi : memutar bagian distal tulang sementara bagian proksimal tetap diam
8. Eversi : Membalikkan telapak kaki keluar dengan menggerakan sendi pergelangan
kaki
9. Inversi : Membalikkan telapak kaki kedalam dengan menggerakan sendi
pergelangan kaki
10. Pronasi : Menggerakkan tulang lengan bawah sehinngga telapak tangan menghadap
kebawah saat lengan di ulurkan kedepan tubuh
Latihan RPS/ROM sebaiknya dilakukan bersamaan dengan saat memandikan pasien
karena pada saat mandi otot menjadi rileks dan ketegangannya menurun.
E. Prosedur Kerja
Gerakan-Gerakan ROM
6. Rotasi Bahu
Cara :
Persiapan Alat
Handscone
TAHAP ORIENTASI
1. Perawat memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
TAHAP INTERAKSI
1. Perawat mendekatkan alat
2. Perawat Mencuci tangan
3. Mengucapkan Salam (Assalmualaikum)
4. Mengucapkan Basmalah
(bismillahirohmanirrohim)
5. Identifikasi sambil melihat gelang identitas
pasien untuk nama pasien, tanggal lahir, dll)
6. Menjaga privasi pasien (menutup
scareroom, gorden, dll/ memasang
sampiran)
7. Mengatur Posisi pasien (disesuaikan dengan
tindakan yang akan dilakukan :
telentang/miring/telungkup)
TAHAP KERJA
Gerakan-Gerakan ROM
1. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
Cara :
1) Jelaskan prosedur yang kan dilakukan
2) Atur posisi lengan pasien dengan
menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan.
3) Pegang tangan pasien dengan satu
tangan dan tangan yang lain memegang
pergelangan tangan pasien.
4) Tekuk tangan pasien ke depan sejauh
mungkin.
5) Catat perubahan yang terjadi.
2. Fleksi dan Ekstensi Siku
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Atur posisi lengan pasien dengan
menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya.
3) Letakkan tangan di atas siku pasien dan
pegang tangannya mendekat bahu.
4) Lakukan dan kembalikan ke posisi
sebelumnya.
5) Catat perubahan yang terjadi.
Eversi
= X 100 (..............................................................)
Skor total
=...........................
G. Evaluasi
Mahasiswa dinyatakan kompeten jika mampu melakukan latihan ROM dengan tepat dan benar
sesuai prosedur kerja dalam panduan praktikum
H. Daftar Referensi
Aryani, Ratna.2009.Prosedur Klinik Keperawatan pada Mata Ajar Keperawatan Dasar
Manusia.CV. Trans Info Media.Jakarta
Saputra, Lyndon. 2013. Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Bina Rupa Aksara
Lauralee, Sherwood, 2011. 6th Edition, Human Physiology From Cells to Systems, Brooks
Cole.
Sylvia A. Price. 2003. Patofisiologi Konsep Klinis, Proses – proses penyakit, edisi 6, EGC
Buku kompetensi I. (2006). Pembelajaran Praktik Klinik Keperawatan Kebutuhan Dasar
Manusia, tidak dipublikasikan. Surabaya : STIKES Hang Tuah
Hidayat, AAA. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Buku 2. Jakarta : Salemba Medika
Potter & Perry. (2005). Fundamentals of Nursing 3Th ed. The Art and Science of Nursing
Care. Philadelphia-New York : Lippincott
MODUL II
MOBILISASI dan PENGATURAN POSISI
(MOBILISASI PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA,
KE BRANCARD DAN SEBALIKNYA DAN PENGATURAN POSISI)
A. Kompetensi
Kompetensi Umum :
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu memahami dan melakukan
tindakan mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke brancard begitu juga
sebaliknya dan pengaturan posisi secara tepat.
Kompetensi Khusus :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan definisi dari mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke brancard
begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi dengan tepat.
2. Menyebutkan tujuan dari mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke brancard
begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi
3. Menyebutkan dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk mobilisasi pasien dari
tempat tidur ke kursi roda, ke brancard begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi
dengan benar.
4. Mendemonstrasikan tindakan mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke
brancard begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi dengan benar
B. Strategi Pembelajaran
1. Belajar dan Latihan Mandiri.
2. Belajar secara kelompok sesuai jadwal yang ditentukan dengan mempraktekan
mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke brancard begitu juga sebaliknya
dan pengaturan posisi
C. Prasyarat
Sebelum berlatih mahasiswa harus menguasai ilmu kebutuhan dasar manusia khususnya
untuk konsep gangguan pemenuhan aktivitas
D. Teori
Mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda adalah suatu kegiatan yang dilakuan pada
klien dengan kelemahan kemampuan fungsional untuk berpindah dari kursi roda ke tempat
tidur.
Tujuan mobilisasi adalah
1. Melatih otot skeletal untuk mencegah kontraktur
2. Memberikan kenyamanan
3. Memungkinkan pasien untuk bersosialisasi
4. Pengaturan posisi
5. Memindahlan pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke branchard ataupun
sebaliknya
6. Memudahkan perawat yang akan mengganti alat tenun
3. Posisi SIM
Definisi : Posisi miring ke kanan / kiri.
Manfaat : - Memberikan kenyamanan terutama pada ibu hamil
: - Memberikan obat ( supositoria ) melalui anus
Gambar 9.2 Posisi SIM
4. Posisi Dorsal Recumbent
Definisi : Posisi berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi/di tarik dan diregangkan
Manfaat : - Untuk merawat dan memeriksa genitalia
: - memberikan rasa nyaman post operasi/menyokong penyembuhan post ops.
: - Untuk proses persalinan
Gambar 9.3 Posisi Dorsal Recumbent
8. Posisi Litotomi
Definisi : Posisi berbaring telentang, mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut
Manfaat : - Memeriksa genitalia pada proses persalinan
: - Memasang alat kontrasepsi
4. Mempersiapkan alat
a. Bed Elevator
b. Bed Bersalin/Ginekologi
c. Bantal (5-6 Bantal)
d. Balok Penopang (jika ada)
e. Selimut
2 Tahap Orientasi
1. Perawat memperkenalkan diri
6. Mendekatkan alat
Semi Fowler
Posisi Orthopenic
Pasien berbaring, kemudian perawat mengatur pasien
utnuk posisi duduk dan tidur diatas bantal.
Posisi SIM
Pasien berbaring, apabila dimiringkan ke kiri dengan posisi
badan setengah telungkup, lutut kaki kiri lurus dan paha
kanan di tekuk diarahkan ke dada. Tangan kiri di belakang
punggung dan tangan kanan di depan kepala.
Apabila miring ke kanan, sebaliknya
Posisi Dorsal Recumbent
1. Pasien berbaring telentang, pakaian bawah dibuka.
3. Pasangkan selimut
Posisi Supinasi
Posisi Pronasi
Posisikan klien berbaring di atas abdomen dengan
kepala menoleh ke samping. Kemudian tangan pasien
kearah atas kepala.
Posisi Lateral
Posisi klien berbaring pada salah satu sisi bagian
tubuh dengan kepala menoleh ke samping, lalu
selimuti pasien
Posisi Litotomi
1. Pasien berbaring telentang, angkat kedua kaki dan
tarik ke arah perut.
2. Tungkai bawah membentuk sudut 90° ke paha.
Posisi Trendelenburg
5 Tahap Terminasi
1. Mengucapkan hamdalah
4. Membereskan alat
6. Dokumentasi
= X 100
Skor total
=........................... (....................................................................)
Tabel 2.2
Daftar Penilaian Prosedur Mobilisasi :
Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur ke Branchard, Kursi Roda
atau Sebaliknya
Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Perlu Ket
Ya Tidak
Latihan
1 Tahap Pra Interaksi
4. Mempersiapkan alat
a. Bed
b. Brankard
c. Kursi Roda
2 Tahap Orientasi
3 Tahap Interaksi
6. Mendekatkan alat
5 Tahap Terminasi
1. Mengucapkan hamdalah
4. Membereskan alat
6. Dokumentasi
= X 100
Skor total
=.......................... (....................................................................)
G. Evaluasi
Mahasiswa dinyatakan kompeten jika mampu melakukan mobilisasi pasien dari tempat
tidur ke kursi roda, ke brancard begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi dengan tepat
dan benar sesuai prosedur kerja dalam panduan praktikum.
H. Daftar Referensi
Bulechek, G.M., Butcher., H.K., & Dochterman, J.M. (2013). Nursing Interventions
Classification (NIC), 6thedition. St. Louis: Mosby Elsevier
Lauralee, Sherwood, 2011. 6th Edition, Human Physiology From Cells to Systems, Brooks
Cole.
Guérin, C., Albert, R. K., Beitler, J., Gattinoni, L., Jaber, S., Marini, J. J., ... & Mancebo,
J. (2020). Prone position in ARDS patients: why, when, how and for
whom. Intensive care medicine, 46(12), 2385-2396.
Hidayati, R. (2019). Teknik Pemeriksaan Fisik. Jakad Media Publishing.
Hughes, G. A., & Ramer, L. M. (2019). Duration of myofascial rolling for optimal
recovery, range of motion, and performance: a systematic review of the
literature. International journal of sports physical therapy, 14(6), 845.
Li, J, Gao, L., Li, Q., Zhang, Y., & Jiang, Q. (2019). Supine versus prone position for
percutaneous nephrolithotripsy: a meta-analysis of randomized controlled
trials. International Journal of Surgery, 66, 62-71.
Novueastaru, Supartini. 2015. Keperawatan Dasar: Manual Keterampilan Klinis.
Singapure. Elsevier
Perry, Anne Griffin, Potter, patricia A., Yasmin, Asih (editor). 1999. Buku Saku
Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. EGC: Jakarta
Potter and Perry. 2006. Fundamental of nursing:Concepts,process & practice. Fourth
Edition.St. Louse, Missouri: Mosby-year Book,Inc.
Saputra, Lyndon. 2013. Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Bina Rupa Aksara
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. (Terj. Brahm. U. Pendit).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Zhang, L., Hu, W., Cai, Z., Liu, J., Wu, J., Deng, Y., ... & Qin, Y. (2019). Early mobilization
of critically ill patients in the intensive care unit: A systematic review and meta-
analysis. PloS one, 14(10), e0223185.