Anda di halaman 1dari 37

MODUL

ROM & POSITIONING PASIEN

Oleh:

Sutrisno, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.K

Miskiyah Tamar, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
IkesT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
MODUL I
RANGE OF MOTION (ROM)/ RENTANG PERGERAKAN SENDI (RPS)

A. Kompetensi
Kompetensi Umum :
Mahasiswa mampu menguasai teknik,dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas dan latihan
Kompetensi Khusus :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan fungsi dari masing-masing alat yang digunakan dalam praktikum
range of motion
2. Mahasiswa mampu melakukan gerakan –gerakan terkait dengan praktikun range of
motion
B. Strategi Pembelajaran
1. Belajar dan Latihan Mandiri
2. Belajar secara kelompok atau berpasangan sesuai jadwal yang ditentukan dan setiap
mahasiswa wajib melakukan prosedur praktikum

C. Prasyarat.
Mahasiswa telah mengetahui konsep teori pembelajaran kebutuhan aktivitas dan latihan
D. Teori
Rentang Pergerakan Sendi (RPS) atau Range of Motion (ROM) adalah pergerakan
maksimum yang mungkin dilakukan oleh sendi. RPS bervariasi pada setiap individu dan
ditentukan secara genetis, pola perkembangan, kondisi kesehatan, dan banyaknya
aktivitas fisik yang bisa dilakukan seseorang. Ketika seseorang sakit perlu melakukan
latihan RPS hingga sembuh dan dapat melakukan aktivitas yang normal kembali.
Tujuan : Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat
dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
Latihan RPS dapat dibagi menjadi:
1. RPS Aktif : Pasien diajarkan menggerakan sendi yang mengalami penurunan fungsi
secara mandiri
2. RPS Aktif-asitif : pasien menggunakan lengan atau tungkai yang berlawanan dan
lebih kuat untuk menggerakan setiap sendi pada ekstremitas yang tidak mampu
melakukan gerakan aktif. Perawat membantu melanjutkan gerakan tersebut hingga
mencapai batas maksimalnya.
3. RPS Pasif : Latihan RPS dilakukan oleh perawat pada pasien yang mengalami
immobilitas pada sendi
Tipe Pergerakan Sendi dapat dibagi menjadi:
1. Fleksi : mengurangi sudut persendian atau menekuk sendi ke dalam secara maksimal
2. Ekstensi : memperbesar sudut persendian atau meluruskan sendi keluar secara
maksimal
3. Hiperekstensi : meregangkan atau melakukan ekstensi persendian lebih lanjut
4. Abduksi : menggerakkan tulang menjauhi sumbu (garis tengah) tubuh
5. Adduksi : menggerakkan tulang mendekati sumbu tubuh
6. Rotasi : Memutar tulang pada porosnya
7. Sirkumduksi : memutar bagian distal tulang sementara bagian proksimal tetap diam
8. Eversi : Membalikkan telapak kaki keluar dengan menggerakan sendi pergelangan
kaki
9. Inversi : Membalikkan telapak kaki kedalam dengan menggerakan sendi
pergelangan kaki
10. Pronasi : Menggerakkan tulang lengan bawah sehinngga telapak tangan menghadap
kebawah saat lengan di ulurkan kedepan tubuh
Latihan RPS/ROM sebaiknya dilakukan bersamaan dengan saat memandikan pasien
karena pada saat mandi otot menjadi rileks dan ketegangannya menurun.

E. Prosedur Kerja
Gerakan-Gerakan ROM

1. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan


Cara :
a) Jelaskan prosedur yang kan dilakukan
b) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan
lengan.
c) Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang
pergelangan tangan pasien.
d) Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
e) Catat perubahan yang terjadi.

2. Fleksi dan Ekstensi Siku


Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b) Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak mengarah
ke tubuhnya.
c) Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat bahu.
d) Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
e) Catat perubahan yang terjadi.

3. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah


Cara :

a) Jelaskan Prosedur yang akan dilakukan.


b) Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.
c) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya.
d) Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.
e) Kembalikan ke posisi semula.
f) Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke arahnya.
g) Kembalikan ke posisi semula.
h) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawah

4. Pronasi Fleksi Bahu


Cara :

a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.


b) Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.
c) Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan
tangan lainnya.
d) Angkat lengan pasien pada posisi semula.
e) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu

5. Abduksi dan Adduksi Bahu


Cara :

a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.


b) Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan
tangan lainnya.
c) Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat (Abduksi).
d) Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)
e) Kembalikan ke posisi semula.
f) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu

6. Rotasi Bahu

Cara :

a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.


b) Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.
c) Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan pasien
dengan tangan yang lain.
d) Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan
menghadap ke bawah.
e) Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.

1. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari


Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b) Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain memegang kaki.
c) Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah
d) Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.
e) Kembalikan ke posisi semula.
f) Catat perubahan yang terjadi.
g) Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.

Gambar 7. Latihan Fleksi dan Ekstensi Jari-jari


2. Infersi dan efersi kaki
Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b) Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang pergelangan
kaki dengan tangan satunya.
c) Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.
d) Kembalikan ke posisi semula
e) Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.
f) Kembalikan ke posisi semula.
g) Catat perubahan yang terjadi.

3. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki


Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b) Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain
di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
c) . Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.
d) Kembalikan ke posisi semula.
e) Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
f) Catat perubahan yang terjadi.

4. Fleksi dan Ekstensi lutut.


Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b) Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan
tangan yang lain.
c) Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
d) Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.
e) Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.
f) Kembali ke posisi semula.
g) Catat perubahan yang terjadi.

5. Rotasi pangkal paha


Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di
atas lutut.
c) Putar kaki menjauhi perawat.
d) Putar kaki ke arah perawat.
e) Kembalikan ke posisi semula.
f) Catat perubahan yang terjadi.

6. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.


Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b) Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
c) Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur,
gerakkan kaki menjauhi badan pasien.
d) Gerakkan kaki mendekati badan pasien.
e) Kembalikan ke posisi semula.
f) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 12. Latihan Abduksi dan Adduksi pangkal paha.


F. Daftar Penilaian Tindakan Prosedur
Tabel 1.1. Daftar Penilaian Prosedur Kerja ROM
Penilaian
No Prosedur Perlu Catatan
Ya Tidak
Latihan
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
2. Mengkonfirmasi ketersediaan informed
consent (disesuaikan dengan tindakan yang
akan dilakukan).
3. Perawat Mencuci tangan
4. Melakukan persiapan alat

Persiapan Alat
Handscone
TAHAP ORIENTASI
1. Perawat memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
TAHAP INTERAKSI
1. Perawat mendekatkan alat
2. Perawat Mencuci tangan
3. Mengucapkan Salam (Assalmualaikum)
4. Mengucapkan Basmalah
(bismillahirohmanirrohim)
5. Identifikasi sambil melihat gelang identitas
pasien untuk nama pasien, tanggal lahir, dll)
6. Menjaga privasi pasien (menutup
scareroom, gorden, dll/ memasang
sampiran)
7. Mengatur Posisi pasien (disesuaikan dengan
tindakan yang akan dilakukan :
telentang/miring/telungkup)
TAHAP KERJA

Gerakan-Gerakan ROM
1. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
Cara :
1) Jelaskan prosedur yang kan dilakukan
2) Atur posisi lengan pasien dengan
menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan.
3) Pegang tangan pasien dengan satu
tangan dan tangan yang lain memegang
pergelangan tangan pasien.
4) Tekuk tangan pasien ke depan sejauh
mungkin.
5) Catat perubahan yang terjadi.
2. Fleksi dan Ekstensi Siku
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Atur posisi lengan pasien dengan
menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya.
3) Letakkan tangan di atas siku pasien dan
pegang tangannya mendekat bahu.
4) Lakukan dan kembalikan ke posisi
sebelumnya.
5) Catat perubahan yang terjadi.

3.Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah


1) Jelaskan Prosedur yang akan dilakukan.
2) Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh
pasien dengan siku menekuk.
3) Letakkan satu tangan perawat pada
pergelangan pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
4) Putar lengan bawah pasien sehingga
telapaknya menjauhinya.
5) Kembalikan ke posisi semula.
6) Putar lengan bawah pasien sehingga
telapak tangannya menghadap ke
arahnya.
7) Kembalikan ke posisi semula.
8) Catat perubahan yang terjadi.
Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan
bawah
4. Pronasi Fleksi Bahu
1) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan.
2) Atur posisi tangan pasien disisi
tubuhnya.
3) Letakkan satu tangan perawat di atas
siku pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya.
4) Angkat lengan pasien pada posisi
semula.
5) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu

5. Abduksi dan Adduksi Bahu


1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Letakkan satu tangan perawat di atas
siku pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya.
3) Gerakkan lengan pasien menjauh dari
tubuhnya kearah perawat (Abduksi).
4) Gerakkan lengan pasien mendekati
tubuhnya (Adduksi)
5) Kembalikan ke posisi semula.
6) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu


6. Rotasi Bahu
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh
dengan siku menekuk.
3) Letakkan satu tangan perawat di lengan
atas pasien dekat siku dan pegang tangan
pasien dengan tangan yang lain.
4) Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai
menyentuh tempat tidur, telapak tangan
menghadap ke bawah.
5) Kembalikan posisi lengan ke posisi
semula.

7.Fleksi dan Ekstensi Jari-jari


1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
2) Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu
tangan, sementara tang lain memegang
kaki.
3) Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke
bawah
4) Luruskan jari-jari kemudian dorong ke
belakang.
5) Kembalikan ke posisi semula.
6) Catat perubahan yang terjadi.
7) Kembalikan posisi lengan ke posisi
semula.
Gambar 7. Latihan Fleksi dan Ekstensi Jari-
jari

8. Infersi dan efersi kaki


1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
2) Pegang separuh bagian atas kaki pasien
dengan satu jari dan pegang pergelangan
kaki dengan tangan satunya.
3) Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki
menghadap ke kaki lainnya.
4) Kembalikan ke posisi semula
5) Putar kaki keluar sehingga bagian telapak
kaki menjauhi kaki yang lain.
6) Kembalikan ke posisi semula.
7) Catat perubahan yang terjadi.

9. Dorso Fleksi dan plantar fleksi


pergelangan Kaki
1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
2) Letakkan satu tangan perawat pada
telapak kaki pasien dan satu tangan yang
lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki
lurus dan rilek.
3) . Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-
jari kaki ke arah dada pasien.
4) Kembalikan ke posisi semula.
5) Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada
pasien.
6) Catat perubahan yang terjadi.
10. Fleksi dan Ekstensi jari jari kaki
1) Jelaskan prosedur yang akan di
lakukan.
2) Letakkan satu tangan perawat pada
telapak kaki pasien dan satu tangan
yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga
kaki lurus dan rilek.
3) Menekuk jari-jari kaki ke arah bagian
bawah tahan 30 detik
4) Meregangkan jari-jari kaki kerah dada
dan tahan 30 detik
5) Kembalikan ke posisi semula.
6) Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada
pasien.
7) Catat perubahan yang terjadi.

Fleksi jari-jari kaki

Ekstensi jari -jari kaki

11. Abduksi dan adduksi jari jari kaki


1) Jelaskan prosedur yang akan di
lakukan.
2) Instruksikan pasien untuk
merenggangkan jari-jari dengan
maksimal mungkin (abduksi)
3) Instruksikan pasien untuk merapatkan
kembali jari-jari kai (adduksi)
4) Kembali ke posisi semula.
5) Catat perubahan yang terjadi.

12. Fleksi dan Ekstensi lutut.


1) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
2) Letakkan satu tangan di bawah lutut
pasien dan pegang tumit pasien dengan
tangan yang lain.
3) Angkat kaki, tekuk pada lutut dan
pangkal paha.
4) Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada
sejauh mungkin.
5) Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut
dengan mengangkat kaki ke atas.
6) Kembali ke posisi semula.
7) Catat perubahan yang terjadi.

13. Rotasi pangkal paha


1) Jelaskan prosedur yang akan di
lakukan.
2) Letakkan satu tangan perawat pada
pergelangan kaki dan satu tangan yang
lain di atas lutut.
3) Putar kaki menjauhi perawat.
4) Putar kaki ke arah perawat.
5) Kembalikan ke posisi semula.
6) Catat perubahan yang terjadi.
14. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.
1) Jelaskan prosedur yang akan di
lakukan.
2) Letakkan satu tangan perawat di bawah
lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
3) Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat
kaki kurang lebih 8 cm dari tempat
tidur, gerakkan kaki menjauhi badan
pasien.
4) Gerakkan kaki mendekati badan pasien.
5) Kembalikan ke posisi semula.
6) Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 12. Latihan Abduksi dan Adduksi


pangkal paha.

15. Inversi dan eversi

1) Jelaskan prosedur yang akan di


lakukan.
2) Instruksikan pasien untuk memiringkan
telapak kaki atahhan selama 10 detik
dengan ibu jari menekuk
3) Instruksikan pasien untk membalikan
telapak kaki, ibu jari menekuk tahan 10
detik
Inversi

Eversi

TAHAP TERMINASI DAN


DOKUMENTASI
1. Merapikan Pasien
2. Mengucapkan alhamdulillah
3. Mengevaluasi respon pasien
4. Mengucapkan salam (wassalamualaikum)
5. Membawa alat kembali keruangan
6. Dokumentasi (nama pasien, hari/tanggal,
kondisi luka, ttd dan nama perawat).

Nilai = Skor yang diperoleh X 100 Palembang, ..................................... 2016


Dosen / Fasilitator
Skor total

= X 100 (..............................................................)
Skor total
=...........................

G. Evaluasi
Mahasiswa dinyatakan kompeten jika mampu melakukan latihan ROM dengan tepat dan benar
sesuai prosedur kerja dalam panduan praktikum

H. Daftar Referensi
Aryani, Ratna.2009.Prosedur Klinik Keperawatan pada Mata Ajar Keperawatan Dasar
Manusia.CV. Trans Info Media.Jakarta
Saputra, Lyndon. 2013. Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Bina Rupa Aksara
Lauralee, Sherwood, 2011. 6th Edition, Human Physiology From Cells to Systems, Brooks
Cole.
Sylvia A. Price. 2003. Patofisiologi Konsep Klinis, Proses – proses penyakit, edisi 6, EGC
Buku kompetensi I. (2006). Pembelajaran Praktik Klinik Keperawatan Kebutuhan Dasar
Manusia, tidak dipublikasikan. Surabaya : STIKES Hang Tuah
Hidayat, AAA. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Buku 2. Jakarta : Salemba Medika
Potter & Perry. (2005). Fundamentals of Nursing 3Th ed. The Art and Science of Nursing
Care. Philadelphia-New York : Lippincott
MODUL II
MOBILISASI dan PENGATURAN POSISI
(MOBILISASI PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA,
KE BRANCARD DAN SEBALIKNYA DAN PENGATURAN POSISI)

A. Kompetensi
Kompetensi Umum :
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu memahami dan melakukan
tindakan mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke brancard begitu juga
sebaliknya dan pengaturan posisi secara tepat.
Kompetensi Khusus :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan definisi dari mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke brancard
begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi dengan tepat.
2. Menyebutkan tujuan dari mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke brancard
begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi
3. Menyebutkan dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk mobilisasi pasien dari
tempat tidur ke kursi roda, ke brancard begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi
dengan benar.
4. Mendemonstrasikan tindakan mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke
brancard begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi dengan benar

B. Strategi Pembelajaran
1. Belajar dan Latihan Mandiri.
2. Belajar secara kelompok sesuai jadwal yang ditentukan dengan mempraktekan
mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke brancard begitu juga sebaliknya
dan pengaturan posisi

C. Prasyarat
Sebelum berlatih mahasiswa harus menguasai ilmu kebutuhan dasar manusia khususnya
untuk konsep gangguan pemenuhan aktivitas
D. Teori
Mobilisasi pasien dari tempat tidur ke kursi roda adalah suatu kegiatan yang dilakuan pada
klien dengan kelemahan kemampuan fungsional untuk berpindah dari kursi roda ke tempat
tidur.
Tujuan mobilisasi adalah
1. Melatih otot skeletal untuk mencegah kontraktur
2. Memberikan kenyamanan
3. Memungkinkan pasien untuk bersosialisasi
4. Pengaturan posisi
5. Memindahlan pasien dari tempat tidur ke kursi roda, ke branchard ataupun
sebaliknya
6. Memudahkan perawat yang akan mengganti alat tenun

Jenis Pengaturan Posisi


1. Posisi fowler (High Fowler dan semi fowler)
Definisi : Posisi setengah duduk dengan pengtauran sudut 15° – 45° / duduk 90°
Manfaat : Pada pasien yan gmengalami gangguan pernapasan
- Untuk mempertahankan kenyamanan
- Memfasilitasi fungsi membantu pernapasan pasien,
- Memaksimalkan ventilasi pasien (dipengaruhi gravitasi paru)
Gambar 9.1
Posisi Fowler dan Semi Fowler

Posisi High Fowler (90°) Semi Fowler (15°-45°)


2. Posisi Orthopenic
Definisi : Posisi duduk dan tidur diatas bantal.
Manfaat : - Membantu pesian yang mengalami sesak napas (pasien asma bronchial)

3. Posisi SIM
Definisi : Posisi miring ke kanan / kiri.
Manfaat : - Memberikan kenyamanan terutama pada ibu hamil
: - Memberikan obat ( supositoria ) melalui anus
Gambar 9.2 Posisi SIM
4. Posisi Dorsal Recumbent
Definisi : Posisi berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi/di tarik dan diregangkan
Manfaat : - Untuk merawat dan memeriksa genitalia
: - memberikan rasa nyaman post operasi/menyokong penyembuhan post ops.
: - Untuk proses persalinan
Gambar 9.3 Posisi Dorsal Recumbent

5. Posisi Supinasi (Terlentang)


Definisi : Posisi supinasi/terlentang adalah posisi klien berbaring telentang dengan
kepala dan bahu sedikit elevasi dengan menggunakan bantal. Posisi supinasi diberikan pada
pasien pascaoperasi spinal.
Manfaat : - Memberikan kenyamanan
: - Membantu pemulihan pasca ops.

6. Posisi Pronasi (tengkurap)


Definisi : Posisi klien berbaring di atas abdomen dengan kepala menoleh ke samping.
Posisi pronasi bertujuan untuk memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan
lutut, mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
Manfaat : Memberikan kenyamanan
: Membantu drainase dari mulut sehingga berguna bagi klien pascaoperasi
mulut atau tenggorokan.

7. Posisi Lateral (Side Lying)


Definisi : Posisi klien berbaring pada salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh
ke samping.
Manfaat : Memberikan kenyamanan dan stabilitas
: Mntuk mengurangi lordosis
: Meningkatkan kelurusan punggung yang baik, baik untuk posisi tidur dan
: Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit.

8. Posisi Litotomi
Definisi : Posisi berbaring telentang, mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut
Manfaat : - Memeriksa genitalia pada proses persalinan
: - Memasang alat kontrasepsi

Gambar 9.4 Posisi Litotomi

9. Posisi Genu Pectoral/Knee Chect


Definisi : Posisi menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada
tempat tidur
Manfaat : - Untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid
: - Membantu ibu hamil yang janinnya letak sungsang.
Gambar 9.6 Posisi Genu Pectoral

Gambar 9.7 Mengkat pasien dengan dua orang penolong

10. Posisi Trendelenburg


Definisi : Posisi berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada
kaki
Manfaat : Untuk melancarkan peredaran darah ke otak
Pasien hipotensi – meningkatkan arah balik pembuluh darah vena
Gambar 9.5 Posisi Trendelenburg
11. Posisi Reverse Trendelenburg
Definisi : Posisi berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih tinggi daripada
kaki pasien
Manfaat : pasien dgn masalah gastrointestinal meminimalkan oesophageal reflux
E. Prosedur Kerja
12. Posisi fowler dan semi fowler
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Dudukkan pasien.
c. Berikan sandaran pada tempat tidur pasien. ( fowler: 90°, semi fowler : 30°-45° )
d. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk
13. Posisi SIM
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Pasien berbaring, apabila dimiringkan ke kiri dengan posisi badan setengah telungkup, lutut
kaki kiri lurus dan paha kanan di tekuk diarahkan ke dada. Tangan kiri di belakang punggung
dan tangan kanan di depan kepala.
c. Apabila miring ke kanan, sebaliknya
14. Posisi Dorsal Recumbent
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Pasien berbaring telentang, pakaian bawah dibuka.
c. Tekuk lutut, regangkan paha, telapak kaki menempel di tempat tidur, dan regangkan kedua
kaki.
d. Pasangkan selimut.
15. Posisi Litotomi
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Pasien berbaring telentang, angkat kedua kaki dan tarik ke arah perut.
c. Tungkai bawah membentuk sudut 90° ke paha.
d. Letakkan kaki pada alat, lalu selimuti.
16. Posisi Trendelenberg
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Pasien berbaring telentang, letakkan bantal di kepala dan ujung tempat tidur, serta di bawah
lipatan lutut.
c. Berikan balok penopang pada bagian kaki atau atur tempat tidur dengan meninggikan bagian
kaki pasien
17. Posisi Genu Pectoral
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Anjurkan pasien untuk menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada
tempat tidur.
b. Pasangkan selimut pasien
2. Memindahkan pasien dengan dua/tiga orang penolong dari tempat tidur ke branchar atau sebaliknya
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Atur branchard dalam posisi terkunci.
c. Bantu pasien dengan 2-3 orang.
d. Berdiri menghadap pasien.
e. Silangkan tangan pasien di depan dada.
f. Tekuk lutut petugas, lalu masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
g. Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher / bahu dan bawah pinggang. Orang kedua
meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien. Orang ketiga meletakkan tangan di
bawah pinggul dan kaki.
h. Angkat bersama – sama dan pindahkan ke branchard.
i. Atur posisi pasien di branchard

3. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda


a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
b. Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
c. Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki merenggang.
d. Fleksikan lutut dan pinggang petugas.
e. Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di bahu petugas dan letakkan kedu tangan
petugas di samping kanan kiri pinggang pasien
f. Ketika pasien melangkah ke lantai, tahan lutut petugas pada lutut pasien.
g. Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi.
h. Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi dengan nyaman.
F. Daftar Penilaian Prosedur Kerja
Tabel 2.1
Daftar Penilaian Prosedur Mobilisasi dan Pengaturan Posisi
Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Perlu Ket
Ya Tidak
Latihan
1 Tahap Pra Interaksi
1. Identifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan
tindakan
2. Mengkonfirmasi ketersediaan informed consent
(disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan).
3. Perawat mencuci tangan

4. Mempersiapkan alat
a. Bed Elevator
b. Bed Bersalin/Ginekologi
c. Bantal (5-6 Bantal)
d. Balok Penopang (jika ada)
e. Selimut
2 Tahap Orientasi
1. Perawat memperkenalkan diri

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan


3 Tahap Interaksi
1. Perawat mendekatkan alat

2. Perawat mencuci tangan

3. Mengucapkan salam (Assalamualaikum)

4. Mengucapkan basmallah (Bismillahirohmanirohim)

5. Identifikasi sambil melihat gelang identitas pasien


untuk nama pasien, tanggal lahir, dst)

6. Mendekatkan alat

7. Menjaga privasi pasien (menutup scareroom, gorden,


memasang sampiran)

8. Mengatur Posisi pasien (disesuaikan dengan tindakan


yang akan dilakukan)
4 Tahap Kerja
Posisi Fowler dan Semi Fowler
1. Dudukkan pasien.

2. Berikan sandaran pada tempat tidur pasien. ( fowler:


90°, semi fowler : 15°-45° ).
High fowler

Semi Fowler

Posisi Orthopenic
Pasien berbaring, kemudian perawat mengatur pasien
utnuk posisi duduk dan tidur diatas bantal.

Posisi SIM
Pasien berbaring, apabila dimiringkan ke kiri dengan posisi
badan setengah telungkup, lutut kaki kiri lurus dan paha
kanan di tekuk diarahkan ke dada. Tangan kiri di belakang
punggung dan tangan kanan di depan kepala.
Apabila miring ke kanan, sebaliknya
Posisi Dorsal Recumbent
1. Pasien berbaring telentang, pakaian bawah dibuka.

2. Tekuk lutut, regangkan paha, telapak kaki menempel


di tempat tidur, dan regangkan kedua kaki.

3. Pasangkan selimut

Posisi Supinasi

Pasien berbaring terlentang, tidak menggunakan bantal

Posisi Pronasi
Posisikan klien berbaring di atas abdomen dengan
kepala menoleh ke samping. Kemudian tangan pasien
kearah atas kepala.
Posisi Lateral
Posisi klien berbaring pada salah satu sisi bagian
tubuh dengan kepala menoleh ke samping, lalu
selimuti pasien

Posisi Litotomi
1. Pasien berbaring telentang, angkat kedua kaki dan
tarik ke arah perut.
2. Tungkai bawah membentuk sudut 90° ke paha.

3. Letakkan kaki pada alat, lalu selimuti

Posisi Genu Pectoral/Knee Chect

Posisikan menungging dengan kedua kaki di tekuk


dan dada menempel pada tempat tidur, lalu selimuti
pasien

Posisi Trendelenburg

1. Pasien berbaring telentang, letakkan bantal di kepala


dan ujung tempat tidur, serta di bawah lipatan lutut.
2. Berikan balok penopang pada bagian kaki atau atur
tempat tidur dengan meninggikan bagian kaki pasien

Posisi Reverse Trendelenburg

1. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur dengan


bagian kepala lebih tinggi daripada kaki pasien.

2. Pasangkan selimut pasien

5 Tahap Terminasi
1. Mengucapkan hamdalah

2. Merapikan pasien dan tanyakan perasaan pasien


setelah tindakan
3. Lakukan kontrak untuk tindaka selanjutnya

4. Membereskan alat

5. Perawat cuci tangan

6. Dokumentasi

Nilai = Skor yang diperoleh X 100


Palembang, ..............................................
Skor total Dosen / Fasilitator

= X 100
Skor total
=........................... (....................................................................)
Tabel 2.2
Daftar Penilaian Prosedur Mobilisasi :
Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur ke Branchard, Kursi Roda
atau Sebaliknya
Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Perlu Ket
Ya Tidak
Latihan
1 Tahap Pra Interaksi

1. Identifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan


tindakan
2. Mengkonfirmasi ketersediaan informed consent
(disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan).
3. Perawat mencuci tangan

4. Mempersiapkan alat
a. Bed
b. Brankard
c. Kursi Roda
2 Tahap Orientasi

1. Perawat memperkenalkan diri

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan

3 Tahap Interaksi

1. Perawat mendekatkan alat

2. Perawat mencuci tangan

3. Mengucapkan salam (Assalamualaikum)

4. Mengucapkan basmallah (Bismillahirohmanirohim)

5. Identifikasi sambil melihat gelang identitas pasien


untuk nama pasien, tanggal lahir, dst)

6. Mendekatkan alat

7. Menjaga privasi pasien (menutup scareroom, gorden,


memasang sampiran)

8. Mengatur Posisi pasien (disesuaikan dengan tindakan


yang akan dilakukan)
4 Tahap Kerja

Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur Ke Kursi


Roda (Sebaliknya)
1. Atur kursi roda dalam posisi terkunci.

2. Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki


merenggang.
3. Fleksikan lutut dan pinggang petugas.

4. Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di


bahu petugas dan letakkan kedu tangan petugas di
samping kanan kiri pinggang pasien

5. Ketika pasien melangkah ke lantai, tahan lutut petugas


pada lutut pasien.
6. Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi.

7. Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi dengan


nyaman.
Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur Ke Kursi
Roda Brankard dengan 2/3 orang penolong
(Sebaliknya)
1. Atur branchard dalam posisi terkunci.

2. Bantu pasien dengan 2-3 orang.

3. Berdiri menghadap pasien.

4. Silangkan tangan pasien di depan dada.

5. Tekuk lutut petugas, lalu masukkan tangan ke bawah


tubuh pasien

6. Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher /


bahu dan bawah pinggang. Orang kedua meletakkan
tangan di bawah pinggang dan panggul pasien. Orang
ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
7. Angkat bersama – sama dan pindahkan ke branchard.

8. Atur posisi pasien di branchard

5 Tahap Terminasi

1. Mengucapkan hamdalah

2. Merapikan pasien dan tanyaka perasaan klien setelah


dilakukan tindakan
3. Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

4. Membereskan alat

5. Perawat cuci tangan

6. Dokumentasi

Nilai = Skor yang diperoleh X 100


Palembang, ..............................................
Skor total Dosen / Fasilitator

= X 100
Skor total
=.......................... (....................................................................)
G. Evaluasi
Mahasiswa dinyatakan kompeten jika mampu melakukan mobilisasi pasien dari tempat
tidur ke kursi roda, ke brancard begitu juga sebaliknya dan pengaturan posisi dengan tepat
dan benar sesuai prosedur kerja dalam panduan praktikum.

H. Daftar Referensi

Bulechek, G.M., Butcher., H.K., & Dochterman, J.M. (2013). Nursing Interventions
Classification (NIC), 6thedition. St. Louis: Mosby Elsevier
Lauralee, Sherwood, 2011. 6th Edition, Human Physiology From Cells to Systems, Brooks
Cole.
Guérin, C., Albert, R. K., Beitler, J., Gattinoni, L., Jaber, S., Marini, J. J., ... & Mancebo,
J. (2020). Prone position in ARDS patients: why, when, how and for
whom. Intensive care medicine, 46(12), 2385-2396.
Hidayati, R. (2019). Teknik Pemeriksaan Fisik. Jakad Media Publishing.
Hughes, G. A., & Ramer, L. M. (2019). Duration of myofascial rolling for optimal
recovery, range of motion, and performance: a systematic review of the
literature. International journal of sports physical therapy, 14(6), 845.
Li, J, Gao, L., Li, Q., Zhang, Y., & Jiang, Q. (2019). Supine versus prone position for
percutaneous nephrolithotripsy: a meta-analysis of randomized controlled
trials. International Journal of Surgery, 66, 62-71.
Novueastaru, Supartini. 2015. Keperawatan Dasar: Manual Keterampilan Klinis.
Singapure. Elsevier
Perry, Anne Griffin, Potter, patricia A., Yasmin, Asih (editor). 1999. Buku Saku
Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. EGC: Jakarta
Potter and Perry. 2006. Fundamental of nursing:Concepts,process & practice. Fourth
Edition.St. Louse, Missouri: Mosby-year Book,Inc.
Saputra, Lyndon. 2013. Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Bina Rupa Aksara
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. (Terj. Brahm. U. Pendit).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Zhang, L., Hu, W., Cai, Z., Liu, J., Wu, J., Deng, Y., ... & Qin, Y. (2019). Early mobilization
of critically ill patients in the intensive care unit: A systematic review and meta-
analysis. PloS one, 14(10), e0223185.

Anda mungkin juga menyukai