Skala 0.
artinya otot tak mampu bergerak, misalnya jika tapak tangan dan jari mempunyai skala 0
berarti tapak tangan dan jari tetap aja ditempat walau sudah diperintahkan untuk
bergerak.
Skala 1.
jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan ini berarti otot masih belum
atrofi atau belum layu.
Skala 2,
dapat mengerakkan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah misalnya tapak tangan
disuruh telungkup atau lurus bengkok tapi jika ditahan sedikit saja sudah tak mampu
bergerak
Skala 3,
dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat menggerakkan tapak
tangan dan jari
Skala4,
Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.
Skala 5,
bebeas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
Skala diatas pada umumnya dipakai untuk memeriksa penderita yang mengalami
kelumpuhan selain mendiagnosa status kelumpuhan juga dipakai untuk melihat apakah
ada kemajuan yang diperoleh selama menjalani perawatan atau sebaliknya apakah terjadi
perburukan pada seseorang penderita.
Menjabat tangan pasien dapat juga di gunakan untuk mengukur kekuatan ototnya, dengan
cara mengajak berjabat tangan dan menganjurkan pasien untuk mengerahkan tenaga
memencet jari-jari kita. Kalau lemah akan terasa tangan pasien tak mampu meremas kuat
tangan kita. Kesulitannya adalah kalau pasien cewek yang tak pernah menggunakan
tenaga otot jari tangan, remasannya terasa kurang kuat walaupun sudah dipaksakan untuk
itu dapat diperiksa lebih jauh dengan hati-hati.
(disfungsi paratiroid, tumor tulang metastasis, myeloma multiple).
Tonus Otot
Tonus otot adalah kontraksi yang terus dipertahankan oleh otot. Pada saat keadaan otot tidak
digerakkan otot tersebut memang tidak dalam keadaan fleksi namun terdapat regangan dalam
satuan tertentu antar otot, nah keadaan regangan inilah yang disebut dengan tonus otot (kontraksi
yang terus dipertahankan oleh otot. Keadaan tonus ototmenurun dinamakan hipotoni.
Keadaan tonus Otot meningkat dinamakan hipertoni. Pemeriksaan terhadap tonus otot dapat
dilakukan melalui palpasi (perabaan) dan gerak pasif. Tonus otot disebabkan oleh impuls
(potensi listrik) yang terus dialirkan oleh serabut otot untuk mempertahankan kontraksi.
B. TUJUAN
1) Latihan ini dapat mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
2) Mempertahankan fungsi kardiorespiratori
3) Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian
C. LANGKAH PROSEDUR
Perawat memberikan bimbingan dan instruksi atau motivasi kepada klien untuk menggerakkan
persendian-persendian tubuh sesuai dengan rentang geraknya masing-masing
A. PENGERTIAN
Latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan persendian klien sesuai
dengan rentang geraknya
B. TUJUAN
Menjaga fleksibilitas dari masing-masing persendian
GERAKAN BAHU
1. Mulai masing-masing gerakan dari lengan di sisi klien
2. Pegang lengan di bawah siku dengan tangan kiri perawatdan pegang pergelangan
tangan klien dengan tangan kanan perawat
3. Fleksi dan ekstensikan bahu.
Gerakkan lengan ke atas menuju kepala tempat tidur. Kembalikan ke posisi sebelumnya
4. Abduksikan bahu.
Gerakkan lengan menjauhi tubuh dan menuju kepala klien sampai tangan di atas kepala
5. Adduksikan bahu
Gerakkan lengan klien ke atas tubuhnya sampai tangan yang bersangkutan menyentuh tangan
pada sisi sebelahnya
6. Rotasikan bahu internal dan eksternal
a) Letakkan lengan di samping tubuh klien sejajar dengan bahu
b) Gerakkan lengan ke bawah hingga telapak tangan menyentyh kasur, kemudian gerakkan ke atas
hingga punggung tangan menyentuh tempat tidur
GERAKAN SIKU
1. Fleksi dan ekstensikan siku
a) Bengkokkan siku hingga jari-jari tangan menyentuh dagu
b) Luruskan kembali ke tempat semula
2. Pronasi dan supinasikan siku
a) Genggam tangan kklien seperti orang yang sedang berjabat tangan
b) Putar telapak tangan klien ke bawah dank e atas, pastikan hanya terjadi pergerakan siku, bukan
bahu
GERAKAN LEHER
Ambil bantal di bawah kepala klien
1. Fleksi dan ekstensikan leher
a) Letakkan satu tangan dibawah kepala klien, dan tangan yang lainnya diatas dagu klien
b) Gerakkan kepala ke depan sampai menyentuh dada, kemudian kembalikan ke posisi semula
tanpa disangga oleh bantal
2. Fleksi lateral leher
a) Letakkan kedua tangan pada pipi klien
b) Gerakkan kepala klien kea rah kanan dan kiri
GERAKAN HIPEREKSTENSI
Bantu klien untuk berubah pada posisi pronasi di sisi tempat tidur dekat dengan perawat
1. Hiperekstensi leher
a) Letakkan satu tangan di atas dahi, tangan yang lainnya pada kepala bagian belakang
b) Gerakkan kepala ke belakang
2. Hiperekstensi bahu
a) Letakkan satu tangan di atas bahu klien dan tangan yang lainnya di bawah siku klien
b) Tarik lengan atas ke atas dan ke belakang
3. Hiperekstensi pinggul
a) Letakkan satu tangan di atas pinggul. Tangan yang lainnya menyangga kaki bagian bawah
b) Gerakkan kaki ke belakang dari persendian pinggul