PENGUJI :
dr. Rani, Sp.KK, Mkes, FINSDV
Oleh :
Brent M. Heumasse
0110840150
Definisi
infeksi yang kronik dan bersifat intraselular
penyebabnya ialah obligat.
Mycobacterium leprae
KUSTA
dapat ke organ lain,
Saraf perifer sebagai kecuali sistem saraf
afinitas pertama, lalu pusat.
kulit dan mukosa traktus Sinonim: Lepra, Morbus
respiratorius bagian Hansen
atas,
Epidemiologi
Mycobacterium leprae,
ukuran 3-8 µm- 0,5 µm, tahan
asam dan alkohol, merupakan
bakteri Gram-positif.
Patogenesis
1. Gambaran klinis
2. Bakterioskopis
3. Histopatologis
4. Serologis.
WHO, 1995
Vitiligo
Pigmen kulit hilang total
makula putih Susu
berbatas tegas
Pitriasis versikolor
Punggung tampak lesi
berupa area
hipopigmentasi dengan
skuama halus dan
berbatas tegas.
Diagnosis Banding
Psoriasis Vulgaris
Makula/plak eritematosa
dengan Skuama berlapis
berwarna putih 70%
disertai rasa gatal, nyeri
dan terbakar.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Bakterioskopik
(Kerokan jaringan kulit)
Pemeriksaan histopatologik
Pemeriksaan serologik
Polymerase Chain Reaction (PCR)
Kultur
Tata Laksana Kusta
MDT – Kusta Pausibasilar (PB)
1. Rifampisin 600 mg/ bulan dalam pengawasan,
2. DDS 100 mg/ hari
Riwayat sosial
Pasien adalah seorang kepala rumah tangga. Pasien bekerja sebagai seorang
buruh bangunan. Pasien tidak di daerah padat penduduk.
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital
Keadaan umum : Tampak Sakit Ringan
Kesadaran : Compos Mentis, GCS: E4V5M6
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 90 x/m
Respirasi : 22 x/m
Suhu : 36,5°C
Status Generalis
Kepala Bentuk : Bulat, Simetris
Rambut : Hitam, Distribusi Merata
Muka : Bulat, Simetris
Mata : Conjungtiva Anemis (-/-); Sklera Ikterik (-);
Sekret : (-/-)
Telinga : Deformitas (-), Sekret (-)
Hidung : Deviasi (-)
Mulut : Oral Candidiasis (-); Tonsil (T1-T1); Lidah Kotor (-)
Leher : Trakea Letak Normal, Pembesaran KGB (-/-), JVP Tidak Meningkat
Pemeriksaan Sensibiltas
Rasa Raba
untuk membedakan antara rasa raba pada daerah lesi dan kulit normal,
didapatkan hasil sebagai berikut :
Diagnosis Banding
◦ Psoriasis vulgaris
◦ Pitriasis versikolor
◦ Vitiligo
Penatalaksanaan
Medikamentosa
MDT-MB :
Pemeriksaan fisik, lesi kulit yang didapatkan: Pemeriksaan fisik, lesi kulit yang didapatkan:
Pemeriksaan klinis dilakukan setiap bulan, bakterioskopik setiap 3 bulan. Setelah 24 dosis, pasien
dinyatakan Release From Treatment (RFT)
Kesimpulan
◦ Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
◦ Pada anamnesa ditemukan bercak kemerahan pada kaki kanan sejak ± 3tahun yang lalu. Bercak
menyebar di daerah lengan kanan, lutut kanan kiri, daerah wajah, tulang belakang.
◦ Pemeriksaan penunjang sederhana, sensibilitas pada lesi kurang rasa dibanding kulit normal dan pada
pemeriksaan penunjang laboratorium ditemukan BTA (+)
◦ Pasien didiagnosis sebagai MH tipe MB, Pasien diberi rujukkan untuk pengobatan MDT-MB sesuai
anjuran WHO selama 12-18 bulan, di Puskesmas kotaraja.
◦ Prognosis kasus ini ialah quo advitamquo ad sanationam et fungsionam bonam.
THANKS