Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

TERAPI MOBILITAS SENDI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas laboratorium (Individu)

Mata Kuliah :Keperawatan komunitas 2

Dosen Pengampu : Musafar ,S.Kep., Ns

Oleh :

WIWIN : P201801077

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
laboratorium Mata Kuliah Keperawatan komunitas 2 .Selain itu tujuan penyusunan laporan
pendahuluan ini juga untuk menambah wawasan kita tentang apa itu komunitas.

Dalam penulisan laporan pendahuluan ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan
pendahuluan ini.

Dalam penulisan laporan pendahuluan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih


yang sebesar-besarnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Kendari, 22 juli 2021

Penulis
Standar Operasional Prosedur
Pelatihan ROM (Range Of Motion)
                                                                                            
A.    Definisi
Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan
kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas, atau trauma. Dimana
klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif
ataupun pasif. Atau juga dapat di definisikan sebagai jumlah maksimum gerakan yang mungkin
dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan transfersal.
Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh
menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi
tubuh menjadi bagian depan dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang
membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.
B.    Tujuan
1.  Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat
dilakukan secara aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
2.   Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
C. Manfaat
a. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan
b.  Mengkaji tulang sendi, otot
c.  Mencegah terjadinya kekakuan sendi
d.  Memperlancar sirkulasi darah
D.    Jenis ROM
1.      ROM aktif : Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal
(klien aktif).
2.      ROM pasif : Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang
gerak yang normal (klien pasif).
E.   Indikasi
1.    Klien dengan tirah baring yang lama.
2.    Stroke atau penurunan tingkat kesadaran.
3.    Kelemahan otot.
4.    Fase rehabilitasi fisik.
F.    Kontra Indikasi
1.  Klien dengan fraktur.
2.  Klien dengan peningkatan tekanan intrakranial.
3.  Trombus/emboli pada pembuluh darah.
4.  Kelainan sendi atau tulang.
5.  Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).
G.   Gerakan ROM PASIF

1.    Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan


Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b.    Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan.
c.    Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang
pergelangan tangan pasien.
d.   Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
e.    Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 1. Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan


2.  Fleksi dan Ekstensi Siku
Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b.    Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya.
c.    Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekati bahu.
d.   Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
e.    Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 2. Latihan fleksi dan ekstensi siku

3.    Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah


Cara :
a.    Jelaskan Prosedur yang akan dilakukan.
b.    Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.
c.    Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya.
d.   Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.
e.    Kembalikan ke posisi semula.
f.     Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke arahnya.
g.    Kembalikan ke posisi semula.
h.    Catat perubahan yang terjadi.
Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawah

4.  Pronasi Fleksi Bahu


Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b.    Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.
c.    Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan
tangan lainnya.
d.   Angkat lengan pasien pada posisi semula.
e.    Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu


5. Abduksi dan Adduksi Bahu
Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b.    Atur posisi lengan pasien di samping badannya.
c.    Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan
tangan lainnya.
d.   Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat (Abduksi).
e.    Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)
f.     Kembalikan ke posisi semula.
g.    Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu

6.      Rotasi Bahu
Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b.    Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.
c.     Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan pegang
tangan pasien dengan tangan yang lain.
d.   Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan menghadap ke bawah.
e.    Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.
f.     Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan menghadap ke atas.
g.    Kembalikan lengan ke posisi semula.
h.    Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 6. Latihan rotasi bahu

7.      Fleksi dan Ekstensi Jari-jari


Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b.    Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tangan lain
memegang kaki.
c.    Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah
d.   Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.
e.    Kembalikan ke posisi semula.
f.     Catat perubahan yang terjadi

Gambar 7. Latihan fleksi ekstensi jari


8.      Infersi dan efersi kaki
Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b.    Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang pergelangan
kaki dengan tangan satunya.
c.    Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.
d.   Kembalikan ke posisi semula
e.    Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.
f.     Kembalikan ke posisi semula.
g.     Catat perubahan yang terjadi

Gambar 8. Latihan infers efersi kaki

9.      Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki


Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b.    Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain
di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
c.    Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.
d.    Kembalikan ke posisi semula.
e.    Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
f.     Catat perubahan yang terjadi.
Gambar 9. Latihan fleksi dan ekstensi kaki

10.  Fleksi dan Ekstensi lutut.


Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b.    Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan
tangan yang lain.
c.     Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
d.   Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.
e.    Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.
f.     Kembali ke posisi semula.
g.     Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 10. Latihan fleksi ekstensi lutut


11.     Rotasi pangkal paha
Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b.    Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain
di atas lutut.
c.     Putar kaki menjauhi perawat.
d.   Putar kaki ke arah perawat.
e.    Kembalikan ke posisi semula.
f.     Catat perubahan yang terjadi.

Gambar 11. Latihan potasi pangkal paha

12.     Abduksi dan Adduksi pangkal paha.


Cara :
a.    Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b.    Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
c.    Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur,
gerakkan kaki menjauhi badan pasien.
d.   Gerakkan kaki mendekati badan pasien.
e.    Kembalikan ke posisi semula.
f.     Catat perubahan yang terjadi.
Gambar 12. Abduksi adduksi pangkal paha

H.  GERAKAN ROM AKTIF


1.      Fleksi
2.      Ekstensi
3.      Hiperekstensi
4.      Rotasi
5.      Sirkumsisi
6.      Supinasi
7.      Pronasi
8.      Abduksi
9.      Adduksi
10.   Oposisi

I.     LATIHAN AKTIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH


a.      Latihan I
-          Angkat tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat ke atas.
-          Letakkan kedua tangan diatas kepala.
-          Kembalikan tangan ke posisi semula.
b.      Latihan II
-          Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke arah tangan yang sehat.
-          Kembalikan keposisi semula.
c.       Latihan III
-          Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas.
-          Kembalikan ke posisi semula.
d.      Latihan IV
-          Tekuk siku yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat.
-          Luruskan siku kemudian angkat ke atas.
-          Letakkan kembali tangan yang kontraktur ditempat tidur.
e.       Latihan V
-          Pegang pergelangan tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat angkat
ke atas dada.
-          Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke arah keluar.
f.       Latihan VI
-          Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan yang sehat kemudian luruskan.
-          Putar ibu jari yang lemah menggunakan tangan yang sehat.
g.      Latihan VII
-          Letakkan kaki yang sehat dibawah yang kontraktur.
-          Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat dibawah pergelangan
kaki yang kontraktur.
-          Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat, kemudian turunkan
pelan-pelan.
h.      Latihan VIII
-          Angkat kaki yang kontraktur menggunakan kaki yang sehat ke atas sekitar 3cm.
-          Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke sisi yang satunya
lagi.
-          Kembalikan ke posisi semula dan ulang sekali lagi.
i.        Latihan IX
-          Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang pada lutut yang kontraktur
dengan tangan yang lain.
-          Dengan tangan yang lainnya penokong memegang oinggang pasien.
-          Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya.
-          Kembalikan ke posisi semula dan ulangi sekali lagi.
DAFTAR PUSTAKA

·        Santosa, Andy, et at; Aktivitas pada waktu Luang yang dilakukan secara Teratur, pada
Seminar Nasional VIII Ikatan Ahli Ilmu Fai Indonesia (IAIFI); Surabaya; 1986.
·        Thibodeau, Gary A, An ilomy and Physiology, edisi I, Msby, 1987.

Anda mungkin juga menyukai