Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH CVA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Praktik Keperawatan Medikal Bedah

Disusun oleh :

Muhammad Hanif Baihaqi P27220020318

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
SURAKARTA
2020/2021
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Muhammad Hanif Baihaqi Kode Kasus : CVA


Semester :1 Mata Kuliah : KMB
Kelas : Profesi Ners B Tanggal :

Jenis Tindakan: Range Of Motion (ROM)

A. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri dan sulit menggerakkan ekstremitas

B. Diagnosa medis
CVA

C. Diagnosa keperawatan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dibuktikan dengan
gerakan terbatas.

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan


DS:
1. Keluarga pasien mengatakan dirumah pasien kejang 2 kali, kejang ±10
menit
2. Pasien mengatakan kaki dan tangan bagian kiri terasa kaku
3. Pasien mengatakan kepala bagian belakang terasa berat dan pusing
DO:
1. TD: 140/90 mmHg
N: 85 x/mnt
S: 380C
RR 22 x/mnt

E. Dasar Pemikiran Tindakan


Latihan range of motion (ROM) merupakan salah satu bentuk latihan
dalam proses rehabilitasi yang dinilai masih cukup efektif untuk mencegah
terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke. Latihan ini adalah salah
satu bentuk intervensi fundamental perawat yang dapat dilakukan untuk
keberhasilan regimen terapeutik bagi pasien dan dalam upaya pencegahan
terjadinya kondisi cacat permanen pada pasien paska perawatan di rumah
sakit sehingga dapat menurunkan tingkat ketergantungan pasien pada
keluarga. Lewis (2007) mengemukakan bahwa sebaiknya latihan pada
pasien stroke dilakukan beberapa kali dalam sehari untuk mencegah
komplikasi. Semakin dini proses rehabilitasi dimulai maka kemungkinan
pasien mengalami defisit kemampuan akan semakin kecil (National Stroke
Association, 2009 dalam Rahayu 2015).

F. Prinsip tindakan keperawatan


SOP (Standar Operasional Prosedur): Range of Motion (ROM)
A. Pengertian Latihan gerak aktif-pasif atau range of motion (ROM) adalah
latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendiran
secara normal dan lengkap
B. Tujuan 1. Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada
otot yang dapat dilakukan secara aktif maupun pasif
tergantung dengan keadaan pasien
2. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan
kekakuan otot
C. Indikasi 1. Pasien yang mengalami hambatan mobilitas fisik
2. Pasien yang mengalami keterbatasan rentang gerak
D. Prosedur 1. Tahap prainteraksi
Pelaksanaan a. Membaca status pasien
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap orientasi
a. Memberikan salam teraupetik
b. Validasi kondisi pasien
c. Menjaga privacy pasien
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien dan keluarga
3. Tahap kerja
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Leher
Tekuk kepala ke bawah dan ke atas lalu menoleh ke
samping kanan dan kiri
d. Lengan/ pundak
Angkat tangan ke atas lalu kembali ke bawah, setelah itu
ke samping dank e bawah lagi
e. Siku
Dengan menekuk lengan, gerakan lengan ke atas dan ke
bawah
f. Pergelangan tangan
Tekuk pergelangan tangan ke dalam dan ke luar lalu
samping kiri dan kanan
g. Jari tangan
Tekuk keempat jari tangan ke arah dalam lalu regangkan
kembali. Kepalkan seluruh jari lalu buka. Tekuk tiap jari
satu persatu.
h. Lutut
Angkat kaki ke aras lalu lutut ditekuk kemudian diturunkan
lagi. Gerakan kaki ke samping kanan dan kiri lalu putar
kearah dalam dan luar.
i. Pergelangan kaki
Tekuk pergelangan kaki ke atas lalu luruskan. Tekuk jari
kaki ke atas dan ke bawah.
a. Jika mampu berdiri lakukan gerakan badan
Membungkuk kemudian putar pinggang ke samping kanan
dan kiri.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan
1) Respon verbal dan non verbal pasien
2) Beri reinforcement positif
b. Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
c. Akhiri kegiatan dengan baik
d. Cuci tangan
5. Dokumentasi
a. Catat waktu pelaksaan tindakan
b. Catat respon pasien
c. Paraf dan nama perawat

G. Analisis tindakan
Latihan ROM dikatakan dapat mencegah terjadinya penurunan
fleksibilitas sendi dan kekakuan sendi (Adamovich et al, 2005; Lewis, 2007).
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tseng et al
(2007) yang mengungkapkan bahwa latihan Range of Motion (ROM) dapat
meningkatkan fleksibilitas dan luas gerak sendi pada pasien stroke. Latihan
ROM dapat menimbulkan rangsangan sehingga meningkatkan aktivitas dari
kimiawi neuromuskuler dan muskuler. Rangsangan melalui neuromuskuler
akan meningkatkan rangsangan pada serat saraf otot ekstremitas terutama
saraf paasimpatis yang merangsang untuk produksi asetilcholin, sehingga
mengakibatkan kontraksi. Mekanisme melalui muskulus terutama otot polos
ekstremitas akan meningkatkan metabolism pada metakonderia untuk
menghasilkan ATP yang dimanfaatkan oleh otot ekstremitas sebagai energi
untuk kontraksi dan meningkatan tonus otot polos ekstremitas (Sanchez, et
al, 2006; Battie et al, 2008 dalam Rahayu 2015).

H. Bahaya dilakukannya tindakan


Bahaya dilakukannya tindakan yaitu apabila tindakan terlalu dipaksa maka
akan menyebabkan cedera.

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


a. Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga
b. Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
c. Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang
diinginkan
d. Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat
e. Ajarkan teknik menghindari cedera saat berolahraga
f. Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan
oksigen selama latihan fisik

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan


S Keluarga pasien mengatakan sudah menggerakan ekstremitas pasien
sebelah kiri
O:
- Sudah diajarkan teknik ROM pasif
- TD:130/80 mmHg
N: 84 x/mnt
RR: 37,20C
S:23 x/mnt
A : Masalah keperawatan teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan sering mengulangi jenis latihan fisik (ROM) minimal 2 kali
seminggu

K. Evaluasi diri
Dalam melakukan asuhan keperawatan diperlukan adanya hubungan saling
percaya dengan pasien dan keluarga untuk bisa melakukan asuhan
keperawatan dengan maksimal. Kerjasama antara perawat, pasien, dan
keluarga sangat dibutuhkan dalam kesembuhan pasien. Cara
menyampaikan informasi oleh perawat kepada pasien sangat berpengaruh
nantinya terhadap tingkat pemahaman pasien.
L. Daftar pustaka / referensi
Rahayu, Kun Ika Nur. (2015). Pengaruh Pemberian Latihan Range of Motion
(ROM) Kemampuan Motorik pada Pasien Stroke di RSUD Gambiran.
Jurnal Keperawatan Volume 6, Nomor 2.

Mengetahui
Mahasiswa Pembimbing Praktik

Muhammad Hanif Baihaqi Istiqomah S. T., Amk


NIM. P27220020318 NIK. 110.160

Pembimbing Akademik

Sugiyarto, SST., Ns., M.Kes


199002072015031002

Anda mungkin juga menyukai