Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

FRAKTUR

Di susun oleh:

FAJAR ASWAD
14420212128

CI INSTITUSI

Eza Kamal Firdaus, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama klien : Tn. N
Umur : 25 Tahun
Alamat : Hertasning
Diagnosa medik : Fraktur
No. RM : 14 20 63

1. Diangnosa keperawatan
Gangguang mobilitas fisik
a. Data subjektif
1) Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
2) Nyeri saat bergerak
b. Data objektif
1) Rentan gerak ROM menurun
2) Sendi kaku
3) Gerakan terbatas
2. Dasar pemikiran
Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah memberikan Range Of Motion
(ROM) atau latihan gerak sendi pada pasien.
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan
ROM Pasif Dx Stroke
a. Pre interaksi
1) memastikan identitas pasien
2) mencuci tangan 6 langkah bersih
b. Orientas
1) Komunikasi teraupetik (salam, menanyakan kabar)
2) Memperkenalkan diri
3) Memperivikasi identitas pasien (secara verbal serta mengecek gelang
identitas)
4) Menjelaskan tujuan tindakan
5) Meminta kesediaan pasien terhadap pemberian tindakan
c. Kerja
1) Leher
a) Fleksi: mengankat kepala pasien hingga dagu menyentuh
permukaan dada
b) Ekstensi: mengembalikan posisi kepala ke bantal
c) Lateral fleksi: memiringkan kepala pasien kesamping kiri dan
kanan
2) Bahu
a) Fleksi: mengangkat tangan hingga lurus sejajar dengan kepala
b) Ekstensi: mengembalikan tangan kesamping badan pasien
c) Abduksi: mengangkat tangan menjauhi tubuh pasien
d) Adduksi: mengembalikan tangan mendekati tubuh pasien
e) Hiperekstensi: miringkan posisi tubuh pasien kesamping, lalu tarik
lengan pasien kebelakang
f) Rotasi eksternal: dalam keadaan posisi tubuh pasien miring, putar
lengan pasien hingga membentuk lingkaran berlawanan arah jarum
jam
g) Rotasi internal: dalam keadaan posisi tubuh pasien miring, putar
lengan pasien hingga membentuk lingkaran searah jarum jam
3) Siku
a) Siku fleksi: dalam keadaan tangan disamping pasien menghadap
keatas, lipat siku pasien hingga mencapai bahu.
b) Siku ekstensi: kembalikan posisi tangan pasien sejajar tubuh
pasien.
4) Lengan bawah
a) Supinasi: memutar lengan pasien hingga telapak tangan
menghadap keatas
b) Pronasi: memutar lengan psien hingga telapak tangan menghadap
kebawah
5) Pergelangan tangan
a) Ekstensi: tekuk telapak tangan pasien keatas
b) Fleksi: tekuk telapak tangan pasien kebawah
c) Abduksi: menekuk telapak tangan pasien mendekat kearah tubuh
pasien
d) Adduksi: menekuk telapak tangan pasien menjauhi tubuh pasien
6) Jari tangan:
a) Abduksi: masukkan jari pemeriksa kesela jari pasien
b) Adduksi: genggam jari pasien hingga jari-jari merapat
c) Oposisi: arahkan ibu jari pasien untuk menyentuh ujung jari
lainnya (seperti berzikir)
d) Sirkumundus: putar ibu jari pasien hingga membentuk linkaran
searah jarum jam begitupun sebaliknya
7) Panggul
a) Fleksi: angkat salah satu kaki pasien hingga hingga mencapai
posisi 90 derajat
b) Ekstensi: mengembalikan posisi kasi pasien ke tempat tidur
c) Abduksi: tarik kaki pasien menjauhi tubuh
d) Adduksi: tarik kaki pasien menjauhi tubuh
e) Sirkumundus: rotasikan kaki pasien hingga membentuk lingkaran
searah jarum jam dan sebaliknya
f) Rotasi eksternal: arahkan atau putar kaki pasien kearah luar
g) Rotasi internal: arahkan atau putar kaki pasien kearah dalam
h) Hiperekstensi: posisikan badan pasien miring kesamping lalu tarik
kaki pasien kebelakang
8) Lurut
a) Fleksi: tekuk lutut pasien dan rapatkan tumit ke paha pasien
b) Ekstensi: kembalikan posisi kaki pasien seperti semula
9) Pergelangan kaki
a) Plentar fleksi: tekuk telapak kaki kebawah
b) Dorso fleksi: tekuk telapak kaki keatas
10) Jari-jari kaki
a) Fleksi: tekuk jari-jari kaki pasien kebawah
b) Ekstensi: tekuk jari-jari kaki pasien keatas
c) Adduksi: apatkan jari-jari kaki pasien dengan menggunakan
genggaman pemeriksa
d) Abduksi: masukkan jari-jari tangan pemeriksa kesela-sela jari kaki
pasien
d. Terminasi
a) Rapikan kembali pasien (rapikan selimut)
b) Mencuci tangan dengan benar
c) Evaluasi perasaan pasien
d) Edukasi tindakan ROM
e) Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
f) Berdoa bersama
g) Rapikan tempat tidur pasien
h) Pamit
4. Prinsip tindakan
a. ROM harus diulangi sekitar 8x dan dikerjakan minimal 2x sehari
b. Dilakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien
c. Dalam merencanakan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosis,tanda
vital, dan lamanya tirah baring.
d. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan ROM adalah leher, jari, lengan,
siku, bahu, serta pergelangan kaki.
e. ROM dapat dilakukan pada semua persendian yang dicurigai mengurangi
proses penyakit
f. Melakukan ROM harus seuai waktunya, misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah dilakukan.
5. Analisa tindakan
Range Of Motion (ROM) merupakan gerakan yang dalam keadaan normal
dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. ROM yaitu latihan gerak sendi
yang bertujuan melatih rentan gerak, melatih kekuatan otot, stabilitas sendi
dan kardiovaskular. Room bisa dilakukan baik pasif maupun aktif sesuai
dengan keadaan pasien.
ROM pasif memperbaiki tonus otot, meningkatkan mobilisasi sendi,
memperbaiki toleransi otot untuk latihan, meningkatkan massa otot dan
mengurangi kehilangan tulang. Ketika mengimplementasikan aktivitas ROM
pada pasien selalu kaji perasaan pasien, apabila diberikan tindakan pasien
mengeluh sakit maka hentikan pemberian tindakan dibagian tersebut.
Kelebihan
a. Kualitas video sangat bagus baik dari segi pencahayaan, ruangan tindakan
dan kualitas suara video sangat jernih)
b. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami
c. Setiap tindakan selalu diberikan keterangan yang jelas
Kekurangan
a. Tidak dijelaskan indikasi serta tujuan tindakan
b. Tidak menggunakan handscoon
c. Dalam video terdapat dua tindakan yaitu ROM pasif serta aktif
d. Tidak dijelaskan tentang privasi klien (menutup sampiran, serta
menyingkap selimut ketika akan dilakukan tindakan)
6. Bahaya dan pencegahan
a. Bahaya
1) Pemberian tindakan yang kasar dapat membuat pasien kesakitan
2) Tidak boleh memaksakan tindakan pada area yang sakit
b. Pencegahan
1) Tindakan perlahan dan hati-hati sehingga pasien tidak kesakitan
2) Amati srta evaluasi respon pasien saat memberikan tindakan
7. Hasil yang didapat dan maknanya
a. Otot sendi pasien lebih rileks
b. Pasien paham terkait lokasi yang boleh dilakukan ROM sehingga
memudahkan pasien untuk melakukan secara mandiri
c. Pasien senang diberikan intervensi ROM sehingga dapat membuat pasien
lebih nyaman.
8. Tindakan keperawatan lain
a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
b. Fasilitasi aktivitas dengan alat bantu
c. Fasilitasi melakukan pergerakan
9. evaluasi
Dengan sekali mengaamati video telah mampu menerapkan secara mandiri
maupun didampigi pada pasien.

https://www.youtube.com/watch?v=H2xq5A7rhwA
ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama klien : Tn R
Umur : 22 Tahun
Alamat : Perumnas Antang
Diagnosa medik : Fraktur
No. RM : 011 60 20

1. Diangnosa keperawatan
Nyeri Akut
a. Data subjektif
1) Mengeluh nyeri
b. Data objektif
1) Tampak meringis
2) Bersikap protektif
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi meningkat
5) Sulit tidur
6) Tekanan darah meningkat
7) Nafsu makan berubah
2. Dasar pemikiran
Manajemen nyeri merupakan suatu upaya untuk menghilangkan nyeri yang
dialami oleh pasien pada anggota gerak tubuhnya, sehingga pasien merasa
lebih rileks dan mempercepat proses kesembuhan pasien.
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Manajemen nyeri
a. Orientas
1) Komunikasi teraupetik
2) Evaluasi perasaan pasien dan nyeri yang dirasa
3) Evaluaasi tingkat nyeri yang dirasakan pasien
b. Kerja
1) massase
a) Meletakkan tangan kedaerah yang nyeri
b) Gosokkan telapak tangan pada daerah yang nyeri secara memutar
c) Evaluasi perasaan pasien
d) Ajarkan pasien untuk melakukan tindakan mandiri
2) Relaksasi nafas dalam
a) Perawat menjelaskan tekhnik relaksasi
b) Menarik nafas lewat hidung anjurkan untuk menahan sebentar lalu buang
lewat mulut
c) Anjurkan pasien melakukan tindakan mandiri
d) Evaluasi perassan pasien
3) Bercerita, mendengarkan musik, menonton TV maupun berzikir
Menghimbau kepada keluarga pasien ketika sakitnya datang agar
melakukan aktivitas yang disukai pasien agar bisa mengalihkan
perhatian pasien dari rasa sakit.
c. Terminasi
a) Evaluasi perasaan pasien
b) Pamit
4. Prinsip tindakan
a. Tindakan keperawatan manajemen nyeri dilakukan secara mandiri
b. Saling percaya sehingga pasien koperatif
c. Tindakan sesuia dengan SOP
5. Analisa tindakan
Fraktur merupakan istilah hilangnya kontinuitas tulang, baik bersifat total
maupun sebagian yang ditentukan berdasarkan jenis dan luasnya. Fraktur
adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan dari kekuatan tersebut, keadaan tulang itu sendiri, dan jaringan
lunak disekitar akan menentukan kondisi faktor tersebut
Kelebihan
a. Penjelasan ringkas dan mudah dipahami
b. Kualitas video bagus
c. Melibatkan kelurga dalam pemberian tindakan
Kekurangan
a. Tidak penjelasan serta keterangan mengenai tahapan dalam pemberian
tindakan (pre interaksi, orientasi, kerja, terminasi)
b. Tidak menggunakan heandscoon
c. Tidak mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan pasien
d. Tidak dijelaskan definisi, indikasi serta tujuan tindakan
6. Bahaya dan pencegahan
Pemberian terapi non farmakologi sangat dianjurkan untuk pasien dengan
diagnosa nyeri. Selain karena risiko tindakan yang minin juga mampu
dilakukan secara mandiri paupun dibantu oleh keluarga. Adapun jika nyeri
berada pada rentan berat maka dianjurkan untuk pemberian analgesik.
7. Hasil yang didapat dan maknanya
a. Wajah pasien tampak lebih tenang
b. Pola nafas lebih stabil
c. Pasien mengatakan nyeri berkurang
8. Tindakan keperawatan lain
a. Pemberian anaklgesik
b. Aromaterapi
c. Pemantauan nyeri
d. Pengaturan posisi
e. Teknik imajinasi terbimbing
9. evaluasi
Dengan sekali mengaamati video telah mampu menerapkan secara mandiri
maupun didampigi pada pasien.
https://www.youtube.com/watch?v=isZZtoqUJCM

Anda mungkin juga menyukai