Umur : 52 Tahun
No.RM : 172317
1. Diagnosa keperawatan
Gangguan mobilitas fisik
DO :
a. Kekuatan otot menurun
b. Rentang gerak menurun
c. Sendi kaku
d. Gerakan terbatas
DS:
a. Klien mengatakan sulit menggerakkan ekstremitas, selama aktivitas dibantu
keluarga dan perawat
b. Klien mengatakan enggan melakukan pergerakan
c. Klien mengatakan merasa cemas saat bergerak
2. Dasar pemikiran
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang, kebayakan fraktur
terjadi akibat trauma, beberapa fraktur terjadi secara sekunder akibat proses penyakit
seperti osteoporosis yang menyebabkan fraktur yang patologis. Penyebab fraktur adalah
trauma yang dibagi menjadi trauma langsung dan trauma tidak langsung. Adapun
manifestasi klinik dari fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, krepitus, edema
local, perubahan warna yang menyebabkan terjadinya kekuatan otot menurun, rentang
gerak menurun, sendi kaku dan gerakan terbatas sehigga perlu dilakukan intervensi
latihan gerakan ROM pada tahap pemulihan.
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Melakukan gerakan ROM (Range of motion)
4. Prinsip tindakan
a. Fase orientasi
1) Memberi salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan tindakan
4) Menjelaskan langkah dan prosedur
5) Menanyakan kesiapan pasien
b. Fase kerja
1) Mencuci tangan
2) Memposisikan pasien dengan benar
3) Mulai melakukan ROM
a) Gerakan leher
Fleksi – ekstensi
Lateral fleksi
b) Gerakan bahu
Fleksi – ekstensi
Abduksi – adduksi
Rotasi bahu internal – eksternal
c) Gerakan siku
Fleksi – ekstensi
Pronasi – supinasi
d) Gerakan pergelangan tangan
Fleksi – ekstensi
Abduksi – adduksi
e) Gerakan jari tangan
Abduksi – adduksi
Oposisi
Sirkumduksi
f) Gerakan panggul dan lutut
Fleksi - ekstensi
Abduksi – adduksi
Rotasi internal – eksternal
g) Gerakan telapak kaki dan pergelangan kaki
Dorso fleksi – plantar fleksi
Fleksi – ekstensi jari-jari kaki
Inversi – eversi jari – jari kaki
4) Mengukur denyut nadi
5) Merapikan pasien
6) Mencuci tangan
c. Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan
Menyampaikan rencana tindak lanjut
5. Analisa tindakan
ROM (Range of motion) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Tujuan ROM adalah
untuk meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas atau kekuatan otot.
Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan mencegah kontraktur dan kekakuan
pada sendi. Sebagian manfaat ROM adalah untuk menentukan nilai kemampuan sendi
tulang dan otot dalam melakukan pergerkan, mempernaiki tonus otot, memperbaiki
toleransi otot untuk latihan, mencegah terjadinya kekakuan sendi, memperlancar sirkulasi
darah dengan dilakukannya latihan ROM pada pasien
6. Bahaya dan pencegahan
a) Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat menganggu proses
penyembuhan cedera
b) ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan
c) Pada pasien demam tidak boleh dilakukan ROM
7. Hasil yang didapatkan dan maknanya
S : Klien mengatakan kedua pahanya sulit untuk digerakkan, aktivitas dibantu keluarga,
klien mengatakan hanya berbaring ditempat tidur
O : Klien tampak lemah, kedua pahanya lemah dan sakit bila digerakkan, saat
beraktivitas klien dibantu keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
8. Tindakan keperawatan lain
a) Membantu pasien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah adanya cedera
b) Mengajarkan pasien tentang teknik ambulasi
c) Mengkaji kemampuan pasien dan mobilisasi
d) Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri
e) Mendampingi dan membantu pasien mobilisasi dan memenuhi kebutuhan ADL
pasien
f) Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan kalau memberikan bantuan
g) Konsultasi dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai kebutuhan
9. Evaluasi diri
Untuk meningkatkan kepercayaan diri agar lebih mandiri dalam melakukan tindakan
mandiri keperawatan