Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari/ Tanggal : Jum’at, 03 Februari 2017


Jam/ Waktu : 10.00 WIB
Sub Pokok bahasan : Range Of Motion (ROM)
Sasaran : Pengasuh An. T
Tempat : Di ruang tamu Wisma Paul

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mendapat pendidikan kesehatan atau penyuluhan tentang Range Of
Motion (ROM) selama ± 30 menit diharapkan pengasuh dapat mengerti tentang
(ROM).

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan keluarga dapat menyebutkan dan
menjelaskan tentang:
1) Apa Pengertian Latihan rentang gerak?
2) Apa Tujuan Latihan rentang gerak?
3) Apa manfaat latihan rentang gerak?
4) Apa indikasi latihan rentang gerak?
5) Apa kontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan rentang
gerak?
6) Apa prinsip-prinsip penerapan teknik latihan rentang gerak?
7) Apa prosedur pelaksanaan latihan rentang gerak aktif dan pasif?

III. Garis Besar Materi


1) Pengertian Latihan rentang gerak
2) Tujuan Latihan rentang gerak
3) Manfaat Latihan rentang gerak
4) Indikasi Latihan rentang gerak
5) Kontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan latihan rentang
gerak
6) Prinsip-prinsip penerapan teknik latihan rentang gerak
7) Prosedur pelaksanaan latihan rentang gerak aktif dan pasif

IV. Metode penyuluhan


a. Ceramah
b. Tanya Jawab

V. Media Penyuluhan
Leaflet

VI. Proses Kegiatan Penyuluhan


No Kegiatan Respon Klien Waktu
1 Pendahuluan:
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam 5 menit
b. Menjelaskan Tujuan b. Mendengarkan
c. Kontrak waktu c. Memberi respon
2 Penjelasan materi:
a. Pengertian latihan Mendengarkan dan 15 menit
rentang gerak memperhatikan
b. Tujuan latihan rentang
gerak
c. Manfaat latihan rentang
gerak
d. Indikasi latihan rentang
gerak
e. Kontraindikasi dan hal-
hal yang harus
diwaspadai pada latihan
rentang gerak
f. Prinsip-prinsip
penerapan teknik latihan
rentang gerak
3 Penutup:
a. Tanya jawab a. Menanyakan hal 10 menit
b. Menyimpulkan hasil yangbelum jelas
penyuluhan b. Aktif bersama
c. Memberi salam dalam
menyimpulkan
c. Membalas salam
VII. Evaluasi
Secara : Lisan
Observasi

VII. Daftar Pustaka


Karlina, Dewi. 2013. Keterampilan Dasar Keperawatan Klinis. Yogyakarta:
Imperium.
Kusyati, Eni. Dkk. 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium. Jakarta:
EGC.
Potter dan Perry. 2010. Fundamental Keperawatan. Buku II, Edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika.
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
RANGE OF MOTION (ROM) POST STROKE

 Apa itu Pengertian Range Of Motion (ROM) Post Stroke atau latihan rentang
gerak?
Latihan rentang gerak adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan peregangan otot, dimana klien menggerakkan masing-
masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
Latihan rentang gerak adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan
tonus otot (Potter & Perry, 2005).

 Apa Tujuan Range Of Motion (ROM) Post Stroke?


Tujuan latihan rentang gerak adalah meningkatkan atau mempertahankan
fleksibilitas dan kekuatan otot, mempertahankan fungsi jantung dan
pernapasan, mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi (Potter & Perry,
2005).

 Apa manfaat Range Of Motion (ROM) Post Stroke?


Manfaat latihan rentang gerak adalah menentukan nilai kemampuansendi
tulang dan otot dalam melakukan pergerakan, memperbaiki tonus otot,
memperbaiki tolernsi otot (Potter & Perry, 2005).

 Indikasi Range Of Motion (ROM) Post Stroke?


1) Indikasi Aktif Range Of Motion (AROM)
Indikasi latihan rentang gerak aktif adalah pada saat pasien dapat melakukan
kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan
bantuan atau tidak. Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat
menggerakkan persendian sepenuhnya. Aktif Range Of Motion (AROM) dapat
digunakan untuk program latihan aerobik. (AROM) digunakan untuk
memelihara mobilisasi ruas diatas dan dibawah daerah yang tidak dapat
bergerak.
2) Indikasi Pasif Range Of Motion (PROM)
Indikasi latihan rentang gerak pasif adalah pada daerah dimana terdapat
inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan
menghambat proses penyembuhan. Ketika pasien tidak dapat atau tidak
diperbolehkan untuk bergerak aktif pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya
keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total (Potter & Perry, 2005).

 Apa saja kontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan Range
Of Motion (ROM) Post Stroke ?
Latihan rentang gerak tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat
mengganggu proses penyembuhan cedera. Gerakan yang terkontrol dengan
seksama dalam batas-batas gerakan yang bebas nyeri selama fase awal
penyembuhan akan memperlihatkan manfaat terhadap penyembuhan dan
pemulihan. Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak atau terdapat gerakan yang
salah, termasuk meningkatnya rasa nyeri dan peradangan
Range Of Motion (ROM) tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau
kondisinya membahayakan (life threatening). Pasif Range Of Motion (PROM)
dilakukan secara hati-hati pada sendi-sendi besar, sedangkan aktif Range Of
Motion (AROM) pada sendi ankle dan kaki untuk meminimalisasi venous
stasis dan pembentukan trombus. Pada keadaan setelah infark miokard, operasi
arterikoronaria, dan lain-lain, (AROM) pada ekstremitas atas masih dapat
diberikan dalam pengawasan yang ketat (Potter & Perry, 2005).

 Prinsip-prinsip penerapan teknik Range Of Motion (ROM) Post Stroke ?


1) Rentang gerak harus diulang sekitar 8 kali dan dilatih minimal 2 kali sehari.
2) Rentang gerak dilakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
klien.
3) Dalam merencanakan program latihan rentang gerak, perhatikan umur klien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4) Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan rentang gerak adalah leher,
jari lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5) Rentang gerak dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang mengalami proses penyakit atau kelemahan.
6) Melakukan latihan rentang gerak harus sesuai waktunya, misalnya setelah
mandi atau perawatan rutin telah dilakukan (Potter & Perry, 2005).

 Prosedur pelaksanaan latihan rentang gerak aktif dan pasif


1) Latihan Range Of Motion (ROM) Aktif
Prosedur pelaksanaan: perawat memberikan bimbingan dan instruksi atau
motivasi kepada klien untuk menggerakan persendian-persendian tubuh sesuai
dengan rentang geraknya masing-masing.
2) Latihan Range Of Motion (ROM) Pasif
Menurut Karlina, Dewi (2013:137) langkah-langkah melakukan Range Of
Motion (ROM) pasif adalah:
(1) Cuci tangan.
(2) Jelaskan prosedur kepada klien.
(3) Atur/sesuaikan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman. Pilih satu sisi
tempat tidur untuk memulai latihan ROM pasif.
(4) Angkat bagian anggota badan yang akan dilatih.
(5) Sangga semua persendian selama aktivitas latihan.
(6) Gunakan gerakan lembut dan perlahan ketika melakukan latihan. Ulangi
setiap latihan tiga kali. Hentikan jika klien mengeluh sakit atau tidak
nyaman.
(7) Mulai latihan dengan leher klien dan kerjakan ke bawah.
(8) Lenturkan, rentangkan dan putarleher klien. Sangga kepalanya
dengantangan anda.
(9) Latih bahu dan siku klien.
Tekuk dan luruskan pergelangan tanggan. Angkat lengan klien dari sisi ke
kepala. Lakukan rotasi internal dengan menggerakan lengan klien
didadanya. Secara eksternal putar bahu klien dengan menggerakan lengan
jauh dari klien (rotasi eksternal). Tekuk dan luruskan siku klien.
(10) Lakukan semua latihan pada pergelangan dan jari-jari tangan klien.
Tekuk dan luruskan pergelangan tangan. Abduksi dan adduksi-kan
(menjauhkan dan mendekatkan) pergelangan tanggan. Rotasi dan pronasi-
kan (menjauh dan melungkupkan) pergelangan tangan. Tekuk dan luruskan
jari-jari klien. Abduksi dan adduksi-kan jari-jari. Rotasikan/putar jempol.
(11) Latih pinggul dan kaki (bagian betis) klien.
Tekuk dan luruskan pinggul dan lutut sambil menyokong/menyangga kaki
(bagian betis). Abduksi dan adduksi-kan pinggul dengan mengerakkan kaki
klien yang diluruskan ke arah anda dan kemudian kembali ke posisi
median/tengah. Lakukan rotasi internal dan eksternal pada persendian
panggul dengan memutar kaki (bagian betis) ke arah dalam dan kemudian
ke arah luar.
(12) Lakukan latihan pada pergelangan kaki dan kaki (kaki: bagian telapak kaki).
Lakukan dorsofleksi dan plantar fleksi pada kaki. Abduksi dan adduksi-kan
jari-jari kaki. Eversi dan inversi-kan (memiringkan ke luar dan ke dalam)
kaki.
(13) Pindah ke sisi laidi tempat tidur dan ulangi latihan.
(14) Posisikan dan tutupi klien. Kembalikan tempat tidur pada posisi rendah.
(15) Cuci tangan anda.
(16) Dokumentasi penyelesaian latihan ROM pasif.

Menurut Alimul, Aziz (2006:188-198) latihan Range Of Motion (ROM)


Aktif dan Pasif:
(1) Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

Gambar Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan


Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Atur posisi lengan
pasien dengan mejauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan lengan. Pegang
tangan pasien dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain memegang
pergelangan tangan pasien. Tekut tangan pasien kedepan sejauh mungkin. Catat
perubahan yang terjadi.
(2) Fleksi dan ekstensi siku

Gambar Latihan fleksi dan ekstensi siku


Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Atur posisi lengan
pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak mengarah ketubuhnya.
Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya dengan tangan lainnya.
Tekuk siku pasien sehingga tangannya mendekat bahu. Lakukakn dan kembalikan
keposisi sebelumnya. Catat perubahan yang terjadi.
(3) Pronasi dan supinasi lengan bawah

Gambar Latihan Pronasi dan supinasi lengan bawah


Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Atur posisi lengan
bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk. Letakkan satu tangan
perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan
lainnya. Putar tangan lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.
Kembalikan keposisi semula. Putar lengan bawah pasien sehingga telapak
tangannya menghadap ke arahnya. Kembalikan keposisi semula. Catat perubahan
yang terjadi
(4) Pronasi fleksi bahu

Gambar Latihan pronasi fleksi bahu


Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Atur posisi tangan
pasien di sisi tubuhnya. Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan
pegang tangan pasien dengan tangan lainnya. Angkat lengan pasien pada posisi
semula. Catat perubahan yang terjadi.
(5) Abduksi dan adduksi

Gambar Latihan Abduksi dan adduksi


Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Atur posisi lengan
pasien di samping badannya. Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan
pegang tangan pasien dengan tangan lainnya. Gerakan lengan pasien menjauh dari
tubuhnya kearah perawat. Kembalikan keposisi semula. Catat perubahan yang
terjadi.
(6) Rotasi bahu.

Gambar Latihan rotasi bahu


Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan di lakukan. Atur posisi lengan
pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk. Letakkan satu tangan perawat
dilengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan pasien dengan tangan yang
lain. Gerakan lengan bawah kebawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan menghadpa ke atas. Kembalikan lengan keposisi semula. Catat perubahan
yang terjadi
(7) Fleksi dan ekstensi jari-jari

Gambar Latihan fleksi dan ekstensi jari-jari


Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Pegang jari-jari kaki
pasien dengan satu tangan sementara tangan lain memegang kaki. Bengkokkan
(tekuk) jari-jari ke bawah. Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.
Kembalikan keposisi semula. Catat perubahan yang terjadi.
(8) Infersi dan efersi kaki
Gambar Latihan infersi dan efersi kaki
Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Pegang separuh
bagian atas kaki pesien dengan satu jari dan pegang pergelangan kaki dengan
tangan satunya. Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki
lainnya. Kembalikan keposisi semula. Putar kaki keluar sehingga bagian telapak
kaki menjauhi kaki yang lain. Kembalikan keposisi semula. Catat perubahan
yang terjadi.
(9) Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki

Gambar Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan kaki


Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Letakkan satu tangan
perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di atas pergelangan
kaki. Jaga kaki lurus dan rileks. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
Catat perubahan yang terjadi.
(10) Fleksi dan esktensi lutut
Gambar Latihan fleksi dan esktensi lutut
Caranya dengan menjelaskan prosedur yag akan dilakukan. Letakkan satu tangan
di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan yang lain. Angkat
kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha. Lanjutkan menekuk lutut kearah dada
sejauh mungkin. Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke
atas. Kembali keposisi semula. Catat perubahan yang terjadi.
(11) Rotasi pangkal paha

Gambar Latihan rotasi pangkal paha


Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Letakkan satu tangan
perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di atas lutut. Putar kaki
mejauhi perawat. Kembalikan keposisi semula. Catat perubahan yang terjadi.
(12) Abduksi dan adduksi pangkal paha
Gambar Latihan abduksi dan adduksi pangkal paha.
Caranya dengan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. Letakkan satu tangan
perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit. Jaga posisi kaki pasien
lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tmpat tidur, gerakan kaki menjauhi
badan pasien. Gerakan kaki mendekati badan pasien. Kembalikan keposisi
semula. Catat perubahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai