Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Mobilisasi Pada Pasien Post Operasi


Sasaran : Klien dan keluarganya
Hari/tanggal : Jumat,1 Desember 2017
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang Dahlia, di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya
Penyuluh : Kelompok 3,
Mahasiswa Program Studi Ners STIKes Eka Harap
Palangka Raya

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga klien mampu
memahami tentang mobilisasi pada pasien post operasi.

1. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan klien dan keluarganya dapat :
1) Mengetahui dan memahami pengertian mobilisasi
2) Mengetahui dan memahami tujuan mobilsasi pada pasien post operasi.
3) Mengetahui dan memahami sasaran mobilisasi dini
4) Mengetahui dan memahami kontraindikasi mobilisasi dini pada pasien
5) Mengetahui dan memahami cara mobilisasi dini

2. Materi
1) Pengertian mobilisasi
2) Tujuan mobilsasi pada pasien post operasi
3) Sasaran mobilisasi dini
4) Kontraindikasi mobilisasi dini pada pasien
5) Cara mobilisasi dini

3. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab

4. Media
1) Lembar balik
2) Leaflet
5. Evaluasi
1) Bentuk: test lisan
2) Materi test::
(1) Pengertian mobilisasi
(2) Tujuan mobilsasi pada pasien post operasi
(3) Sasaran mobilisasi dini
(4) Kontraindikasi mobilisasi dini pada pasien
(5) Cara mobilisasi dini.
3) Kriteria Evaluasi
Klien dan keluarganya dapat menjelaskan kembali :
(1) Pengertian mobilisasi
(2) Tujuan mobilsasi pada pasien post operasi
(3) Sasaran mobilisasi dini
(4) Kontraindikasi mobilisasi dini pada pasien
(5) Cara mobilisasi dini.

6. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1. 1 menit Pembukaan : 1) Menjawab salam.
1) Membuka kegiatan dengan 2) Mendengarkan dan
mengucapkan salam. memperhatikan.
2) Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan.
3) Menyebutkan materi yang akan
diberikan.
2. 7 menit Pelaksanaan : 1) Memperhatikan dan
Menjelaskan tentang : menjawab pertanyaan
1) Pengertian mobilisasi
yang diajukan.
2) Tujuan mobilsasi pada pasien
2) Bertanya dan
post operasi
menjawab pertanyaan
3) Sasaran mobilisasi dini
4) Kontraindikasi mobilisasi dini yang diajukan.
pada pasien
5) Cara mobilisasi dini.
3. 6 menit Evaluasi : 1) Menjawab pertanyaan
Menanyakan kepada klien atau
keluarganya tentang materi yang
telah diberikan, meminta klien atau
keluarganya untuk mengulang
kembali.
4. 1 menit Terminasi : 1) Mendengarkan
1) Mengucapkan 2) Menjawab salam
terimakasih atas perhatiannya.
2) Mengucapkan salam penutup.

8. Referensi
Brunner & Suddarth.2002.Keperawatan medical bedahVol 1.Jakarta:EGC
Dini, Kasdu. (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta : Puspa Swara
Susan J. Garrison, 2004. Dasar-dasar Terapi dan Latihan Fisik. Jakarata :
Hypocrates.

Palangka Raya, 1 Desember 2017


Penyuluh

Kelompok 3

MATERI PENYULUHAN

MOBILISASI PASIEN POST OPERASI

1. Pengertian
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah,
teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk
kemandirian (Barbara Kozier, 1995). Pergerakan yang dilakukan dengan mela-tih
bagian-bagian tubuh untuk peregangan atau belajar berjalan yang terbagi menjadi
gerak aktif dan gerak pasif.
Sebaliknya keadaan imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau
keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk
dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan
gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J. Garrison, 2004)
Mobilisasi setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah operasi
dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari
tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner &
Suddarth, 2002)
Menurut Carpenito (2000), Mobilisasi Post Operasi merupakan suatu aspek
yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk
mempertahankan kemandirian. Dari Kedua definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa mobilisasi Post Operasi adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian
sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi
fisiologis.
Konsep mobilisasi mula mula berasal dari ambulasi Post Operasi yang
merupakan pengembalian secara berangsur angsur ke tahap mobilisasi
sebelumnya untuk mencegah komplikasi (Roper,1996).

2. Tujuan Mobilisasi Post Operasi


Tujuan dari mobilisasi menurut Susan J. Garrison (2004), antara lain :
1) Mempertahankan fungsi tubuh
2) Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan luka
3) Membantu pernafasan menjadi lebih baik
4) Mempertahankan tonus otot
5) Memperlancar eliminasi urin
6) Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan
atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
7) Memberi kesempatan perawat dan pasien untuk berinteraksi atau
berkomunikasi
3. Sasaran Mobilisasi Dini
1) Klien post amputasi kaki
2) Klien fraktur pada ekstremitas bawah
3) Klien post pemasangan gips
4) Klien memakai gips

4. Kontraindikasi Mobilisasi Dini Pada Pasien


Mobilisasi dini tidak dilakukan pada pasien :
1) Trombus/emboli dan peradangan pada pembuluh darah
2) Kelainan sendi atau tulang
3) Trauma baru dengan kemunginan ada fraktur yang tersembunyi atau luka
dalam
4) Nyeri berat
5) Sendi kaku atau tidak dapat bergerak

5. Cara Mobilisasi Dini


1) Latihan Pergeseran Otot
2) Latihan Rentang Gerak
3) Abduksi dan Adduksi Panggul
4) Dorso dan Plantar Fleksi Pergelangan Kaki
5) Eversi dan Inversi
6) Ekstensi dan Fleksi Jari-jari
7) Latihan menggunakan alat bantu jalan (misalnya Kruk atau Tongkat)
Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut ini akan
dijelaskan tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi seksio sesarea :
1) Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu paska operasi seksio sesarea harus tirah
baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan,
tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat
tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki
2) Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah
trombosis dan trombo emboli
3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk
4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan
Menurut Beyer, 1997
1) Tahap I : mobilisasi atau gerakan awal : nafas dalam dan batuk, ekstremitas
2) Tahap II : mobilisasi atau gerak berputar
3) Tahap III : mobilisasi atau gerakan duduk tega
4) Tahap IV : mobilisasi atau gerakan turun dari tempat tidur (3x/hr)
5) Tahap V : mobilisasi atau gerakan berjalan dengan bantuan (2x/hr)
6) Tahap VI : mobilisasi atau gerakan naik ke tempat tidur
7) Tahap VII : mobilisasi atau gerakan bangkit dari duduk ditempat tidur.

Anda mungkin juga menyukai