Anda di halaman 1dari 3

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata
yang terjadi pada saat masa perkembangan dan memiliki hambatan dalam
penilaian adaptif. Secara harafiah kata tuna adalah merugi, sedangkan grahita
adalah pikiran, dengan demikian ciri utama dari anak tunagrahita adalah lemah
dalam berpikir atau bernalar. Kurangnya kemampuan belajar dan adaptasi
sosial berada di bawah rata-rata (Mulyono Abdulrachman, 1994 : 19). Untuk
mengatasi hambatan-hambatan tersebut, anak tunagrahita diberikan cara
pelayanan pendidikan yang berbeda dengan anak normal dan harus disesuaikan
dengan taraf kelainannya. American Association On Mental Deliciency
(AAMD) dalam Mumpuniarti (2007 : 13) mengatakan klasifikasi tunagrahita
adalah tunagrahita ringan dengan IQ berkisar 50-70, tunagrahita sedang dengan
IQ berkisar 30-50 dan tunagrahita berat dan sangat berat dengan IQ berkisar <
30.
Dari ketiga jenis taraf ketunagrahitaan tersebut, yang diungkap adalah
kelompok tunagrahita ringan. Anak tunagrahita ringan adalah anak yang
mengalami hambatan dalam berbagai aspek, diantaranya dalam kemampuan
mental, bahasa, motorik, emosi dan social. Menurut Edgar Dole dalam Moh
Efendi (2006 : 89) mengatakan bahwa sesorang dikatakan tunagrahita jika (1)
secara social tidak cakap, (2) secara mental di bawah anak normal sebayanya,
(3) Kecerdasannya terhambat sejak lahir atau pada usia muda dan (4)
kematangannya terhambat.
Layanan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan harus disesuaikan dengan
karakteristik dan kemampuan anak. Layanan tersebut dapat dilaksanakan di
sekolah berupa rancangan program pembelajaran yang diberikan dalam bentuk
mata pelajaran umum dan mata pelajaran khusus. Mata pelajaran umum seperti
pelejaran Agama, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu
Pengetahuan Alam, Matematika, Pendidikan Kewaraganegaraan, Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan sedangka untuk mata pelajaran khusus adalah

1
2

Pembelajaran Bina Diri. Program pembelajaran ini diharapkan dapat membantu


anak tunagrahita ringan agar mampu menuju kemandirian dan kedewasaan
seoptimal mungkin.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapatkan rumusan masalah
yaitu “Bagaimana konsep dasar Tunagrahita serta cara melakukan Asuhan
Keperawatan Pada Anak dengan Tunagrahita?”

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan dan penulisan laporan ini adalah untuk
mengetahui konsep dasar Tunagrahita serta cara melakukan Asuhan Keperawatan
Pada Anak dengan Tunagrahita.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penulisan laporan kasus ini adalah :
1) Mengetahui dan memahami konsep dasar Tunagrahita.
2) Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Pada Anak dengan
Tunagrahita.
3) Mahasiswa mampu menganalisa dan menegakkan diagnosa atau masalah
keperawatan pada pada anak dengan Tunagrahita.
4) Mahasiswa mampu mempelajari dan menentukan intervensi keperawatan
secara menyeluruh pada anak dengan Tunagrahita.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi Mahasiswa
Manfaat penulisan asuhan keperawatan ini adalah untuk menambah
pengetahuan dan wawasan para mahasiswa keperawatan, khususnya keluarga
besar Stikes Eka Harap agar dapat lebih mengetahui dan mengerti tentang anak
dengan Tunagrahita.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan agar dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran
dan pendalaman materi kepada mahasiswa/ mahasiswi tentang teori-teori dan
3

penerapannya pada lahan praktek, dan diharapakan bagi mahasiswa/mahasiswi


untuk selalu memperhatikan pelajaran-pelajaran yang di berikan untuk di terapkan
pada saat di lahan praktek.

1.5 Metode Penulisan


Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
adalah dengan cara deskritif atau dengan cara menggambarkan suatu keadaan
kondisi berdasarkan data fakta yang diperoleh melalui studi kasus yaitu dengan
metode pengumpulan data sebagai berikut.
1.5.1 Studi Kepustakaan (Literatur)
Teknik yang didapat melalui refrensi (sumber) untuk mendapatkan
keterangan secara tertulis berkaitan dengan kasus yang disajikan langsung sesuai
kondisi yang objektif dengan mempelajari buku atau literatur-literatur yang
berkaitan dengan kasus selama pembuatan laporan.

Anda mungkin juga menyukai