Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata yang terjadi pada saat masa perkembangan dan memiliki hambatan dalam penilaian adaptif. Secara harafiah kata tuna adalah merugi, sedangkan grahita adalah pikiran, dengan demikian ciri utama dari anak tunagrahita adalah lemah dalam berpikir atau bernalar. Kurangnya kemampuan belajar dan adaptasi sosial berada di bawah rata-rata (Mulyono Abdulrachman, 1994 : 19). Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, anak tunagrahita diberikan cara pelayanan pendidikan yang berbeda dengan anak normal dan harus disesuaikan dengan taraf kelainannya. American Association On Mental Deliciency (AAMD) dalam Mumpuniarti (2007 : 13) mengatakan klasifikasi tunagrahita adalah tunagrahita ringan dengan IQ berkisar 50-70, tunagrahita sedang dengan IQ berkisar 30-50 dan tunagrahita berat dan sangat berat dengan IQ berkisar < 30. Dari ketiga jenis taraf ketunagrahitaan tersebut, yang diungkap adalah kelompok tunagrahita ringan. Anak tunagrahita ringan adalah anak yang mengalami hambatan dalam berbagai aspek, diantaranya dalam kemampuan mental, bahasa, motorik, emosi dan social. Menurut Edgar Dole dalam Moh Efendi (2006 : 89) mengatakan bahwa sesorang dikatakan tunagrahita jika (1) secara social tidak cakap, (2) secara mental di bawah anak normal sebayanya, (3) Kecerdasannya terhambat sejak lahir atau pada usia muda dan (4) kematangannya terhambat. Layanan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan harus disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan anak. Layanan tersebut dapat dilaksanakan di sekolah berupa rancangan program pembelajaran yang diberikan dalam bentuk mata pelajaran umum dan mata pelajaran khusus. Mata pelajaran umum seperti pelejaran Agama, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Pendidikan Kewaraganegaraan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan sedangka untuk mata pelajaran khusus adalah
1 2
Pembelajaran Bina Diri. Program pembelajaran ini diharapkan dapat membantu
anak tunagrahita ringan agar mampu menuju kemandirian dan kedewasaan seoptimal mungkin.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapatkan rumusan masalah yaitu “Bagaimana konsep dasar Tunagrahita serta cara melakukan Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan Tunagrahita?”
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penyusunan dan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui konsep dasar Tunagrahita serta cara melakukan Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan Tunagrahita. 1.3.2 Tujuan Khusus Secara khusus tujuan penulisan laporan kasus ini adalah : 1) Mengetahui dan memahami konsep dasar Tunagrahita. 2) Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Pada Anak dengan Tunagrahita. 3) Mahasiswa mampu menganalisa dan menegakkan diagnosa atau masalah keperawatan pada pada anak dengan Tunagrahita. 4) Mahasiswa mampu mempelajari dan menentukan intervensi keperawatan secara menyeluruh pada anak dengan Tunagrahita.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Mahasiswa Manfaat penulisan asuhan keperawatan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan para mahasiswa keperawatan, khususnya keluarga besar Stikes Eka Harap agar dapat lebih mengetahui dan mengerti tentang anak dengan Tunagrahita. 1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Bagi institusi pendidikan agar dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran dan pendalaman materi kepada mahasiswa/ mahasiswi tentang teori-teori dan 3
penerapannya pada lahan praktek, dan diharapakan bagi mahasiswa/mahasiswi
untuk selalu memperhatikan pelajaran-pelajaran yang di berikan untuk di terapkan pada saat di lahan praktek.
1.5 Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah dengan cara deskritif atau dengan cara menggambarkan suatu keadaan kondisi berdasarkan data fakta yang diperoleh melalui studi kasus yaitu dengan metode pengumpulan data sebagai berikut. 1.5.1 Studi Kepustakaan (Literatur) Teknik yang didapat melalui refrensi (sumber) untuk mendapatkan keterangan secara tertulis berkaitan dengan kasus yang disajikan langsung sesuai kondisi yang objektif dengan mempelajari buku atau literatur-literatur yang berkaitan dengan kasus selama pembuatan laporan.