Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Range Of Motion (ROM) pasif


Hari/tanggal : 28 Mei dan 12 Juni 2019
Waktu : 25 menit
Tempat : Ruang perawatan Dewasa (PRIA DAN WANITA)
Sasaran : Perawat

A. Tujuan Umum Penyuluhan


Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, perawat diharapkan
mampu memahami dan melakukan tehnik latihan ROM pasif sesuai
dengan SOP yang tepat pada pasien.

B. Tujuan Khusus Penyuluhan


Setelah diberikan penyuluhan SOP tentang latihan ROM pasif pada
perawat diharapkan mampu :
1) Menjelaskan pengertian latihan ROM pasif
2) Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi latihan ROM pasif
3) Menyebutkan manfaat latihan ROM pasif
4) Mendemonstrasikan kembali langkah-langkah latihan ROM pasif
5) Melaksanakan latihan ROM pada pasien sesuai indikasi

C. Materi Penyuluhan
1) Pengertian latihan ROM pasif
2) Indikasi dan kontraindikasi latihan ROM pasif
3) Manfaat Latihan ROM pasif
4) Hal – hal yang harus diperhatikan dalam latihan ROM pasif
5) Prosedur latihan ROM pasif
D. Kegiatan Belajar Mengajar
No Kegiatan penyuluhan Metode Media Fase
waktu
1 Pembukaan: Ceramah Leaflet 5 menit
a. Memberi salam dan
b. Memperkenalkan diri laptope
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
d. Kontrak waktu
e. Mengajukan pertanyaan
2 Kegiatan inti : Ceramah Leaflet 10 menit
a. Menjelaskan pengertian diskusi
latihan ROM pasif
b. Menyebutkan indikasi
dan kontraindikasi
latihan ROM pasif
c. Menyebutkan manfaat
latihan ROM pasif
d. Mendemonstrasikan
kembali prosedur
latihan ROM pasif
3 Penutup : Ceramah Leaflet 10 menit
a. Memberikan Diskusi dan
kesempatan bertanya laptope
b. Menjawab pertanyaan
c. Mengajukan pertayaan
d. Menyampaikan
kesimpulan
e. Lakukan kontrak untuk
kegiatan selanjutnya
f. Menyampaikan salam
penutup
E. Evaluasi
1) Prosedur : Diberikan setelah akhir kegiatan penyuluhan.
2) Waktu : 25 menit
3) Bentuk soal : Lisan
4) Jumlah soal : 5 butir
5) Jenis soal : Essay

Pertanyaan :

1) Jelaskan pengertian latihan ROM pasif ?


2) sebutkan Indikasi dan kontraindikasi latihan ROM pasif ?
3) sebutkan Manfaat Latihan ROM pasif ?
4) Sebutkan Hal – hal yang harus diperhatikan dalam latihan ROM pasif
?
5) Sebutkan Prosedur latihan ROM pasif

F. Sumber
Louis. 2013. Stroke Esensial. Jakarta : PT Indeks Permata Puri Media

Marsinova Derison. Latihan Range Of Motion (Rom) Pasif Terhadap


Rentang Sendi Pasien Pasca Stroke. Vol. VII No. 2 2016.
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/download/6450/5289

Mariana. 2014. Tekanan Darah Pada Pasien Stroke Yang Mendapat


Latihan Range Of Motion (ROM).
http://ejournal.stikesmukla.ac.id/index.php/triage/article/download/
178/176

Suddarth &Brunner. 2015. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC


Setiyowati Eppy. 2017. Intervensi Latihan Range Of Motion (Rom) Aktif
Pada Ekstremitas Atas Terhadap Perubahan Emosional Pada Pasien
Pasca Stroke Di Poli Saraf.
Http://Digilib.Stikeskusumahusada.Ac.Id/Files/Disk1/39/01-Gdl-
Brendipran-1931-1-Kti_Bren-A.Pdf
MATERI LATIHAN ROM PASIF

A. Pengertian ROM Pasif


Latihan ROM pasif adalah latihan yang diberikan pada klien yang
mengalami kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan pada
tulang dan sendi dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga
klien memerlukan bantuan perawat atau keluarga. Mobilisasi Pasif ini
sebaiknya dilakukan sejak hari pertama klien tidak diperkenankan
meninggalkan tempat tidur atau klien yang jarang bergerak sehingga
terjadi kekakuan pada otot, maka dalam hal ini dilakukan mobilisasi pasif.
Latihan ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal
dari orang lain (perawat) atau alat mekanik

B. Indikasi dan Kontraindikasi ROM Pasif


1) Indikasi
a) Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
b) Kelemahan otot
c) Klien dengan tirah baring lama

2) KontraIndikasi
a) Trombus/emboli pada pembuluh darah
b) Kelainan sendi atau tulang
c) Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

C. Manfaat Pergerakan (Range Of Motion ( ROM )


1) Memelihara kelenturan dari tulang dan sendi
2) Menjaga agar tidak terjadi kerapuhan tulang
3) Meningkatkan kekuatan otot
4) Menjaga agar peredaran darah lancar

D. Hal – Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pergerakan (ROM)


1) Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing
atau kecapaian
2) Pastikan pakaian dalam keadaan longgar
3) Jangan lakukan pada penderita patah tulang
4) Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan
5) Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan /
luka pada penderita
6) Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman ketika melakukan
latihan
7) Gerakan bagian tubuh dengan lancar, pelan dan berirama
8) Hindari gerakan yang terlalu sulit
9) Jika kejang pada saat latihan, hentikan
10) Jika terjadi kekakuan tekan pada daerah yang kaku, teruskan latihan
dengan perlahan

E. Macam-macam gerakan ROM Pasif


1) Fleksi, yaitu gerakan menekuk persendian
2) Ekstensi,yaitu gerakan meluruskan persendian
3) Abduksi, yaitu gerakan menjauhi sumbu tubuh
4) Adduksi, yaitu gerakan mendekati sumbu tubuh
5) Rotasi, yaitu gerakan memutar atau menggerakkan satu bagian
melingkari aksis tubuh
6) Pronasi, yaitu gerakan memutar kebawah / menelungkupkan tangan
7) Supinasi, yaitu gerakan memutar keatas / menegadahkan tangan
8) Inversi, yaitu gerakan kedalam
9) Eversi, yaitu gerakan keluar

F. Prosedur Latihan ROM Pasif

Latihan sendi bahu


1) Pasien dalam posisi telentang
2) Satu tangan perawat menopang dan memegang siku, tangan yang
lainnya memegang pergelangan tangan
3) Luruskan siku pasien, gerakkan lengan pasien menjauhi dari
tubuhnya kearah perawat (abduksi)
4) Kemudian gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (adduksi)
5) Gerakkan lengan bawah kebawah sampai menyenuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap kebawah (rotasi internal)
6) Turunkan dan kembalikan ke posisi semula dengan siku tetap
lurus
7) Gerakkan lengan bawah kebelakang sampai menyentuh tempat
tidur, telapak tangan mengahadap keatas (rotasi eksternal)
8) Turunkan dan kembalikan keposisi semuala dengan siku tetap
lurus
9) Hindari penguluran yang berlebihan pada bahu
10) Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali atau sesuai toleransi
Latihan sendi siku
1) Pasien dalm posisi terlentang
2) Perawata memegang pergelangan tangan pasien dengan satu
tangan, tangan lainnya menahan lengan bagian atas
3) Posisi tangan pasien supinasi, kemudian lakukan gerakan
menekuk (fleksi) dan meluruskan (ekstensi) siku
4) Instruksikan agar pasien tetap rileks
5) Pastikan gerakan yang diberikan berada pada midline yang benar
6) Perhatikan rentang gerak sendi yang dibentuk, apakah berada
dalam jarak yang normal atau terbatas
7) Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali atau sesuai toleransi
Latihan sendi pergelangan tangan
1) Pasien dalam posisi terlentang
2) Perawat memegang lengan bawah pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya memegang pergelangan tangan pasien keatas dan
kebawah
3) Instruksikan agar pasien tetap rileks
4) Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali atau sesuai toleransi
Latihan sendi jari-jari tangan
1) Pasien dalam posisi terlentang
2) Perawat memegang pergelangan tangan pasien dengan satu
tangan, tangan lainnya membantu pasien mengepal atau menekuk
jari-jari tangan pasien
3) Perawat memegang telapak tangan dan keempat jari pasien dengan
satu tangan, tangan lainnya memutar ibu jari tangan
4) Tangan perawat membantu melebarkan jari-jari pasien kemudian
merapatkan kembali
5) Instruksikan pasien tetap rileks
6) Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali atau sesuai toleransi
Latihan sendi pangkal paha
1) Pasien dalam posisi terlentang
2) Letakkan satu tangan perawat dibawah lutut pasien dan satu
tangan pada tumit
3) Jaga posisi kaki pasien tetap lurus, angat kaki kurang lebih 8 cm
dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien
4) Gerakkan kaki mendekati badan pasien
5) Kembali ke posisi semula
6) Kemudian letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki
dan satu tangan yang lain diatas lutut
7) Putar kaki menjauhi perawat
8) Kembali keposisi semula
9) Hindari pengangkatan berlebihan pada kaki
10) Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali atau sesuai toleransi
Laihan sendi lutut
1) Pasien dalam posisi terlentang
2) Satu tangan perawat berada dibawah lutut pasien dan memegang
tumit pasien dengan tangan yang lain
3) Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha
4) Lanjutkan menekuk lutut kearah dada sejauh mungkin
5) Luruskan lutut dengan mengangkat kaki keatas
6) Instruksikan pasien agar rileks
7) Perhatikan rentang gerak sendi yang dibentuk, apakah berada
dalam jarak yang normal atau terbatas
8) Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali atau sesuai toleransi
Latihan sendi pergelangan kaki
1) Pasien dalam posisi terlentang
2) Perawat memegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu
jari dan pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya
3) Putar kaki kedalam sehingga telapak kaki menghadap kekaki
lainnya (infersi)
4) Kembalikan keposisi semula
5) Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang
lain (efersi)
6) Kembali keposisi semula
7) Kemudian letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien
dan satu tangan yang lain diatas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus
dan rileks
8) Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki kearah pasien
(dorso fleksi)
9) Kembalikan keposisi semula
10) Tekuk jari-jari kaki menjauhi dada pasien (lantar fleksi)
11) Kembalikan keposisi semula
12) Instruksikan agar pasien tetep rileks
13) Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali atau sesuai toleransi
Latihan sendi jari-jari kaki
1) Pasien dalam posisi terlentang
2) Perawat memegang pergelangan kaki pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya membantu pasien membuat gerakan menekuk jari-
jari kaki dan kemudian meluruskan jari-jari kaki pasien
3) Tangan perawat membantu melebarkan jari-jari kaki pasien
kemudian merapatkan kembali
4) Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali atau sesuai toleransi

Anda mungkin juga menyukai