Anda di halaman 1dari 46

Tujuan Pembelajaran

• Pengertian Napza
• Penggolongan Napza
• Jenis Napza Yang Sering Disalahgunakan
• Tanda & Gejala
• Mekanisme Penggunaan Napza Dalam Tubuh
• Faktor – Faktor Penyebab Panyalahgunaan
Napza
• Proses Terjadinya Payalahgunaan &
Ketergantungan Napza
• Bahaya Penyalahgunaan Napza
• Dampak Penyalahgunaan &
Ketergantungan Napza
• Upaya Penanggulangan Napza
• Proses Keperawatan Penyalahgunaan &
Ketergantungan Napza
Pengertian & Istilah
• Napza adalah narkotika, alkohol, psikotropika
dan zat adiktif lainnya
• Narkotika menurut UU RI No 2 tahun 1997
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan makanan
• Psikotropika menurut UU RI No 5 tahun 1997
adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
• Zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang
berpengaruh psikoaktif diluar disebut narkotika,
dan psikotropika
• Penyalahgunaan napza adalah penggunaan napza
yang bersifat patologis, paling sedikit telah
berlangsung satu bulan lamanya sehingga
menimbulkan gangguan dalam pekerjaan dan
fungsi sosial
• Ketergantungan terhadap NAPZA dibagi
menjadi 2, yaitu :
– Ketergantungan fisik adalah keadaan bila seseorang
mengurangi atau menghentikan penggunaan Napza
terterntu yang biasa digunakan
– Ketergantungan psikologis adalah suatu keadaan
bila berhenti menggunakan Napza tertentu,
seseorang akan mengalami kerinduan yang sangat
kuat
• Intoksikasi adalah kondisi fisik dan perilaku
abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya
melebihi batas toleransi tubuh
• Gejala putus zat (Napza) atau withdrwall
adalah tanda dan gejala berupa keluhan fisik
yang spesifik yang timbul setelah dilakukan
penghentian atau pengurangan zat
• Toleransi adalah peningkatan jumlah
pemakaian zat yang semakin lama semakin
banyak, untuk mendapatkan efek yang sama
Penggolongan Napza
• Berdasarkan Undang – Undang
– Penggolongan Narkotika terdiri dari 3
• Golongan I, tidak digunakan untuk terapi
berpotensi tinggi ketergantungan
• Golongan II, dapat digunakan untuk terapi dan
berpotensi tinggi ketergantungan
• Golongan III, dapat digunakan untuk terapi dan
berpotensi rendah untuk ketergantungan
– Penggolongan Psikotropika terdiri dari 4,
yakni :
• Golongan I, psikotropika yang hanya dapat
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
tidak untuk terapi, berpotensi tinggi
ketergantungan
• Golongan II, psikotropika yang dapat digunakan
untuk terapi, berpotensi tinggi ketergantungan
• Golongan III, psikotropika yang digunakan untuk
untuk terapi, berpotensi sedang ketergantungan
• Golongan IV, psikotropika yang digunakan untuk
terapi, dan berpotensi ringan ketergantungan
• Berdasarkan Efek Terhadap Sumsum
Syaraf Pusat
– Depresan adalah Zat yang bekerja menekan
susunan syaraf pusat yang dapat
mengakibatkan penurunan kesadaran.
– Stimulan adalah zat yang mempunyai
khasiat merangsang kerja otak, sehingga
menyebabkan pemakainya menjadi aktif
– Halusinogen adalah zat yang dapat
menimbulkan efek halusinasi yang dapat
merubah perasaan dan pikiran
Jenis Napza Yang Sering
Disalahgunakan
• Opioida dihasilkan dari getah Opium
Poppy di olah menjadi morfin kemudian
dengan proses tertentu dihasilkan putaw,
yang kekuatannya 10 kali melebihi
morfin. Sedangkan opioida sintetik
mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat
dari morfin, codein, methadon.
• Opioida di bagi menjadi tiga golongan besar,
yaitu :
– Opioida alamiah ( Opiat) : morfin, Opium,
Codein.
– Opioida semisintetik : Heroin / Putaw dan
Hidromorfin.
– Opioida sintetik : Maferidin, Propoksipen
dan metadon.
• Kokain
– Kokain merupakan alkoloida yang di dapat dari tanaman
belukar erythroxylon coca,
– kokain mempunyai dua bentuk, yaitu kokain
Hidroklorid dan free base. Biasanya dalam bentuk
bubuk putih, disalahgunakan dengan cara menghirup,
yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa
bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca atau alas
yang permukaannya datar kemudian di hirup dengan
menggunakan penyedot atau dengan cara di bakar
bersama dengan tembakau yang sering di sebut
cocopuff,
• ada juga dengan melalui suatu proses
menjadi bentuk padat untuk di hirup
asapnya yang sering di sebut free basing.
Efek pemakaian kokain. pemakai akan
merasa segar, kehilangan nafsu makan,
menambah percaya diri dan dapat
menghilangkan rasa sakit dan lelah.
Kanabis
• Kanabis berasal dari tanaman kanabis sativa
atau kanabis indica. Cara penggunaan : di hisap
dengan cara di padatkan menyerupai rokok
atau dengan menggunakan pipa rokok.
• Efek rasa dari kanabis tergolong cepat,
pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa
gembira berlebihan ( euphoria ), sering
berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi,
selera makan tinggi, sensitif, kering pada mulut
dan tenggorokan.
• Amfetamin
– Bentuknya ada yang berbentuk bubuk
berwarna putih dan keabuan dan juga tablet.
Cara penggunaan : dengan cara di hirup.
Sedangkan yang tablet di minum dengan air.
– Ada dua jenis aphetamine :
• MDMA ( Methylene dioxy methamphetamine)
Di kemas dalam bentuk tablet dan kapsul
(ekstasi)
• Methamphetamine (sabu-sabu)
• LSD ( Lysergic Acid )
– LSD termasuk dalam golongan halusinogen. Bentuk
: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran
kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam
banyak warna dan gambar. Ada juga yang
berbentuk pil dan kapsul.
– Cara penggunaan : Meletakkan LSD pada
permukaan lidah, dan beraksi setelah 30-60 menit
kemudian, menghilang setelah 8-12 jam. Efek rasa :
terjadi halusinasi tempat, warna dan waktu sehingga
timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan
menyeramkan dan lama-lama menjadikan
penggunanya paranoid.
• Sedatif Hipnotik ( Benzodiazepine)
– Termasuk golongan zat sedative ( obat
penenang) dan Hipnotika ( obat tidur).
Cara pemakaian : dengan diminum, di
suntikkan, atau di masukkan lewat anus.
– Di gunakan di bidang medis untuk
pengobatan pada pasien yang mengalami
kecemasan, kejang, stress serta sebagai obat
tidur.
• Solvent / Inhalasi
– Adalah uap gas yang di gunakan dengan cara di
hirup. Contohnya : Aerosol, lem, isi korek api gas,
tiner, tip-ex, pembersih kuteks, uap bensin.
– Biasanya di gunakan dengan cara coba-coba oleh
anak di bawah umur dan pada golongan yang
kurang mampu.
– Efek yang di timbulkan : pusing, kepala berputar,
halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi
paru, jantung dan hati.
• Alkohol
– Merupakan zat psikoaktif yang sering di gunakan
manusia.
– Di peroleh dari proses fermentasi madu, gula, sari
buah dan umbi-umbian yang menghasilkan kadar
alkohol tidak lebih dari 15%, setelah itu dilakukan
proses penyulingan sehingga di hasilkan kadar
alkohol yang lebih tinggi bahkan 100%.
– Nama jalanan : booze, drink. Efek yang di
timbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran
Tanda & Gejala
• Tanda-tanda nonfisik yang biasa ditampakkan
dirumah :
– Membangkang terhadap teguran orang tua
– Tidak mau memperdulikan peraturan keluarga
– Mulai melupakan tanggung jawab rutinnya dirumah
– Malas mengurus diri
– Sering tersinggung dan mudah marah
– Sering berbohong
– Banyak menghindar pertemuan dengan anggota
keluarga lainnya
– Bersikap lebih kasar terhadap anggota
keluarga lainnya dibandingkan sebelumnya
– Pola tidak berubah : pagi susah
dibangunkan, malam suka begadang
– Menghabiskan uang tabungannya dan selalu
kehabisan uang (bokek)
– Sering mencuri uang dan barang-barang
berharga dirumah, dan sering tidak diketahui
– Sering merongrong keluarganya untuk minta
uang dengan berbagai alasan
– Berubah teman dan jarang mau
mengenalkan teman-temannya
– Sering pulang lewat jam malam dan
menginap dirumah teman
– Sering pergi disko, mall atau pesta
– Bila ditanya sikapnya defensif atau penuh
kebencian
– Sekali-sekali dijumpai dalam keadaan
mabuk, bicara pelo, dan jalan sempoyongan
– Ada obat-obatan, kertas timah, bau-bauan
yang tidak biasa dirumah
• Tanda-tanda nonfisik yang biasa
ditampakkan disekolah :
– Prestasi di sekolah tiba-tiba menurun
mencolok
– Membolos sekolah, tidak disiplin
– Perhatian terhadap lingkungan tidak ada
– Sering kelihatan mengantuk disekolah
– Sering keluar dari kelas pada waktu jam
pelajaran dengan alasan kekamar mandi
– Sering terlambat masuk ke kelas setelah jam
istirahat
– Mudah tersinggung dan mudah marah di
sekolah
– Sering berbohong
– Meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu
– Mengeluh
– Mulai sering berkumpul dengan anak-anak
yang tidak beres disekolah
– Sekali-sekalai di jumpai dalam keadaan
mabuk, bicara pelo (cadel) dan jalan
sempoyongan
Mekanisme Pengunaan Napza Dalam
Tubuh
• Mekanisme kerja obat dalam tubuh merupakan
suatu keadaan dimana obat tersebut merangsang
susunan saraf pusat untuk bekerja sesuai dengan
karakteristik zat yang digunakan.

Mekanisme Penggunaan Napza Dalam Tubuh


1. Melalui Saluran Pernapasan
2. Melalui Saluran Pencernaan
3. Melalui Aliran Darah
Faktor – Faktor Penyebab Penyalahgunaan
Napza
• Faktor zat
– Tidak semua zat yang akan digunakan akan
memberikan pengaruh yang sama bagi pemakai
– Dalam hal ini hanya obat dengan pengaruh
farmakologi tertentu yang akan menimbulkan
ketergantungan dan yang tidak menimbulkan
ketergantungan
• Faktor Individu
– Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko
untuk menyalahgunakan Napza
– Faktor yang mempengaruhi individu terdiri dari
faktor kepribadian dan faktor konstitusi
• Faktor Lingkungan Sosial
– Faktor lingkungan sosial adalah faktor dimana
individu melakukan interaksi dengan orang-orang
yang ada disekitarnya
– Faktor ini mencakup faktor keluarga yang kurang
harmonis
Proses Terjadinya Penyalahgunaan &
Ketergantungan NAPZA
• Abstinence adalah kondisi tidak menggunakan
NAPZA sama sekali
• Eksperimental adalah penggunaan NAPZA
yang bersifat coba-coba, tanpa motivasi
tertentu dan hanya didorong oleh perasaan
ingin tahu saja
• Penyalahgunaan adalah penyalahgunaan
NAPZA yang sudah bersifat patologis, dipakai
secara rutin, terjadi penyimpangan perilaku dan
gangguan fisik dilingkungan sosial
• Ketergantungan adalah penyalahgunaan
NAPZA yang cukup berat, telah terjadi
ketergantungan fisik dan psikologik yang
ditandai oleh adanya toleransi dan sindroma
putus zat
• Relapse, Ciri khas penggunaan NAPZA untuk
relaps : Relapse merupakan keadaan dimana
seseorang yang memiliki riwayat penggunaan
NAPZA setelah mampu berhenti dalam jangka
waktu tertentu kembali menggunakan NAPZA
yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor
Bahaya Penyalahgunaan NAPZA
• Bahaya Terhadap Pemakai
– Merubah kepribadian si pemakai
– Merubah perilaku menjadi masa bodoh, pemurung,
pemarah dan melawan terhadap siapapun
– Semangat kerja atau semangat belajar menurun,
suatu saat bersikap seperti orang yang mengalami
gangguan jiwa
– Tidak ragu melanggar norma masyarakat
– Tidak segan menyiksa diri untuk menghilangkan
rasa nyeri
• Bahaya Terhadap Keluarga
– Tidak segan mencuri uang dan barang
keluarga untuk membeli Napza
– Tidak sopan dan melawan orang tua
– Tidak menghargai harta untuk keluarga
– Mencemarkan nama baik keluarga
• Bahaya Terhadap Lingkungan
Masyarakat
– Berbuat tidak senonoh (mesum) dengan
orang lain
– Mengambil dan mencuri harta milik
tetangga atau orang lain
– Menganggu ketertiban umum
– Tidak merasa menyesal apabila melakukan
kesalahan pelanggaran
• Bahaya Terhadap Bangsa & Negara
– Rusaknya mental dan fisik generasi muda
– Kehilangan rasa patriotisme dan cinta
bangsa
– Dipengaruhi pihak lain untuk
menghancurkan negara
Dampak Penyalahgunaan &
Ketergantungan NAPZA
• Kesehatan
• Pendidikan
• Pekerjaan
• Ekonomi
• Sosial dan psikologis
• Hukum
Upaya Penanggulangan Masalah NAPZA
• Preventif
– Latihan Afirmasi
– Menolak ajakan (negosiasi) teman
– Deteksi dini atau pengenalan sedini
mungkin
– Penyebaran informasi melalui media massa
– Pendidikan efektif
– Pemberian alternatif
– Latihan ketahanan sosial
– Peningkatan kemampuan
• Kuratif
– Detoksifikasi
– Maintenance
– Terapi psikososial
• Rehabilitasi & Terapi Psikososial
– Reahbilitasi keagamaan
– Terapi komunitas
• Harm Reduction adalah upaya untuk
menurunkan konsekuensi kesehatan, sosial,
ekonomi yang merugikan akibat penggunaan
NAPZA dengan jarum suntik (menghindari
penularan penyakit terutama Hepatitis C dan
HIV)
Proses Keperawatan Penyalahgunaan
& Ketergantungan NAPZA
• Pengkajian
– Awal dilakukan berdasarkan keluhan klien
– Data yang dikumpulkan mencakup, keluhan
utama, riwayat kesehatan, pengkajian
psikososial dan pengkajian mental
– Teknik pengumpulan dapat dilakukan
dengan wawancara, observasi dan
pemeriksaan fisik
• Diagnosa Keperawatan
– Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan
berdasarkan hasil pengkajian, baik masalah
yang bersifat aktual maupun yang beresiko
mengalami gangguan
• Perencanaan Keperawatan
– Rencana tindakan keperawatan disesuaikan
dengan standar asuhan keperawatan
penyalahgunaan dan ketergantungan
NAPZA
– Tindakan psikoteraupetik dalam membina
hubungan dengan klien,
– Pendidikan kesehatan tentang prinsip –
prinsip kesehatan
– Perawatan mandiri
– Terapi modalitas
– Tindakan kolaborasi
• Tindakan Keperawatan
– Tindakan keperawatan dilakukan
berdasarkan rencana yang telah dibuat
– Tindakan keperawatan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi klien saat ini
– Perawat bekerjasama dengan klien, keluarga
an tim kesehatan lain dalam melakukan
tindakan
• Evalausi Asuhan Keperawatan
– Evaluasi dilakukan untuk menilai
perkembangan klien dan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan
masalah

Anda mungkin juga menyukai