dan zat adiktif lainnya Narkotika menurut UU RI No 2 tahun 1997 adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan makanan Psikotropika menurut UU RI No 5 tahun 1997 adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif Zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar disebut narkotika, dan psikotropika Penyalahgunaan napza adalah penggunaan napza yang bersifat patologis, paling sedikit telah berlangsung satu bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguan dalam pekerjaan dan fungsi sosial Ketergantungan terhadap NAPZA dibagi menjadi 2, yaitu : Ketergantungan fisik adalah keadaan bila seseorang mengurangi atau menghentikan penggunaan Napza terterntu yang biasa digunakan Ketergantungan psikologis adalah suatu keadaan bila berhenti menggunakan Napza tertentu, seseorang akan mengalami kerinduan yang sangat kuat Intoksikasi adalah kondisi fisik dan perilaku abnormal akibat penggunaan zat yang dosisnya melebihi batas toleransi tubuh Gejala putus zat (Napza) atau withdrwall adalah tanda dan gejala berupa keluhan fisik yang spesifik yang timbul setelah dilakukan penghentian atau pengurangan zat Toleransi adalah peningkatan jumlah pemakaian zat yang semakin lama semakin banyak, untuk mendapatkan efek yang sama Penggolongan Napza Berdasarkan Undang Undang Penggolongan Narkotika terdiri dari 3 Golongan I, tidak digunakan untuk terapi berpotensi tinggi ketergantungan Golongan II, dapat digunakan untuk terapi dan berpotensi tinggi ketergantungan Golongan III, dapat digunakan untuk terapi dan berpotensi rendah untuk ketergantungan Penggolongan Psikotropika terdiri dari 4, yakni : Golongan I, psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak untuk terapi, berpotensi tinggi ketergantungan Golongan II, psikotropika yang dapat digunakan untuk terapi, berpotensi tinggi ketergantungan Golongan III, psikotropika yang digunakan untuk untuk terapi, berpotensi sedang ketergantungan Golongan IV, psikotropika yang digunakan untuk terapi, dan berpotensi ringan ketergantungan Berdasarkan Efek Terhadap Sumsum Syaraf Pusat Depresan adalah Zat yang bekerja menekan susunan syaraf pusat yang dapat mengakibatkan penurunan kesadaran. Stimulan adalah zat yang mempunyai khasiat merangsang kerja otak, sehingga menyebabkan pemakainya menjadi aktif Halusinogen adalah zat yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang dapat merubah perasaan dan pikiran Jenis Napza Yang Sering Disalahgunakan Opioida dihasilkan dari getah Opium Poppy di olah menjadi morfin kemudian dengan proses tertentu dihasilkan putaw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin. Sedangkan opioida sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin, codein, methadon. Opioida di bagi menjadi tiga golongan besar, yaitu : Opioida alamiah ( Opiat) : morfin, Opium, Codein. Opioida semisintetik : Heroin / Putaw dan Hidromorfin. Opioida sintetik : Maferidin, Propoksipen dan metadon. Kokain Kokain merupakan alkoloida yang di dapat dari tanaman belukar erythroxylon coca, kokain mempunyai dua bentuk, yaitu kokain Hidroklorid dan free base. Biasanya dalam bentuk bubuk putih, disalahgunakan dengan cara menghirup, yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian di hirup dengan menggunakan penyedot atau dengan cara di bakar bersama dengan tembakau yang sering di sebut cocopuff, ada juga dengan melalui suatu proses menjadi bentuk padat untuk di hirup asapnya yang sering di sebut free basing. Efek pemakaian kokain. pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah. Kanabis Kanabis berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan : di hisap dengan cara di padatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitif, kering pada mulut dan tenggorokan. Amfetamin Bentuknya ada yang berbentuk bubuk berwarna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan : dengan cara di hirup. Sedangkan yang tablet di minum dengan air. Ada dua jenis aphetamine : MDMA ( Methylene dioxy methamphetamine) Di kemas dalam bentuk tablet dan kapsul (ekstasi) Methamphetamine (sabu-sabu) LSD ( Lysergic Acid ) LSD termasuk dalam golongan halusinogen. Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan : Meletakkan LSD pada permukaan lidah, dan beraksi setelah 30-60 menit kemudian, menghilang setelah 8-12 jam. Efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama-lama menjadikan penggunanya paranoid. Sedatif Hipnotik ( Benzodiazepine) Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang) dan Hipnotika ( obat tidur). Cara pemakaian : dengan diminum, di suntikkan, atau di masukkan lewat anus. Di gunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress serta sebagai obat tidur. Solvent / Inhalasi Adalah uap gas yang di gunakan dengan cara di hirup. Contohnya : Aerosol, lem, isi korek api gas, tiner, tip-ex, pembersih kuteks, uap bensin. Biasanya di gunakan dengan cara coba-coba oleh anak di bawah umur dan pada golongan yang kurang mampu. Efek yang di timbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati. Alkohol Merupakan zat psikoaktif yang sering di gunakan manusia. Di peroleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi-umbian yang menghasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15%, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga di hasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan 100%. Nama jalanan : booze, drink. Efek yang di timbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran Tanda & Gejala Tanda-tanda nonfisik yang biasa ditampakkan dirumah : Membangkang terhadap teguran orang tua Tidak mau memperdulikan peraturan keluarga Mulai melupakan tanggung jawab rutinnya dirumah Malas mengurus diri Sering tersinggung dan mudah marah Sering berbohong Banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya Bersikap lebih kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan sebelumnya Pola tidak berubah : pagi susah dibangunkan, malam suka begadang Menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang (bokek) Sering mencuri uang dan barang-barang berharga dirumah, dan sering tidak diketahui Sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan Berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya Sering pulang lewat jam malam dan menginap dirumah teman Sering pergi disko, mall atau pesta Bila ditanya sikapnya defensif atau penuh kebencian Sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk, bicara pelo, dan jalan sempoyongan Ada obat-obatan, kertas timah, bau-bauan yang tidak biasa dirumah Tanda-tanda nonfisik yang biasa ditampakkan disekolah : Prestasi di sekolah tiba-tiba menurun mencolok Membolos sekolah, tidak disiplin Perhatian terhadap lingkungan tidak ada Sering kelihatan mengantuk disekolah Sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan kekamar mandi Sering terlambat masuk ke kelas setelah jam istirahat Mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah Sering berbohong Meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu Mengeluh Mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang tidak beres disekolah Sekali-sekalai di jumpai dalam keadaan mabuk, bicara pelo (cadel) dan jalan sempoyongan Mekanisme Pengunaan Napza Dalam Tubuh Mekanisme kerja obat dalam tubuh merupakan suatu keadaan dimana obat tersebut merangsang susunan saraf pusat untuk bekerja sesuai dengan karakteristik zat yang digunakan.
Mekanisme Penggunaan Napza Dalam Tubuh
1. Melalui Saluran Pernapasan 2. Melalui Saluran Pencernaan 3. Melalui Aliran Darah Faktor Faktor Penyebab Penyalahgunaan Napza Faktor zat Tidak semua zat yang akan digunakan akan memberikan pengaruh yang sama bagi pemakai Dalam hal ini hanya obat dengan pengaruh farmakologi tertentu yang akan menimbulkan ketergantungan dan yang tidak menimbulkan ketergantungan Faktor Individu Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan Napza Faktor yang mempengaruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi Faktor Lingkungan Sosial Faktor lingkungan sosial adalah faktor dimana individu melakukan interaksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya Faktor ini mencakup faktor keluarga yang kurang harmonis Proses Terjadinya Penyalahgunaan & Ketergantungan NAPZA Abstinence adalah kondisi tidak menggunakan NAPZA sama sekali Eksperimental adalah penggunaan NAPZA yang bersifat coba-coba, tanpa motivasi tertentu dan hanya didorong oleh perasaan ingin tahu saja Penyalahgunaan adalah penyalahgunaan NAPZA yang sudah bersifat patologis, dipakai secara rutin, terjadi penyimpangan perilaku dan gangguan fisik dilingkungan sosial Ketergantungan adalah penyalahgunaan NAPZA yang cukup berat, telah terjadi ketergantungan fisik dan psikologik yang ditandai oleh adanya toleransi dan sindroma putus zat Relapse, Ciri khas penggunaan NAPZA untuk relaps : Relapse merupakan keadaan dimana seseorang yang memiliki riwayat penggunaan NAPZA setelah mampu berhenti dalam jangka waktu tertentu kembali menggunakan NAPZA yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor Bahaya Penyalahgunaan NAPZA Bahaya Terhadap Pemakai Merubah kepribadian si pemakai Merubah perilaku menjadi masa bodoh, pemurung, pemarah dan melawan terhadap siapapun Semangat kerja atau semangat belajar menurun, suatu saat bersikap seperti orang yang mengalami gangguan jiwa Tidak ragu melanggar norma masyarakat Tidak segan menyiksa diri untuk menghilangkan rasa nyeri Bahaya Terhadap Keluarga Tidak segan mencuri uang dan barang keluarga untuk membeli Napza Tidak sopan dan melawan orang tua Tidak menghargai harta untuk keluarga Mencemarkan nama baik keluarga Bahaya Terhadap Lingkungan Masyarakat Berbuat tidak senonoh (mesum) dengan orang lain Mengambil dan mencuri harta milik tetangga atau orang lain Menganggu ketertiban umum Tidak merasa menyesal apabila melakukan kesalahan pelanggaran Bahaya Terhadap Bangsa & Negara Rusaknya mental dan fisik generasi muda Kehilangan rasa patriotisme dan cinta bangsa Dipengaruhi pihak lain untuk menghancurkan negara Dampak Penyalahgunaan & Ketergantungan NAPZA Kesehatan Pendidikan Pekerjaan Ekonomi Sosial dan psikologis Hukum Upaya Penanggulangan Masalah NAPZA Preventif Latihan Afirmasi Menolak ajakan (negosiasi) teman Deteksi dini atau pengenalan sedini mungkin Penyebaran informasi melalui media massa Pendidikan efektif Pemberian alternatif Latihan ketahanan sosial Peningkatan kemampuan Kuratif Detoksifikasi Maintenance Terapi psikososial Rehabilitasi & Terapi Psikososial Reahbilitasi keagamaan Terapi komunitas Harm Reduction adalah upaya untuk menurunkan konsekuensi kesehatan, sosial, ekonomi yang merugikan akibat penggunaan NAPZA dengan jarum suntik (menghindari penularan penyakit terutama Hepatitis C dan HIV)