Anda di halaman 1dari 18

ASKEP

NAPZA

Oleh :
Henni Ramadhani Safitri
Vanny Anggraini
APA SIH
NAPZA ????

NAPZA
(Narkotika,Psikotropi
ka dan Zat Adiktif
lainnya)
Berdasarkan jenis
suatu zat atau obat yg berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis
NARKOTIKA yg dpt menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan ( Undang-undang RI No.22 thn
1997 ttg Narkotika)

suatu zat atau obat, baik alamiah maupun


sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
NAPZ PSIKOTROPIKA psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan
A perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.

Bahan/zat yg berpengaruh
ZAT ADIKTIF psikoaktif diluar yang disebut
LAIN Narkotika dan Psikotropika.
DEMOGRAFI KOMORBIDITAS

• Usia : 18- 25 tahun • Ditemukan 76% laki-laki dan


• Jenis kelamin : laki-laki > wanita 65% wanita
• Ras dan etnik : kulit hitam > • Paling sering penggunaan
kulit putih alcohol dan zat lain
• Daerah padat • Gangguan kepribadian atau
pendudukmetropolitan lebih autisosial
tinggi • Depresi dan bunuh diri
• Daerah barat > timur
JENIS-JENIS NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
A.Golongan Narkotika

1. Narkotika Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak
ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan
ketergantungan. Contoh narkotika golongan 1 heroin/putauw, kokain, ganja .
2. Narkotika Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan .Contoh kodein
3. Narkotika Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan (Contoh : kodein).
B. Golongan Psikotropika
Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma
ketergantungan digolongkan menjadi 4 golongan yaitu :
1. Psikotropika Golongan I : 3. Psikotropika Golongan III :
Psikotropika yang hanya dapat digunakan Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau
tidak digunakan dalam terapi serta untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi amat kuat mempunyai potensi sedang mengakibatkan
mengakibatkan sindroma ketergantungan. sindroma ketergantungan (Contoh :
(Contoh : ekstasi, shabu, LSD). pentobarbital, Flunitrazepam).

2. Psikotropika Golongan II : 4. Psikotropika Golongan IV :


Psikotropika yang berkhasiat pengobatan Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
dan dapat digunakan dalam terapi, dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
menpunyai potensi kuat mengakibatkan mempunyai potensi ringan mengakibatkan
sindroma ketergantungan . ( Contoh sindrom ketergantungan (Contoh : diazepam,
amfetamin, metilfenidat atau ritalin). bromazepam, Fenobarbital, klonazepam,
klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK,
pil Koplo, Rohip, Dum, MG).
C. Zat adiktif lainnya
Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang
disebut Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman berakohol 2. Inhalansia
Mengandung etanol etil alkohol, yang Yaitu gas yang dihirup dan solven (zat pelarut)
berpengaruh menekan susunan syaraf pusat, dan mudah menguap berupa senyawa organik, yang
sering menjadi bagian dari kehidupan manusia terdapat pada berbagai barang keperluan rumah
sehari-hari dalam kebudayaan tertentu. Jika tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang
digunakan sebagai campuran dengan narkotika sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner,
atau psikotropika, memperkuat pengaruh obat/zat Penghapus Cat Kuku, Bensin.
itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan 3. Tembakau
minuman beralkohol :
Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin
a. Golongan A : kadar etanol 1-5% (Bir) sangat luas di masyarakat. Dalam upaya
b. Golongan B : kadar etanol 5-20%, (Berbagai penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian
jenis minuman anggur) rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus
c. Golongan C : kadar etanol 20-45 %, (Whiskey, menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok
Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, dan alkohol sering menjadi pintu masuk
Kamput.) penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA &
PSIKOTROPIKA
1. Golongan Narkotika

a. OPIOID (OPIAD)
Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari
bunga opium, Papaver somniverum, yang
mengandung kira-kira 20 alkaloid opium, termasuk
morfin. Nama Opioid juga digunakan untuk opiat,
yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan
narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat
tetapi tidak didapatkan dari opium. opiat alami lain
atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah
heroin (diacethylmorphine), kodein (3-
methoxymorphine), dan hydromorphone (Dilaudid).
- Efek samping yang ditimbulkan
Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat
berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari,
mengalami kerusakan pada liver dan ginjal,
peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis
dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik
dan penurunan hasrat dalam hubungan sex,
kebingungan dalam identitas seksual, kematian
karena overdosis.
2. Golongan Psikotropika

Psikotropika yang sekarang sedang populer dan banyak disalahgunakan adalah psikotropika Gol I,
diantaranya yang dikenal dengan Ecstasi dan psikotropik Gol II yang dikenal dengan nama Shabu-shabu.

a. Ecstasy
Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-kadang lengan,
kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih
kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu
diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama.

b. SHABU-SHABU
Beberapa pemakai mengatakan Sabu tidak mempengaruhi nafsu makan. Namun sebagian besar
mengatakan nafsu makan berkurang jika sedang mengkonsumsi Sabu. Bahkan banyak yang mengatakan
berat badannya berkurang drastis selama memakai Sabu.

Ectasy
Sabu
3. Jenis-Jenis Bahan Berbahaya Lainnya

Bahan berbahaya ini adalah zat adiktif


yang bukan Narkotika dan Psikotropika atau
Zat-zat baru hasil olahan manusia yang
menyebabkan kecanduan.

a. Minuman Keras
Adalah semua minuman yang mengandung Alkohol tetapi bukan obat
- Efek Samping Yang Ditimbulkan
Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan
pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa
sedih dan kemarahan.
Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek sebagai berikut : merasa
lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi
lebih emosional ( sedih, senang, marah secara berlebihan ) muncul akibat ke
fungsi fisik - motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur,
sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri.
b. Nikotin
Adalah obat yang bersifat adiktif, sama c. Desainer
seperti Kokain dan Heroin. Bentuk Zat Desainer adalah zat-zat
nikotin yang paling umum adalah yang dibuat oleh ahli obat
tembakau, yang dihisap dalam bentuk jalanan.
rokok, cerutu, dan pipa.
Mereka membuat obat-obat
- Efek Samping Yang Ditimbulkan
itu secara rahasia karena
Menghisap rokok meningkatkan mood,
menurunkan ketegangan dan
dilarang oleh pemerintah.
menghilangkan perasaan depresif. Obat-obat itu dibuat tanpa
Pemaparan nikotin dalam jangka pendek memperhatikan kesehatan.
meningkatkan aliran darah serebral tanpa
mengubah metabolisme oksigen
serebtral.
Dampak
Napza

Fisik Psikis
Sosial

Menjadi
antisosial dan Lamban kerja,
Sakit kepala,
acuh tak acuh. sering gelisah,
mual, sulit tidur.
Hubungan Hilang
Gangguan pada kepercayaan diri,
sistem syaraf. dengan keluarga
menjadi tidak pengkhayal,
Gangguan pada harmonis. penuh curiga,
jantung, Tertular Tingkah laku
penyakit hepatitis Dikucilkan brutal, Perasaan
dan HIV-AIDS. masyarakat. kesal dan
Pendidikan tertekan,
Over Dosis
terganggu. Menyakiti diri,
(Kematian).
Masa depan bunuh diri
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

Pencegahan Primer : mengenali remaja resiko tinggi


penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi.

Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi


agar tidak lagi menggunakan NAPZA.

Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan


NAPZA.
ASKEP DENGAN NAPZA
Pengkajian c. Kaji pola penggunaan

Tahap pengkajian terdiri atas kumpulan data 1) Waktu penggunaan dalam sehari (pada waktu
yang meliputi data biologis, psikologis, social, menyiapkan makan malam)
dan spiritual. Adapun hal-hal yang perlu dikaji 2) Penggunaan selama seminggu
adalah sebagai berikut : 3) Tipe situasi (setelah berdebat atau bersantai di
depan TV)
a. Kaji situasi kondisi penggunaan zat
4) Lokasi (timbul keinginan untuk menggunakan
- Kapan zat digunakan
- Kapan zat menjadi lebih sering
NAPZA setelah berjalan melalui rumah bandar)
digunakan/mulai menjadi masalah 5) Kehadiran atau bertemu orang-orang tertentu
- Kapan zat dikurangi/dihentikan, (mantan pacar, teman pakai)
sekalipun hanya sementara 6) Adanya pikiran-pikiran tertentu (“Ah, sekali
nggak bakal ngerusak” atau “Saya udah nggak tahan
b. Kaji risiko yang berkaitan dengan lagi nih, saya harus make”)
penggunaan zat 7) Adanya emosi-emosi tertentu (cemas atau
1) Berbagi peralatan suntik bosan)
2) Perilaku seks yang tidak nyaman
8) Adanya faktor-faktor pencetus (jika capek,
3) Menyetir sambil mabuk
4) Riwayat over dosis labil, lapar, tidak dapat tidur atau stress yang
5) Riwayat serangan (kejang) selama putus berkepanjangan)
zat
d. Kaji hal baik/buruk tentang penggunaan zat
maupun tentang kondisi bila tidak menggunakan
Diagnosa yang mungkin timbul :
a. Resiko tinggi menciderai diri sendiri
b. Intoksikasi
c. Harga diri rendah
d. Koping mal adaptif

Intervensi
 Strategi Pertemuan 1- klien :
a. Mendiskusikan dampak penggunaan NAPZA bagi kesehatan, cara
meningkatkan motivasi berhenti, dan cara mengontrol keinginan.
b. Melatih cara meningkatkan motivasi dan cara mengontrol keinginan
c. Membuat jadwal latihan
Strategi Pertemuan dengan Pasien dan Keluarga Penyalahgunaan dan
Ketergantungan NAPZA.

a. Pasien b. Keluarga

 Sp1-P  Sp1-K
1) Membina hubungan saling percaya 1) Mendiskusikan masalah yang dialami
2) Mendiskusikan dampak NAPZA 2) Mendiskusikan tentang NAPZA
3) Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi 3) Mendiskusikan tahapan
4) Mendiskusikan cara mengontrol keinginan penyembuhan
5) Latihan cara meningkatkan motivasi 4) Mendiskusikan cara merawat
6) Latihan cara mengontrol keingan 5) Mendiskusikan kondisi yang perlu
7) Membuat jadwal aktivitas dirujuk
6) latihan cara merawat
 Sp 2-P  Sp2-K
1) Mendiskusikan cara menyelesaikan masalah 1) Mendiskusikan cara meningkatkan
2) Mendiskusikan cara hidup sehat motivasi
3) Latihan cara menyelesaikan masalah 2) Mendiskusikian pengawasan dalam
4) Latihan cara hidup sehat minum obat
5) Mendiskusikan tentang obat (Sumber: Keliat dkk, 2006).
Evaluasi
Ä Evaluasi yang diharapkan dari
 Evaluasi yang diharapkan dari klien
keluarga adalah sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :
a. Keluarga mengetahui masalah yang
a. Klien mengetahui dampak NAPZA
dialami klien
b. Klien mampu melakukan cara
b. Keluarga mengetahui tentang
meningkatkan motivasi untuk berhenti
menggunakan NAPZA
NAPZA
c. Klien mampu mengontrol kemampuan c. Keluarga mengetahui tahapan proses
keinginan menggunakan NAPZA kembali penyembuhan klien
d. Klien dapat menyelesaikan masalahnya d. Keluarga berpartisipasi dalam
dengan koping yang adaptif merawat klien
e. Klien dapat menerapkan cara hidup yang e. Keluarga memberikan motivasi pada
sehat kilien untuk sembuh
f. Klien mematuhi program pengobatan f. Keluarga mengawasi klien dalam
minum obat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai