PEMBIMBING LAPANGAN:
Ns. ANA , S.Kep.
DISUSUN OLEH :
FERA AFRI SANTHI G1B223040
A. Pengertian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan
malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi
Kurang Energi Kronis (KEK) adalah kurangnya asupan energi
yang berlangsung lama/kronik. Ibu hamil dengan ukuran Lingkar Lengan
Atas (LILA) < 23,5 cm dinyatakan menderita KEK
Kekurangan Enegi kronis adalah kekurang makanan satau asupan
gezi dengan dilihat dari ukuran lingkar lengan atsa (LILA) < 23,5 cm.
B. Etiologi
Yang mempengaruhi keperluan gizi ibu hamil diantaranya yaitu :
1. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
2. Status ekonomi, ekonomi seseorang mempengaruhi dalam
pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya.
3. Pengetahuan zat gizi dalam makanan, pengetahuan yang dimiliki
oleh seseorang ibu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
dan juga akan berpengaruh pada perilaku.
4. Status kesehatan. Status kesehatanseseorang kemungkinan sangat
berpengaruh terhadap nafsu makannya.
5. Aktifitas, aktifitas dan gerakan berbeda-beda.
6. Suhu lingkungan pada dasarnya duhu tubuh dipertahankan pada
36,5-37⁰C untuk metabolisme yang optimum.
7. Berat badan, berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan
menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat
berjalan dengan lancar.
8. Umur, semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang
sedang hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang
diperlukan (Kristiyanasari, 2010).
C. Patofisiologis
Kebutuhan nutrisi meningkat selama hamil. Masukan gizi pada ibu
hamil sangat menetukan kesehatannya dan janin yang dikandungnya.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum
hamil, peningkatan kebutuhan gizi hamil sebesar 15%, karena dibutuhkan
untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban
dan pertumbuhan janin
E. Komplikasi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama kehamilan akan
menimbulkan masalah pada ibu, janin dan proses persalinan yaitu:
1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal dan mudah terkena infeksi.
2. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan belum waktunya (prematur),
perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran abortus pada
bayi, asfiksia intra partum, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR)
F. Penatalaksanaan
Pengukuran LILA adalah cara untuk mengetahui resiko KEK pada
wanita usia subur adalah :
1. Makanan cukup dengan pedoman gizi seimbang.
2. Pengukuran LILA
3. Hidup sehat dengan cara makan-makanan yang bergizi.
4. Memeriksa kehamilan kepetugas kesehatan (ANC) teratur
(Supariasa, dkk, 2012).
penatalaksanaan ibu hamil dengan KEK adalah
1. Peningkatan suplemen tablet Fe pada ibu hamil dengan
memperbaiki sistem distribusi dan monitoring secara terintegrasi
dengan program lainnya seperti pelayanan ibu hamil dll.
2. Rutin memeriksa kehamilannya minimal 4 kali selama hamil untuk
mendapatkan pelayanan secara maksimal.
3. Pengaturan konsumsi makanan
Penambahan kebutuhan untuk memperbaiki jaringan tubuh dengan
menkonsumsi gizi seimbang. Bahan makanan yang terdapat dalam
tiap kelompok bahan makanan sebagai sumber energi atau tenaga
yaitu : padi-padian, tepung, umbi-umbian, sagu,pisang. Sumber
pengatur yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan. Sumber zat
pembangun yaitu ikan, daging, telur, susu, kacanh-kacangan, dan
hasil olahannya seperti tahu, tempe, dan oncom.
4. Istirahat yang cukup.
5. pengukuran LILA.
1. Cara Mengukur LILA
a.Pendidikan
b.Pekerjaan
c.Pendapatan
Penerimaan baik berupa uang maupun barang, baik dari pihak lain
maupun pihak sendiri dari pekerjan atau aktivitas yang kita lakukan dan
dengan dinilai sebuah uang atas harga yang berlaku pada saat ini.
Pendapatan seorang dapat dikatakan meningkat apabila kebutuhan pokok
seorangpun akan meningkat. Suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menafkahi diri dan keluarganya dimana pekerjaan tersebut tidak ada yang
mengatur dan dia bebas karena tidak ada etika yang mengatur.
3. Faktor Paritas
d. Tipe keluarga
e. Suku Bangsa
f. Agama
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
h. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. D dan Ny. T jarang berekreasi keluar, di waktu senggang
biasanya mereka menonton tv dan mendengarkan musik. Tn. D bekerja hampir
setiap hari, dan waktu bekerja biasanya dari pukul 7 atau 8 pagi.
Kamar
Warung
Kamar Kamar
Tempat
Dapur Makan Ruang Keluarga
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
f. Pola komunikasi keluarga
g. Struktur Kekuatan Keluarga
h. Struktur Peran
i. Norma dan Nilai Kepercayaan
1. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
d. Fungsi Reproduksi
e. Fungsi Ekonomi
2. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
b. Respon Keluarga Terhadap Stress
1) Strategi koping yang digunakan
2) Strategi Adaptasi yang Disfungsional
4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik pada Ny. T dengan Kehamilan KEK dan beresiko tinggi
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
Baik
- Kesadaran
Composmentis (E 4, M 6, V 5)
- Tanda-Tanda Vital
TD, Suhu , Nadi ,RR, LILA, Tinggi badan
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Muka : tidak pucat, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada lesi, dan
simetris.
Mata : Conjungtiva tidak anemis, sklera putih.
b) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
c) Payudara : Tidak ada benjolan abnormal, nyeri payudara karena
payudara membesar dan tegang.
d) Kulit : Turgor kulit baik dan kulit lembab.
e) Abdomen
Leopold I
f) Ekstrimitas
Atas : Normal simetris, tidak ada oedema, tidak ada varices
g) Genetalia
Tidak dikaji.
3) Pemeriksaan Penunjang
Hb 12,2 gr/dl
b. Pemeriksaan Anggota Keluarga
4. Kepala :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Rambut Menyebar Menyebar Menyebar Menyebar Menyebar Menyebar
Kulit kepala Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Kelainan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
5. Mata :
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Kesimetrisan Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Visus Jarak baca Jarak baca Jarak baca Jarak baca <30 cm Jarak baca <30 Jarak baca <30 cm
<30 cm <30 cm <30 cm cm
6. Hidung :
Tulang hidung Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Sputum nasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada secret Tidak ada secret Tidak ada secret
secret secret secret
Simetris Simetris Simetris
Tulang hidung
Simetris Simetris Simetris
7. Telinga :
Lubang telinga Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Pendengaran Dapat Dapat Dapat Dapat Dapat Dapat
berkomunikasi berkomunikasi berkomunikasi berkomunikasi baik berkomunikasi berkomunikasi baik
baik baik baik baik
8. Mulit dan faring :
Bibir Kehitaman Kehitaman Kehitaman Kehitaman Kehitaman Kehitaman
Gigi Tiad ada caries Tiad ada caries Tiad ada caries Tiad ada caries Tiad ada caries Tiad ada caries
Gusi Tidak bengkak Tidak bengkak Tidak bengkak Tidak bengkak Tidak bengkak Tidak bengkak
Tosil Tidak bengkak Tidak bengkak Tidak bengkak Tidak bengkak Tidak bengkak Tidak bengkak
9. Leher :
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kelenjar tyroid
pembengkakan pembengkaka pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
n
10. Intergumen dan
kuku :
Intergumen Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka
Kuku Sedikit panjang Sedikit Sedikit panjang Sedikit panjang Sedikit panjang Sedikit panjang
panjang
Thorak :
Paru-paru Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada suara Tidak ada suara Tidak ada suara
suara suara suara tambahan tambahan tambahan
tambahan tambahan tambahan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Jantung Tidak ada Tidak ada Tidak ada pembesaran pembesaran pembesaran
pembesaran pembesaran pembesaran
11. Abdomen Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
5. Harapan Keluarga
B. Diagnosa Keperawatan
a. Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan berhubungan dengan
kurangnya informasi.
b. Resiko terjadi perdarahan saat kehamilan atau persalinan berhubungan
dengan kehamilan beresiko.
c. Resiko BBLR
d. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual.
C. Intervensi
Diagnosa
No. Tanggal Tujuan Rencana Tindakan
Keperawatan
1. Resiko Tujuan Umum: 1. Kaji pengetahuan
ketidakseimban Setelah dilakukan pasien tentang
gan nutrisi tindakan keperawatan masalah
kurang dari selama 2 minggu, kesehatannya.
kebutuhan diharapkan klien 2. Anjurkan klien makan
tubuh mampu meningkatkan dengan nutrisi
berhubungan kebutuhan nutrisinya seimbang untuk ibu
dengan mual. Tujuan Khusus: hamil.
Setelah melakukan 3. Anjurkan klien
.
pertemuan sebanyak 6 memantau BB setiap
x 30 menit diharapkan seminggu sekali.
keluarga mampu: 4. Anjrukan keluarga
1. Mengenali untuk memperhatikan
kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi bagi
pada ibu hamil klien.
dengan KEK dan
beresiko tinggi
2. Merawat keluarga
yang sedang hamil.
2. Kurangnya Tujuan Umum: 1. Kaji pengetahuan
pengetahuan Setelah dilakukan pasien dan keluarga
tentang tindakan keperawatan tentang masalah
kehamilan selama 2 minggu, kesehatannya.
berhubungan diharapkan klien 2. Berikan penyuluhan
dengan paham dan mampu kesehatan tentang
kurangnya menjalankan yang
informasi. dijelaskan secara kehamilan.
benar 3. Anjurkan keluarga
Tujuan Khusus: untuk memeriksakan
Setelah melakukan pasien secara teratur.
pertemuan sebanyak 6
x 30 menit diharapkan
keluarga mampu:
1. Mengenali tanda
bahaya
kehamilan
2. Merawat keluarga
yang sedang
hamil.
3. Mengenali dan
melakukan
tindakan untuk
meminimalkan
dan mencegah
faktor risiko.
3. Resiko terjadi Tujuan Umum: 1. Kaji pengetahuan
perdarahan saat Setelah dilakukan pasien dan keluarga
kehamilan atau tindakan keperawatan tentang tanda bahaya
persalinan pada selama 2 minggu, kehamilan.
berhubungan diharapkan klien 2. Berikan penyuluhan
dengan mampu mengetahui kesehatan tentang
kehamilan tanda bahaya tanda bahaya
beresiko. kehamilan. kehamilan.
Tujuan Khusus: 3. Anjurkan keluarga
Setelah melakukan untuk membawa klien
pertemuan sebanyak 6 ke fasilitas kesehatan
x 30 menit diharapkan bila terdapat tanda
keluarga mampu: bahaya kehamilan.
1. Mengenali tanda 4. Anjurkan keluarga
bahaya kehamilan untuk memodifikasi
2. Mengenali bahaya lingkungan agar tidak
perdaharan saat terjadi hal yang tidak
kehamilan. diinginkan pada klien.
3. Tidak terjadi 5. Anjurkan untuk
perdarahan. melahirkan ditolong
oleh tenaga
kesehatan.
6. Anjurkan untuk
memeriksakan
golongan darah.
7. Anjurkan untuk rutin
minum tablet obat Fe
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A.H. 2018. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika
Alimul, A.H. 2019. Metode Penelitian Kebidanan Teknnik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika
Proverawati. 2019. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Jogyakarta : Muha Medika