Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

DENGAN GANGGUAN NUTREISI PADA Ny.R

Nama : Misael fridayanto

Nim : 118043

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO SEMARANG

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nutrien adalah zat organik, zat nonorganik, dan zat yang memproduksi
energi yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan untuk fungsi tubuh.
Manusia memerlukan nutrien yang penting dalam makanan untuk pertumbuhan
dan mempertahankan semua jaringan tubuh serta fungsi normal dari seluruh
proses tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri dari nutrien yang esensial
yang seimbang yaitu: air, karbohidrat, protein,lemak,vitamin,dan mineral.
Nutrien memiliki tiga fungsi utama, yaitu: memberikan energi untuk
proses dan pergerakan tubuh,memberikan materi struktural untuk jaringan tubuh,
dan mengatur proses tubuh. Nutrien dasar yang paling dibutuhkan tubuh adalah
air. Karena setiap sel memerlukan suplai bahan bakar yang kontinu, kebutuhan
nutrisi yang paling penting, setelah air adalah nutrien yang memberikan bahan
bakar atau energi. Nutrien yang memberikan energi adalah karbohidrat, lemak,
dan protein. Rasa lapar mendorong manusia untuk mengonsumsi nutrien pemberi
energi secukupnya guna memenuhi kebutuhan energi mereka, tetapi tidak adanya
tanda tubuh yang jelas menyebabkan manusia mengonsumsi vitamin atau mineral
tertentu.

Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru suatu periode


pertumbuhan. Kondisi kesehatan dimasa lampau sekaligus keadaan kesehatan ibu
saat ini merupakan landasan suatu kehidupan baru. Nutrisi merupakan suatu dari
faktor yang ikut berpengaruh terhadap hasil akhir kehamilan. Status nutrisi
dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga membuat ibu hamil berisiko misalnya;
kemiskinan, kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang diperlukan, lingkungan
yang kurang menguntungkan, kebiasaan makanan yang tidak lazim, serta
kesehatan yang buruk akan berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil dan
pertumbuhan serta perkembangan janinnya.
Ibu hamil dengan status gizi buruk perlu mendapatkan perawatan khusus
agar risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dapat dihindari.
Konstributor utama mortalitas bayi di Amerika Serikat adalah 75% diakibatkan
oleh karena berat badan bayi rendah waktu lahir. Tindakan pencegahan yang
sangat dibutuhkan berhasil baik adalah perawatan kehamilan yang berkualitas
tinggi kepada ibu hamil melalui konseling gizi yang diberikan dengan baik dan
spesifik untuk tiap individu. Terutama kurang gizi yang diderita ibu hamil
trimester kedua dan ketiga, sangat berpengaruh pada berat bayi nya saat lahir.
Oleh karena itu, nutrisi yang baik diperlukan pada semua tahapan masa
reproduksi, sejak kanak-kanak hingga dewasa semua wanita berada dalam
kesehatan yang baik saat konsepsi.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan perubahan yang terjadi selama masa
hamil,banyak nutrien diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari pada jumlah
yang dibutuhkan wanita dewasa normal,karena semua sistem organ utama ibu
hamil memungkinkan perkembangan janin serta keshatan ibu yang optimal. (Siti
fauziah dan Sutejo,2012)
Nutrisi pada ibu hamil adalah makanan yang bergizi yang dimakan oleh
ibu hamil. Nutrisi yang bagus membawa wanita menyiapkan tubuhnya untuk
menjadi seorang ibu karena proses kompleks yang terjadi selama masa kehamilan
membutuhkan banyak suplai protein, vitamin dan mineral untuk ibu dan bayi.
(Indriyani, Diyan, 2013).
Nutrisi yang baik penting untuk kehamilan yang sehat dan sukses karena
nutrisi yang buruk dikaitkan dengan hasil kehamilan yang buruk. Peningkatan
nutrien spesifik direkomendasikan selama kehamilan,tetapi nutrien spesifik ini
tidak sulit diperoleh dalam suatu diet yang seimbang. (Devi dan Wuri, 2011).
Selama trimester pertama kisaran pertambahan berat badan sebaiknya 1-2
kg (350-400 gram per minggu), sedangkan trimester kedua dan ketiga sekitar
0,34-0,50 kg tiap minggu . (Siti fauziah dan Sutejo, 2012).
Selama trimester pertama, biasanya terjadi kenaikan sedikit berat badan
sekitar 1-2 kg. walaupun ibu sering merasa mual dan hilang nafsu makan, berat
badan harus tetap naik. Pada trimester ini organ otak,pancaindera,dan alat kelamin
janin sedang dibentuk. Memasuki trimester kedua, nafsu makan ibu biasanya
sudah pulih sehingga harus lebih hati-hati dalam mengatur konsumsi makanan.
Kenaikan berat badan rata-rata ideal pada masa ini adalah 0.35 sampai 0.4 kg per
minggu. Kenaikan berat badan akan lebih baik bila terjadi secara perlahan dan
kontinyu.
Bila berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badannya selama
hamil kurang dari normal, maka sibayi akan beresiko lahir dengan berat badan
yang kurang atau berat bayi lahir rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR akan
terganggu perkembangan fisik maupun kecerdasannya. (Indriyani, Diyan, 2013).
Pada akhir trimester pertama volume darah ibu hamil meningkat dengan
cepat/lebih cepat daripada produksi sel darah merahnya. Hal ini merupakan
peristiwa normal yang menimbulkan anemia kehamilan yang fisiologis atau
hemodilusi.
Hal ini bukanlah masalah yang serius kecuali jika ibu hamil kekurangan
zat besi,maka akan terjadi anemia yang sesungguhnya. Kadar berbagai nutrien
didalam darah meningkat atau menurun selama masa hamil,kebanyakan fraksi
lipid meningkat seperti kolesterol, sedangkan faktor-faktor lain misalnya protein
total menurun.
Peningkatan berat badan pada trimester kedua dan ketiga merupakan
petunjuk penting perkembangan janin, peningkatan berat badan yang berhubungan
dengan peningkatan risiko melahirkan bayi tumbuh terhambat sering disebut
retardasi pertumbuhan intrauterin/ intrauterine growth retardation (IUGR). Dilain
pihak peningkatan berat badan berlebih, sehingga meningkatkan risiko disposisi
fetopelvis risiko operasi pada proses melahirkan, asphyxia, dan mortalitas.
Masalah ini lebih berat pada wanita yang bertubuh pendek. Hubungan antara
peningkatan berat badan pada masa hamil dan perkembangan janin bervariasi
menurut berat badan dan tinggi badan sebelum hamil. Metode yang baik untuk
mengkaji peningkatan berat badan normal pada masa hamil ialah dengan memakai
hubungan antara berat badan terhadap tinggi wanita tersebut sebelum hamil atau
memakai BMI, dengan hitungan membagi berat (dalam kilogram) dengan tinggi
(dalam meter) pangkat dua.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memberikan Asuhan
Keperawatan secara komprehensif kepada klien Ny..R dengan mengangkat
masalah dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran kebutuhan dasar nutrisi khususnya pada Ibu
Hamil dengan menggunakan Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada Ibu Hamil
Tujuan Khusus

1. Mampu melakukan tahapan pengkajian asuhan keperawatan pada pasien


dengan kasus kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
ibu hamil di Lingkungan semarang
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan kasus
kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil di
Lingkungan semarang
3. Mampu menetapkan rencana intervensi pada pasien
4. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien
5. Mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan kasus di
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Nutrisi


1. Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas
tubuh. (A, Aziz dan Musrifatul, 2015).
Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan
makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, Nutrisi adalah sesuatu yang
dimakan seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya. Zat gizi adalah
zat organik dan anorganik yang dijumpai dalam makanan dan dibutuhkan
untuk fungsi tubuh. Manusia memerlukan zat gizi esensial dalam makanan
untuk pertumbuhan dan untuk memelihara semua jaringan tubuh dan fungsi
normal semua proses tubuh.
Asupan makanan yang memadai terdiri atas zat gizi esensial yang
seimbang: air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Makanan
memiliki nilai gizi (kandungan zat gizi dalam suatu jumlah makanan) yang
sangat berbeda, dan tidak ada satupun makanan yang dapat memberikan
semua zat gizi esensial. Zat gizi memiliki tiga fungsi utama: menyediakan
energi untuk proses dan pergerakan tubuh, menyediakan materi struktural
untuk jaringan tubuh, dan mengatur proses tubuh.(Barbara,kozier dkk, 2010).
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi,seperti: karbohidrat,
protein, lemak, air, vitamin,dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan
berdasarkan kepadatan nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting
berdasarkan jumlah kilokalori. Makanan dengan kepadatan nutrisi yang
rendah, seperti alkohol atau gula adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi
rendah nutrisi. (Potter & Perry, 2010).
Nutrien merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan. (A,Aziz dan
Musrifatul, 2015). Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik
yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi
dengan
sebaik-baiknya. Nutrien tersebut diabsorbsi disaluran pencernaan
kemudian didistribusikan ke sel-sel tubuh. Didalam sel-sel tubuh, nutrien
digunakan untuk proses fungsional sel tersebut, sumber enegi,dan sitesis
protein. Untuk itu, maka intake nutisi kedalam tubuh harus adekuat. Artinya
nutrisi yaang kita makan mengandung nutrien esensial tertentu yang
seimbang.
Nutrien merupakan sumber zat-zat esensial utama yang diperlukan
untuk bertahan hidup. Kesehatan terjaga ketika seseorang mengonsumsi
kombinasi nutrien yang tepat dengan jumlah yang tepat. Nutrien diperoleh
melalui konsumsi zat-zat makanan. (Bennita,2013)
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.
Setiap nutrien memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan
sekurang- kurangnya satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan
diserap oleh tubuh.( Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin,2007)

2. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nutrisi


Faktor yang memengaruhi asupan nutrisi seseorang dan status gizi
termasuk yang berkaitan dengan usia dan tahap perkembangan seseorang,
gaya hidup dan budaya, gangguan kesehatan.
a) Usia dan Tahap Perkembangan
Periode waktu dalam hidup seseorang ketika bertumbuh begitu cepat dan
membutuhkan tingkat energi yang dikeluarkan lebih tinggi dan asupan
nutrien lebih tinggi. Dua masa tersebut adalah pada permulaan kehidupan
dan selama masa remaja, ketika ada dorongan pertumbuhan kemampuan
bayi untuk memenuhi kebutuhan energi menjadi berlipat karena faktanya
ia mempunyai
saluran pencernaan belum sempurna. Dengan demikian bentuk makanan
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bayi harus dimodifikasi
untuk menyesuaikan level fungsional saluran pencernaan.

b) Gaya Hidup dan Budaya


Gaya hidup sesorang atau keluarganya juga mempunyai pengaruh
terhadap kebiasaan makan. Contoh variabel gsys hidup yang
mempengaruhi kebiasaan makan diantaranya:
a. Kedua orangtua yang bekerja diluar rumah dapat memengaruhi tipe
makanan yang dimakan (misal makanan cepat saji,makanan kotak, menu
seimbang termasuk pemilihan masing-masing kelompok makanan).
b. Pendapatan (makan direstoran, kemampuan untuk membeli beragam
makanan).
c. Kapan dan darimana makanan dimakan (misal dimeja makan,dalam
keluarga, sendiri, didepan tv, pada waktu makan berbeda, makan
sepanjang hari).
d. Keyakinan (misal keyakinan agama, keyakinan bahwa makan apa saja
akan membuat sehat, tidak toleransi terhadap makan sampah,
menggunakan makanan sebagai penghargaan, apa dan bagaimana pria
dan wanita harus makan.
e. Tingkat aktivitas (memengaruhi jumlah kalori yang dibutuhkan).
f. Konsumsi alkohol dan obat terlarang.

c) Gangguan Kesehatan
Penyakit tertentu dapat mengganggu status nutrisi seseorang. Mual,
muntah, sakit gigi, gangguan menelan, atau esofagus meradang dapat
memengaruhi kemampuan seseorang untuk memproses makanan secara
mekanik dan juga menghambat selera terhadap makanan. Kelainan
tertentu (misal infeksi, hipertiroidisme) meningkatkan laju metabolisme
yang selanjutnya mengarah pada meningkatnya permintaan akan nutrien.
3. Nutrisi yang Penting untuk Ibu Hamil
a) Kalori
Kebutuhan energi pada kehamilan trimester I memerlukan
tambahan 100 Kal per hari (menjadi 1.900 Kal-2.000 Kal per hari). Ini
berarti sama dengan menambah 1 potong (50 g) daging sapi atau 2 buah
apel dalam menu sehari.
Selanjutnya saat trimester II dan III, tambahan energi yang
dibutuhkan meningkat sampai 300 Kal per hari, atau sama dengan
mengonsumsi tambahan 100 g daging ayam atau minum 2 gelas susu sapi
cair.
Untuk meyakinkan agar penggunaan kalori selama kehamilan
berlangsung adekuat, masukan energi harus diatas 36 kalori/kg/hari.
Kecukupan yang dianjurkan,sebanyak 40 kalori/kg/hari dalam distribusi
yang seimbang, yaitu protein kurang lebih 15%, lemak kurang lebih 30%,
dan karbohidrat kurang lebih 55%.
Kebutuhan energi waktu hamil adalah 300-500 kalori lebih banyak
dari sebelum hamil yaitu trimester pertama atau < 2 minggu kebutuhannya
sangat sedikit, trimester kedua atau 12-28 minggu, kalori dibutuhkan untuk
penambahan darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan payudara, dan
penimbunan lemak, sedangkan trimester ketiga atau >28 minggu kalori
digunakan khususnya untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
KEBUTUHAN KALORI
Kebutuhan Kebutuhan
Usia Kalori Kalori
Sehari Sehari Selama
Hamil
11-15 tahun 2200 kkl 2500 kkl
15-22 tahun 2100 kkl 2400 kkl
23-50 tahun 2000 kkl 2300 kkl
b) Protein
Untuk persediaan nitrogen esensial selama masa hamil dalam
rangka memenuhi tuntutan pertumbuhan jaringan janin dan ibu,
dibutuhkan protein rata-rata 925 gram yang tersimpan dalam janin. Dengan
demikian, asupan yang direkomendasikan adalah 60 gram protein setiap
hari, dengan asumsi bahwa ibu hamil mengonsumsi masukan energi yang
adekuat untuk kebutuhan sintesis jaringan. Protein tambahan harus
merupakan protein yang memiliki nilai biologis yang tinggi atau protein
yang mengandung semua asam amino esensial ,seperti daging, ikan, ayam,
telur, keju, dan susu yang bernilai biologis tinggi yang mengandung
nutrien penting lainnya.
Rekomendasi masukan protein bervariasi sesuai usia, berikut ini
adalah pedoman yang dianjurkan:
a. Wanita dewasa >18 tahun, 1,3 gram protein per kilogram berat badan
saat hamil.
b. Anak remaja 15-18 tahun, 1,5 gram protein per kilogram berat badan
saat hamil
c. Anak yang lebih mudah <15 yahun, 1,7 gram protein per kilogram berat
badan saat hamil.
Peningkatan asupan pada wanita remaja usia lebih muda
dipertimbangkan bahwa tubuh mereka masih terus berkembang, juga pada
kehamilan kembar perlu tambahan protein dan nutrien lain dalam diet ibu.
Kecukupan protein yang dianjurkan untuk wanita indonesia umur 20-39
tahun dengan berat badan 47kg sebanyak 41 gram protein sehari atau
sekitar 0,8 gram/kg/hari, sebagai protein campuran.

c) Cairan
Cairan adalah salah satu nutrien yang berperan penting selama
kehamilan untuk membantu pencernaan dengan melarutkan makanan dan
membantu transportasi makanan, juga sangat penting untuk pertukaran
nutrien dan produk sampah melalui membran sel karena merupakan
substansi utama dalam sel, darah, limfa, dan cairan vital tubuh lain.
Pemasukan cairan yang cukup memperbaiki defekasi yang kadang-kadang
menjadi masalah
pada masa hamil, maka direkomendasikan dalam sehari dibutuhkan sekitar
enam sampai delapan gelas (1.500-2000 ml). Jus buah merupakan sumber
yang baik, sedangkan minuman yang mengandung kafein, kola ,dan
beberapa minuman ringan lainnya sebaiknya dibatasi/dihindari.

d) Vitamin dan Mineral


Vitamin adalah sekelompok senyawa kompleks organik yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil agar tetap sehat. Penyakit akibat
kekurangan vitamin telah dikenal selama berabad-abad, akan tetapi tidak
diketahui penyebabnya. Skorbut, suatu penyakit akibat kekurangan vitamin
C, dahulu sering dijumpai di antara para pelaut yang mengadakan
perjalanan jauh. Ternyata penyakit tersebut dapat dicegah dengan
mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar. Hal ini pertama kali
diperkenalkan oleh Kapten Cook. Vitamin sendiri pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1912 oleh Hopkins. Unsur mineral adalah unsur
kimia selain karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang dibutuhkan oleh
tubuh.
Dalam makanan, unsu-unsur tersebut kebanyak terdapat dalam
bentuk garam-garam organik, seperti natium klorida. Namun, beberapa
mineral juga terdapat bentuk senyawa organik seperti sulfur dan fosfor.
Sekitar 45 berat tubuh manusia tersusun atas unsur mineral. Sejumlah
mineral, seperti kalsium dan fosfor, terdapat dalam jumlah yang relatif
besar di dalam sel tubuh.
Ibu hamil perlu diberi suplemen multivitamin dan mineral sejalan
dengan meningkatnya kebutuhan ibu akan gizi semasa hamil. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen yang mengandung
satu vitamin dan mineral seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E,
niasin, mineral, yodium, zat tembaga, dan selenium. Zat-zat tersebut
bermanfaat untuk membantu pertumbuhan, mencegah infeksi dan anemia,
mengurangi jumlah berat badan bayi lahir rendah (BBLR), serta
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Pada waktu hamil keperluan zat besi sangat meningkatkan untuk
pembentukan darah janin dan persediaan ibu masa laktasi sampai 6 bulan
sesudah melahirkan, karena air susu ibu tidak mengandung garam besi.
Persediaan ibu sebagai cadangan untuk penggantian darah yang hilang
pada waktu persalinan.

e) Serat
Pada masa trimester kedua kehamilan, hormon progesteron
meningkat. Hal ini akan memperlambat kerja otot perut, sehingga
perjalanan makanan dalam saluran pencernaan akan berlangsung lebih
lama. Bila kebutuhan tubuh akan serat tidak terpenuhi dengan baik, maka
kondisi tersebut akan menyebabkan konstipasi (sulit buang air besar ), dan
timbulnya rasa panas dalam perut (heartburn).
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan serat setiap hari, sebaiknya
banyak makan buah dan sayur,serta piliihlah beras merah, beras yang tidak
disosoh terlalu putih, roti, pasta atau kue-kue yang terbuat dari tepung
terigu yang tidak disosoh (whole-wheat-fluor). Sebaiknya terlalu banyak
menyantap makanan yang diproses, seperti aneka makanan kalengan bisa
menyebabkan kekurangan serat.
Selain itu makanan yang tinggi serat akan membuat menguyah
lebih lama dan merasa kenyang lebih cepat. Hal ini dapat membantu
menjaga agar pertambahan berat badan tidak berlebihan.
f) Lemak
a. Pengertian
Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan
oksigen. Lemak sendiri merupakan ester dari gliserol dan asam lemak.
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung, karna dalam lambung
tidak ada enzim pemecah lemak.
b. Jenis-jenis Lemak
Pada dasarnya ada dua tepi asam lemak, yaitu:
1) Asam lemak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai hidrokarbon
yang jenuh hidrogen.
2) Asam lemak tak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai
hidraokarbon yang tidak jenuh-hidrogen, dan karenanya
mempunyai satu ikatan rangkap atau lebih.
c. Sumber lemak dalam diet
Sumber lemak dalam diet meliputi daging, ikan, mentega, mergarin,
susu, krim, keju, makanan panggang, minyak dan lemak untuk
memasak, telur, serta makanan lain (miasl; es krim, cokelat, kembang
gula, biji- bijian, dan kuah salad). Sayur-sayuran dan buah-buahan
mengandung sedikit lemak, kecuali kedelai (24%) dan alpokat (8%).
d. Fungsi lemak dalam susunan makanan
Sumber energi. Setiap 1 g lemak menyediakan 38 kJ (9 kkal).
1) Pembentukan jaringan adiposa. Kelebihan lemak tidak langsung
digunakan untuk energi, melainkan disimpan pada jaringan
adiposa. Jaringan ini untuk energi mempunyai tiga fungsi, yaitu
menyusun cadangan energi, membantu mencegah kehilangan
panas yang berlebihan dari dalam tubuh, serta melindungi organ
peka seperti ginjal dari kerusakan.
2) Sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial mutlak
diperlukan oleh tubuh agar berfungsi secara normal. Senyawa ini
tidak dapat disintesis oleh tubuh, dan karenanya harus tersedia
dalam bahan makanan yang dikonsumsi. Asam lemak esensial
meliputi
asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang pernah disebut
sebagai vitamin F.
3) Penyerapan vitamin larut-lemak. Jenis lemak tertentu dalam
susunan makanan membantu tercukupinya asupan vitamin A,
D, E dan K yang larut dalam lemak. Akan tetapi di negara-
negara dengan asupan lemak rendah, vitamin-vitamin dapat
diperoleh dengan cara lain.

4. Tanda Kecukupan dan Kekurangan Nutrisi pada Ibu Hamil


Tanda kecukupan dan kekurangan nutrisi pada ibu hamil dapat dilihat
sebagai berikut:

Bagian Tubuh Cukup Nutrisi Kurang Nutrisi


Keadaan Umum Gesit dan responsif Lesu dan apatis
Berat Badan Normal sesuai tinggi/bentuk Kegemukan/kekurusan
tubuh
Postur Tegak, tungkai dan lengan Bungkuk/bahu
lurus menurun/dada cekung
Otot Kuat, kenyal, sedikit lemak Lemah, otot lunak, tidak
bawah kulit tegap
Saraf Perhatian baik, tidak mudah Labil, mudah tersinggung,
tersinggung, refleksi normal, refleks patela negatif,
mental stabil kesadaran menurun
Pencernaan Nafsu makan baik, tidak Kurang nafsu makan,
teraba sembelit, diare,pencernaan
tumor/benjolan,pembesaran kurang baik
hati dan limfa
Jantung Datak dan irama/tekanan Detak jantung tidak normal,
darah normal jantung membesar, irama
tidak normal/meningkat
Imunitas Imunitas baik,energik, cukup Mudah lelah, mengantuk,
tidur lesu
Rambut Mengkilat tidak mudah Kusam dan mudah rontok
rontok/kuat
Kulit Kelembaban cukup,warna Kering, pucat, terdapat
kulit segar bintik darah
Muka dan Leher Sehat, tidak ada Pembengkakan, bersisik
pembengkakan sekitar mulut
Bibir Licin, warna merah segar, Kering bersisik, bengkak,
lembab, tidak bengkak memerah, ada luka disudut
bibir mulut
Mulut Lembab, selaput lendir Bengkak mulut,
bersih kotor/sariawan
Gusi Merah normal, tidak ada Bengkak/ mudah berdarah
perdarahan
Lidah Merah normal, licin tidak Bengkak merah tua, kotor/
ada luka ada luka
Gigi Tidak ada caries, warna Berlubang, ompong, posisi
putih normal tak beraturan
Mata Bersih, tidak kemerahan Kemerahan, selaout mata
kering/keruh
Kelenjar tiroid Tidak ada pembesaranm Pembesaran kelenjar
kelenjar gondok gondok
Kuku Sehat, tidak pucat Pucat, rapuh/infeksi
Tungkai Normal tidak ada Bengkak nyeri betis/kram
pembengkakan ada varises

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi


Kurang dari Kebutuhan Tubuh Pada Ibu hamil
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi,
pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi
dan diikuti tindak lanjut yang kontinu selama hamil berupa wawancara/ data
latar belakang,termasuk riwayat diet dan evaluasi kebiasaan makan serta
situasi hidup sehari-hari.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi antropometrik, pengukuran Atropometrik
meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan.
3. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan dari hasil pengkajian, kemudian
dikelompokkan dan dianalisa untuk menemukan masalah kesehatan klien.
Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk menentukan diagnosis
keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan
untuk mengatasi masalah-masalah klien. Untuk mengelompokkannya dibagi
menjadi dua data yaitu, data sujektif yaitu data yang di dapat dari pasien
langsung, dan data objektif yaitu data yang didapat dari observasi perawat
langsung kepada pasien, dan kemudian ditentukan masalah keperawatan yang
timbul.
4. Rumusan Masalah
Setelah perawat mengidentifikasi kondisi ibu hamil pada trimester
pertama melalui tahap pengkajian, maka perawat menentukan diagnosa yang
berhubungan dengan masalah yang dialami klien. Maka kemungkinan akan
dapat ditemukan beberapa diagnosa keperawatan yang terjadi pada masalah
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan :
1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
mual dan muntah terus-menerus
2. Risiko bayi berat badan lahir rendah (BBLR) berhubungan dengan asupan
nutrisi yang tidak adekuat
3. Risiko perubahan nutrisi fetal yang berhubungan dengan berkurangnya
peredaran darah dan makanan ke fetal (janin)
5. Perencanaan
Setelah ditemukan masalah pada klien, perawat mengidentifikasi
diagnosa keperawatan dan menetapkan tujuan jangka pendek maupun dalam
jangka panjang. Perawat mengembangkan rencana keperawatan untuk
kebutuhan klien dan melakukan intervensi untuk melakukan asuhan
keperawatan pada klien. Adapun intervensi asuhan keperawatan yang
dilakukan memerlukan keterlibatan dari klien, suami klien dan keluarga.
No.
Perencanaan Keperawatan
DX
Dx. I Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan
nutrisi ibu dapat terpenuhi.
Kriteria hasil :
- Terjadi Peningkatan berat badan
- Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
- Nafsu makan kembali normal
- Mempertahankan nutrisi melalui oral
- Mengetahui komponen diet yang bergizi adekuat
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji Tanda-Tanda Vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum
Klien,Seperti Tekanan Darah klien
(TD), Pernapasan (RR), Denyut 2. Makanan yang hangat diharapkan
Nadi (HR), Dan Suhu (T). dapat mengurangi rasa mual
2. Anjurkan Ibu Makan Makanan 3. Makanan yang tidak berlemak dan
Dalam Keadaan Hangat berminyak mengurangi
3. Anjurkan Makan Makanan Yang rangsangan saluran pencernaan,
Tidak Berlemak Dan Berminyak sehingga diharapkan mual dan
4. Anjurkan Ibu Untuk Memakan muntah berkurang
Makanan Yang Kering Dan Tidak 4. Makanan kering tidak merangsang
Merangsang Pencernaan pencernaan dan mengurangi
(Misalnya Roti Kering Dan Biskuit) perasaan mual
5. Anjurkan Ibu Makan Sedikit Tapi 5. Untuk menghindari mual,muntah
Sering dan naiknya asam lambung yang
6. Anjurkan Untuk Menyajikan diakibatkan oleh perut kosong
6. Makanan yang bervariasi untuk
Makanan Yang Bervariasi menambah nafsu makan ibu
7. Anjurkan Hygiene Mulut Yang sehingga diharapkan kebutuhan
Baik Sebelum Dan Sesudah Makan, nutrisinya dapat terpenuhi
Gunakan Sikat Gigi Yang Halus 7. Untuk menurunkan pertumbuhan
Untuk Menyikat Yang Lembut bakteri dan meminimalkan
8. Berikan Ibu Motivasi Agar Mau kemungkinan infeksi
Menghabiskan Makanan 8. Ibu merasa diperhatikan dan
9. Anjurkan Ibu Untuk Menimbang berusaha menghabiskan
Berat Badan Secara Rutin makanannya
9. Dengan menimbang berat badan
dapat diketahui keseimbangan berat
badan sesuai usia kehamilan dan
pengaruh nutrisi
No.
Perencanaan Keperawatan
DX
DX. II Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan risiko bayi
berat lahir rendah (BBLR) dapat dihindari
Kriteria Hasil:
- Ibu mengerti risiko yang ditimbulkan akibat kurangnya nutrisi
selama kehamilan
- Ibu tidak melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR)
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital klien 1. Untuk mengetahui keadaan umum
2. Kaji kebutuhan nutrisi ibu klien melalui tanda-tanda vital
3. Observasi tanda-tanda kekurangan 2. Dengan mengetahui kebutuhan
nutrisi nutrisi ibu dapat dinilai sejauh
4. Observasi dan catat kejadian mual mana kekurangan nutrisi pada ibu
dan muntah dan menentukan langkah
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang selanjutnya
adekuat selama kehamilan 3. Untuk mengetahui sejauh mana
6. Jelaskan bahaya kurang nutrisi kekurangan nutrisi akibat muntah
selama kehamilan yang berlebihan
4. Mengawasi masukan kalori atau
kualitas kekurangan konsumsi
makanan
5. Meningkatkan pengetahuan klien
dan keinginan untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi
6. Untuk mendorong ibu memenuhi
kebutuhan nutrisi selama
kehamilan
No.
Perencanaan Keperawatan
DX
DX. III Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perkembangan
janin tidak terganggu
Kriteria Hasil :
- Tidak terjadi perubahan terhadap janin
- Peredaran darah makanan kejanin tidak berkurang
- Tinggi fundus uterus sesuai dengan usia kehamilan
- Denyut jantung janin dalam keadaan normal
Rencana Tindakan Rasional
1. Jelaskan pada ibu mengenai 1. Agar ibu menyadari akan
pentingnya nutrisi bagi pentingnya nutrisi bagi janin dan
pertumbuhan dan perkembangan ibu mengetahui akan kebutuhan
janin nutrisinya
2. Periksa fundus uteri 2. Tinggi fundus uterus yang tidak
3. Pantau denyut jantung janin sesuai dengan usia kehamilan
dapat menjadi bahan penilaian
akan nutrisi janin
3. Denyut jantung yang masih dalam
keadaan normal dan aktif
menandakan janin dalam keadaan
Baik
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Kasus
Pasien bernama Ny. R berumur 25 tahun beraganma islam dengan diagnosa medik
G1A0P0 Keluhan utama pasien mengatkan lemas sering mual muntah tidak nafsu
makan, dilakukan pemerksaan TD: 90/60 mmHg, Suhu tubuh: 37 °C,
Nadi:95x/menit, Pernafasan: 22 x / menit TB: 155 cm BB: 28 kg

B. Resum Asuhan keperawatan Dengan Pasien Kekurangan Nutrisi


1. Pengkajian
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemerksaan TD: 90/60 mmHg, Suhu tubuh: 37
°C, Nadi:95x/menit, Pernafasan: 22 x / menit TB: 155 cm BB: 28 kg
Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala pasien bersih, distribusi
rambut merata dan tidak rontok, tidak ada benjolan dan tidak ada keluhan.
2) Wajah
Wajah tampak simetris, tidak ada edema
3) Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik dan pupil isokor
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih dan tidak terdapat sekret
5) Telinga
Telinga tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua telinganya,
pendengaran baik
6) Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir tampak kering, tidak ada stomatitis dan mulut bersih
7) Leher
Tidak ada edema, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri
tekan
8) Dada
Bentuk dada simetris. Tidak terdapat retraksi dada, tidak ada edema dan
jaringan parut,suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak
ada suara tambahan. Perkusi jantung normal, bunyi jantung reguler.
9) Abdomen
Tidak ada nyeri tekan, terdengar bising usus 7x/menit.
10) Ekstremitas
Edema : Tidak ada edema
capilary : kembali dalam waktu lebih dari 2 detik

2. Pengkajian Kesehatan
1. Pola makan dan minum
Frekuensi makan sehari : 2 x/hari
Nafsu/selera makan : nafsu makan Ny. R kurang.
Nyeri ulu hati : tidak ada
Alergi : tidak ada riwayat alergi
Mual dan muntah : ada
Waktu pemberian makan : sesuai keinginan Ny.R
Jumlah dan jenis makan : menu biasa
Waktu pemberian cairan/minum: minum sehabis makan, setiap kali haus.
Masalah makan dan minum : Ny.R tidak mengalami kesulitan
menelan maupun mengunyah.
2. Pola kegiatan/aktifitas
Kegiatan Mandiri Sebahagian Total
Makan 
BAB 
BAK 
Ganti pakaian 

Untuk aktifitas ibadah Ny. R dapat melakukan nya sendiri seperti biasanya.
3. Pola eliminasi
BAB
Pola BAB Pasien BAB 1 x/hari, biasanya pagi hari di kamar mandi.
Karakter feses : Tidak dikaji
Riwayat perdarahan : Tidak pernah
4. BAK
Pola BAK : Pasien BAK > 8 x / hari
Karakter urin : tidak dikaji
Nyeri saat BAK : Tidakada

Riwayat penyakit ginjal dan saluran kemih: Tidak ada

3. Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS : Hiperemesis gravidarum Perubahan
Ny.R mengatakan sering nutrisi kurang
mual dan muntah pada Terjadi perubahan hormon dari kebutuhan
pagi hari, sehari bisa lebih tubuh yang
dari 6-7 kali, mudah lelah, berhubungan
Peningkatan hormon
sakit kepala, dan tidak dengan mual
Progesteron
nafsu makan. dan muntah
DO : terus-menerus
Mual dan muntah
 Wajah Ny.R tampak
pucat
Hilang nafsu makan
 Keadaan Umum :
Lemah
Perubahan nutrisi kurang
 Mukosa bibir kering
dari kebutuhan tubuh
 Tanda-tanda Vital:
TD : 90/60 mmHg
T : 37 °C
N : 95 x/i
RR : 22 x/i
BB : 28 kg
TB : 155
2 DS : Nutrisi tidak adekuat Risiko bayi
Ibu mengatakan akibat berat badan
mual dan muntah yang Berat Badan ibu menurun lahir rendah
dialaminya, ibu menjadi (tidak dalam batas normal (BBLR)
tidak nafsu makan dan sesuai dengan usia berhubungan
hanya menghabiskan nasi kehamilan) dengan asupan
sebanyak 2-3 sendok nutrisi yang
makan dalam sehari dan tidak adekuat
Risiko bayi berat badan
tidak ada tambahan
lahir normal(BBLR)
makanan yang dimakan
oleh ibu.
DO :
K/U : tampak lemah
TD : 90/60 mmHg
BB: 28 kg
TB : 155 cm
3 DS : Kurang informasi Kurang
pengetahuan
 Ny.R mengatakan tentang
kurang mengetahui kehamilan
informasi mengenai berhubungan
kehamilan. dengan kurang
 Ny.R mengatakan informasi
kurang pengalaman.
DO :
 Ny.R banyak bertanya
seputar kehamilan
 Ny.R tidak mengetahui
pemenuhan nutrisi
pada saat kehamilan
 Ny.R tidak mengetahui
tanda dan gejala yang
ditimbulkan pada saat
kehamilan
4. Diagnosa Keperawatan
Setelah perawat mengidentifikasi kondisi ibu hamil pada trimester
pertama melalui tahap pengkajian, maka perawat menentukan diagnosa yang
berhubungan dengan masalah yang dialami klien. Maka kemungkinan akan
dapat ditemukan beberapa diagnosa keperawatan yang terjadi pada masalah
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan :
1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
mual dan muntah terus-menerus
2. Risiko bayi berat badan lahir rendah (BBLR) berhubungan dengan asupan
nutrisi yang tidak adekuat

3. Risiko perubahan nutrisi fetal yang berhubungan dengan berkurangnya


peredaran darah dan makanan ke fetal (janin)
5. Intervensi keperawatan

No.
Perencanaan Keperawatan
DX
Dx. I Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan
nutrisi ibu dapat terpenuhi.
Kriteria hasil :
- Terjadi Peningkatan berat badan
- Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
- Nafsu makan kembali normal
- Mempertahankan nutrisi melalui oral
- Mengetahui komponen diet yang bergizi adekuat
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji Tanda-Tanda Vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum
Klien,Seperti Tekanan Darah klien
(TD), Pernapasan (RR), Denyut 2. Makanan yang hangat diharapkan
Nadi (HR), Dan Suhu (T). dapat mengurangi rasa mual
2. Anjurkan Ibu Makan Makanan 3. Makanan yang tidak berlemak dan
Dalam Keadaan Hangat berminyak mengurangi
3. Anjurkan Makan Makanan Yang rangsangan saluran pencernaan,
Tidak Berlemak Dan Berminyak sehingga diharapkan mual dan
4. Anjurkan Ibu Untuk Memakan muntah berkurang
4. Makanan kering tidak merangsang
No.
Perencanaan Keperawatan
DX
Makanan Yang Kering Dan Tidak pencernaan dan mengurangi
DX. IIMerangsang Pencernaan
Tujuan dan Kriteria Hasil : perasaan mual
(Misalnya Roti Kering Dan Biskuit) 5. Untuk menghindari mual,muntah
Tujuan :
5. Anjurkan Ibu Makan Sedikit Tapi dan naiknya asam lambung yang
SeringSetelah dilakukan tindakan keperawatan
diakibatkan oleh risiko
diharapkan perut kosong
bayi
6. Anjurkan Untuk Menyajikan 6. Makanan yang bervariasi untuk
berat lahir rendah (BBLR) dapat dihindari
Makanan Yang Bervariasi menambah nafsu makan ibu
7. Anjurkan Hygiene
Kriteria Hasil: Mulut Yang sehingga diharapkan kebutuhan
Baik Sebelum Dan Sesudah Makan, nutrisinya dapat terpenuhi
- Ibu mengerti risiko yang ditimbulkan akibat kurangnya nutrisi
Gunakan Sikat Gigi Yang Halus 7. Untuk menurunkan pertumbuhan
Untuk Menyikat Yang Lembut
selama kehamilan bakteri dan meminimalkan
8. Berikan Ibu Motivasi Agar Mau kemungkinan infeksi
- Ibu tidak melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR)
Menghabiskan Makanan 8. Ibu merasa diperhatikan dan
9. Anjurkan
RencanaIbu Untuk Menimbang
Tindakan berusahaRasional
menghabiskan
Berat Badan Secara Rutin makanannya
1. Kaji tanda-tanda vital klien 1. Untuk mengetahui keadaan umum
9. Dengan menimbang berat badan
2. Kaji kebutuhan nutrisi ibu dapat
klien diketahui
melalui keseimbangan
tanda-tanda vital berat
badan sesuai usia kehamilan dan
3. Observasi tanda-tanda kekurangan 2. Dengan mengetahui kebutuhan
pengaruh nutrisi
nutrisi nutrisi ibu dapat dinilai sejauh
4. Observasi dan catat kejadian mual mana kekurangan nutrisi pada ibu
dan muntah dan menentukan langkah
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang selanjutnya
adekuat selama kehamilan 3. Untuk mengetahui sejauh mana
6. Jelaskan bahaya kurang nutrisi kekurangan nutrisi akibat muntah
selama kehamilan yang berlebihan
4. Mengawasi masukan kalori atau
kualitas kekurangan konsumsi
makanan
5. Meningkatkan pengetahuan klien
dan keinginan untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi
6. Untuk mendorong ibu memenuhi
kebutuhan nutrisi selama
kehamilan
No.
Perencanaan Keperawatan
DX
DX. III Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perkembangan
janin tidak terganggu
Kriteria Hasil :
- Tidak terjadi perubahan terhadap janin
- Peredaran darah makanan kejanin tidak berkurang
- Tinggi fundus uterus sesuai dengan usia kehamilan
- Denyut jantung janin dalam keadaan normal
Rencana Tindakan Rasional
1. Jelaskan pada ibu mengenai 1. Agar ibu menyadari akan
pentingnya nutrisi bagi pentingnya nutrisi bagi janin dan
pertumbuhan dan perkembangan ibu mengetahui akan kebutuhan
janin nutrisinya
2. Periksa fundus uteri 2. Tinggi fundus uterus yang tidak
3. Pantau denyut jantung janin sesuai dengan usia kehamilan
dapat menjadi bahan penilaian
akan nutrisi janin
3. Denyut jantung yang masih dalam
keadaan normal dan aktif
menandakan janin dalam keadaan
baik
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa
yang sudah di tegakkan pada Ny.R dengan gaguan kekurangan nutrisi pada fase kehamilan
pertama, dimana dalam pemberian asuhan keperawatan yang meliputi pengksajian,
diagnosa, intervensi, emplementasi dan juga evaluasi

A. Pengkajian
Pada tahap pengkajian penulis mengaju pada format yang telah di sediakan, data
dari hasil pengkajian di daptkan dari wawancara dengan klain dan kluarga pasien,
pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan dignostik, catatan medis, catatan perawat dan
kerjasama dengan perawat laiinnya.
Pada kasus ini pasien di kaji pada tan ggal 13 juli 2020 jam 10:00 WIB dan hasil
yang di dapat pada saat pengkajian adalah Ny. R berumur 25 tahun beraganma islam
dengan diagnosa medik G1A0P0 Keluhan utama pasien mengatkan lemas sering
mual muntah tidak nafsu makan, dilakukan pemerksaan TD: 90/60 mmHg, Suhu
tubuh: 37 °C, Nadi:95x/menit, Pernafasan: 22 x / menit TB: 155 cm BB: 28 kg
Dari hasil yang didapat pasien mengalami kekurangan nutrisi karena
pasien sering mual dan muntah, pasien juga mengatakan tidak nafsu makan
apalagi Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru suatu periode
pertumbuhan. Kondisi kesehatan dimasa lampau sekaligus keadaan kesehatan ibu
saat ini merupakan landasan suatu kehidupan baru. Nutrisi merupakan suatu dari
faktor yang ikut berpengaruh terhadap hasil akhir kehamilan. Status nutrisi
dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga membuat ibu hamil berisiko misalnya;
kemiskinan, kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang diperlukan, lingkungan
yang kurang menguntungkan, kebiasaan makanan yang tidak lazim, serta
kesehatan yang buruk akan berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil dan
pertumbuhan serta perkembangan janinnya.

B. Diagnosa
Setelah melalui proses pengkumpulan data yang sudah dikumpilkan maka
penulis merumuskan diagnosa yang muncul di kasus
1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
mual dan muntah terus-menerus
Data yang mendukung diagnos tersebuyt adalah dari keluhan pasien yang
sering mual muntah dan tidak nafsu makan keadaan pasien inin
mengakibatkan tubuh pasien dan janin kekurangan kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan oleh si ibu dan juga janinapalagi berat badan ibu hanya 28 kg
Itu adalah berat badan yang kurang idian bagi ibu hamil dari hasil dan
rumisan dignosa yang didapat makan selanjutnya melkukan intervensi dan
inplementasi
C. Intervensi
No.
Perencanaan Keperawatan
DX
Dx. I Tujuan dan Kriteria Hasil :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan
nutrisi ibu dapat terpenuhi.
Kriteria hasil :
- Terjadi Peningkatan berat badan
- Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
- Nafsu makan kembali normal
- Mempertahankan nutrisi melalui oral
- Mengetahui komponen diet yang bergizi adekuat
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji Tanda-Tanda Vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum
Klien,Seperti Tekanan Darah klien
(TD), Pernapasan (RR), Denyut 2. Makanan yang hangat diharapkan
Nadi (HR), Dan Suhu (T). dapat mengurangi rasa mual
2. Anjurkan Ibu Makan Makanan 3. Makanan yang tidak berlemak dan
Dalam Keadaan Hangat berminyak mengurangi
3. Anjurkan Makan Makanan Yang rangsangan saluran pencernaan,
Tidak Berlemak Dan Berminyak sehingga diharapkan mual dan
4. Anjurkan Ibu Untuk Memakan muntah berkurang
Makanan Yang Kering Dan Tidak 4. Makanan kering tidak merangsang
Merangsang Pencernaan pencernaan dan mengurangi
(Misalnya Roti Kering Dan Biskuit) perasaan mual
5. Anjurkan Ibu Makan Sedikit Tapi 5. Untuk menghindari mual,muntah
Sering dan naiknya asam lambung yang
6. Anjurkan Untuk Menyajikan diakibatkan oleh perut kosong
Makanan Yang Bervariasi 6. Makanan yang bervariasi untuk
7. Anjurkan Hygiene Mulut Yang menambah nafsu makan ibu
Baik Sebelum Dan Sesudah Makan, sehingga diharapkan kebutuhan
Gunakan Sikat Gigi Yang Halus nutrisinya dapat terpenuhi
Untuk Menyikat Yang Lembut 7. Untuk menurunkan pertumbuhan
8. Berikan Ibu Motivasi Agar Mau bakteri dan meminimalkan
Menghabiskan Makanan kemungkinan infeksi
9. Anjurkan Ibu Untuk Menimbang 8. Ibu merasa diperhatikan dan
Berat Badan Secara Rutin berusaha menghabiskan
makanannya
9. Dengan menimbang berat badan
dapat diketahui keseimbangan berat
badan sesuai usia kehamilan dan
pengaruh nutrisi
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (A, Aziz dan
Musrifatul, 2015).

Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan makanan
yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, Nutrisi adalah sesuatu yang dimakan
seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya. Zat gizi adalah zat organik
dan anorganik yang dijumpai dalam makanan dan dibutuhkan untuk fungsi
tubuh. Manusia memerlukan zat gizi esensial dalam makanan untuk
pertumbuhan dan untuk memelihara semua jaringan tubuh dan fungsi normal
semua proses tubuh.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa LK ni jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk penulisan LK yang lebih
untuk LK selanjutnya. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, Siti dan Sutejo, 2012,” Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol 1,”

Jakarta: Kencana

Hidayat, A.Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah, 2015,” Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia,” Jakarta : Salemba Medika

Indriyani,Diyan, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat.,2013,” Keperawatan Maternitas Pada Area


Perawatan Antenatal,” Yogyakarta: Graha Ilmu

Iqbal Mubarak, Wahit dan Nurul Chayatin,2008,” Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia Teori & Aplikasi dalam Praktik,” Jakarta: EGC

Potter dan Perry, 2010,” Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7,” Elsevier:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai