Anda di halaman 1dari 25

JENIS- JENIS DAN BAHAYA NARKOBA

A. APA ITU NARKOBA…?

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya.Kadang disebut
juga Napza(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif).
Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek
psikologi lainnya.Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup.

I. NARKOTIKA

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang
termasuk jenis narkotika adalah:

Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

II. PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
pada aktivitas mental dan perilaku

(Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:


Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,
Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic
Diethylamide) dan sebagainya.

III. ZAT ADIKTIF

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis
yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem
syaraf pusat,

1
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan
saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan
memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman
beralkohol :
 Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
 Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
 Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker ).

2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai
pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku,
Bensin.

B. EFEK NARKOBA

Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai


berikut:Halusinogen Stimulan Depresan, Adiktif

Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contoh:kokain&LSD
Stimulan, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan
otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih
bertenaga untuk sementara waktu, dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang
dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan
tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif, Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi
karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena
secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja,
heroin, putaw. Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat
laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan
overdosis dan akhirnya kematian

2
C. JENIS-JENIS NARKOTIKA

Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.


Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin)
dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun
lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-
hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab).

Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium.Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan
sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu,
dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan
konstipasi.Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya.Pasien
morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.

Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari
Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat
untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata,
hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu.Kokain
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

D. PENYEBARAN NARKOBA

Hingga kini penyebaran dan penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegahMengingat
hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawabTentu saja hal ini bisa membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan
pemerintah khawatir.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan
untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak

3
usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.Hingga saat
ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak adalah
pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu
menjauhi penyalahgunaan Narkoba.

Pengedar narkoba rupanya memiliki banyak cara untuk mengedarkan dagangan mereka. Salah
satu yang terbaru adalah memasukkan aneka narkoba ke dalam bentuk permen lollipop yang kini
ditenggarai sedang beredar di Bogor.

Kepala BNN Kabupaten Bogor, Nugraha Setia Budi mengatakan, para pengedar menyamarkan
jenis narkoba kedalam campuran bahan pembuat permen untuk menargetkan pasar anak-anak
pelajar. Untuk itu tak tanggung-tanggung harga yang ditawarkan sangat murah berkisar antara
Rp. 1000 hingga Rp. 3000.

Lalu Bagaimana cara membedakan narkoba dalam permen dengan permen biasa? Bagi orang
awam memang akan sangat sulit untuk membedakannya. “Ciri-ciri bisa dikenali dari perubahan
perilaku anak,” ungkapnya.

Perubahan perilaku pada anak ini akan mengubah anak yang tadinya periang menjadi pendiam
bahkan pada saat yang parah kebutuhan uang jajan anak-anak semakin meningkat, dan jika
sampai pada taraf kecanduan maka anak akan melakukan segala cara untuk mendapatkan
narkoba.

Berikut Beberapa Permen yang Mengandung Narkoba

1. Permen berbentuk gagang dengan kemasan berlabel Cannabis, permen ini diduga mengandung
ganja.

2. Lolipop warna-warni mengandung bahan pembuat sabu-sabu.

3. Strawberry meth atau strawberry quick merupakan narkoba kristal berbentuk bulat mirip
permen pop rock rasa strawberry.

4. Berbentuk permen karet. Permen ini merupakan hasil olahan ekstasi dan dikemas dengan
bungkus kartun lucu dengan merek permen karet yang biasa dijumpai.

5. Lysergic Acid Diethylamide (LSD) yaitu permen berbentuk sebesar perangko, bergambar
kartun lucu dan colorfull. Permen narkoba ini mengandung zat lisergida.

6. Permen magic pop, mirip pop rock dan mengandung amphetamine.

4
E. BAHAYA BAGI KESEHATAN
1. Bahaya narkoba bagi kesehatan fisik
Panyalagunaan narkoba tentu memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Dan tentu saja
ini bisa mengancam hidup bagi penggunanya tanpa disadari, berikut ada beberapa bahaya bagi
kesehatan fisik :

 Gangguan pada sistem syaraf, pengguna narkoba akan mengalami gangguan syaraf
seperti kejang-kejang, berhalusinasi tinggi, hilangnya kesadaran, dan lain-lain
 Over dosis, pemakaian narkoba berlebihan akan mengakibatkan kematian sebab over
dosis jika tidak segera ditangani
 AIDS, ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Biasanya pengguna narkoba
menggunakan jarum suntik sencara bergantian, hal ini sangat rawan untuk tertular virus
HIV
 Gangguan pada sistem reproduksi, pengunaan narkoba bisa menurunkan fungsi hormon
reproduksi manusia
 Gangguan kulit, penggunaan narkoba dengan suntik akan menyebabkan berbagai macam
gangguan kulit seperti infeksi kulit dan lainnya
 Badan kurus, penggunaan narkoba bisa menghilangkan nafsu makan, sehingga biasanya
pengguna narkoba memiliki tubuh yang kering dan kurus
 Dan beberapa gangguan fisik lainnya.

2. Bahaya narkoba bagi kesehatan psikologi


Penyalagunaan narkoba pun bisa menyebabkan beberapa gangguan terhadap kesehatan pikiran
dan akal, di antaranya adalah :

 Bersikap lebih ceroboh dan sering gelisah


 Kurangnya percaya diri dan kurang bisa bergaul
 Perasaan seperti ditekan oleh sesuatu

3. Bahaya narkoba bagi kesehatan spiritual


Penyalahgunaan narkoba, baik pengguna atau pengedar, mereka berarti memutuskan hubungan
vertikal secara perlahan.Artinya, mereka secara tidak sadar telah menjauh dari keyakinan agama
dan tuhan.

5
4. Bahaya narkoba dari sudut pandang lingkungan sosial
Pengguna narkoba jelas akan mendapatkan banyak celaan dari orang lain, bukan hanya celaan,
tetapi juga diacuhkan dan dijauhi. Ini akan menyebabkan hubungan sosial menjadi semakin
buruk.

5. Bahaya narkoba dari sudut pandang hukum


Penyalagunaan narkoba akan mendapatkan hukuman sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan di undang-undang. Ancaman ini bukan hanya bagi pengguna, tetapi bisa lebih berat
bagi pengedar.

6. Bahaya narkoba terhadap pendidikan


Narkoba tentu saja sangat membahayakan jika disalahgunakan oleh pelajar atau guru. Jika dalam
selang proses belajar mengajar telah tercampuri dengan narkoba, tentu ini akan menjadi kacau.
Tujuan untuk mencapai keberhasilan di bidang pendidikan pun akan hanyut begitu saja. Padahal
salah satu upaya untuk memajukan bangsa adalah melalui pendidikan.Dari sinilah narkoba
menjadi ancaman besar di bidang pendidikan.

7. Bahaya narkoba terhadap masa depan


Perjalanan untuk menggapai kesuksesan di masa depan masih panjang, terutama bagi Anda yang
masih remaja. Penyalagunaan narkoba tentu bisa menghalangi kesuksesan di masa depan.
Penyalagunaan narkoba adalah hal buruk yang sia-sia dan bisa menghancurkan masa depan yang
cerah.

F. FAKTOR PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba, sehingga
pada akhirnya dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa faktor penyebab penyalahgunaan
narkoba diantaranya yaitu:

1. Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal, kesehatan
dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus dalam
penyalahgunaan narkoba .
Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan
tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan
narkoba.

6
Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam
menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir keliru
bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan
mengkonsumsi narkoba.

Terbiasa Hidup Senang / Mewah


Orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih rumit.
Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau membutuhkan
waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple yang dapat memberikan
kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria secara
berlebihan.

2. Faktor Keluarga

Kurangnya kontrol keluarga


Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota keluarga.Anak
yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari perhatian diluar, biasanya mereka
juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.
Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali dari keluarga yang
broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam penyalahgunaan
narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung jawab kepada anak akan mengurangi resiko anak
terjebak ke dalam penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab terhadap
dirinya, orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencoba-coba
menggunakan narkoba.

3. Faktor Lingkungan
Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan
orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan
orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan
penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini
disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota
kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama

7
anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama
untuk mengkonsumsi narkoba.

4. Faktor Pendidikan
Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah satu
bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya
penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial


Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya
nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas,
dan susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan)

6. Faktor Populasi Yang Rentan


Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada dalam
lingkungan yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja mulai
mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk didalamnya alkohol,
tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari dokter, serta obat
psikoaktif ) sehingga menimbulkan berbagai macam masalah pada akhirnya

NARKOBA DAN PELAJAR

Akibat penyalahgunaan narkoba bagi pelajar


1. Bagi Diri Sendiri
a. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja :
 Daya ingat sehinnga mudah lupa
 Perhatian sehingga sulit berkonsentrasi
 Persepsi sehingga memberi perasaan semu.
b. Keracunan, yaitu timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup,
berpengaruh pada tubuh dan perilakunya.
c. Overdosis, terjadi karena sudah lama berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis
yang dahulu digunakan. Overdosis dapat menyebabkan kematian karena terhentinya
pernapasan atau peredaran otak.
d. Gejala putus zat, yaitu gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan
pemakaianya.

8
e. Berulang kali kambuh, yaitu ketergantungan menyebabkan craving (rasa rindu pada
narkoba) walaupun telah berhenti pakai. Itulah sebabnya pecandu akan berulang kali
kambuh.
f. Gangguan perilaku, yaitu sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung, menarik diri dari
pergaulan, serta hubungan dengan keluarga terganggu. Terjadi perubahan mental,
gangguan pemusatan perhatian, motivasi belajar lemah.
g. Gangguan kesehatan, yaitu kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh seperti, hati,
jantung, paru-paru, ginjal, dan lai-lain,
h. Kendornya nilai-nilai, yaitu mengendornya nilai-nilai kehidupan agama, sosial-budaya,
seperti seks bebas dengan akibat(penyakit kelamin, kehamilan tak diinginkan). Sopan
santun hilang.Ia menjadi asocial, mementingkan diri sendiri, dan tidak mempedulikan
kepentingan orang lain.
i. Masalah ekonomi dan hukum, yaitu pecandu terlibat hutang, karena berusaha memenuhi
kebutuhannya akan narkoba. Ia mencuri uang atau menjual barang-barang milik pribadi
atau keluarga. Jika masih sekolah, uang sekolah digunakan untuk membeli narkoba,
sehingga terancam putus sekolah, dan di tahan polisi atau bahkan di penjara.

G. EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA


Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya dan
harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut,
narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan
mengurangi tekanan psikis.Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan.tanda tanda fisik, dapat
dilihat dari tanda – tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari beberapa
hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua

9
Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang
itu?Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu narkoba.

• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup terus, doyan
makan karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika terlibat pembicaraan lucu.
• Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas mandi
karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu apatis terhadap lawan
jenis.
• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik house,
wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan, sering minder setelah
pengaruh inex hilang.
• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja, jarang mau
menatap mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya dominan curiga, apalagi pada
orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski berada di dalam ruangan ber-AC, suka marah
dan sensitive.

CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos

CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :


*Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
*Perubahan Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin

10
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
*Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi

DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM


- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan

11
RESIKO PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
- Umumnya seorang pengguna Narkoba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani program rehabilitasi
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya, kerja keras, disiplin, niat yang
kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi untuk
pemulihan
- Tidak ada jaminan sama sekali bahwa ia tidak dapat kambuh/menggunakan lagi,
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
Pencegahan penanggulangan Narkoba
Penggunaan narkoba tidak sesuai dengan ketentuan disebut penyalahgunaan narkoba.Sangat
memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang telah menimpa generasi muda, mulai dari
anak SD sampai perguran tinggi. Mereka yang terkena penyalahgunaan narkoba akan mengalami
ketidak seimbangan emosi, kemauan. Pola penyalahgunaan narkoba mula mula di mulai dengan
bujukan, penawaran, ataupun tekanan dari seseorang atau kelompok yang
bersangkutan.Dorongan rasa ingin tahu, ingin mencoba dan atau ingin merasakan maka anak
mau menerima tawaran tersebut.
Dan hal ini makin lama makin ketagihan, sulit untuk menolak tawaran tersebut.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan bahkan ke perguruan
tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
cara cara pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar. Dengan
basis sekolah sebagai salah satu aspek masyarakat yang menyiapkan warganya untuk masa
depan. seperti bersikap dan berperilaku positip, mengenal situasi penawaran/ajakan dan terampil
menolak tawaran/ajakan tersebut. Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah perilaku
manusia bukan semata-mata masalah zat atau narkoba itu sendiri.Maka dalam usaha pencegahan
meluasnya pengaruh penyalahgunaan narkoba itu perlu pendekatan tingkah laku.Tentu saja hal
ini perlu selektif, jangan sampai terjadi sebaliknya.Karena dorongan rasa ingin tahu justru
terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Maka dikembangkanlah cara belajar hidup
bertanggung jawab. Dan menangkal terjadinya kekerasan akibat penyualahgunaan narkoba. Cara
yang harus dilakukan adalah DARE (Drug Abuse Resisstance Education Program ), yang
populer di Amerika Serikat pada sekarang ini.
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba
Penanggulangan Narkoba
Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat
memprihatinkan dan semakin meningkat serta merupakan masalah bersama antara yang
melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan

12
seluruh bangsa dalam suatu gerakan bersama untuk melaksanakan strategi dalam menanggulangi
Narkob di negara kita ini.sebagai berikut:

1. Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.


Mencegah penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan kapasitas pada bidang terkait,
meningkatkan kualitas seorang aparat, n menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran aktif
seluruh masyarakat melalui lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat,
pelajar, mahasiswa dan pemuda, pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada di
masyarakat. (Pendidikan, Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak, Sosial-pemuda & OR Ekonomi-
Tenaga Kerja). Mencegah terjadinya penyalahgunaan dan perredaran gelap, dengan upaya-upaya
yang berbasiskan masyarakat mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta
aktif seluruh komponen masyarakat dengan motto yang menjadi pendorong semangat adalah
”Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati”
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau
peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan
n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
Strategi Nasional Usaha Promotif
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan
lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat,
beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja,
pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang
kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah,
lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan
Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
1. Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
2. Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan
dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.
3. Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
4. Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
5. Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka
masyarakat dan remaja setempat.
6. Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
7. Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif),
dengan sasaran luas maupun individu.

13
C.Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada generasi Muda

Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh banyak faktor,
baik faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu penulis akan memaparkan faktor faktor
tersebut sebagai berikut :

1.Faktor Internal : Adalah faktor yang berasal dari diri seseorang.

►Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home) maka
seseorang akan mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih jauh, orang akhirnya mencari
kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen narkoba.

►Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi


pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup
dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna
narkoba.

►Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah dipengaruhi orang
lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2. Faktor Eksternal :

Berasal dari luar seseorang.Faktor yang cukup kuat mempengaruhi seseorang.

 Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya


seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi
seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.

 Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki


organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi
karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status
sosial, ingin melupakan persoalan, dan lain lain, maka narkoba kemudian disalahgunakan.
Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi,
disebut juga kecanduan.

14
►Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:

1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan

D.Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Pada generasi Muda

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan
mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan
psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh
seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang
dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak kecanduan
narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

►Dampak Fisik:

● Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan


kesadaran, kerusakan syaraf tepi .

● Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah

● Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

● Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran


bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

● Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan
hati dan sulit tidur

● Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan


fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual

15
● Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode
menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

● Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat
ini belum ada obatnya

● Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

►Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antaralain :

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa
sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya)
dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya
sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan
untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan
diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal
itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data

16
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia
remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular
dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja.Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak
akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan
kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

E.Kiat Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi
tanggung jawab kita bersama.Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan
masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak
kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat dilakukan adalah melakukan kerja
sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau
mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.

Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan
kasih sayang.Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak
didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan
sekolah.Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan
kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini
adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan
tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, selaku pendidik,
pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-
waktu dapat menjerat anak-anak yang masih rentan akan pengaruh budaya asing.

Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan
membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi,
yaitu :

♣ Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran


informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll.Instansi pemerintah,
seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini.kegiatan dilakukan
seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja
langsung dan keluarga.

♣ Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment).
Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3
minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

17
♣ Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk
mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar
mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di
masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok
dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari penulis optimisi anak didik akan terjaga dan
terawasi dari penyalahgunaan narkoba dan bahaya narkoba.Sehingga harapan semua komponen
masyarakat untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat
terealisasikan dengan baik.

Apa sanksi hukum penyalahguna narkoba?

Dalam Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009, sanksi bagi pelaku kejahatan narkoba adalah
sebagai berikut :

Pasal 111 UU RI No. 35 Tahun 2009[bagi tersangka kedapatan memiliki narkotika dalam bentuk
tanaman]

Pasal 111:
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

(2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana
dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

_________________________________________________________________

18
Pasal 112 UU RI No. 35 Tahun 2009[bagi tersangka kedapatan memiliki narkotika dalam bentuk
bukan tanaman]

Pasal 112:
1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00
(delapan miliar rupiah).

(2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima)
gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat
5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 114 UU RI No. 35 Tahun 2009[bagi tersangka kedapatan mengedarkan narkotika]

Pasal 114
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika
Golongan I, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat
5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah).

(2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram,
pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling
singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 127 UU RI No. 35 Tahun 2009[bagi tersangka yang merupakan korban lahgun narkotika,
bisa direhab]
Pasal 127

19
(1) Setiap Penyalah Guna:
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun;
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun; dan
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun.

(2) Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hakim wajib
memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55, dan Pasal 103.
(3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau
terbukti sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajib menjalani
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

Peran serta masyarakat

Dalam Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009, masyarakat bisa berpartisipasi dalam


Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba:

PASAL 104
Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam
membantu upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika dan Prekursor Narkotika.

PASAL 105
Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.

PASAL 109
Pemerintah memberikan penghargaan kepada Penegak Hukum dan Masyarakat yang telah
berjasa dalam upaya pencegahan, pembarantasan, penyalahguaan dan peredaran gelap
narkotika dan prekursor narkotika

20
Dalam Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997, sanksi bagi pelaku kejahatan psikotropika?

Pasal 60 UU RI No. 5 Tahun 1997:


(1) barang siapa:
Memproduksi psikotropika selain yang ditetapkan dalam ketentuan pasal 5, atau
Memproduksi atau mengedarkan psikotropika dalam bentuk obat yang tidak memenuhi standar
dan atau persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, atau
Memproduksi atau mengedarkan psikotropika yang berupa obat yang tidak terdaftar pada
departemen yang bertanggung jawab dibidang kesehatan sebagaimana dimaksiud dalam pasal 9
ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda 200juta rupiah.

(2) Barang siapa menyalurkan psikotropika selain yang ditetapkan dalam pasal 12 ayat 2
dipidanakan dengan pidana penjara, paling lama 5 tahun dan pidana denda paling banyak 100
juta rupiah

(3) Barang siapa menerima penyalur psikotropika selain yang ditetapkan dalam pasal 12 ayat 2
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan pidana denda paling banyak 60 juta
rupiah

(4) Barang siapa menyerahkan psikotropika selain yang ditetapkan dalam pasal 14 ayat 1, 2, 3
dan 4 dipidana dengan pidana penjara 3 tahun dan pidana denda paling banyak 60 juta rupiah

(5) Barangsiapa menerima penyerahan psikotropika selain yang ditetapkan dalam pasal 14 ayat
(3), (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan pidana denda paling banyak
60 juta rupiah. Apabila yang menerima penyerahan itu pengguna maka dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 bulan

Pasal 62 UU RI No. 5 Tahun 1997


barang siapa secara tanpa hak memiliki, menyimpan, dan atau membawa psikotropika dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 100 juta
(pengguna)

Pasal 71 UU RI No. 5 Tahun 1997


(1) barang siapa bersekongkol atau bersepakat untuk melakukan, melaksanakan, membantu,
menyuruh turut melakukan, menganjurkan atau mengorganisasikan suatu tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam pasal 60, 62, dan pasal 63 dipidana sebagai pemufakatan jahat

21
(2) Pelaku tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan ditambah
sepertiga pidana yang berlaku untuk tindak pidana tersebut (produksi)

Dalam Pasal 196 dan Pasal 197 Undang-Undang RI


No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan:

Pasal 196:
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau
alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau
kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Pasal 197:
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau
alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak
Rp. 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).

- See more at: http://www.resnarkoba-metro.org/staticpage/title/pengaturan-narkoba-dalam-


perundang-undangan#sthash.gO25BxWx.dpuf

Jenis Narkotika di indonesia dibagi menjadi tiga Golongan, yaitu Golongan I, Golongan II, dan
Golongan III, Ketiga Golongan Narkotika tersebut sesuai yang tercantum dalam Pasal 6 ayat 1
UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, Adapun yang termasuk Narkotika Golongan I yaitu :
1. Tanaman Papaver Somniferum L dan semua bagian-bagiannya termasuk
buah dan jeraminya, kecuali bijinya.
2. Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh
dari buah tanaman Papaver Somniferum L yang hanya mengalami
pengolahan sekedar untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa
memperhatikan kadar morfinnya.
3. Opium masak terdiri dari :
a. candu, hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu rentetan
pengolahan khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan peragian
dengan atau tanpa penambahan bahan-bahan lain, dengan maksud
mengubahnya menjadi suatu ekstrak yang cocok untuk pemadatan.
b. jicing, sisa-sisa dari candu setelah dihisap, tanpa memperhatikan

22
apakah candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain.
c. jicingko, hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.
4. Tanaman koka, tanaman dari semua genus Erythroxylon dari keluarga
Erythroxylaceae termasuk buah dan bijinya.
5. Daun koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam
bentuk serbuk dari semua tanaman genus Erythroxylon dari
keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara
langsung atau melalui perubahan kimia.
6. Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun
koka yang dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan kokaina.
7. Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina.
8. Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua
bagian dari tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman
ganja atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis.
9. Tetrahydrocannabinol, dan semua isomer serta semua bentuk
stereo kimianya.
10. Delta 9 tetrahydrocannabinol, dan semua bentuk stereo kimianya.
11. Asetorfina : 3-0-acetiltetrahidro-7α-(1-hidroksi-1-metilbutil)-
6, 14-endoeteno-oripavina
12. Acetil – alfa – metil fentanil : N-[1-(α-metilfenetil)-4-piperidil] asetanilida
13. Alfa-metilfentanil : N-[1 (α-metilfenetil)-4-piperidil] propionanilida
14. Alfa-metiltiofentanil : N-[1-] 1-metil-2-(2-tienil) etil]-4-iperidil]
priopionanilida
15. Beta-hidroksifentanil : N-[1-(beta-hidroksifenetil)-4-
piperidil] propionanilida
16. Beta-hidroksi-3-metilfentanil : N-[1-(beta-hidroksifenetil)-3-
metil-4 piperidil] propio-nanilida.
17. Desmorfina : Dihidrodeoksimorfina
18. Etorfina : tetrahidro-7α-(1-hidroksi-1-metilbutil)-6,
14-endoeteno-oripavina
19. Heroina : Diacetilmorfina
20. Ketobemidona : 4-meta-hidroksifenil-1-metil-4-propionilpiperidina
21. 3-metilfentanil : N-(3-metil-1-fenetil-4-piperidil) propionanilida
22. 3-metiltiofentanil : N-[3-metil-1-[2-
(2-tienil) etil]-4-piperidil] propionanilida
23. MPPP : 1-metil-4-fenil-4-piperidinol propianat (ester)
24. Para-fluorofentanil : 4‘-fluoro-N-(1-fenetil-4-piperidil) propionanilida
25. PEPAP : 1-fenetil-4-fenil-4-piperidinolasetat (ester)

23
26. Tiofentanil : N-[1-[2-(2-tienil)etil]-4-piperidil] propionanilida
27. BROLAMFETAMINA,nama lain DOB : (±)-4-bromo-2,5-
dimetoksi- α -metilfenetilamina
28. DET : 3-[2-( dietilamino )etil] indol
29. DMA : ( + )-2,5-dimetoksi- α -metilfenetilamina
30. DMHP : 3-(1 ,2-dimetilheptil)-7 ,8,9, 10-tetrahidro-
6,6,9-trimetil-6H- dibenzo[b, d]piran-1-ol
31. DMT : 3-[2-( dimetilamino )etil] indol
32. DOET : (±)-4-etil-2,5-dimetoksi- α -metilfenetilamina
33. ETISIKLIDINA, nama lain PCE : N-etil-1-fenilsikloheksilamina
34. ETRIPTAMINA : 3-(2aminobutil) indole
35. KATINONA : (-)-(S)- 2-aminopropiofenon
36. ( + )-LISERGIDA, nama lain LSD, LSD-25: 9,10-didehidro-N,
N-dietil-6-metilergolina-8 β –karboksamida
37. MDMA : (±)-N, α -dimetil-3,4-(metilendioksi)fenetilamina
38. meskalina : 3,4,5-trimetoksifenetilamina
39. METKATINONA : 2-(metilamino )-1- fenilpropan-1-on
40. 4- metilaminoreks : (±)-sis- 2-amino-4-metil- 5- fenil- 2-oksazolina
41. MMDA : 5-metoksi- α -metil-3,4- metilendioksi)fenetilamina
42. N-etil MDA : (±)-N-etil- α -metil-3,4-(metilendioksi)fenetilamin
43. N-hidroksi MDA : (±)-N-[ α -metil-3,4-(metilendioksi)
fenetil]hidroksilamina
44. paraheksil : 3-heksil-7,8,9, 10-tetrahidro-6,6, 9-
trimetil-6H-dibenzo [b,d] piran-1-ol
45. PMA : p-metoksi- α -metilfenetilamina
46. psilosina, psilotsin : 3-[2-( dimetilamino )etil]indol-4-ol
47. PSILOSIBINA : 3-[2-(dimetilamino)etil]indol-4-il dihidrogen fosfat
48. ROLISIKLIDINA, namalain PHP,PCPY: 1-( 1- fenilsikloheksil)pirolidina
49. STP, DOM : 2,5-dimetoksi- α ,4-dimetilfenetilamina
50. TENAMFETAMINA, namalain MDA : α -metil-3,
4-(metilendioksi)fenetilamina
51. TENOSIKLIDINA, nama lain TCP : 1- [1-(2-tienil) sikloheksil]piperidina
52. TMA : (±)-3,4,5-trimetoksi- α -metilfenetilamina
53. AMFETAMINA : (±)- α –metilfenetilamina
54. DEKSAMFETAMINA : ( + )- α –metilfenetilamina
55. FENETILINA : 7-[2-[( α -metilfenetil)amino]etil]teofilina
56. FENMETRAZINA : 3- metil- 2 fenilmorfolin
57. FENSIKLIDINA, nama lain PCP : 1-( 1- fenilsikloheksil)piperidina

24
58. LEVAMFETAMINA, nama lain levamfetamina : (- )-(R)- α -metilfenetilamina
59. levometamfetamina : ( -)- N, α -dimetilfenetilamina
60. MEKLOKUALON : 3-( o-klorofenil)- 2-metil-4(3H)- kuinazolinon
61. METAMFETAMINA : (+ )-(S)-N, α –dimetilfenetilamina
62. METAKUALON : 2- metil- 3-o-to lil-4(3H)- kuinazolinon
63. ZIPEPPROL : α - ( α metoksibenzil)-4-( β-metoksifenetil )-1-
64. Opium Obat
65. Campuran atau sediaan opium obat dengan bahan lain bukan narkotika

Demikianlah Jenis Narkotika Golongan 1 di Indonesia, Untuk Golongan II dan Golongan III

Jenis Narokitika golongan 1 ini sangat berbahaya sekali selain bersifat ketergantungan juga akan
merusak susunan saraf dalam tumbuh hingga menyebabkan kematian.

Untuk ancaan hukuman sesuai UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Pasal 111 adalah
penjara paling singkat 4 tahun penjara sampai seumur hidup.

Lindungilah Diri, Saudara, Teman kita dari Narkotika Dengan Iman dan Taqwa

Berebut Cinta dengan Bandar Narkoba.

MASYARAKAT Indonesia mengenalnya sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Ronny Pattinasarany mengawali kariernya
sebagai pemain sepakbola pada 1970 saat terpilih sebagai anggota tim PSSI Yunior ke Manila.
Laki-laki kelahiran Makassar, 9 Februari 1949 ini sebelum menjadi pemain profesional, sempat
dibesarkan di PSM Yunior. Dia hampir selalu dipercaya menjadi anggota tim nasional selama
kurun waktu 1979-1985. Ronny adalah pemain All Star Asia, olahragawan terbaik
Indonesia.Medali perak SEA Games pernah dia sumbangkan untuk Tim Merah Putih.Dari
sepakbola, Ronny mendapatkan segalanya, termasuk uang.Menikah dengan Stella Maria,
pasangan ini dikaruniai tiga orang anak (dua laki-laki dan satu perempuan), masing-masing
Robenno Pattrick (Benny), HenryJacques (Yerry), dan Tresita Diana.

25

Anda mungkin juga menyukai