1
REHABILITASI
proses pemulihan gangguan penggunaan narkoba
baik untuk jangka waktu pendek maupun panjang
yang bertujuan mengubah perilaku untuk
mengembalikan fungsi individu tsb di masyarakat.
2
Tidak ada metode perawatan yang dapat digunakan
secara sendiri yang pantas atau efektif bagi semua
pasien.
Berbagai layanan perawatan harus dapat tersedia,
dijangkau dan dapat diterima oleh masyarakat.
Perawatan yang efektif harus memfasilitasi berbagai
permasalahan khusus seorang pecandu selain
adiksinya itu sendiri.
Berbagai rancangan perawatan dan jasa layanan bagi
kebutuhan klien harus dievaluasi secara
berkesinambungan dan dimodifikasi agar sesuai
dengan kebutuhan individu yang selalu berubah.
3
Keberadaan individu di dalam program perawatan
untuk suatu jangka waktu tertentu adalah penting
bagi efektivitas program tersebut.
Konseling baik individu maupun kelompok dan
berbagai terapi perilaku merupakan komponen
penting bagi efektivitas perawatan
Bagi banyak pecandu, pengobatan medis
merupakan elemen penting dalam perawatan,
terutama jika dikombinasikan dengan konseling
dan berbagai terapi.
Pecandu dengan kondisi kejiwaan harus
mendapatkan perawatan khusus secara terintegrasi.
Detoksifikasi medis hanya sebagai tahap awal
program perawatan adiksi.
4
Detoksifikasi dan rehabilitasi yang efektif tidak
perlu harus secara sukarela.
Pemberian obat-obatan selama terapi harus selalu
berada dalam pengawasan tenaga medis.
Program perawatan harus memberikan evaluasi
terhadap HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, TBC dan
penyakit infeksi lainnya. Konseling di berikan
untuk membantu klien menyesuaikan atau
merubah perilaku yang menempatkan mereka atau
orang lain dalam bahaya infeksi.
Pemulihan dari adiksi dapat merupakan proses
panjang dan seringkali memerlukan beberapa
periode perawatan.
5
1. Pelaksana kegiatan rehabilitasi adalah
kelompok masyarakat, organisasi
kemasyarakatan yang memenuhi aspek
legalitas
2. Pembinaan penyelenggaraan rehabilitasi
dikoordinasikan oleh BNN, BNNP/BNNK
bersama organisasi/ institusi yang
bersangkutasn beserta instansi terkait
SDM :
Penanggung jawab lembaga, program
Administrasi
Tenaga Profesional dan Tenaga Terampil
Sarana :
Persyaratan ini disesuaikan kepada Sarana minimal
yang ada di rehabilitasi adiksi berbasis masyarakat
yaitu memiliki ruangan yang mampu menampung
semua kegiatan sesuai dengan fungsinya, minimal
ruang untuk konseling/klinis atau mengacu kepada
standar layanan minimal Kementerian Sosial
/Kementerian Kesehatan sesuai kearifan lokal
7
Pecandu Narkoba
8
1. Perencanaan kegiatan dilakukan
oleh penyelenggara rehabilitasi,
sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan masyarakat
2. Anggaran kegiatan rehabilitasi
bersumber dari swadaya
masyarakat, bantuan pemerintah,
dan bantuan lainnya yang bersifat
tidak mengikat
Dukungan/fasilitasi kepada lembaga/tempat
rehabilitasi:
Pembinaan Lembaga
(manajemen, layanan, monitor dan evaluasi)
Dukungan Operasional
Peningkatan SDM
Dukungan/peningkatan Sarana dan Prasarana
10
Bertujuan untuk :
11
Memiliki Aspek Legalitas
Akte notariat, perijinan (operasional dan tempat usaha),
NPWP
12
Tempat layanan bersifat aktif dan kuratif
terletak dekat lingkungan rawan pecandu
narkotika.
Kegiatan:
pemetaan
deteksi dini
Intervensi dini dan konseling
Penjangkauan dan pendampingan
Rujukan
Pencegahan relapse dan kelompok bantu diri
Umumnya: sistem rawat jalan.
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
kepada kelompok sasaran dan kelompok
dampingan.
Pencegahan: penyuluhan
Pendampingan
Life Skill
Rujukan
Merupakan pusat pelayanan terpadu bagi pecandu narkoba
yang ingin pulih.
Terpadu dalam arti terapi medis, psikososial, religius dan
spiritual yang berada dalam satu atap dan mempunyai
jejaring rujukan serta melibatkan orang-orang yang
profesional.
Bentuk layanan ini menggunakan sumber daya, potensi dan
kearifan lokal dari masyarakat.
Umumnya dalam bentuk rawat inap.
Asesmen,
Layanan detoksifikasi,
Layanan kesehatan: pemeriksaan dan pengobatan, gizi,
Konseling,
Rujukan,
Edukasi,
Dukungan keluarga atau Family Support Group,
Program Pasca Rehabilitasi/Vokasional/Pencegahan
Relapse.
Tahap penerimaan awal
Tahap Detoksifikasi
Tahap pra-rehabilitasi
Tahap reintegrasi
19
RAWAT INAP
Pengaplikasian metode pemulihan (rehabilitasi)
secara intensif dimana klien (pasien) dinilai patut
untuk tinggal didalam tempat yang memberikan
layanan dalam kurun waktu tertentu.
RAWAT JALAN
Pengaplikasian metode pemulihan (rehabilitasi)
secara intensif dimana klien (pasien) tidak
diharuskan menginap didalam tempat yang
memberikan layanan.
TERAPEUTIK COMMUNITY (TC)
12 STEP (12 LANGKAH)
NARCOTIC ANONIMOUS (NA)
ALCOHOLIC ANONIMOUS (AA)
MINESSOTA MODEL
FARMAKOTERAPI
CBT (TERAPI KOGNITIF)
MI/MET (KONSELING MOTIVASI)
Layanan Komprehensif Terpadu dan
Berkesinambungan (Continuum of Care)
OSC ORC
Rehabilitasi rawat Penjangkauan
inap Pendampingan
Komponen Konseling
kegiatan terdiri: Rujukan
detoksifikasi,
rehabilitasi,
layanan dukungan
PECANDU
CBU
Memberdayakan kemampuan masyarakat dalam
menanggulangi penyalahgunaan narkoba di lingkungannya.
Meningkatkan akses layanan kesehatan dan sosial bagi
penyalahguna narkoba di masyarakat.
Membentuk jejaring layanan bagi pecandu narkoba di
rehabilitasi berbasis masyarakat.
12 Fungsi Inti Lembaga (12 Core Functions)
Staf Social
Screening
Supervi Workers
si an
Physici Konsultasi Intake
Counselors
s
Praktisi Medis
Educators
Pencatatan
dan Orientation
pelaporan
Praktisi
Perawat Rujukan Supervision
an
Kelompok Bantu Officer
Pendidikan
Diri klien Asessmen
Professionals
Institusi rumah
sakit Intervensi Rencana Career
Krisis Peraw
Bantuan hukum Guidance
Layanan Spesialis
Manajemen Counseling
kasus
Penyedia layanan lanjut
Community
Resources
23
Tahap Tahap Tahap