PEMBIAYAAN KESEHATAN
Kelompok 7
Ketua : Annisa Fadhilah 1102011033
Sekertaris :
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dr. Ahmad, 31 tahun, praktek di sebuah klinik dokter keluarga yang bekerja
sama dengan BPJS. Klinik ini dikelola dengan baik sehingga dalam waktu yang
relatif singkat mengalami kemajuan yang cukup pesat dan dikenal luas di
masyarakat. Suatu hari di klinik ini dikunjungi seorang pasien, Ny. A, 38 tahun,
dengan kehamilan trimester 1 pada G5P2A2. Pasien ingin melakukan
pemeriksaan kahamilan secara rutin di klinik dr.Ahmad karena pasien
mendapat informasi bahwa pelayanan di klinik ini baik. Pasien mempunyai
keluhan sering mual, muntah, lemas, cepat lelah, dan sesak. Dokter kemudian
melakukan pemeriksaan fisik bersama bidan. Pada pemeriksaan ditemukan
bahwa kandungan dalam kondisi yang baik namun ibu tampak pucat,
takikardi, murmur, takipnea, dan terdapat nyeri tekan epigastrium. Dr. Ahmad
menyarankan agar pasien mengikuti pemeriksaan ANC yang teratur dan
menjelang partus kelak pasien akan dirujuk ke spesialis Obgyn yang sudah
bekerja sama dengan klinik dokter keluarga tersebut. Pasien menanyakan ke
dokter tentang pilihan pembiayaan persalinan, mengingat kemungkinan
membutuhkan biaya yang lebih besar.
Sasaran Belajar
Tenaga Paramedis
• Untuk setiap satu orang dokter keluarga, diperlukan 2 sampai 3
tenaga paramedis terlatih
Pengelolaan Pengelolaan
air bersih obat
Manajemen Klinik
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik
dokter keluarga (family clinic). Pada bentuk ini sarana yang
menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah suatu
klinik yang didirikan secara khusus yang disebut dengan nama
klinik dokter keluarga (family clinic/center). Pada dasarnya
klinik dokter keluarga ini ada dua macam. Pertama, klinik
keluarga mandiri (free-standing family clinic). Kedua,
merupakan bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluar
komplek rumah sakit (satelite family clinic). Di luar negeri
klinik dokter keluarga satelit ini mulai banyak didirikan.Salah
satu tujuannya adalah untuk menopang pelayanan dan juga
penghasilan rumah sakit.
Fungsi Dasar Manajemen Dokter
Keluarga
1. Perencanaan (Planning)
Suatu fungsi manajemen untuk menetapkan tujuan dan mengidentifikasi prasyarat dengan cara
efektif dan efisien. Perencanaan biasanya dilakukan dalam bentuk rapat diawal tahun.
2. Penyusunan (Organizing)
Suaru fungsi manajemen untuk menyusun dan mengembangkan suatu organisasi yang meliputi
struktur organisasi, job desk, analisis jabatan, staff, hubungan kerja dan penggajian.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan organisasi atau melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Pengendalian (Controlling)
Suatu fungsi manajemen yang dilaksanakan secara sistematis dan berlanjut untuk menilai apakah
suatu kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai rencana, serta mempelajari faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan pelaksanaan.
5. Evaluasi (Evaluation)
Suatu fungsi manajemen yang dilakukan untuk memperbaiki dan menghimpun langkah kegiatan
pada masa yang akan datang agar lebih optimal. Biasanya dilakukan dalam bentuk rapat evaluasi
diakhir tahun.
Managemen Keuangan
1.2. Menjelaskan standar pemeriksan
Standar Pelayanan Paripurna (standard
of comprehensive of care)
prognosis
Konseling
konsultasi
Rujukan
Tindak lanjut
Tindakan
Pengobatan rasional
Pembinaan keluarga
1.3. Menjelaskan sistem pembiayaan
Gaji · Dokter memperoleh pendapatan yang tetap tiap · Sering terjadi kerjasama antara pihak
bulannya berdasar upah minimal yang telah ditentukan provider dengan bagian lain untuk memperoleh
pendapatan yang lebih banyak
· Dokter cendrung melakukan pelayanan
kesehatan seadanya dan kurang optimal
Reimbursement · Dokter akan melakukan penangan dengan maksimal · Sering terjadi pemalsuan identitas dan
· Biaya kesehatan datang dari pihak perusahaan dimanfaatkan oleh pihak lain
sehingga pasien tidak perlu mengeluarkan biaya selain · Sering terjadi adanya overutilisasi dari
premi (bila ada premi) penyedia layanan kesehatan
Tujuan pembiayaan kesehatan
• Tujuan pembiayaan kesehatan adalah tersedianya pembiayaan
kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan
termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna, untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
1. Merujuk pasien
2. Bekerjasama dengan sejawat
3. Bekerja dalam tim
4. Mengatur dokter pengganti
5. Mematuhi tugas
6. Pendelegasian wewenang
Komunikasi Dokter-Profesi Lain
Kolaborasi Menurut Shortridge, et al (1986)
Hubungan timbal balik di mana [pemberi pelayanan] memegang tanggung jawab
paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka kerja bidang respektif mereka.
Elemen-elemen Kolaborasi
– Struktur
– Proses
– Hasil Akhir
A. Model Kolaboratif Tipe I
– Menekankan Komunikasi Dua Arah
– Masih menempatkan Dokter pada posisi utama
– Masih membatasi Hubungan Dokter dengan Pasien
B. Model Kolaboratif Tipe II
– Lebih berpusat pada Pasien
– Semua Pemberi Pelayanan harus bekerja sama
– Ada kerja sama dengan Pasien
– Tidak ada pemberi pelayanan yang mendominasi secara terus-menerus
Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team
multidisipliner dapat digunakan untuk mencapai
tujuan kolaborasi team :