Anda di halaman 1dari 18

DISTRICT HEALTH ACCOUNT

(DHA)

Rusmiati, SKM, MPH

1
???????
- Berapa besar anggaran yang dibutuhkan
utk masalah kesehatan?...
- Untuk kegiatan apa?
- Siapa yang menjadi sasaran?
- ?
- ?
- ?

2
Landasan Hukum & Kebijakan

• UU No. 23/2014 tentang Pemda  UU No.2


Tahun 2015  UU No.9 Tahun 2019
• Permendagri No. 13/2006 ttg pedoman
pengelolaan keu daerah dan No. 59/2007 dan
perubahannya : pelaksanaan anggaran
berbasis kinerja  implisit keharusan alokasi
utk program prioritas dan kecukupan biaya
operasional langsung.
• Kepmenkes No.922/2008: HA adalah salah
satu fungsi pembiayaan dan perlu dilakukan
NHA, PHA dan DHA
• Bappenas: perlu pelembagaan NHA, PHA dan
DHA
LATAR BELAKANG
Pembiayaan Kesehatan adalah salah satu sub-sistem
dalam Sistem Kesehatan
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
oleh kecukupan, efektivitas, efisiensi dan kesinambungan
pembiayaan kesehatan
Pembenahan sistem pembiayaan kesehatan tersebut
memerlukan gambaran situasi pembiayaan kesehatan
secara menyeluruh
Cara untuk mendapatkan gambaran pembiayaan
kesehatan tersebut disebut “Health Account” (HA).
Pengertian
HEALTH ACCOUNT (HA) merupakan sebuah
proses untuk menggambarkan aliran biaya atau
belanja yang dicatat dalam penyelenggaraan sebuah
sistem kesehatan atau

dapat dikatakan sebagai suatu cara untuk


mendapatkan gambaran pembiayaan kesehatan
secara menyeluruh (komprehensif). HA ini dapat
menjawab 4 (empat) pertanyaan dasar yaitu dari mana
asal dana atau sumbernya, kemana dana mengalir,
jenis barang atau jasa apa yang dibeli dan siapa yang
mendapat manfaatnya (Poullier et al, WHO, 2002).

5
Berdasarkan scope pembagian
wilayah di Indonesia:

– HA scope nasional disebut NHA (National Health


Account),
– HA scope provinsi disebut PHA (Provincial Health
Account), dan
– HA scope Kab/Kota disebut DHA (District Health
Account)
HUBUNGAN NHA, PHA DAN DHA
Tujuan Health Account :
Mengukur alur pengeluaran yang ada di tingkat
Nasional, Provinsi dan Kabupaten sehingga
pembiayaan kesehatan di tahun yang akan datang
dapat diproyeksikan secara tepat sasaran dan
tepat manfaat.
DHA

DHA merupakan salah satu alat evaluasi yang


dapat memberikan gambaran dan analisa
mengenai kondisi pembiayaan kesehatan dan
pemanfaatannya disamping sebagai bahan
advokasi untuk penentu kebijakan di daerah.
Tujuan khusus disusunnya DHA :

- Mengetahui distribusi & pemanfaatan anggaran kes


- Mengetahui estimasi belanja kes perkapita
- Mengetahui program & kegiatan terkait bid kes
- Mengetahui sumber-2 pembiayaan kes
- Mengetahui pengelola anggaran kes
- Mengetahui penyelenggara pelayanan kes
Tujuan khusus disusunnya DHA :

- Mengetahui jenjang pelaksanaan kegiatan


- Mengetahui kelompok penerima manfaat
- Mengetahui kebutuhan pembiayaan kes pada tahun
berikutnya
- Mengetahui tingkat kecukupan atau pun
kesenjangan antara ketersediaan anggaran
kesehatan yang ada dengan kebutuhan.
Cakupan Analisis DHA menghasilkan informasi tentang:

1. SUMBER DANA (Financing Sources): pemerintah dan non-


pemerintah
2. INSTITUSI PENGELOLA dana tsb (Financing Agents):
pemerintah, swasta, LSM, asuransi/perusahaan, RT
3. PELAKSANA/PENYEDIA PELAYANAN kesehatan (Health
Provider): RS pemerintah, RS swasta, praktik dokter,pusk
4. JENIS KEGIATAN (Health Activity): tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh penyelenggara kesehatan yang secara umum
dapat dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu kegiatan tidak
langsung/penunjang dan kegiatan langsung.
Cakupan Analisis DHA menghasilkan informasi tentang:

5. JENIS FAKTOR PRODUKSI /Mata Anggaran (Health Inputs):


(barang, modal, operasional, tenaga, obat/bahan, dll)
6. JENIS PROGRAM (Program) (jenis program yang dibiayai) 
Permendagri 13 & 59, SPM, SDGs  UKM
7. JENJANG KEGIATAN (Health Level) (Jenjang administratif
dimana kegiatan tsb dilakukan: propinsi, kab/kota, kecamatan,
desa, masyarakat).
8. Penerima Manfaat (HEALTH BENEFICIARIES): menurut
kelompok umur penduduk/kelompok orang.
DASAR HUKUM
Terdapat 6 urusan wajib pelayanana
U U 23/2014 dasar dilaksanakan n
PASAL 12, PASAL 18 DAN yang SPM, menjadi perioritas baik
berdasarka
PASAL 298 SPM maupun anggarann
perencanaan

Pelaksanaan SPM yang mengatur


PP 2/2018 tentang jenis pelayanan, mutu
pelayanan dan penerima pelayanan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
dasar dan strategi penerapannya

Secara teknis memuat tentang


Permendagri 100/2018 mekanisme dan strategi
PENERAPAN SPM penerapan data, SPM
pengumpulan mulai
penghitungan
dari
pemenuhan kebutuhan
dasar, perencanaan
SPM dalam DOKREN, dan pelaksanaan
Permenkes 4/2019 SPM, pelaporan dan evaluasi.
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN Secara teknis memuat tentang
MUTU PELAYANAN DASAR mekanisme pemenuhan mutu
PADA SPM BIDANG KESEHATAN
SPM bidangdasar
pelayanan kesehatan
pada
JENIS LAYANAN SPM BIDANG KESEHATAN
PROVINSI KABUPATEN / KOTA
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
1. Pelayanan kesehatan bagi 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
penduduk terdampak krisis 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
kesehatan akibat bencana 4. Pelayanan kesehatan balita
dan/atau berpotensi bencana 5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
provinsi. dasar
2. Pelayanan kesehatan bagi 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
penduduk pada kondisi 7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
kejadian luar biasa provinsi. 8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes
melitus
10.Pelayanan kesehatan orang dengan
gangguan jiwa berat
11.Pelayanan kesehatan orang terduga
tuberkulosis

12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko


terinfeksi virus yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus),

Bersifat promotif dan preventif


17
TERIMAKASIH

18

Anda mungkin juga menyukai