Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM KERJA

PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING


RUMAH SAKIT UMUM NATALIA

RSU NATALIA

Jl. Teratai No. 15 Pulisen – Boyolali

Telp. / Fax. (0276) 325302

Email: rsunataliaboyolali@gmail.com
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI...................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

BAB II TUJUAN UMUM DAN KHUSUS.........................................................4

BAB III KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN.............................5

BAB VI SASARAN KEGIATAN.......................................................................17

BAB VIII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN..........................................18

BAB IX EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN.....20

BAB X PENCATATAN, PELAPORAN KEGIATAN,....................................21

DAN EVALUASI KEGIATAN............................................................................21

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Kuasa karena berkat rahmat dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan “Program Kerja Pokja Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
RSU Natalia dengan baik.
Program kerja ini disusun dalam rangka memberikan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan wasting bagi semua
jajaran di RSU Natalia tahun 2022 sebagai kontribusi ditetapkannya Kota Boyolali
sebagai lokus stunting. Melalui program kerja ini diharapkan semua tenaga
profesional pemberi asuhan serta tenaga terkait lainnya dapat memahami berbagai
hal yang berkaitan dengan pelayanan malnutrisi di RSU Natalia dan mampu
mengambil peran sesuai keahliannya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan selayaknya disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan program kerja ini.
Program kerja ini semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Permohonan
maaf perlu kami sampaikan apabila dalam penyusunannya masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.

ii
I. PENDAHULUAN
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis
terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi
menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Prevalensi stunting selama 10 tahun
terakhir menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan
bahwa masalah stunting perlu ditangani segera.
Pemerintah pusat juga telah menyusun Strategi Nasional Percepatan Pencegahan
Stunting periode 2018-2024 (Stranas Stunting). Tujuan umum Stranas Stunting adalah
mempercepat pencegahan stunting dalam kerangka kebijakan dan institusi yang ada.
Tujuan tersebut akan dicapai melalui lima tujuan khusus sebagai berikut:
A. Memastikan pencegahan stunting menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat di
semua tingkatan;
B. Meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk
mencegah stunting;
C. Memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsolidasi program dan kegiatan
pusat, daerah dan desa;
D. Meningkatkan akses terhadap makanan bergizi dan mendorong ketahanan pangan;
E. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi sebagai dasar untuk memastikan pemberian
layanan yang bermutu, peningkatan akuntabilitas, dan percepatan pembelajaran.
Strategi Nasional menggunakan pendekatan lima pilar pencegahan stunting, yaitu:
1) Komitmen dan visi kepemimpinan;
2) Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku;
3) Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa;
4) Gizi dan ketahanan pangan; dan
5) Pemantauan dan evaluasi, menetapkan kementerian/lembaga penanggung jawab
upaya percepatan pencegahan stunting, menetapkan wilayah prioritas dan strategi
percepatan pencegahan stunting, dan menyiapkan strategi kampanye nasional
stunting.

3
Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan Holistik, Intergratif, Tematik, dan Spatial (HITS). Upaya
penurunan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan sensitif dilakukan
secara terintegrasi atau terpadu. Komitmen untuk percepatan perbaikan gizi diwujudkan
dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan,
terutama kesehatan ibu, anak dan pengendalian penyakit dengan pendekatan berbagai
program dan kegiatan yang dilakukan lintas sektor. Implementasi perbaikan gizi juga
dituangkan ke dalam Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2015-2019.
pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Upaya percepatan
perbaikan gizi merupakan bagian dari TPB tujuan dua yaitu mengakhiri kelaparan,
memcapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian
berkelanjutan. Stunting telah ditetapkan sebagai prioritas nasional dalam dokumen
perencanaan dan TPB. Sasaran pokok dan arah kebijakan RPJMN 2015-2019 tersebut di
atas selanjutnya telah diterjemahkan ke dalam perencanaan dan penganggaran tahunan
(Rencana Kerja Pemerintah/RKP) dimana percepatan perbaikan gizi masyarakat telah
menjadi agenda prioritas. Sedangkan pada RKP 2019, program prioritas peningkatan
pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat difokuskan pada lima kegiatan prioritas
mencakup:
(a) peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi;
(b) percepatan penurunan stunting ;
(c) penguatan gerakan masyarkat hidup sehat dan pengenalian penyakit;
(d) peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, dan
(e) peningkatan efektifitas pengawasan obat dan makanan.

II. LATAR BELAKANG


Indonesia adalah penyumbang balita stunting nomer 5 di dunia setelah India, Nigeria,
Pakistan, dan Cina sehingga diperkirakan 36% balita stunting di Indonesia akan
mengalami sindrom stunting jangka pendek di kemudian hari, terdiri dari hambatan
perkembangan, depresi fungsi imunitas dan kognitif serta gangguan metabolisme lemak
4
yang jangka panjang akan berakhir dengan obesitas, gangguan toleransi glukosa, penyakit
jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis. Suplementasi nutrisi pada bayi setelah usia
puncak adipositas (nilai BMI tertinggi pada grafik BMZ) akan berisiko early adiposity
rebound, dimana 52,7% akan berisiko obseitas dengan semua komorbidnya. Oleh karena
itu malnutrisi pada usia 2 tahun pertama kehidupan bersifat menetap meskipun telah
dikoreksi. Hal ini mendukung pencegahan malnutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan
sebagai program utama dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas.
RSU Natalia adalah RS milik pemerintah kota Pasuruan yang diberi amanah
menjalankan pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat. Kota
Pasuruan telah ditetapkan sebagai lokus stunting dengan SK Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada tanggal
25 Februari 2022. Proyeksi angka stunting kota Pasuruan tahun 2019 21,56% menjadi
15,85 pada tahun 2024 dimana target nasional pada tahun 2024 sebesar 14%. Penurunan
stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi
sensitif yang dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas antar bidang rumah
sakit dan stakeholder terkait. Rumah sakit sebagai bagian dari organisasi perangkat daerah
berkolaborasi dengan lintas sektor turut berpartisipasi menyukseskan progam lokus
stunting tersebut baik di tingkat internal rumah sakit maupun eksternal. Untuk mencapai
hal tersebut, RS perlu menyusun program kerja tahun 2022 agar pelaksanaannya bisa
berjalan dengan baik dan optimal.
III.TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. Tujuan Umum
Menjadi acuan untuk menurunkan prevalensi stunting dan wasting di lingkungan
RSU Natalia
B. Tujuan Khusus

1. Mendukung program nasional terkait penurunan angka stunting dan wasting

2. Menetapkan kebijakan stunting dan wasting

3. Menyusun panduan pelayanan penurunan stunting dan wasting

4. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait stunting dan wasting

5. Melakukan eliminasi stunting dan wasting dengan :

a. Promosi kesehatan internal dan eksternal

b. Proses deteksi stunting dan wasting di unit rawat jalan dan unit rawat inap
5
6. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia tentang stunting dan wasting
7. Melakukan koordinasi dengan dinas terkait

6
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian


. Kegiatan
1. Sumber Daya Manusia
(SDM) - Mengusulkan petugas khusus
a) Kebutuhan SDM (perawat/bidan/nutrisionis) yang bisa menjadi
konselor ASI.

b) Orientasi - Melakukan orientasi pada petugas baru yang


bekerja di lingkup kegiatan tumbuh kembang
anak, dengan materi orientasi meliputi:
- Cara pengukuran BB, TB/PB, LK, LLA yang
sesuai standar.
- Cara pengeplotan hasil ukuran pada kurva
pertumbuhan.
- Cara menghitung usia anak, termasuk usia
koreksi.
- Cara melakukan deteksi dini gangguan
c) Pendidikan dan pelatihan perkembangan.
- Kebijakan, pedoman, panduan, dan SPO terkait
kegiatan penurunan stunting dan wasting.

- Pelatihan konseling ASI.


- Pelatihan manajemen laktasi
- Pelatihan pembuatan MPASI yang sesuai
rekomendasi IDAI.
- Pelatihan perawatan BBLR.
- Pelatihan asuhan nutrisi pediatrik.
- Pelatihan pemberian nutrisi pada
pasien dengan kebutuhan khusus.
7
d) Evaluasi kinerja - Pelatihan asuhan nutrisi pada pasien dengan
sakit kritis.
- Pelatihan dasar deteksi dini gangguan
perkembangan anak.
- Pelatihan vaksinasi dasar.

- Anggota tim adalah bagian dari unit yang


berkaitan dengan sasaran kegiatan penurunan
stunting dan wasting sehingga evaluasi
kinerjanya merupakan bagian dari penilaian
kinerja atasan yang ada di unit tersebut.
- Mengusulkan keaktifan anggota tim dalam
kegiatan penurunan stunting dan wasting
sebagai bagian dari
pertimbangan menilai kinerja.
2. Fasilitas - Membuat data inventaris sarana dan prasarana
a) Pemeliharaan yang berkaitan dengan kegiatan penurunan
stunting dan wasting.
- Berkoordinasi dengan pengadaan makan
minum pasien terkait kebutuhan nutrisi dalam
rangka kegiatan penurunan stunting dan
wasting.
- Berkoordinasi dengan pengadaan obat dan susu
PKMK.

8
b) Kalibrasi - Membuat rekapitulasi data tentang alat,
tanggal kalibrasi.
- Berkoordinasi dengan IPS terkait jadwal
kalibrasi.
c) Penggantian/penambahan

- Membuat rekapitulasi data alat-alat yang telah


rusak untuk diganti.
- Mengusulkan penambahan alokasi dana untuk
makan pasien anak pada rawat inap dan susu
PKMK pasien rawat inap.
- Mengusulkan alat infantometer baik untuk
rawat inap maupun rawat jalan.
- Mengusulkan timbangan BB bayi dengan
spesifikasi khusus agar akurat.
- Mengusulkan pojok pumping ASI untuk
karyawan.
3. Pengembangan pelayanan - Mengusulkan dibentuknya poli tumbuh
kembang di lingkungan RSU Natalia
- Mengusulkan adanya terapi okupasi, terapi
wicara sebagai penunjang dalam manajemen
tumbuh kembang anak.
- Mengusulkan penambahan pelayanan
deteksi
dini gangguan pendengaran pada BBLR/bayi
berisiko tinggi.
- Mengusulkan penambahan pelayanan
deteksi
dini gangguan penglihatan pada BBLR/bayi
berisiko tinggi.
- Mengusulkan penambahan pelayanan
deteksi
9
dini kelainan jantung bawaan.
- Mengusulkan adanya bilik vaksinasi dasar di
RSU Natalia.
- Melakukan kegiatan PKRS seputar penurunan
stunting
dan wasting.
- Kolaborasi dengan Dinkes terkait perluasan
pelayanan spesialistik dalam penurunan
stunting dan wasting.
4. Mutu - Menyusun regulasi penurunan stunting dan
wasting di lingkungan RS.
- Menyusun kamus indikator mutu kegiatan
penurunan
stunting dan wasting di lingkungan RS.
- Membuat instrumen pengumpul data
- Melakukan pengukuran indikator mutu.
5. Keselamatan pasien - Berkoordinasi dengan komite mutu dalam
menyusun regulasi keselamatan pasien di
lingkup kerja penurunan stunting dan wasting
di RS.
- Memastikan petugas melakukan identifikasi
pasien anak saat pelaksanaan kegiatan.
- Melakukan sharing ilmu tentang KIE pasien
dengan
stunting dan wasting.
- Melaporkan IKP yang ditemukan saat
pelaksanaan kegiatan.
6. Keselamatan kerja - Berkoordinasi dengan IPS.
- Mengendalikan pajanan kerja yang berbahaya.
- Vaksinasi dan pemeriksaan berkala.
7. PPI - Menyusun alur pelaporan tentang kejadian
tertusuk jarum (vaksinasi).

1
0
- Menyusun SOP tindakan pemasangan NGT
untuk kebutuhan enteral yang sesuai standar
PPI.

1
1
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
N Uraian Maksud dan Inpu Prose Output Outcome Penanggu
o kegiatan Tujuan t s ng
jawab
1. Kebutuh 1. Mengoptimalka 1. Hasil 1. Merekapitulasi Tambah Pelayan Ketua tim
an SDM n pelayanan rekapitul petugas yang an an
pasien dalam asi bekerja di lingkup petugas. optimal.
rangka petugas. kegiatan.
penurunan 2. Rekapitulasi 2. Menghitung
stunting dan layanan kebutuhan SDM.
wasting. sesuai 3. Membuat usulan.
2. Mengembangka kebutuhan 4. Mengajukan usulan
n pelayanan pasien. pada kepegawaian.
dalam 3. Perhitung
menunjang an
kegiatan. kebutuha
3. Memenuhi n SDM.
pelayanan
sesuai
kebutuhan
pasien.

12
4. Membuat rencana
kebutuhan SDM
2. Orienta 1. Pembekalan 1. Petugas baru 1. Menyusun materi 1. Undangan. Pelayan Ketua
si bagi petugas 2. Petuga dan soal pre-post 2. Materi. an
petugas yang baru s test untuk 3. Absensi. lancar tim dan
bekerja di pembe orientasi. 4. Notulensi. petugas
lingkup ri 2. Mendata petugas pemberi
kegiatan. orienta baru dan orientasi
2. Mengoptimalkan si menjadwal
peran petugas 3. Materi orientasi.
dalam kegiatan. orienta 3. Melakukan orientasi.
3. Meminimalkan si 4. Melakukan
error selama 4. ATK evaluasi
pelaksanaan 5. Multimedia orientasi.
kegiatan.
4. Memastikan
kondisi kerja
yang aman.
3. Pendidika 1. Memenuhi 1. Petugas 1. Menentukan 1. Bukti Pelayan Ketua
n dan kebutuhan di kebutuhan sertifik an tim dan
pelatihan pasien atau lingkup pelatihan. at. optimal. bagian
kegiatan 2. Materi

13
memenuhi . 2. Membuat usulan. pelatiha diklat
persyarat 2. Materi 3. Mencari n.
an pelatihan. informasi 3. Laporan

pendidik pendidikan dan


an

14
berkelanjutan. 3. Informasi pelatihan. kegiatan
2. Meningkatkan pendidikan 4. Koordinasi pendidikan
kualitas dan dengan bidang dan
pelayanan. pelatihan. diklat. pelatihan.
4. Dana
pelatihan.
4. Evalua 1. Memastikan 1. Rincia 1. Menyusun 1. Instrum Penilaian Ketua tim
si mutu pelayanan n instrumen en kinerja
kinerja penurunan kegiat penilaian kinerja. penilaia yang
stunting dan an 2. Koordinasi n. optimal.
wasting yang 2. ATK dengan kepala 2. Data Pelayanan
dilakukan 3. Data SIMRS unit lingkup kinerja kegiatan
petugas kegiatan. dari yang
dilakukan 3. Koordinasi SIMRS. bermutu
konsisten. dengan IT terkait 3. Rekomend dan
2. Sebagai dasar data kinerja di asi untuk konsisten.
pemberian SIMRS. pengusula
rekomendasi n pelatihan
tentang dan
penunjukkan, pendidikan

15
delineasi .
kewenangan
dan
penugasan
kembali
5. Pemelihara 1. Mengurangi 1. Sarana 1. Membuat 1. Data Pelayan Sekretaris
an fasilitas risiko dan dan data inventaris inventar an dan
meningkatkan prasaran sarana dan is. optimal. anggota
kualitas a. prasarana berkaitan 2. Status tim.
fasilitas 2. Rekapitula kegiatan. kelayak
kesehatan. si data 2. Koordinasi dengan an
2. Memastikan fasilitas. IFRS. fasilitas.
jumlahnya 3. ATK. 3. Koordinasi dengan 3. Tersed
sesuai 4. SIMRS. instalasi gizi. ia
kebutuhan. 4. Melakukan stok.
3. Mengurangi pengecekan rutin
risiko kontinuitas stok.
keselamatan
kerja,
keselamatan
pasien.
6. Kalibrasi 1. Menjamin 1. Peralatan 1. Membuat Alat Pelayan Sekretaris

16
peralatan medis rekapitulasi alat terkalibra an dan
layak pakai. lingkup dan tanggal si. optimal. anggota
2. Mengelola kegiatan. kalibrasi. tim.
peralatan 2. Rekapitula 2. Koordinasi dengan
sesuai si data IPS.
standar. fasilitas.
3. IPS
7. Pengganti 1. Memastikan 1. Sarana 1. Menginventaris Terpenuhin Pelayan Ketua
an/ jumlahnya dan alat yang tidak ya alat dan an
penambah sesuai prasarana layak pakai. bahan optimal. dan
an . anggota
tim.

17
kebutuhan. 2. Rekapitula 2. Melakukan kajian penunja
2. Mengelola si data klaim dan biaya ng
peralatan fasilitas. RS. kegiatan
sesuai 3. ATK. 3. Membuat usulan. .
standar. 4. SIMRS. 4. Koordinasi
dengan pejabat
pengadaan.
8. Pengemban 1. Meningkatkan 1. Literasi 1. Melakukan Terlaksanan - Peningkat Ketua
gan cakupan pelayanan. kajian/disk ya an
pelayanan kegiatan. 2. Data survei/ usi. pengemban cakupan dan
2. Meningkatka benchmarkin 2. Menyusun konsep. gan kegiatan anggota
n kepuasan g 3. Membuat regulasi. pelayanan. - Peningkat tim.
pasien. 4. Menyusun an
kebutuhan. kepuasan
5. Koordinasi dengan pasien.
bidang
pengembangan.
9. Pengukuran 1. Memban 1. Standar 1. Menyusun 1. Kamus - Peningkat Ketua
indikator tu akreditasi kamus indikator indikat an
melakuk tentang mutu kegiatan or pelayanan dan

18
mutu an stunting penurunan stunting mutu . anggota
perbaika dan dan wasting di kegiata - Peningkat tim.
n wasting. lingkungan RS. n. an
pelayana 2. Pedoman/ 2. Membuat 2. Instrumen. kepuasan
n. Panduan instrumen 3. Data hasil pasien.
2. Menjadi dasar tentang pengumpul data. pengukur
pertimbangan stunting 3. Melakukan an.
untuk dan pengukuran 4. Rekomend
penyusunan wasting. indikator mutu. asi tindak
program 4. Koordinasi lanjut.
kegiatan dengan
selanjutnya. komite mutu.
10 Pembuat 1. Acuan 1. Literasi 1. Melakukan rapat 1. Undanga Pelayan Ketua
. an pelaksanaan tentang tim. n, an
regulasi kegiatan. stunting 2. Menyusun materi, efektif dan
kegiatan. 2. Dasar dan kebijakan, absensi, dan anggota
hukum wasting. pedoman, notulen efisien. tim.
kegiatan. 2. Regulasi panduan, dan SOP. rapat.
pemerinta 3. Koordinasi dengan 2. Hasil
h tentang asesor internal. dokume
stunting 4. Koordinasi dengan n
dan pokja akreditasi kebijaka

19
wasting. RS. n,
3. ATK. pedoma
4. Anggota tim. n,
panduan
,
SOP.
11 Keselamat 1. Mencegah 1. Pedom 1. Melakukan 1. Laporan - Peningkat Ketua
. an pasien terjadinya an sosialisasi SKP IKP. an
insiden. PMKP. pada anggota tim. 2. RCA dan pelayanan dan
2. Meningkatka 2. Panduan 2. Melakukan rekomendasi . anggota
n mutu pelaporan sosialisasi tindak - Peningkat tim.
pelayanan. IKP. pelaporan IKP. lanjut. an
kepuasan

20
3. Mendorong 3. Form IKP. 3. Membuat laporan pasien.
melakukan 4. Anggota tim. IKP.
perbaikan yang 4. Membuat RCA
menunjang dan
keselamatan rekomendasi
pasien. tindak lanjut.
5. Koordinasi
dengan komite
mutu.
12. Keselamat 1. Menjaga 1. Alur 1. Koordinasi dengan 1. Daftar Kerja Ketua
an kerja kesehatan fisik, keselamat IPS. risiko berjalan
mental, an kerja. 2. Koordinasi alat-alat aman. dan
kepuasan, 2. Sertifikat dengan K3RS. kegiatan. anggota
produktivitas, pelatihan 3. Melakukan 2. Daftar tim.
dan pengendali manajemen risiko petugas
keselamatan an pajanan terhadap alat-alat yang belum
dalam bekerja. kerja kegiatan. pelatihan
2. Mengetahui berbahaya. 4. Mengusulkan K3RS.
alur jika terjadi 3. Anggota tim. petugas yang 3. Sertifik

keselamatan belum mengikuti at

21
kerja. pelatihan K3RS. pelatih
5. Melakukan an
supervisi petugas
pengelolaan .
limbah B3 4. Hasil

di lingkup kegiatan. supervisi.


13. Pengendali 1. Mengidentifi 1. Pedoman 1. Mengecek 1. Rekapitul Kerja Ketua
an infeksi kasi dan PPI. status asi status berjalan
menurunkan 2. SOP vaksinasi vaksin aman. dan
risiko infeksi alur petugas. petugas. anggota
selama masa tertusu 2. Mengecek 2. Daftar tim.
kegiatan. k sertifikat pelatihan
2. Mengetahui jarum. pelatihan PPI PPI
alur 3. Status petugas dan masa petugas
manajemen vaksina berlakunya. dan masa
jika terjadi si 3. Mengusulkan berlakunya
insiden petugas vaksinasi bagi .
tertusuk . petugas yang belum 3. Hasil

jarum. 4. Anggota tim. vaksin. supervi


3. Melakukan 4. Melakukan supervisi. si.
vaksinasi 5. Koordinasi dengan
PPI.

22
petugas.
14. Sosialisas 1. Memperluas 1. Materi 1. Koordinasi dengan 1. Undanga Pengetahu Ketua
i kegiatan informasi sosialisasi. tim PKRS. n, materi, an tentang
penuruna tentang 2. Anggota tim. 2. Koordinasi absensi, penurunan dan
n stunting penurunan 3. Multimedia. dengan Dinkes. dan stunting anggota
dan stunting dan 3. Membuat notulensi dan tim.
wasting. wasting. jadwal acara. wasting
2. Menyamaka sosialisasi. 2. KAK meningkat
n persepsi 4. Membuat sosialisa .
dalam kerangka acuan si.
penanganan kegiatan. 3.Jadwal
. 5. Mengusulkan pada sosialisasi.
3. Mengajak serta
stakeholder dan

23
masyarakat. manajemen.
15 Pendampinga mencegah melakukan Memberikan Tambahan Pendampingan Ketua tim
n klinis terjadinya pendampingan pelatihan tata laksana petugas optimal
stunting serta terhadap kelas di stunting gizi buruk
upaya yang dapat bawahnya dan Membuat usulan
dilakukan untuk FKTP
meningkatkan
status gizi pada
balita

24
VI. SASARAN KEGIATAN

Sasaran kegiatan penurunan stunting dan wasting antara lain sebagai berikut ini:

a. Anggota tim.

b. Karyawan RS.

c. Masyarakat awam.

d. Pasien dan keluarga pasien.

e. Faskes lain ( FKTP)

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N JENIS BULAN
O KEGIA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
TAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kebutu
han
SDM
2 Orienta
si petugas
3 Pendidi

18
kan dan
pelatiha
n
4 Evaluas i
kinerja
5 Pemelih
araan
fasilitas
6 Kalibra
si
7 Pengga
ntian/pe
nambah
an
8 Pengem
bangan
pelayan
an

19
9 Penguk
uran
indikato
r mutu
10 Pembua
tan
regulasi
kegiata
n
11 Kesela
matan
pasien
12 Kesela
matan
kerja
13 Pegend
alian
infeksi

20
14 Sosialis
asi
kegiata
n
15 Pendam
pingan
klinis

21
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

No. Rincian kegiatan Evaluasi Pembuat Topik laporan Penanggung jawab


pelaksanaan laporan
kegiatan
1. Kebutuhan SDM Tiap bulan Sekretaris tim Laporan kondisi SDM di Ketua dan sekretaris tim
lingkup kegiatan penurunan
stunting dan
wasting.
2. Orientasi petugas Tiap bulan Anggota tim Laporan kegiatan orientasi Anggota tim
petugas.
3. Pendidikan dan Tiap tahun Sekretaris tim Laporan pelaksanaan Ketua tim
pelatihan kegiatan pelatihan
dan pendidikan.
4. Evaluasi kinerja Tiap bulan Ketua tim Laporan kinerja tim. Ketua tim
5. Pemeliharaan fasilitas Tiap bulan Anggota tim Laporan kondisi fasilitas di Anggota tim
6. Kalibrasi Tiap bulan Anggota tim lingkup kegiatan penurunan Anggota tim
7. Penggantian/ Tiap bulan Anggota tim stunting dan wasting. Anggota tim

20
penambahan
8. Pengembangan Tiap semester Ketua tim Laporan kegiatan Ketua dan anggota tim
pelayanan pengembangan
layanan.
9. Pengukuran indikator Tiap bulan Sekretaris tim Laporan kegiatan pengukuran Ketua dan sekretaris tim
mutu indikator mutu.
10. Pembuatan Tiap tahun Ketua tim Laporan pelaksanaan Ketua dan anggota tim
program
regulasi penurunan stunting dan wasting.
kegiatan
11. Keselamatan pasien Tiap bulan Anggota tim Laporan insiden. Anggota tim
12. Keselamatan kerja Tiap bulan Anggota tim Laporan insiden. Anggota tim
13. Pegendalian infeksi Tiap bulan Anggota tim Laporan insiden. Anggota tim
14. Sosialisasi kegiatan Tiap bulan Anggota tim Laporan pelaksanaan Ketua dan anggota tim
kegiatan sosialisasi.
15 Pendampingan klinis Semester Ketua tim Laporan pendampingan Tim

20
IX. PENCATATAN, PELAPORAN KEGIATAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

A. Pencatatan Kegiatan

Kegiatan pencatatan kegiatan penurunan stunting dan wasting menggunakan


beberapa instrumen (terlampir) yang berada di klinik anak dan ruang anak.

B. Pelaporan Kegiatan

Laporan kegiatan dibuat sesuai dengan pembagian tugas pada bab


sebelumnya. Target pengumpulan dan penyerahan laporan sesuai dengan tabel
di bawah ini.
No Jenis Laporan Target Ditujukan
. Pengumpulan pada
laporan
1. Laporan kondisi SDM di Tanggal 5 bulan Manajemen
lingkup kegiatan penurunan berikutnya.
stunting dan
wasting.
2. Laporan kegiatan orientasi semester Manajemen
petugas.
3. Laporan pelaksanaan Akhir bulan tahun Manajemen
kegiatan pelatihan dan berikutnya.
pendidikan.
4. Laporan kinerja tim. semester Kepala unit
terkait
5. Laporan kondisi fasilitas di Akhir bulan tahun IPS
lingkup kegiatan penurunan berikutnya.
stunting dan
wasting.
6. Laporan kegiatan Akhir bulan tahun Direktur
pengembangan layanan. berikutnya.
7. Laporan kegiatan pengukuran Akhir bulan tahun Komite mutu
indikator mutu. berikutnya.
8. Laporan pelaksanaan Akhir bulan tahun Direktur

21
program penurunan stunting berikutnya.
dan wasting.
9. Laporan insiden. 2x24 jam kejadian Sub komite
insiden. keselamatan
pasien
10. Laporan pelaksanaan kegiatan 3 harisetelah Manajemen
sosialisasi. pelaksanaan
kegiatan.

22
C. Evaluasi Kegiatan
Program penurunan stunting dan wasting secara keseluruhan akan dievaluasi
dalam waktu 1 tahun. Evaluasi dilakukan oleh ketua dan semua anggota tim
dengan jalan melakukan analisis dan integrasi semua laporan masing-masing
kegiatan. Hasil evaluasi akan dilaporkan pada Direktur tiap tahun.

23

Anda mungkin juga menyukai