RSU NATALIA
Email: rsunataliaboyolali@gmail.com
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Kuasa karena berkat rahmat dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan “Program Kerja Pokja Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
RSU Natalia dengan baik.
Program kerja ini disusun dalam rangka memberikan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan wasting bagi semua
jajaran di RSU Natalia tahun 2022 sebagai kontribusi ditetapkannya Kota Boyolali
sebagai lokus stunting. Melalui program kerja ini diharapkan semua tenaga
profesional pemberi asuhan serta tenaga terkait lainnya dapat memahami berbagai
hal yang berkaitan dengan pelayanan malnutrisi di RSU Natalia dan mampu
mengambil peran sesuai keahliannya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan selayaknya disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan program kerja ini.
Program kerja ini semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Permohonan
maaf perlu kami sampaikan apabila dalam penyusunannya masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.
ii
I. PENDAHULUAN
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis
terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi
menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Prevalensi stunting selama 10 tahun
terakhir menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan
bahwa masalah stunting perlu ditangani segera.
Pemerintah pusat juga telah menyusun Strategi Nasional Percepatan Pencegahan
Stunting periode 2018-2024 (Stranas Stunting). Tujuan umum Stranas Stunting adalah
mempercepat pencegahan stunting dalam kerangka kebijakan dan institusi yang ada.
Tujuan tersebut akan dicapai melalui lima tujuan khusus sebagai berikut:
A. Memastikan pencegahan stunting menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat di
semua tingkatan;
B. Meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk
mencegah stunting;
C. Memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsolidasi program dan kegiatan
pusat, daerah dan desa;
D. Meningkatkan akses terhadap makanan bergizi dan mendorong ketahanan pangan;
E. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi sebagai dasar untuk memastikan pemberian
layanan yang bermutu, peningkatan akuntabilitas, dan percepatan pembelajaran.
Strategi Nasional menggunakan pendekatan lima pilar pencegahan stunting, yaitu:
1) Komitmen dan visi kepemimpinan;
2) Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku;
3) Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa;
4) Gizi dan ketahanan pangan; dan
5) Pemantauan dan evaluasi, menetapkan kementerian/lembaga penanggung jawab
upaya percepatan pencegahan stunting, menetapkan wilayah prioritas dan strategi
percepatan pencegahan stunting, dan menyiapkan strategi kampanye nasional
stunting.
3
Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan Holistik, Intergratif, Tematik, dan Spatial (HITS). Upaya
penurunan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan sensitif dilakukan
secara terintegrasi atau terpadu. Komitmen untuk percepatan perbaikan gizi diwujudkan
dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan,
terutama kesehatan ibu, anak dan pengendalian penyakit dengan pendekatan berbagai
program dan kegiatan yang dilakukan lintas sektor. Implementasi perbaikan gizi juga
dituangkan ke dalam Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2015-2019.
pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Upaya percepatan
perbaikan gizi merupakan bagian dari TPB tujuan dua yaitu mengakhiri kelaparan,
memcapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian
berkelanjutan. Stunting telah ditetapkan sebagai prioritas nasional dalam dokumen
perencanaan dan TPB. Sasaran pokok dan arah kebijakan RPJMN 2015-2019 tersebut di
atas selanjutnya telah diterjemahkan ke dalam perencanaan dan penganggaran tahunan
(Rencana Kerja Pemerintah/RKP) dimana percepatan perbaikan gizi masyarakat telah
menjadi agenda prioritas. Sedangkan pada RKP 2019, program prioritas peningkatan
pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat difokuskan pada lima kegiatan prioritas
mencakup:
(a) peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi;
(b) percepatan penurunan stunting ;
(c) penguatan gerakan masyarkat hidup sehat dan pengenalian penyakit;
(d) peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, dan
(e) peningkatan efektifitas pengawasan obat dan makanan.
b. Proses deteksi stunting dan wasting di unit rawat jalan dan unit rawat inap
5
6. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia tentang stunting dan wasting
7. Melakukan koordinasi dengan dinas terkait
6
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
8
b) Kalibrasi - Membuat rekapitulasi data tentang alat,
tanggal kalibrasi.
- Berkoordinasi dengan IPS terkait jadwal
kalibrasi.
c) Penggantian/penambahan
1
0
- Menyusun SOP tindakan pemasangan NGT
untuk kebutuhan enteral yang sesuai standar
PPI.
1
1
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
N Uraian Maksud dan Inpu Prose Output Outcome Penanggu
o kegiatan Tujuan t s ng
jawab
1. Kebutuh 1. Mengoptimalka 1. Hasil 1. Merekapitulasi Tambah Pelayan Ketua tim
an SDM n pelayanan rekapitul petugas yang an an
pasien dalam asi bekerja di lingkup petugas. optimal.
rangka petugas. kegiatan.
penurunan 2. Rekapitulasi 2. Menghitung
stunting dan layanan kebutuhan SDM.
wasting. sesuai 3. Membuat usulan.
2. Mengembangka kebutuhan 4. Mengajukan usulan
n pelayanan pasien. pada kepegawaian.
dalam 3. Perhitung
menunjang an
kegiatan. kebutuha
3. Memenuhi n SDM.
pelayanan
sesuai
kebutuhan
pasien.
12
4. Membuat rencana
kebutuhan SDM
2. Orienta 1. Pembekalan 1. Petugas baru 1. Menyusun materi 1. Undangan. Pelayan Ketua
si bagi petugas 2. Petuga dan soal pre-post 2. Materi. an
petugas yang baru s test untuk 3. Absensi. lancar tim dan
bekerja di pembe orientasi. 4. Notulensi. petugas
lingkup ri 2. Mendata petugas pemberi
kegiatan. orienta baru dan orientasi
2. Mengoptimalkan si menjadwal
peran petugas 3. Materi orientasi.
dalam kegiatan. orienta 3. Melakukan orientasi.
3. Meminimalkan si 4. Melakukan
error selama 4. ATK evaluasi
pelaksanaan 5. Multimedia orientasi.
kegiatan.
4. Memastikan
kondisi kerja
yang aman.
3. Pendidika 1. Memenuhi 1. Petugas 1. Menentukan 1. Bukti Pelayan Ketua
n dan kebutuhan di kebutuhan sertifik an tim dan
pelatihan pasien atau lingkup pelatihan. at. optimal. bagian
kegiatan 2. Materi
13
memenuhi . 2. Membuat usulan. pelatiha diklat
persyarat 2. Materi 3. Mencari n.
an pelatihan. informasi 3. Laporan
14
berkelanjutan. 3. Informasi pelatihan. kegiatan
2. Meningkatkan pendidikan 4. Koordinasi pendidikan
kualitas dan dengan bidang dan
pelayanan. pelatihan. diklat. pelatihan.
4. Dana
pelatihan.
4. Evalua 1. Memastikan 1. Rincia 1. Menyusun 1. Instrum Penilaian Ketua tim
si mutu pelayanan n instrumen en kinerja
kinerja penurunan kegiat penilaian kinerja. penilaia yang
stunting dan an 2. Koordinasi n. optimal.
wasting yang 2. ATK dengan kepala 2. Data Pelayanan
dilakukan 3. Data SIMRS unit lingkup kinerja kegiatan
petugas kegiatan. dari yang
dilakukan 3. Koordinasi SIMRS. bermutu
konsisten. dengan IT terkait 3. Rekomend dan
2. Sebagai dasar data kinerja di asi untuk konsisten.
pemberian SIMRS. pengusula
rekomendasi n pelatihan
tentang dan
penunjukkan, pendidikan
15
delineasi .
kewenangan
dan
penugasan
kembali
5. Pemelihara 1. Mengurangi 1. Sarana 1. Membuat 1. Data Pelayan Sekretaris
an fasilitas risiko dan dan data inventaris inventar an dan
meningkatkan prasaran sarana dan is. optimal. anggota
kualitas a. prasarana berkaitan 2. Status tim.
fasilitas 2. Rekapitula kegiatan. kelayak
kesehatan. si data 2. Koordinasi dengan an
2. Memastikan fasilitas. IFRS. fasilitas.
jumlahnya 3. ATK. 3. Koordinasi dengan 3. Tersed
sesuai 4. SIMRS. instalasi gizi. ia
kebutuhan. 4. Melakukan stok.
3. Mengurangi pengecekan rutin
risiko kontinuitas stok.
keselamatan
kerja,
keselamatan
pasien.
6. Kalibrasi 1. Menjamin 1. Peralatan 1. Membuat Alat Pelayan Sekretaris
16
peralatan medis rekapitulasi alat terkalibra an dan
layak pakai. lingkup dan tanggal si. optimal. anggota
2. Mengelola kegiatan. kalibrasi. tim.
peralatan 2. Rekapitula 2. Koordinasi dengan
sesuai si data IPS.
standar. fasilitas.
3. IPS
7. Pengganti 1. Memastikan 1. Sarana 1. Menginventaris Terpenuhin Pelayan Ketua
an/ jumlahnya dan alat yang tidak ya alat dan an
penambah sesuai prasarana layak pakai. bahan optimal. dan
an . anggota
tim.
17
kebutuhan. 2. Rekapitula 2. Melakukan kajian penunja
2. Mengelola si data klaim dan biaya ng
peralatan fasilitas. RS. kegiatan
sesuai 3. ATK. 3. Membuat usulan. .
standar. 4. SIMRS. 4. Koordinasi
dengan pejabat
pengadaan.
8. Pengemban 1. Meningkatkan 1. Literasi 1. Melakukan Terlaksanan - Peningkat Ketua
gan cakupan pelayanan. kajian/disk ya an
pelayanan kegiatan. 2. Data survei/ usi. pengemban cakupan dan
2. Meningkatka benchmarkin 2. Menyusun konsep. gan kegiatan anggota
n kepuasan g 3. Membuat regulasi. pelayanan. - Peningkat tim.
pasien. 4. Menyusun an
kebutuhan. kepuasan
5. Koordinasi dengan pasien.
bidang
pengembangan.
9. Pengukuran 1. Memban 1. Standar 1. Menyusun 1. Kamus - Peningkat Ketua
indikator tu akreditasi kamus indikator indikat an
melakuk tentang mutu kegiatan or pelayanan dan
18
mutu an stunting penurunan stunting mutu . anggota
perbaika dan dan wasting di kegiata - Peningkat tim.
n wasting. lingkungan RS. n. an
pelayana 2. Pedoman/ 2. Membuat 2. Instrumen. kepuasan
n. Panduan instrumen 3. Data hasil pasien.
2. Menjadi dasar tentang pengumpul data. pengukur
pertimbangan stunting 3. Melakukan an.
untuk dan pengukuran 4. Rekomend
penyusunan wasting. indikator mutu. asi tindak
program 4. Koordinasi lanjut.
kegiatan dengan
selanjutnya. komite mutu.
10 Pembuat 1. Acuan 1. Literasi 1. Melakukan rapat 1. Undanga Pelayan Ketua
. an pelaksanaan tentang tim. n, an
regulasi kegiatan. stunting 2. Menyusun materi, efektif dan
kegiatan. 2. Dasar dan kebijakan, absensi, dan anggota
hukum wasting. pedoman, notulen efisien. tim.
kegiatan. 2. Regulasi panduan, dan SOP. rapat.
pemerinta 3. Koordinasi dengan 2. Hasil
h tentang asesor internal. dokume
stunting 4. Koordinasi dengan n
dan pokja akreditasi kebijaka
19
wasting. RS. n,
3. ATK. pedoma
4. Anggota tim. n,
panduan
,
SOP.
11 Keselamat 1. Mencegah 1. Pedom 1. Melakukan 1. Laporan - Peningkat Ketua
. an pasien terjadinya an sosialisasi SKP IKP. an
insiden. PMKP. pada anggota tim. 2. RCA dan pelayanan dan
2. Meningkatka 2. Panduan 2. Melakukan rekomendasi . anggota
n mutu pelaporan sosialisasi tindak - Peningkat tim.
pelayanan. IKP. pelaporan IKP. lanjut. an
kepuasan
20
3. Mendorong 3. Form IKP. 3. Membuat laporan pasien.
melakukan 4. Anggota tim. IKP.
perbaikan yang 4. Membuat RCA
menunjang dan
keselamatan rekomendasi
pasien. tindak lanjut.
5. Koordinasi
dengan komite
mutu.
12. Keselamat 1. Menjaga 1. Alur 1. Koordinasi dengan 1. Daftar Kerja Ketua
an kerja kesehatan fisik, keselamat IPS. risiko berjalan
mental, an kerja. 2. Koordinasi alat-alat aman. dan
kepuasan, 2. Sertifikat dengan K3RS. kegiatan. anggota
produktivitas, pelatihan 3. Melakukan 2. Daftar tim.
dan pengendali manajemen risiko petugas
keselamatan an pajanan terhadap alat-alat yang belum
dalam bekerja. kerja kegiatan. pelatihan
2. Mengetahui berbahaya. 4. Mengusulkan K3RS.
alur jika terjadi 3. Anggota tim. petugas yang 3. Sertifik
21
kerja. pelatihan K3RS. pelatih
5. Melakukan an
supervisi petugas
pengelolaan .
limbah B3 4. Hasil
22
petugas.
14. Sosialisas 1. Memperluas 1. Materi 1. Koordinasi dengan 1. Undanga Pengetahu Ketua
i kegiatan informasi sosialisasi. tim PKRS. n, materi, an tentang
penuruna tentang 2. Anggota tim. 2. Koordinasi absensi, penurunan dan
n stunting penurunan 3. Multimedia. dengan Dinkes. dan stunting anggota
dan stunting dan 3. Membuat notulensi dan tim.
wasting. wasting. jadwal acara. wasting
2. Menyamaka sosialisasi. 2. KAK meningkat
n persepsi 4. Membuat sosialisa .
dalam kerangka acuan si.
penanganan kegiatan. 3.Jadwal
. 5. Mengusulkan pada sosialisasi.
3. Mengajak serta
stakeholder dan
23
masyarakat. manajemen.
15 Pendampinga mencegah melakukan Memberikan Tambahan Pendampingan Ketua tim
n klinis terjadinya pendampingan pelatihan tata laksana petugas optimal
stunting serta terhadap kelas di stunting gizi buruk
upaya yang dapat bawahnya dan Membuat usulan
dilakukan untuk FKTP
meningkatkan
status gizi pada
balita
24
VI. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan penurunan stunting dan wasting antara lain sebagai berikut ini:
a. Anggota tim.
b. Karyawan RS.
c. Masyarakat awam.
18
kan dan
pelatiha
n
4 Evaluas i
kinerja
5 Pemelih
araan
fasilitas
6 Kalibra
si
7 Pengga
ntian/pe
nambah
an
8 Pengem
bangan
pelayan
an
19
9 Penguk
uran
indikato
r mutu
10 Pembua
tan
regulasi
kegiata
n
11 Kesela
matan
pasien
12 Kesela
matan
kerja
13 Pegend
alian
infeksi
20
14 Sosialis
asi
kegiata
n
15 Pendam
pingan
klinis
21
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
20
penambahan
8. Pengembangan Tiap semester Ketua tim Laporan kegiatan Ketua dan anggota tim
pelayanan pengembangan
layanan.
9. Pengukuran indikator Tiap bulan Sekretaris tim Laporan kegiatan pengukuran Ketua dan sekretaris tim
mutu indikator mutu.
10. Pembuatan Tiap tahun Ketua tim Laporan pelaksanaan Ketua dan anggota tim
program
regulasi penurunan stunting dan wasting.
kegiatan
11. Keselamatan pasien Tiap bulan Anggota tim Laporan insiden. Anggota tim
12. Keselamatan kerja Tiap bulan Anggota tim Laporan insiden. Anggota tim
13. Pegendalian infeksi Tiap bulan Anggota tim Laporan insiden. Anggota tim
14. Sosialisasi kegiatan Tiap bulan Anggota tim Laporan pelaksanaan Ketua dan anggota tim
kegiatan sosialisasi.
15 Pendampingan klinis Semester Ketua tim Laporan pendampingan Tim
20
IX. PENCATATAN, PELAPORAN KEGIATAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Pencatatan Kegiatan
B. Pelaporan Kegiatan
21
program penurunan stunting berikutnya.
dan wasting.
9. Laporan insiden. 2x24 jam kejadian Sub komite
insiden. keselamatan
pasien
10. Laporan pelaksanaan kegiatan 3 harisetelah Manajemen
sosialisasi. pelaksanaan
kegiatan.
22
C. Evaluasi Kegiatan
Program penurunan stunting dan wasting secara keseluruhan akan dievaluasi
dalam waktu 1 tahun. Evaluasi dilakukan oleh ketua dan semua anggota tim
dengan jalan melakukan analisis dan integrasi semua laporan masing-masing
kegiatan. Hasil evaluasi akan dilaporkan pada Direktur tiap tahun.
23