Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN GIZI DARURAT

BENCANA

Oleh:
Tika Dwita Adfar, S.ST., M.Biomed.

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR BUKITTINGGI
TAHUN 2018
• peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan manusia disebabkan baik oleh
BENCANA faktor alam dan/atau faktor non lam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis.

• BENCANA ALAM
JENIS-JENIS BENCANA • BENCANA NON ALAM
• BENCANA SOSIAL

• Rusaknya berbagai sarana & prasarana fisik spt


permukiman, bangunan fasilitas umum & transportasi
serta fasilitas umum lainnya.
DAMPAK BENCANA • Dampak yg lebih mendasar: timbulnya permasalahan
kesehatan dan gizi pada kelompok masyarakat korban
bencana akibat rusakx sarana pelayanan kesehatan,
terputusnya jalur distribusi pangan, rusaknya sarana air
bersih & sanitasi lingkungan yg buruk.
Data Pusat Penanggulangan Krisis
Kesehatan, KEMENKES

2009 2010 2011

• 287 kali • 315 kali • 211 kali


kejadian bencana bencana
bencana • Meninggal • 552 org
• Korban 1.385 org meninggal
meninggal: • Luka berat • 1.571 luka
1.513 org, 4.085 berat
• luka berat • Luka ringan • Luka ringan
1.495, 98.235 org 12.396
• luka ringan • Hilang 247 • 264 orang
56.651 org, org hilang
• hilang 72 org, • Pengungsi • 144.604 org
• Pengungsi 618.880 pengungsi
459.387
MASALAH GIZI YG TIMBUL

KURANGYNA
PENGETAHUAN
BAYI TIDAK TERBATASNYA DALAM
KURANG GIZI PD
MENDAPATKAN KETERSEDIAAN PEMBUATAN
BAYI & BALITA
ASI PANGAN LOKAL MAKANAN LOKAL
KHUSUSNYA U/
BAYI & BALITA
RUANG LINGKUP GIZI DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA

PRA SITUASI PASCA


BENCANA BENCANA BENCANA
PRA BENCANA

PENANGANAN KEGIATAN YANG


DILAKSANAKAN
GIZI • SOSIALISASI & PELATIHAN
PETUGAS
• ANTISIPASI • SEPERTI : manajemen gizi bencana,
TERJADINYA BENCANA penyusunan rencana kontinjensi
kegiatan gizi, konseling menyusui,
• MENGURANGI RISIKO konseling Makanan Pendamping Air
DAMPAK BENCANA Susu Ibu (MP-ASI), pengumpulan data
awal daerah rentan bencana,
penyediaan bufferstock MP-ASI,
SITUASI BENCANA

TANGGAP TRANSISI
SIAGA DARURAT
DARURAT DARURAT
• PENGUNGSI • AWAL • suatu keadaan
• PENANGANAN • LANJUT sebelum
GIZI= dilakukan
TANGGAP rehabilitasi dan
DARURAT rekonstruksi
• Penanganan gizi:
sesuai dg situasi
& kondisi yg ada
TANGGAP DARURAT AWAL

Fase I

• Memberikan makanan yang bertujuan agar pengungsi tidak


lapar dan dapat mempertahankan status gizinya
• Mengawasi pendistribusian bantuan bahan makanan
• Menganalisis hasil Rapid Health Assessment (RHA)

ANALISIS DATA PENGUNGSI DARI HASIL RHA

RANSUM :bantuan bahan makanan yang memastikan korban


bencana mendapatkan asupan energi,protein dan lemak untuk
mempertahankan kehidupan danberaktivitas. (basah & kering)
CONTOH RANSUM

BAHAN KEBUTUHAN UKURAN RUMAH


MAKANAN /ORG/HARI TANGGA
BISKUIT 100 10-12 bh
MIE INSTAN 320 4 bungkus
SEREAL 50 2 sachet
BLENDED FOOD 50 10 sdm
(MP-ASI)
SUSU U/ ANAK 40 8 sdm
BALITA
ENERGI 2.138
PROTEIN 53
LEMAK 40
FASE II TANGGAP DARURAT

HITUNG PENGELOLAAN
KEBUTUHAN GIZI PENYELENGGARAAN
• BERDASARKAN ANALISIS MAKANAN DI TEMPAT
RHA DI KETAHUI JUMLAH DAPUR UMUM PEMBUANGAN
PENGUNGSI
• TEMPAT PENGOLAHAN
SAMPAH SEMENTARA
BERDASARKAN KLP
UMUR • SUMBER BM PENGAWASAN
• HITUNG RANSUM • PETUGAS PELAKSANA PENYELENGGARAAN
• SUSUN MENU • PENYIMPANAN BM BASAH MAKANAN
BERDASARKAN BAHAN & KERING
MAKANAN YG TERSEDIA • CARA MENGOLAH MENDISTRIBUSIKAN
• CARA DISTRIBUSI MAKANAN SIAP SAJI
• PERALATAN MAKAN &
PENGOLAHAN
TANGGAP
DARURAT LANJUT

dilaksanakan setelah tahap tanggap darurat


awal, dalam rangka penanganan masalah
gizi sesuai tingkat kedaruratan.

WAKTU: tergantung dari situasi dan


kondisi setempat

sudah ada informasi lebih rinci tentang


keadaan pengungsi, seperti jumlah menurut
golongan umur dan jenis kelamin, keadaan
lingkungan, keadaan penyakit, dan
sebagainya
KEGIATAN PENANGANAN GIZI

1. A n a l i s i s f a k t o r penyulit berdasarkan hasil Rapid Health


Assessment (RHA).
2. Pengumpulan data antropometri balita (berat badan, panjang
badan/tinggi badan), ibu hamil dan ibu menyusui (Lingkar Lengan
Atas).
3. Menghitung proporsi status gizi balita kurus (BB/TB <-2SD) dan
jumlah ibu hamil dengan risiko KEK (LILA <23,5 cm).
4. Menganalisis adanya faktor penyulit seperti kejadian diare,
campak, demam berdarah dan lain-lain.
5. Melaksanakan pemberian makanan tambahan dan suplemen gizi.
PASCA BENCANA

Melaksanakan pemantauan dan evaluasi sebagai


bagian dari surveilans, untuk mengetahui
kebutuhan yang diperlukan (need assessment)
dan melaksanakan kegiatan pembinaan gizi
sebagai tindak lanjut atau respon dari informasi
yang diperoleh secara terintegrasi dengan
kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat
(public health response) untuk meningkatkan dan
mempertahankan status gizi dan kesehatan
korban bencana
DAFTAR PUSTAKA

 Kementerian Kesehatan RI. 2012.


Pedoman kegiatan gizi dalam
penanggulangan bencana. Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai