BENCANA
DAMPAK BENCANA ALAM
• Rusaknya sarana & prasarana umum
• Rusaknya sarana pelayanan kesehatan
• Terputusnya jalur distribusi pangan KESEHATAN
• Rusaknya sarana air bersih
DAN GIZI
• Sanitasi lingkungan yang buruk
• Bayi terpisah dari ibunya TERGANGGU
• Bantuan makanan tidak
berkesinambungan & sering terlambat
• Terbatasnya ketersediaan pangan lokal
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Pedoman Kegiatan Gizi dalam Penanggulangan Bencana. Jakarta : Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak
DAMPAK • Meningkatkan risiko kurang gizi makro & mikro, terutama
pada kelompok dg gangguan gizi sebelumnya
BENCANA & • Malnutrisi : melemahkan sistim imun , risiko kesakitan &
kematian
KONDISI • Asupan gizi tidak adekuat dan infeksi berulang di 1000 hari
DARURAT pertama kehidupan sebabkan STUNTING
• Data tahun 2015 : 156 juta anak “stunted”, 45% hidup di
(WHO) daerah konflik dan rawan bencana
• Kondisi darurat – meningkatkan kejadian PTM (akibat akses
makanan & yankes terhambat)
• Pemberian ASI eksklusif penting --- pencegahan
pneumonia, diare, kurang gizi
BALITA ADALAH KELOMPOK RENTAN
• Riskesdas 2018 : balita gizi kurang, gizi buruk dan stunting
• Balita usia 2-5 tahun : jarang melakukan penimbangan rutin,
perhatian orang tua terhadap kualitas makanan berkurang karena
anak dapat memilih makanannya sendiri
Sulistya, H dan Sunarto, 2013. Hubungan Tingkat Asupan Energi dan Protein dengan Kejadian Gizi Kurang Anak Usia 2-5
Tahun, Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, April 2013, Volume 2, Nomor 1.hal.25-30
PEMENUHAN GIZI BALITA
DI MASA DARURAT
BENCANA
TERINTEGR
ASI DENGAN
PROGRAM
PENANGANA
N GIZI SAAT
BENCANA
Pedoman Pelaksanaan Respon
Gizi pada Masa Tanggap Darurat
Bencana. Kemenkes RI. 2019
Aktivasi mekanisme koordinasi penanganan
gizi
Pertemuan koordinasi sub klaster gizi
Kegiatan
koordinasi Pertemuan koordinasi kelompok kerja
penanggulangan
gizi balita pada
situasi bencana Penugasan Tim Gerak cepat (TGC) gizi
Pokja
Pokja Pencegahan &
Penanganan
penanganan gizi buruk
Gizi Balita
TUJUAN
Mengidentifikasi dampak bencana terhadap status gizi balita
KEGIATAN
Pengumpulan data jumlah & lokasi kelompok rentan
KAJIAN MULTI
SURVEI CEPAT GIZI
SEKTOR
Penapisan Balita
• Usia 0-6 bulan = Panjang badan dan BB atau menggunakan pitting
edema bilateral
• Usia 6-59 bulan = lingkar lengan atas
Segera!
Pelaksanaan Pelaporan Hasil Penapisan
MENCEGAH
TERJADINYA
TATA LAKSANA GIKUR & GIBUR,
GIKUR & GIBUR RISIKO KESAKITAN,
SEGERA KEMATIAN
BENCANA
Memberikan
Memenuhi kebutuhan perlindungan dari
zat gizi mikro balita, dampak kekurangan
bumil, busui zat gizi mikro di saat
bencana
Penyediaan makanan tambahan
bagi ibu hamil dan balita
• Estimasi kebutuhan makanan tambahan : berdasarkan
Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Balita
kurus dan Bumil KEK
• Estimasi kebutuhan dapat dilakukan berdasarkan data pra-
bencana berdasarkan jumlah ibu hamil dan balita 6-59
bulan di wilayah terdampak ditambah dengan 10%
cadangan dari estimasi kebutuhan.
• Pada situasi darurat MT dapat diberikan ke seluruh populasi
Memastikan Distribusi MT bumil & Distribusi MT bumil dan
ketersediaan stok MT balita balita sasaran prioritas
• Penyediaan stok • Pada 3 hari pertama
dimulai saat tahap bencana diberikan • Dilakukan setelah
siaga bencana secara menyeluruh kpd dapur umum & PMBA
• Penyaluran ke Gudang anak usia 6-59 bulan terbentuk
terdekat di saat fase dan bumil • Pemberian MT adalah
siaga darurat • Setelah itu, dari olahan bagi bumil dg LILA
• Permintaan tambahan pangan local dari dapur <23.5 cm dan balita
MT koordinasi dg umum dan PMBA gikur 6-59 bulan
dinkes dengan LILA 11.5 -
<12.5 cm
Sasaran pemberian vitamin A adalah bayi (6-
11 bulan), balita (12-59 bulan) dan ibu nifas