A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
2. GAMBARAN UMUM
Visi Puskesmas Sukaraja adalah “ Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat Kota
Bandar Lampung”. Untuk mewujudkan visi tersebut puskesmas memiliki misi Puskesmas
Sukaraja antara lain:
1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata dan terjangkau sesuai dengan
kebutuhan dan harapan masyarakat.
2. Meningkatkan profesionalitas dan kompetensi tenaga kesehatan yang efektif dan efisien.
3. Meningkatkan peran serta dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Untuk mencapai visi dan misi Puskesmas Sukaraja diperlukan dana yang dialokasikan
untuk menunjang kegiatan khususnya kegiatan Upaya kesehatan Masyarakat. Dana
tersebut melalui sumber dana DAK Non fisik Dinas kesehatan kota Bandarlampung.
Rinciaan
No Uraian
Menu/Kompoen
Persiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil
a.
kek dan balita gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
Pelatihan tim pelaksana
dalam penyiapan
pemberian makanan
tambahan berbasis pangan
Kegiatan Pelatihan tim pelaksana dilakukan untuk
lokal bagi ibu hamil kek
penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis
dan balita gizi kurang
pangan lokal bagi ibu hamil kek dan bakita gizi
tingkat kab/kota dan
kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
puskesmas
Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek
b.
dan balita gizi kurang
Kunjungan lapangan
bumil Kurang Energi
Kunjungan lapangan ini dilakukan untuk
Kronik, Anemia, Bumil
mengintervensi bumil atau bayi dengan masalah
risti, bayi Berat Lahir
kesehatan.
rendah, dan Bayi Balita
dengan masalah Gizi
Kunjungan Pembinaan
Pelayanan ANC,
Kunjungan dan pembinaan ini dilakukan pada petugas
Persalinan, PNC bagi
pelayanan untuk meningkatkan pelayanan.
Posyandu Prima, Praktik
Mandiri, dan Posyandu
Pembinaan Kesehatan
Pembinaan Skrining ini termasuk kegiatan
Sekolah (termasuk
penjaringan, pembinaan UKS, skrining anemia pada
skrining kesehatan) pada
remaja, dan pemantauan kesehatan jiwa pada anak
anak usia sekolah dan
sekolah dan posyandu remaja serta Aksi Bergizi
remaja
d Pemanatauan Tumbuh Kembang Balita
Lokakarya pembuatan
SOP tatalaksana balita
dengan masalah gizi dan
Pembuatan SOP tatalaksana balita dengan masalah
tumbuh kembang: weight
gizi perlu dilakukan sebagai acuan dalam bekerja.
faltering, gizi kurang, gizi
buruk, stunting termasuk
rujukan
Pendampingan
Kegiatan ini merupakan pendampingan pemberian
Pemberian MPASI Dan
MPASI dan ASI Eksklusif pada ibu bayi dan balita
ASI Eksklusif
Rapat Koordinasi
dengan OPD/perangkat
desa dan Masyarakat
terkait Perencanaan Rapat ini dilakukan untuk koordinasi dengan lintas
Persalinan dan sector terkait perencanaan persalinan dan Pencegahan
Pencegahan Komplikasi Komplikasi
(P4K), termasuk
pemantauan ibu hamil
risiko tinggi
Biaya Transport calon
pendonor darah untuk Transport ini digunakan bagi calon pendonor darah
mendukung P4K dari untuk mendukung P4K
dan/ke UTD
Pertemuan validasi dan Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk koordinasi dan
evaluasi data usia validasi data usia produktif dan lansia di wilayah
produktif dan lansia puskesmas
Pelaksanaan Follow Up
Kegiatan ini merupakan follow up perilaku merokok
Layanan Quitline
yang dilakukan pada anak remaja disekolah di Klinik
Terintegrasi dengan
Rujukan Pertama Wilayah Puskesmas
Layanan UBM di FKTP
b. Pelayanan Imunisasi
Pelayanan Imunisasi
(imunisasi rutin, antigen
baru, BIAS, sweeping, Merupakan Kegiatan pelayan imunisasi kepada anak
DOFU, Catch up, ORI, SD, dan Sweeping yng belum mendapatkan
BLF, dll) di Posyandu/ imunisasi.
Sekolah/ Pos Imunisasi
Lainnya
Deteksi Dini HIV dan Kegiatan Deteksi Dini HIV dan IMS di masyarakat
IMS wilayah puskesmas
Intensifikasi penemuan
Kegiatan Intensifikasi penemuan kasus Kusta
kasus Kusta Frambusia
Frambusia serta tatalaksana kontak kasus Kusta
serta tatalaksana kontak
Frambusia di wilayah puskesmas
kasus Kusta Frambusia
Kunjungan rumah
untuk terapi pencegahan Kunjungan yang dilakukan untuk pencegahan TBC
TBC, pemantauan minum dan pemamtauan minum obat pada pasien TBC.
obat TBC)
Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector
f. (pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN)
Penyemprotan/
Merupakan kegiatan penyemprotan/ fogging ysng
pengasapan foging dan
dilakukan dilingkungan pendertita DBD.
larvasidasi DBD
Pengambilan sampel
untuk surveilans kualitas Melakukan Inspeksi Air bersih di Sarana TPM sesuai
air minum di tingkat dengan Questioner IS E Monev Kesling Kemenkes
rumah tangga (SKAMRT)
Verifikasi Sinyal/
Penyelidikan
Epidemiologi (PE)/
Pelacakan Kontak
Penyakit Berpotensi Melakukan penyelidikan Epidemiologi di rumah
KLB/Wabah dan Penyakit sekitar penderita .
Infeksi Emerging, PD3I,
Zoonosis, hewan berbisa
beracun, NTD's, dan
penyakit menular lainnya
Pemberdayaan kader
Kegiatan mengajak kader kesehatan untuk berperan
masyarakat dalam
aktif dalam pencegahan penyakit menular (Diare,
pencegahan penyakit
DBD, TB)
menular
Pemberdayaan kader
masyarakat terlibat dalam
Kegiatan mengajak kader kesehatan untuk berperan
pelaksanaan deteksi dini
aktif dalam pencegahan penyakit menular
Faktor Risiko Penyakit
Tidak Menular
4 Insentif Tenaga Kesehatan UKM
6 Manajemen Puskesmas
Pendampingan
Pendampingan Puskesmas (petugas kesehatan)
pelaksanaan ILP di
pelaksanaan pelayanan di pustu dan posyandu sesuai
posyandu prima/pustu dan
konsep ILP (Integrasi Layanan Primer)
posyandu
Kader posyandu melakukan kunjungan rumah di luar
Transport kunjungan
kegiatan posyandu untuk mendukung capaian
rumah kader posyandu
program
B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
Manfaat
1 Upaya Penurunan AKI-AKB dan Perecepatan Perbaikan Gizi
Masyarakat
a. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
Pelacakan dan Pelaporan Kematian dan Pelaksanaan isidentil Bumil, bupas, bayi,
otopsi verbal kematian ibu dan bayi/ balita dan balita.
b. Rapat validasi dan evaluasi data Gikia 34 Orang
b. Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon penganten,
pasangan usia subur (PUS)
Rapat Koordinasi /sosialisasi Program bagi kantor 40 Orang – pustu –
urusan agama (KUA)/Lembaga/organisasi poskel.
Agama/tokoh Agama di Kecamatan
c. Pelaksanaan edukasi bimbingan perkawinan/konseling pranikah di KUA atau lembaga
agama dan skrining calon pengantin
Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB, praktik 3 Wanita Usia
P2GP dan kesehatan reproduksi, pencegahan kekerasan Produktif
pada perempuan dan anak dan kesehatan penyandang
disabilitas
Pelayanan Kelas Ibu (Kelas Ibu 20 Posyandu
Hamil, Kelas Ibu Balita)
Kelas ibu hamil 20 Orang (kader
posyandu, lansia,
poskeskel)
Kelas Ibu Balita 20 Orang
d. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K)
Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa dan 50 Lintas Sektor
Masyarakat terkait Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk pemantauan
ibu hamil risiko tinggi
Biaya Transport calon pendonor darah untuk 2 Orang
mendukung P4K dari dan/ke UTD
e Pemanatauan Tumbuh Kembang Balita
Pendampingan rujukan balita stunting/gizi buruk Insidentil Balita
Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita dengan 30 Petugas kesehatan
masalah gizi dan tumbuh kembang: weight faltering,
gizi kurang, gizi buruk, stunting termasuk rujukan
f Kunujungan Lapangan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak
Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC, Persalinan, 8 Orang – BPM
PNC bagi Posyandu Prima, Praktik Mandiri, dan
Posyandu
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Kronik, 5 kelas ibu hamil
Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi ibu hamil
Balita dengan masalah Gizi
h Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
Pelaksanaan Skrining Kesehatan (Termasuk Jiwa) Pada 20 Orang petugas
Anak Usia Sekolah dan Remaja kesehatan
Upaya Deteksi Dini, Preventif 60 Bumil, bufas,
dan Respon Penyakit neonatus
Deteksi Dini Faktor resiko dan 5 Bumil, bufas,
penyakit tidak menular di neonatus
masyarakat
Deteksi Dini Faktor resiko dan penyakit tidak menular 5 bufas
di Masyarakat
Skrining Perilaku merokok pada usia 10-18 tahun 5 bufas, neonatus
disekolah
2 Penemuan Kasus Aktif dan Pemantauan Pengobatan Penyakit
Menular, Serta Program Pemberian obat Pencegahan Masal
(POPM)
A Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Filarasis/cacingan/schistosomiasis/frambusia dan
pemantauan minum oralit dan zinc bagi diare balita di
masyarakat( Komponen Pilihan )
- Penemuan Kasus aktif TBC 30 Orang
- Penemuan kasus aktif TBC, investigasi kontak TBC, insidentil balita balita kurus,
pelacakan kasus mangkir TBC balita stunting,
balita gizi kurang
- Kunjungan rumah untuk terapi pencegahan TBC, Insidentil Bumil KEK, balita
pemantauan minum obat TBC) balita kurus, balita
stunting, balita gizi
kurang
- Pemberdayaan masyarakat 4 Orang (Petugas
serta pembinaan kader Puskesmas)
kesehatan dalam
penanggulangan
permasalahan P2P dan
Penyehatan Lingkungan
- Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam 4 Balita
pelaksanaan deteksi dini Faktor Risiko Penyakit Tidak kelurahan
Menular
B Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan
untuk ber-Perilaku Hidup Bersih Sehat dan stop Buang
Air Besar Sembarangan, cuci tangan pakai sabun bagi
Desa/Kelurahan non Prioritas
- Inpeksi kesehatan lingkungan di 50 Bumil, Busui
TPP (Tempat Pengelolaan
Pangan), TFU (Tempat
Fasilitas Umum), sarana air
minum, dan Fasyankes
Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Fasilitas Umum, 4 kelurahan
Sarana Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air
Minum, Fasyankes
C Pengambilan sampel untuk surveilans kualitas air
minum di tingkat rumah tangga (SKAMRT)
Pengiriman spesimen penyakit 10 TK
menular tertentu dan penyaikit
berpotensi KLB ke laboratorium
daerah atau laboratorium
rujukan daerah di
kabupaten/kota
- Pengiriman dan pemeriksaan Spesimen Penyakit 20 Posyandu (Balita)
Potensi KLB/Wabah/Penyakit Infeksi Emerging ke
Laboratorium Rujukan serta Pengembalian Spesimen
Carrier
- Pelayanan Imunisasi 20 Posyandu (Balita)
D Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, antigen baru,
BIAS, sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, dll) di
Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya
Investigasi kejadian kasus KIPI 20 Sarana TTU
Penyelidikan dan respon kasus 20 Sarana TPM
atau Kejadian Luar Biasa
(KLB)
Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ 22 SD dan SMP
Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi KLB/Wabah
dan Penyakit Infeksi Emerging, PD3I, Zoonosis, hewan
berbisa beracun, NTD's, dan penyakit menular lainnya
Survei dan pengendalian vektor 4 Kelurahan
penyakit menular di masyarakat
3 Survei vektor malaria, DBD dan reservoar Leptospirosis
Penyemprotan/pengasapan foging dan larvasidasi DBD 50 orang
Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan iiwa dan 50 Pasien ODGJ
napza. Keluarga Pasien
Masyarakat
Sweeping Imunisasi Rutin Anak usia balita
Pembekalan SDM kesehatan pemberi layanan 22 Tenaga kesehatan
imunisasi tentang penyelenggaraan imunisasi dan
peningkatan serta mutu imunisasi
Pendataan dan Sosialisasi pelaksanaan BIAS 13 SD Sekolah
BIAS DT/Td 13 SD Siswa
Sweeping BIAS DT/Td 5 Anak tidak
kelurahan imunisasi
Pelaksanaan BIAS campak/MR (di PAUD TK DAN 33 PAUD Anak usia 9 bulan-
SD) TK dan 12 tahun
SD
Sweeping BIAS Campak/MR 33 PAUD Anak usia 9 bulan-
TK dan 12 tahun yang
SD, belum imunisasi
posyandu
Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) untuk 30 Anak usia 1 – 12
pencegahan penyakit. posyandu, tahun
33
Paud/TK,
dan SD
Pendataan sasaran POPM. 30 Anak usia 1 – 12
posyandu, tahun
33
Paud/TK,
dan SD
Pengambilan obat POPM ke dinas kesehatan 2 Orang (Petugas)
kabupaten/kota
Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM, 30 Anak usia 1 – 12
imunisasi dan penyakit menular lainnya. posyandu, tahun
33
Paud/TK,
dan SD
Pengendalian vektor nyamuk (Pemberantasan Sarang Insidentil Insidentil
Nyamuk, larvasidasi, fogging, Indoor Residual
Spraying (IRS), modifikasi lingkungan).
Pemantauan Jentik Berkala dan abatesasi 20 Orang
Membuat
laporan.
Rapat koordinasi validasi Dokumen 1 Swakelola - Menyiap
dan eValuaSi data PWS KIA Laporan kan
alat/bahan.
- Meyebar
undangan
- Menyiap
kan tempat
pertemuan
- Memberi
materi
Tanya
jawab/
diskusi
bersama
b. Peningkatan Mutu Layanan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Puskesmas dan Rumah Sakit
Penyeliaan fasilitatif Pustu dan Dokumen 1 Swakelola - Menyiap
bidan desa Laporan kan
alat/bahan.
- Menyeb
ar surat
pemberitahu
an
Melakukan
pemeriksaan
fasilitas baik
gedung
maupun alkes.
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kurun waktu pencapaian keluaran pelaksanaan kegiatan selama 1 tahun.
Kepala Puskesmas