Anda di halaman 1dari 8

PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

(PKK)
TIM PENGGERAK PKK KOTA PALU
Jalan Bantilan no. 52 Palu

LAPORAN PELAKSANAAN MONITORING EVALUASI


DI POSYANDU ANGGREK KELURAHAN TAIPA
TAHUN 2020

A. PENDAHULUAN
Posyandu (pos pelayanan terpadu ) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola oleh, untuk dan bersama masyarakat,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar ( DEpkes RI,2010).
Pos pelayanan terpadu atau posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat dengan pembimbing tenaga kesehatan dari puskesmas yang bertujuan untuk
mncapai derajat kesehatan yang optimal. (Depkes,RI,2012)
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya adalah bayi, anak, balita,
ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, pasangan usia subur (PUS), dan lansia (Depkes,2012).
B. TUJUAN
1. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan posyandu.
2. Mengetahui capaian cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil, Bayi dan Balita dan
status Gizi Bayi dan Balita dan SKDN
3. Terlaksananya Program Pokja IV TP-PKK Kota Palu.

C. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


PLt.Ketua TP-PKK Kota Palu dan Tim Monev menyampaikan maksud kunjungan
kepada Ketua TP-PKK Kelurahan, Lurah, Kepala Puskesmas, Kepala Pustu, Tenaga
Kesehatan dan Kader Posyandu. Setelah wawancara dilanjutkan dengan mencatat hasil
kegiatan di Posyandu tersebut.

D. JUMLAH KUNJUNGAN YANG DATANG KE POSYANDU


1.Jumlah Kunjungan Bayi Dan Balita : 110 Bayi/Balita
2.Jumlah Bayi/Balita imunisasi : 100 Bayi/Balita
3.Jumlah Bumil : 20 org (KEK 1 org)
4.Jumlah Bayi/Balita gizi buruk : 3 Bayi/Balita
5.Jumlah Bayi/Balita gizi sedang : -
6.Jumlah Bayi/Balita gizi kurang : 15 Bayi/Balita
7.Petugas 5 org dan Kader 5 (2 org PKK) yang hadir di Posyandu
8.Pencatatan tdk menggunakan buku kuning (dri dinas kesehatan)
E. KEGIATAN POSYANDU
Kegiatan posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan.
Kegiatan utama yang dilaksanankan posyandu Anggrek meliputi :
a. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
Salah satu hal yang penting untuk mendukung keberhasilan melahirkan bayi yang
sehat adalah seorang ibu yang sehat di waktu kehamilannya. Bayi yang akan lahir dari
seorang ibu ditumbuhkan oleh gizi di dalam rahim. Zat gizi tersebut diambil dari bagian
lain tubuh ibu melalui tali pusat. Bila ibu hamil kurang makan, maka bayi yang akan
dilahirkan kecil dan lemah karena itu kesehatan ibu amatlah penting.
Kegiatan Posyandu Anggrek terkait dengan KIA antara lain penyuluhan pada ibu
hamil untuk mencegah terjadinya KEK ( kekurangan energi kalori ) dan pemberian pil
tambah darah, penyuluhan ibu nifas terkait dengan pentingnya menjaga kebersihan vagina
pasca melahirkan, pemberian makanan tambahan serta penyuluhan balita terkait dengan
pencegahan gizi buruk pada balita.
- Keluarga Berencana ( KB )
Keluarga Berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan terjadi
pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran diperjarang untuk membina
kesehatan bagi keluarga. Keberhasilan KB harus diikuti dengan penurunan angka
kematian bayi dan anak balita atau ibu keluarga atau sebaliknya, untuk itu maka
perlu adanya upaya peningkatan pelestarian pemakaian alat kontrasepsi yang
efektif serta pengayoman medis terhadap penderita.kegiatan posyandu dahlia
terkait dengan program KB dilaksanakan akan tetapi biasanya warga langsung
datang ke tempat praktek bidan terdekat. Jadi kegiatan kB dilakukan di posyandu
melainkan di tempat bidan praktek.
a. Imunisasi
Imunisasi balita berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Anak
diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Tingkat
kekebalan terhadap penyakit tertentu belum tentu kebal terhadap penyakit lain.
Imunisasi didapatkan oleh anak melalui pemberian vaksin secara sengaja.
Imunisasi yang diberikan terdiri dari imunisasi BCG untuk mencegah penyakit
TBC (Tubercolosis), imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis
dan tetanus, imunisasi Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan, imunisasi
Campak untuk mencegah penyakit campak dan imunisasi Hepatitis B untuk
mencegah penyakit hepatitis.
Setiap anak sebelum umur 1 tahun harus mendapatkan imunisasi lengkap.
Imunisasi yang diberikan pada waktu kegiatan di posyandu antara lain BCG, DPT
I, II, III, Polio I, II, III,IV, Campak pada umur 9 bulan dan Hepatitis B. Pemberian
imunisasi lengkap kepada balita yaitu vaksin BCG satu kali, DPT tiga kali, Polio
empat kali, Campak satu kali dan Hepatitis B tiga kali.
Imunisasi awal dilakukan dilakukan di RS bersalin, sedangkan yang dilakukan di
posyandu hanyalah pemberian dosis booster. Pada saat kami melakukan
kunjungan, diilakukan kegiatan pemberian imunisasi dosis booster DPT dan
polio.
b. Gizi
Tujuan pelayanan gizi yang utama adalah untuk menurunkan angka Kurang
Kalori Protein (KKP) dan kebutaan karena kekurangn vitamin A pada balita, serta
anemia gizi pada ibu hamil
. Pelayanan gizi di Posyandu Dahlia meliputi :
- Pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan berat badan
- Pemberian kapsul vitamin A
- Penyuluhan gizi dan pemberian makanan tambahan.
Untuk menu PMT, disusun oleh bidan dan kader untuk jangka waktu 1
tahun. Pada saat kunjungan, menu PMT yang diberikan nasi lembek, sayur
bayam dan pisang.
c. Pencegahan dan penanggulangan diare
Diare adalah penyebab utama kematian balita. Penanggulangan diare
dapat dilakukan dengan : memberikan oralit, bila oralit tidak ada dapat
diganti dengan membuat larutan gula garam, pemberian penyuluhan
tentang pencegahan diare, dan penyuluhan tentang perawatan pada anak
dengan diare. Penanggulangan diare yang dilakukan posyandu dahlia
adalah memberikan oralit pada anak yang terkena diare..

F. MANFAAT POSYANDU
Manfaat Posyandu menurut Depkes RI (2012):
1. Bagi masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi
ibu, bayi dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi
buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapat kapsul vitamin A.
d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta
imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
f. Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
g. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkai tentang kesehatan ibu dan anak.
h. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
dapat segera diketahui dan dirujuk ke Puskesmas.
i. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi dan anak
balita.
2. Bagi kader, pengurus posyandu dan tokoh masyarakat
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkebangan tumbuh kembang anak balita dan
kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat dimata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang
kesehatan.
d. Menjadi panutan karenatelah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.

G. PENYELENGGARA POSYANDU
1. Pengelola
Dalam penyelanggaraanya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat
musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari
ketua, sekretaris dan bendahara. Berikut beberapa criteria pengelola Posyandu:
a. Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
b. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu memotivasi masyarakat.
c. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat .
Pengelola Posyandu Anyelir:
1) Petugas Kesehatan
2) Kader-kader
3) Tokoh Masyarakat

Peran Kader
2. Sebelum pelaksanaan Posyandu
a. Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
b. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui pertemuan warga
setempat atau surat edaran.
c. Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran, penimbangan,
pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan, serta pelayanan yang dapat
dilakukan oleh kader.
d. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait dengan
jenis layanan yang akan diselenggarakan. Jenis kegiatan ini merupakan tindak lanjut
dari kegiatan Posyandu sebelumnya atau rencana kegiatan yang telah ditetapkan
berikutnya.
e. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan. Bahan-bahan
penyuluhan sesuai permasalahan yang di dihadapi para orangtua serta disesuaikan
dengan metode penyuluhan, misalnya: menyiapkan bahan-bahan makanan apabila ingin
melakukan demo masak, lembar balik untuk kegiatan konseling, kaset atau CD, KMS,
buku KIA, sarana stimulasi balita.
f. Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu
3. Saat pelaksanaan
a. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui,
dan sasaran lainnya.
b. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak pada Posyandu,
dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala anak,
pemantauan aktifitas anak, pemantauan status imunisasi anak, pemantauan terhadap
tindakan orangtua tentang pola asuh yang dilakukan pada anak, pemantauan tentang
permasalahan anak balita, dan lain sebagainya.
c. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai hasil pengukuran dan
pemantauan kondisi anak balita.
d. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam kegiatan ini, kader bisa
memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusi kelompok dan demonstrasi dengan
orangtua/keluarga anak balita.
e. Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang baik pada anaknya,
dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh.
f. Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke Posyandu dan
minta mereka untuk kembali pada hari Posyandu berikutnya.
g. Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader apabila ada
permasalahan terkait dengan anak balitanya.
h. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka Posyandu.

4. Sesudah pelaksanaan
a. Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka Posyandu,
anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk rawat jalan, dan lain-lain.
b. Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan pekarangan dalam rangka
meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman obat keluarga, membuat tempat
bermain anak yang aman dan nyaman. Selain itu, memberikan penyuluhan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
c. Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk
menyampaikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan dukungan agar Posyandu
terus berjalan dengan baik.
d. Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk membahas kegiatan
Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan sebagai bahan menyusun rencana tindak
lanjut kegiatan berikutnya.
e. Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah sistem pencatatan data atau
informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan di Posyandu. Manfaat SIP adalah
sebagai panduan bagi kader untuk memahami permasalahan yang ada, sehingga dapat
mengembangkan jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
f. Format SIP meliputi
1) catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil, melahirkan, nifas;
2) catatan bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu; jenis kegiatan yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
3) catatan pemberian vitamin A, • pemberian oralit, pemberian tablet tambah darah bagi
ibu hamil, tanggal dan status pemberian imunisasi; catatan wanita usia subur,
pasangan • usia subur, jumlah rumah tangga, jumlah ibu hamil, umur kehamilan,
imunisasi ibu hamil, risiko kehamilan, rencana penolong persalinan, tabulin, ambulan
desa, calon donor darah yang ada di wilayah kerja Posyandu.

H. WAKTU DAN TEMPAT


Tanggal 12 November 2020,di Posyandu Anggrek kel.Taipa RW 005/RT 002
I. HASIL YANG DIHARAPKAN
1.Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan Bayi/Balita dan Bumil

dan Status Gizi Bayi dan Balita.

2.Meningkatnya peran serta masyarakat untuk menunjang tercapainya

masyarakat sehat hususnya di Wilayah Posyandu Anggrek

3.Terlaksananya Program Pokja IV TP-PKK Kota Palu, dalam pelaksanaan.

Monitoring Evaluasi Posyandu.

J. MASALAH
1.Posyandu dilaksanakan di teras rumah warga
2.Kader posyandu selalu berganti-ganti
3.Papan nama posyandu belum ada
4.kader belum dilatih cara pembuatan skdn
5.Mobiler posyandu sangat terbatas
6.pencatatan bagi kader masi sangat minim
7.Tim TPP kel belum mengikuti kegiatan posyandu

Anda mungkin juga menyukai