Yth. (Terlampir)
Sebagai salah satu upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting melalui kegiatan
Posyandu serta penguatan pembinaan Posyandu Aktif, Kementerian Kesehatan bersama lintas sektor
terkait akan melakukan Gerakan Bulan Peduli Posyandu secara serentak di seluruh Indonesia. Salah
satu fokus gerakan yaitu terkait kunjungan masyarakat ke Posyandu. Dalam rangka meningkatkan
kunjungan masyarakat ke Posyandu, diperlukan suatu gerakan penguatan peran Kepala Desa dan
Lurah selaku Pokja Posyandu Desa dan Kelurahan dalam penggerakan masyarakat agar datang ke
Posyandu. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang Saudara untuk menghadiri Workshop
Gerakan Bulan Peduli Posyandu, yang akan dilaksanakan secara daring pada:
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. Dwi Adi Maryandi, SKM., MPH (081298119200).
Atas perhatian dan kehadiran Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran Surat Undangan
Nomor : PK.05.01/B.II/375/2023
Tanggal : 10 Mei 2023
B. Kementerian/Lembaga
1. Asisten Deputi Kesehatan Gizi dan Promosi Kesehatan, Kemenko PMK
2. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas
3. Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Desa, Kementerian Dalam Negeri
4. Direktur SUPD 3 Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
5. Direktur Pengembangan Sosial dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa
dan PDTT
6. Direktur Bina Keluarga dan Anak, BKKBN
7. Direktur Penggerakan Bina Lini Lapangan, BKKBN
8. Kasubdit Fasilitasi PKK, Dit. Kelembagaan dan Kerjasama Desa, Kementerian Dalam Negeri
9. Kasubdit Fasilitasi Kelembagaan Pendukung Perangkat Desa, Dit. Kelembagaan dan
Kerjasama Desa, Kementerian Dalam Negeri
C. Daerah
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi di seluruh Indonesia
2. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi di seluruh Indonesia
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
4. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
5. Kepala Desa di seluruh Indonesia
6. Lurah di seluruh Indonesia
7. Kepala Puskesmas di seluruh Indonesia
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
D. Organisasi Profesi/Kemasyarakatan
1. Ketua Umum TP PKK Pusat
2. Ketua Bidang IV, TP PKK Pusat
3. Ketua Pokja IV, TP PKK Pusat
4. Ketua TP PKK Provinsi di seluruh Indonesia
5. Ketua TP PKK Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
E. Media Massa
1. Wartawan Media Massa
2. Wartawan Media Cetak
3. Wartawan Media Online
4. Rekan-rekan Blogger
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran Surat Undangan
Nomor : PK.05.01/B.II/375/2023
Tanggal : 10 Mei 2023
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 – 2024;
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting;
Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan
Kesehatan dan Pencegahan Penyakit;
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 11
Tahun 2017 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;
Peraturan Menteri Kesehatan (PMK - Permenkes) Nomor 13 Tahun 2022 Tentang
Perubahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.
2. Gambaran Umum
Satu dari empat anak Indonesia mengalami stunting. Jika dihitung, maka lebih kurang
5 juta anak Indonesia ada dalam kondisi stunting. Hal ini dapat berdampak besar bagi
negara kita karena stunting tidak hanya berdampak pada individu saja namun juga pada
daya saing bangsa karena anak yang stunting akan mengalami penurunan kecerdasan,
produktivitas rendah, dan risiko terkena penyakit tinggi.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka
waktu lama dan paparan infeksi berulang. Kondisi ini dipengaruhi oleh status kesehatan
remaja, ibu hamil, pola makan balita, serta ekonomi, budaya, maupun faktor lingkungan
seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan. Salah satu upaya layanan
Kesehatan berbasis masyarakat yang mendukung penanggulangan stunting yaitu posyandu.
Posyandu berperan penting dalam memutus siklus kejadian stunting melalui
penyelenggaraan upaya peningkatan pelayanan kesehatan dasar di tingkat Desa/Kelurahan,
cek kesehatan, deteksi dini dan pemantau tumbuh kembang. Posyandu kini semakin
strategis karena melayani sasaran sesuai fase kehidupan (ibu hamil, bayi, balita, remaja,
usia produktif dan lansia.
Walaupun pengetahuan masyarakat mengenai posyandu sudah sangat baik.
kunjungan masyarakat ke posyandu masih rendah, di antaranya adalah:
1. Studi yang dilakukan oleh Agusniar dan Rosmawaty (2019) di Kabupaten Solok
Selatan, Sumatera Barat menunjukkan bahwa tingkat kunjungan masyarakat ke
posyandu masih rendah, yaitu sekitar 50%. Alasan yang paling sering dikemukakan
adalah jarak yang terlalu jauh dan kesibukan dalam pekerjaan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Indriani et al. (2017) di Kabupaten Kepulauan
Mentawai, Sumatera Barat menunjukkan bahwa tingkat kunjungan masyarakat ke
posyandu juga masih rendah, yaitu sekitar 30%. Alasan yang paling sering
dikemukakan adalah ketidaktahuan tentang jadwal kegiatan posyandu dan
ketidaktahuan tentang manfaat posyandu.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Setyawati et al. (2018) di Kabupaten Nganjuk, Jawa
Timur menunjukkan bahwa tingkat kunjungan masyarakat ke posyandu cukup
rendah, yaitu sekitar 40%. Alasan yang paling sering dikemukakan adalah kesulitan
mencari informasi tentang jadwal kegiatan posyandu dan kurangnya fasilitas
kesehatan yang memadai.
Dari hasil studi di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kunjungan masyarakat ke
posyandu masih bervariasi di setiap daerah. Faktor-faktor seperti jarak yang terlalu jauh,
kesibukan dalam pekerjaan, ketidaktahuan tentang jadwal kegiatan posyandu dan manfaat
posyandu, serta kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai menjadi alasan utama
mengapa beberapa masyarakat belum aktif mengunjungi posyandu. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke posyandu, seperti
dengan mengadakan kampanye sosialisasi, memberikan informasi yang jelas tentang jadwal
kegiatan posyandu, dan meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah-daerah yang kurang
memadai.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan lintas sektor terkait
menginisasi Bulan Peduli Posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan
masyarakat datang ke posyandu melalui peningkatan dukungan dan komitmen lintas sektor
pusat sampai daerah. Salah satu upaya untuk mensosialisasi kegiatan Bulan Peduli
Posyandu yaitu akan diadakan Workshop Bulan Peduli Posyandu. Harapannya kegiatan
dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya dan seluruh kepala Desa dan Lurah mendukung
pelaksanaan posyandu sesuai dengan tanggung jawab dan fungsinya.
3. Tujuan Workshop
Meningkatkan dukungan Kepala Desa dan Lurah dalam mendukung penyebarluasan
informasi Posyandu ke masyarakat.
4. Output
80.000 Kepala Desa dan Lurah di seluruh Indonesia memiliki Komitmen untuk penggerakkan
masyarakat ke Posyandu.
B. Sumber Biaya
Sumber biaya Kegiatan Workshop Penggerakan Kepala Desa Dalam Mendukung Posyandu yaitu
DIPA Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2023.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
JADWAL KEGIATAN
WORKSHOP PENGGERAKAN BULAN PEDULI POSYANDU
19 MEI 2023
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN