Assalamualaikum Wr.Wb.
Yang saya hormati :
1. Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan
Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
2. Team Leader Invesment in Nutrition and Early
Years (INEY)
3. Gubernur Sumatera Barat
4. Bupati Pasaman Barat dan Walikota Padang
5. Tenaga Ahli Pendamping Bangda Kementerian
Dalam Negeri
6. Kepala Perangkat Daerah Provinsi yang
mendukung pelaksanaan aksi konvergensi stunting
atau yang mewakili;
7. Kepala Perangkat Daerah Kabupaten yang
tergabung dalam Tim Koordinasi Penanganan
Stunting beserta Camat
8. Wali Nagari Tanjuang Bungo, Baruah Gunuang
dan Talang Anau beserta jajaran;
9. Tenaga Ahli Kabupaten dan Pendamping Desa,
Kepala Puskesmas, Kader Yandu serta seluruh
stakeholder yang hadir pada hari ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.
1
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan
karunianya kepada kita semua, shalawat beserta salam
untuk selalu tercurah kepada arwah junjungan alam,
Nabi besar Muhammad SAW.
2
Disamping itu, pemerintah Kabupaten Lima Puluh
Kota mewujudkan komitmennya dalam penanganan
stunting melalui :
1. mendorong Nagari untuk menggali potensinya
sehingga memiliki kemampuan dalam upaya
perbaikan gizi dan pola asuh anak stunting
melalui pemberdayaan lembaga dan
masyarakatnya
2. Meningkatkan inovasi Perangkat Daerah dan
Nagari dalam penanganan stunting. Hal ini
juga sejalan dengan misi ke-4 yaitu
Meningkatkan Kualitas Layanan Publik melalui
Reformasi Birokrasi.
3. Berupaya meningkatkan ketepatan alokasi
anggaran untuk intervensi gizi spesifik dan gizi
sensitif. Kita akan berupaya ada peningkatan
anggaran dari tahun ke tahun.
4. Menetapkan Regulasi untuk penanganan
stunting. Sejak tahun 2020, kita telah
menetapkan 3 Peraturan Bupati yang
mengatur tentang percepatan upaya
penanganan stunting, Satu Data Nagari
Stunting serta tentang Kewenangan Nagari
dalam penanganan Stunting.
5. Berupaya melaksanakan setiap Aksi
Konvergensi Stunting, mulai dari aksi 1 sampai
dengan 8 dapat terlaksana tepat waktu dan
tepat sasaran. Hal ini akan membantu Tim
Koordinasi Penanganan Stunting untuk
berkinerja lebih baik lagi.
6. Menjalin lebih banyak lagi kerjasama tidak
saja hanya dengan akademisi dan LSM, tetapi
3
juga dengan dunia usaha dan terutama sekali
dengan Perantau. Hal ini sudah kami lakukan
sejak dimulainya penyusunan RPJMD, dengan
melakukan temu ramah bersama perantau
Gonjong Limo dan akademisi di Padang
beberapa waktu yang lalu.