Anda di halaman 1dari 2

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU

DALAM RANGKA KEGIATAN


ORIENTASI TEKNIS PROGRAM KESEHATAN KELUARGA
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2019

Yang terhormat :
 Narasumber Provinsi
 Bapak / Ibu Eselon III - IV di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
 Bapak/Ibu Peserta sekalian yang berbahagia.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Selamat Siang dan Salam Sejahtera bagi kita semua.
Pertama-tama Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
hidayahNYA pada hari ini kita bersama-sama dapat mengikuti kegiatan Orientasi Teknis Program Kesehatan
Keluarga tahun 2019 di Provinsi Maluku dalam keadaan sehat walafiat.
Hadirin yang kami hormati
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi merupakan salah satu sasaran pokok RPJMN 2015-2019. Angka
Kematian Ibu telah berhasil diturunkan dari 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI 2012)
menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (SUPAS 2015). Sementara itu, Angka Kematian Bayi
(AKB) juga telah mengalami penurunan dari semula 32 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2012) menjadi 24 per 1000
kelahiran hidup (SDKI 2017). Adapun angka kematian ibu di Provinsi Maluku Tahun 2018 adalah 137 per 100.000
kelahiran hidup, angka kematian bayi 6 per 1000 kelahiran hidup dan AKABA 7 per 1000 kelahiran hidup.

Salah satu upaya didalam penurunan AKI dan AKB adalah menjamin pelayanan kesehatan sesuai standar yakni
dengan melakukan Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak sesuai life cycle approach (pendekatan Siklus Hidup). Karena
proses kehidupan ini merupakan proses sepanjang hayat dimulai semenjak ibu hamil, melahirkan, menyusui, bayi,
balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, dewasa muda (kesehatan calon pengantin), masa lansia dan kembali
lagi dalam masa kehamilan. Siklus ini merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain
serta berkesinambungan. Untuk tercapainya Kesehatan Ibu dan Anak, WUS, PUS, sampai lansia maka harus
diperhatikan pelayananannya pada setiap tahapannya karena mempunyai kebutuhan yang berbeda pula.

Hadirin yang berbahagia


Selain AKI dan AKB, Indonesia juga menghadapi masalah kesehatan lain yang menjadi prioritas pembangunan
kesehatan. Salah satunya adalah stunting yang merupakan konsekuensi dari masalah gizi kronik yang terjadi pada
saat ibu hamil sampai usia 2 tahun. Stunting yang terjadi pada masa awal kehidupan berdampak pada pertumbuhan
dan perkembangan seorang anak, juga menimbulkan gangguan pada tahap kehidupan selanjutnya, kemampuan
belajar yang rendah, produktifitas dan pendapatan yang rendah saat dewasa. Anak yang menderita stunting
mempunyai risiko lebih tinggi menderita penyakit tidak menular saat dewasa, seperti diabetes, hipertensi dan
penyakit kardiovaskular lainnya. Stunting menjadi salah satu indikator untuk mengukur kualitas sumberdaya
manusia di suatu negara.

Salah satu faktor risiko stunting adalah asupan makanan yang tidak adekuat yang menyebabkan gangguan
penyerapan zat gizi dalam tubuh sehingga kebutuhan gizi tidak terpenuhi dan terjadi penyakit infeksi berulang.
Faktor risiko lain adalah pola asuh yang kurang baik seperti tidak memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan
makanan pendamping ASI yang tepat setelah usia 6 bulan. Ketahanan pangan tingkat rumah tangga merupakan
faktor risiko lain yang menyebabkan keterbatasan kemampuan keluarga menghidangkan makanan yang bergizi.
Akses terhadap sanitasi dan air bersih yang rendah juga merupakan faktor risiko stunting, akses terhadap pelayanan
kesehatan merupakan faktor risiko stunting yang lain.
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, diperlukan peningkatan kapasitas teknis
petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Peran pengelola program dalam tata kelola klinis
program kesehatan keluarga pun sangat penting.

Hadirin yang berbahagia

Oleh karena itu, melihat kebutuhan tersebut, maka pada hari ini sampai tiga hari kedepan, kita akan melaksanakan
kegiatan Orientasi Teknis Program Kesehatan Keluarga tahun 2019 di Provinsi Maluku. Kami mengharapkan
kesediaan dan keseriusan peserta dalam mengikuti kegiatan ini sampai selesai sehingga kita dapat meningkatkan
cakupan pelayanan kesehatan keluarga yang sesuai standar Provinsi Maluku.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya agar kita dapat menjalankan tugas
dan fungsi kita secara baik dan benar bagi kepentingan masyarakat dan bangsa.
Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim saya membuka secara resmi kegiatan Orientasi Teknis
Program Kesehatan Keluarga Tahun 2019.
Sekian dan Terimakasih,
Wassalamualaikum Wr. Wb
Selamat Siang dan Salam sejahtera

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI MALUKU

dr. MEIKYAL PONTOH M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 19631027 199703 2 001

Anda mungkin juga menyukai