Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai salah satu lokus stunting di
Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2020. Dengan tingkat prevalensi stunting menurut Riset kesehatan dasar tahun 2018 sebesar 40,1 %. Kemudian menurut hasil data e-PPGBM per desember 2020 maka prevalensi stunting Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2020 adalah 8,29 %. Dengan sebaran stunting di atas 14 % berada di 17 Nagari pada 6 (enam ) Kecamatan.
Sesuai ketentuan Pasal 12 Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun
2020 tentang Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota, dimana pengukuran dan publikasi stunting dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah sebagai upaya memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan Puskesmas, Kecamatan dan Nagari dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui tenaga gizi di Puskesmas, Bidan Desa, Kader Yandu serta melibatkan Kader Pembangunan Manusia dalam validasi data stunting maka dilakukan penimbangan massal pada bulan Februari 2021.
Pengumpulan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(1) huruf a adalah kegiatan penimbangan massal Balita yang dilakukan pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya di Posyandu yang dilaksanakan oleh kader Posyandu, didampingi Bidan Desa dipantau oleh TPG dan KPM dan dibantu juga oleh kader KB dan Guru PAUD.
Penimbangan massal merupakan salah satu langkah dalam
SADARI Stunting pada tahapan Pengumpulan data; yang dilanjutkan kepada Pengolahan data; Validasi data; Musyawarah RDS; Finalisasi input data dan terakhir dilaksanakan Publikasi. Yang terilbat dalam Pelaksanaan penimbangan massal ini adalah : (a) Kader Posyandu : mempersiapkan data sasaran melalui format Sistem Informasi Posyandu (SIP) dan yang disempurnakan dengan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) orangtua.
(b) Tenaga Pelaksana Gizi :
1) koordinator perencanaan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita dan penimbangan massal,
2) melaksanakan sosialisasi/pemantapan, bimbingan
teknis, supervisi, monitoring dan evaluasi mengenai pemantauan pertumbuhan balita dan penimbangan massal, 3) melaksanakan pencatatan dan pelaporan pemantauan pertumbuhan balita dan penimbangan massal ;
(c) Kader Pembangunan Manusia (KPM) :
1) memindahkan secara manual NIK orang tua yang didapatkan dari print out aplikasi oleh TPG ke dalam format (1) Lampiran Perbup, 2) mengumpulkan dan merekapitulasi data hasil penimbangan di Posyandu sesuai dengan format laporan konvergensi stunting; (d) Bidan Desa; 1) merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita dan penimbangan massal;
2) melaksanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan balita
dan penimbangan massal
3) mencatat dan melaporkan kegiatan pemantauan
pertumbuhan balitadan penimbangan massal;
Dalam pelaksanaannya ini didukung sepenuhnya oleh : Wali
Nagari; Guru PAUD; Kader KB. Informasi meja di Posyandu : Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui; Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu-ibu: yaitu nama bayi/balita tersebut ditulis pada secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS-nya. Apabila balita merupakan peserta baru, berarti KMS baru diberikan, nama anak ditulis pada KMS dan secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS-nya. Selain itu, kader juga mendaftar ibu hamil, yaitu nama ibu hamil tersebut ditulis pada formulir atau Register Ibu hamil. Apabila ibu hamil tidak membawa balita, langsung dipersilahkan menuju ke langkah 4. Meja 2 Penimbangan dan pengukuran balita; a. Kader di kegiatan 1 meminta orang tua balita untuk membawa bayi/balitanya dan menyerahkan KMS kepada kader di langkah 2. b. Kader di kegiatan 2 menimbang dan mencatat hasil penimbangan bayi/balita tersebut pada secarik kertas yang diselipkan dalam KMS. Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran; Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Pada setiap hari buka Posyandu, kader diharapkan dapat mengisi KMS dalam buku KIA seluruh anak yang datang dan ditimbang. KMS ini menjadi penting karena merupakan salah satu alat pemantau pertumbuhan anak. Selain mampu mengisi, kader diharapkan juga mampu membaca atau menilai grafik yang terbuat dari hasil penimbangan anak setiap bulan sehingga ia dapat memberikan penilaian apakah anak bertumbuh dengan baik atau kurang baik. Meja 4 Penyuluhan dan Pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui; Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga balita membacakan dan menjelaskan data KMS tersebut. Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB dan Imunisasi : Pelayanan kesehatan Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan, atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PL KB) yang memberikan layanan antara lain Imunisasi, KB, pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya. meja 6 : Penganekaragaman pangan (PMT ) meja 7 :Hasil Bumil dan Peningkatan Perekonomian
B. Penginputan I ke e-PPGBM
Pengolahan data adalah kegiatan penginputan data
ke dalam aplikasi ePPGBM yang dilakukan oleh bidan desa dan diverifikasi TPG Puskesmas setelah dilaksanakan penimbangan massal pada bulan Februari dan Agustus.
Dengan pembagian tugasnya sebagi berikut :
Bidan Desa melakukan input data hasil pengukuran BB dan TB pada bulan penimbangan massal (Februari dan Agustus) kedalam aplikasi E-PPGBM sementara KPM membuat laporan scorecard konvergensi sasaran rumah tangga 1.000 HPK untuk tingkat Nagari. Sedangkan monitoring pelaksanaan pengumpulan yang dilakukan kader Posyandu dan bidan desa;
Secara umum Kader Posyandu dan Bidan desa
menyampaikan bahwa SADARI Stunting ini sebagai inovasi pelaksanaan Pengumpulan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a dalam Perbup nomor 12 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan SADARI Stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota. Melibatkan koordinasi yang erat antara kader Posyandu, KPM, Bidan Desa, TPG Puskesmas yang dibantu juga oleh guru PAUD dan kader KB dalam upaya bersama menyediakan data prevalensi stunting terkini pada skala layanan Puskesmas, Kecamatan dan Nagari. Kemudian juga akan didapatkan data NIK orang tua dan anak sebagai solusi sulitnya memperoleh data anak stunting yang terintegrasi dengan data kependudukan.