Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN ANALISIS DAN PEMANFAATAN DATA SURVEILANS GIZI


KAB/KOTA DAN PUSKESMAS DI PROVINSI
SAMARINDA, 9 – 12 MARET 2020

A. LATAR BELAKANG
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan gizi perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan
gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2020 – 2024 adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health
Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotive dan preventif, didukung
inovasi dan pemanfaatan teknologi dengan salah satu strateginya dilakukan melalui
Perbaikan Gizi Masyarakat. Dalam RPJMN telah ditetapkan target penurunan angka
stunting di tahun 2024 sebesar 14% dan wasting 7%.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan tahun 2018 menunjukkan
terjadi penurunan prevalensi balita kurang gizi (underweight) dari 16,6% menjadi
14,7%, penurunan prevalensi balita gizi kurang (wasting) dari 11,6% menjadi 7,5%,
penurunan prevalensi balita gemuk (overweight) dari 12,6% menjadi 9,4% namun
terjadi peningkatan prevalensi balita pendek dari 27,6 % menjadi 29,4%. Riskesdas
tahun 2018 juga menunjukkan capaian kinerja gizi yang masih kurang optimal seperti
proporsi BBLR pada anak 0-59 bulan sebesar 7,1%, proporsi resiko KEK pada ibu
hamil sebesar 11,5%, persentasi IMD pada bayi dan anak usia 0-23 bulan sebesar
66,1% persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif sebesar 55,2% dan
persentase balita mendapat vitamin A mencapai 55,7%. Oleh karena itu diperlukan
upaya peningkatan cakupan program yang berdampak pada penurunan masalah gizi
melalui perencanaan yang evidence base berdasarkan hasil surveilans gizi. Dengan
demikian diharapkan seluruh Puskesmas di wilayah kerja Provinsi Kalimantan Timur
mampu menyelenggarakan kegiatan surveilans gizi yang optimal.
Pengembangan system aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis
Masyarakat (ePPGBM) sejak tahun 2017 merupakan salah satu upaya penguatan
pelaksanaan surveilans gizi agar dapat menghasilkan informasi status gizi balita dan
ibu hamil serta capaian indikator kinerja gizi lainnya, bahkan sebagai alat deteksi dini
terjadinya gagal tumbuh kembang pada balita.
Informasi yang dihasilkan dapat menggerakan siklus surveilans gizi, terutama
untuk analisis data sistem isyarat dini sebagai evidence based dalam melakukan
tindakan/intervensi masalah gizi di suatu wilayah sampai ke level desa. Saat ini data
sasaran balita by name by address yang telah dientry se Kaltim ada sebanyak 144.328
balita dari sasaran sebanyak 285.495 balita atau sekitar 50,55 %. Adapun dari 144.328
sasaran balita yang dientry, sebanyak 49.269 balita telah dilakukan pengukuran (berat
badan, tinggi badan dan umur) dan hasilnya terdapat 10.414 balita yang stunting
(update data tanggal 18 Februari 2020)
Dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting pada balita diperlukan
penguatan program intervensi spesifik dan sensitif melalui koordinasi dengan lintas
program, lintas sektor dan pemangku kepentingan di daerah. Kegiatan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan balita menjadi salah satu kegiatan intervensi spesifik
untuk deteksi dini gangguan tumbuh kembang dan mencegah terjadinya masalah gizi.
Kegiatan pemantauan pertumbuhan dapat diselenggarakan di Posyandu, Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak – Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA) dan
Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) oleh kader posyandu Bersama pendidik PAUD
dan Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Hasil kegiatan pemantauan pertumbuhan selanjutnya dientry kedalam aplikasi e-
PPBM untuk mendapatkan output status gizi balita by name by address. Informasi
yang dihasilkan dapat bermanfaat sebagi dasar perencanaan dan intervensi oleh lintas
program dan sektor. Oleh karena itu diperlukan pertemuan analisis dan pemanfaatan
data surveilans gizi terintegrasi dengan lintas sektor terkait, agar upaya kegiatan
perbaikan gizi dapat berjalan optimal dan berkesinambungan untuk terwujudnya
perbaikan gizi masyarakat terutama penurunan balita stunting dan wasting.

B. TUJUAN
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan secara berjenjang
2. Mengoperasinalkan aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi (e-PPGBM) untuk
penguatan kegiatan surveilans gizi
3. Melakukan analisis situasi gizi berdasarkan hasil surveilans gizi
4. Menyusun rencana intervensi gizi bersama lintas program dan lintas sektor

C. INPUT
1. Kebijakan dan Evaluasi Pelaksanaan Surveilans Gizi
2. Evaluasi implementasi Surveilans Gizi melalui ePPGBM
3. Kontribusi tenaga ahli pendamping desa provinsi, Kader Pembangunan Manusia
(KPM) dalam pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan di
Desa
4. Penjelasan Permenkes RI Nomor 2 Tahun 2020
5. Akselerasi Input Data Sasaran dan Pengukuran beserta Pemberian Makanan
Tambahan
6. Penjelasan praktek Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi
7. Praktek Aplikasi Sigizi Terpadu

D. OUTPUT
1. Terlaksananya kegiatan orientasi dan rencana koordinasi pelaksanaan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
2. Informasi status gizi dan indikator kinerja berdasarkan desa di wilayah kerja
Puskesmas seluruh Kab/Kota
3. Peningkatan pengetahuan peserta dalam mengoperasikan aplikasi pencatatan
dan pelaporan gizi (e-PPGBM) dan analisis situasi gizi berdasarkan hasil
surveilans gizi
4. Tersusunnya rencana intervensi masalah gizi bersama lintas program dan lintas
sektor
5. Kelengkapan administrasi
6. Laporan pelaksanaan kegiatan

E. NARASUMBER
Narasumber dalam kegiatan Pertemuan Analisis dan Pemanfaatan Data
Surveilans Gizi Kab/Kota dan Puskesmas di Provinsi, berasal dari :
1. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 4 (empat) orang
2. Kemenkes RI sebanyak 2 (dua) orang

F. PESERTA
Peserta kegiatan Pertemuan Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans Gizi
Kab/Kota dan Puskesmas di Provinsi, yaitu :
1. Peserta Kab/Kota kriteria :
a) Penanggung jawab program gizi Kab/Kota adalah pengelola program gizi yang
bertugas di Dinas Kesehatan Kab/Kota sebanyak 1 (satu) orang
b) Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas terpilih dari Kab/Kota dengan
jumlah peserta selengkapnya seperti tabel dibawah ini :
Pengelola TPG
No. Kab/ Kota Program Puskesmas Jumlah
Gizi
1. Paser 1 orang 10 orang 11 orang
2. Kubar 1 orang 19 orang 20 orang
3. Kukar 1 orang 32 orang 33 orang
4. Kutim 1 orang 21 orang 22 orang
5. Berau 1 orang 14 orang 15 orang
6. PPU 1 orang 11 orang 12 orang
7. Mahulu 1 orang 5 orang 6 orang
8. Balikpapan 1 orang 15 orang 16 orang
9. Samarinda 1 orang 26 orang 27 orang
10. Bontang 1 orang 6 orang 7 orang
Total Peserta 10 orang 159 orang 169 orang

2. Peserta provinsi sebanyak 22 (dua puluh dua) orang terdiri dari pengelola program
di Seksi Gizi & Kesjaor, lintas program di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Timur dan lintas sektor terkait.

G. KELENGKAPAN PESERTA KAB/KOTA DAN PUSKESMAS


Peserta dimohon membawa :
1. Laptop dengan spesifikasi minimal OS Windows 7 dengan RAM minimal 2 GB
2. Standar transport Kab/Kota Tahun 2020
3. Surat tugas dan SPD yang telah ditandatangani pejabat yang berwenang (khusus
peserta dari luar kota Samarinda, format SPD dari Dinkes Provinsi Kaltim minimal
3 lembar per orang) serta bukti transport (kuitansi/tiket, foto mobil, STNK)
4. Biodata Peserta
5. Laporan bulanan program gizi tahun 2019 Puskesmas dan Kab/Kota (dalam format
soft copy)
6. Laporan bulanan program gizi sampai dengan bulan Februari 2020 Puskesmas
dan Kab/Kota (dalam format soft copy)
7. Data hasil pemantauan pertumbuhan bulan Februari sesuai format e-PPGBM.
8. Laporan Program terkait Penanggulangan Masalah Gizi untuk Tahun 2019
(capaian PHBS, data kepesertaan JKN, presentase ODF, jumlah desa/kelurahan
STBM, cakupan imunisasi, data kecacingan serta capaian pelayanan kesehatan
Ibu dan Anak menurut Kab/Kota dan data lain yang dianggap perlu)
H. PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans
Gizi Kab/Kota dan Puskesmas di Provinsi akan dilaksanakan pada tanggal 9-12
Maret 2020 di Selyca Mulia Hotel Jalan Bhayangkara No. 58 Samarinda Telp. 0541
738000.

I. JADWAL
Jadwal terlampir.

J. BIAYA
Pembiayaan kegiatan Pertemuan Analisis dan Pemanfaatan Data Surveilans
Gizi Kab/Kota dan Puskesmas di Provinsi dibebankan pada anggaran yang bersumber
dari Satker Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim (03) Tahun Anggaran 2020. Bagi peserta
puskesmas yang tidak dibiayai dari dana Dekon, dapat mengikuti kegiatan ini dengan
dana APBD II atau dana operasional masing-masing Puskesmas.

K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pertemuan Analisis dan Pemanfaatan Data
Surveilans Gizi Kab/Kota dan Puskesmas di Provinsi untuk dilaksanakan dan
menjadi pedoman bagi semua pihak terkait.

Samarinda, 24 Februari 2020


Kepala Bidang Kesmas

Nurul Wahdah, SKM. M.Kes


Pembina
NIP. 19650410 199003 2 012

Anda mungkin juga menyukai